Anda di halaman 1dari 15

TUGAS FISIKA BUMI

Nama : NAZLA AULIA HISRAN

NIM : F1C316012

MATKUL : FISIKA BUMI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2019
Komposisi Mineral
Menurut Walker T. Huang ( 1962 ), komposisi mineral dikelompokkan menjadi tiga
kelompok mineral, yaitu :
1) Mineral utama
Mineral – mineral terbentuk langsung dari kristalisasi magma dan kehadiran nya sangat
menentukan dalam penamaan batuan. Berdasarkan warna dan densitas dikelompokkan
menjadi dua, yaitu :
a. Mineral felsik ( warna terang, densitas 2,5-2,7 ), yaitu :
- Kuarsa (SiO2)
- Kelompok feldspar, terdiri dari seri feldspar alkali ( K, Na ) AISi3O8 dan seri
plagioklas. Seri feldspar alkali terdiri dari sanidin, ortoklas, Anhortoklas, adularia, dan
mikrolin. Seri plagioklas terdiri dari albit, aligoklas, andesine labradorit, bwonit, dan
anortit.
- Kelompok feldspartoid ( Na, K Alumina Silika ), terdiri dari nefelin, sodalit,leusit.
- Kelompok feldspatoid ( Na, K Alumina Silika), terdiri dari nefelin, sodalit, leusit.
b. Mineral Mafik ( warna gelap, densitas 3 -3,6 ), yaitu :
- Kelompok olivine, terdiri dari fayalite dan forsterite.
- Kelompok piroksen, terdiri dari enstite, hiperstein, augit, pigeonit diopsid.
- Kelompok mika, terdiri dari biotitic, muscovit, plogopit.
- Kelompok amphibole, terdiri dari anthofilit, cumingtonit, hornblende, rieberkit,tremolit,
aktinolit, glaukofan, dll.
2) Mineral Sekunder
Merupakan mineral-mineral ubahan dari mineral utama, dapat daril hasil pelapukan,
hydrothermal maupun methamotfisme terhadap mineral-mineral utama. Dengan demikian
mineral- mineral ini tidak ada hubungannya dengan pembekuan magma ( non pirogenetik ).
Mineral sekunder terdiri dari ;
a. Kelompok kalsit ( kalsit, dolomit, magnesit, siderite ) ; dapat terbentuk dari hasil ubahan
mineral plagioklas.
b. Kelompok serpentin ( antigorit dan krisotil ) : umumnya terbentuk dari hasil ubahan
mineral plagioklas.
c. Kelompok serisit sebagai ubahan mineral plagioklas.
d. Kelompok kaolin ( kaolin, hallosyte ) : umumnya ditemukan sebagai hasil pelapukan batuan
beku.
3) Mineral tambahan ( accessory Mineral )
Merupakan mineral-mineral yang terbentuk pada kristalisasi magma, umumnya
dalam jumlah sedikit, apabila hadir dalam jumlah cukup banyak, tetap tidak
mempengaruhi penanaman batuan, tetapi hal ini bisa mempunyai nilai ekonomis,
termasuk dalam golongan ini antara lain : Hematite, Kromit, Muscovit, Rutile, Magnetit,
Zeolit, Apatit, dll.
E. Klasifikasi dan Penanaman Batuan Beku

Berbagai klasifikasi telah ditemukan oleh beberapa ahli, kadang-kadang satu batuan pada
klasifikasi yang lain penanamannya berlainan pula. Dengan demikian seseorang petrolog
harus bena- benar mengerti akan dasar penanaman yang diberikan pada suatu batuan beku.
Klasifikasi batuan beku dapat dilihat, antara lain berdasarkan:
1. Klasifikasi berdasarkan kimiawi
Klasifikasi ini telah lama menjadi standart Geologi ( C.J. Hughes, 1962 ), dan dapat
dibagi menjadi empat golongan, yaitu :
a. Batuan beku asam : bila batuan beku mengandung lebuh dari 66 % SiO², biasanya
berwarna cerah sampai putih. Misal : Granit, rhyolit.
b. Batuan beku intermediet : bila batuan beku mengandung 52% - 66% SiO², biasanya
berwarna agak gelap sampai kehitaman. Misal : Diorit, Andesit.
c. Batuan beku basa : bila batuan beku mengandung 45% - 52% SiO², biasanya berwarna
hitam sampai hitam kelam. Misal : Gabro, Basalt.
d. Batuan beku ultra basa : bila batuan beku mengandung kurang dari 45% SiO², biasanya
berwarna hijau sampai hijau kehitaman. Misal : Peridotit.
2. Klasifikasi berdasarkan mineralogy
Dalam klasifikasi ini indeks warna akan menunjukkan perbandingan mineral mafik dengan
mineral felsik. S.J.Shand, 1943, membagi empat macam batuan, yaitu :
a. Leucromatic rock; bila batuan beku tersebut mengandung 30% mineral mafik
b.Mesocratic rock; bila batuan beku tsb mengandung 30% - 60% mineral mafic
c. Melanocratic rock; bila batuan beku tsb mengandung 60% - 90% mineral mafic
d. Hipermelanuc rock; bila batuan beku tsb mengandung 90% mineral
mafic. Sedangkan S.J. Elis, 1948, membagi menjadi empta golongan
tekstur, yaitu :
1. Felsic, untuk batuan beku dengan indek warna kurang dari 10%
2. Mafelsik, untuk batuan beku dengan indeks warna 10% - 40%
3. Mafic, untuk batuan dengan indeks warna 40% - 70%
4. Ultra mafic, untuk batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%
sifat - sifat fisik mineral pembentuk batuan

Sifat fisik mineral adalah :

1. Betuk kristalnya

2. goresan

3. Kekerasan

4. Belahan

5. Warna

6. Berat jenis

7. Kilap

Mineral adalah suatu zat yang terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang
khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-kadang dapat
menjelma dalam bentuk geometris tertentu.

Istilah mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna; sukar untuk mendefinisikan


mineral dan oleh karena itu kebanyakan orang mengatakan, bahwa mineral ialah satu frase
yang terdapat dalam alam. Sebagaimana kita ketahui ada mineral yang berbentuk :

 Lempeng
 Tiang
 Limas
 Kubus
Batu permata kalau ditelaah adalah merupakan campuran dari unsur-unsur mineral.

Setiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan akan memperkembangkan


bentuk kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah lahiriah yang dihasilkan struktur kristalen
(bentuk kristal). Ada mineral dalam keadaan Amorf, yang artinya tak mempunyai bangunan
dan susunan kristal sendiri (mis kaca & opal). Tiap-tiap pengkristalan akan makin bagus
hasilnya jika berlangsungnya proses itu makin tenang dan lambat.

1.Kristal

Kristal adalah sebuah benda yang homogen, berbentuk sangat geometris dan atom-
atomnya tersusun dalam sebuah kisi-kisi kristal,karena bangunan kisi-kisi kristal tersebut
berbeda-beda maka sifatnya juga berlainan. Kristal dapat terbentuk dalam alam (mineral)
atau di laboratorium. Kristal artinya mempunyai bentuk yang agak setangkup (symetris) dan
yang pada banyak sisinya terbatas oleh bidang datar, sehingga memberi bangin yang
tersendiri sifatnya kepada mineral yang bersangkutan.
Benda padat yang terdiri dari atom-atom yang tersusun rapi dikatakan mempunyai
struktur kristalen. Dalam suasana yang baik benda kristalen dapat mempunyai batas bidang
rata-rata & benda itu dinamakan kristal (HABLUR) & bidang rata itu disebut muka krsital.

Ada 32 macam gelas kristal yang dipersatukan dalam 6 sistem kristal, yaitu:

REGULER, Kubus atau ISOMETRIK ketiga poros sama panjang dan berpotongan tegak
lurus satu sama lain (contoh : intan, pirit, garam batu)

TETRAGONAL (berbintang empat) ketiga poros tegak lurus satu sama lain, dua poros sama
panjang sedangkan poros ketiga berbeda (contoh chalkopirit, rutil, zircon).

HEKSAGONAL (berbintang enam) Hablur ini mempunyai empat poros, tiga poros sama
panjang dan terletak dalam satu bidang, bersilangdengan sudut 120 derajat (60 derajat), tetapi
poros ke-empat tegak lurus atas bidang itu dan panjangnya berbeda (contoh apalit, beryl,
korundum).

ORTOROMBIS (irisan wajik) ketiga poros tidak sama panjang du poros berpotongan siku-
siku dan poros ketiga memotong miring bidang kedua poros tadi (berit, belerang, topaz)

MONOKLIN (miring sebelah) ketiga poros tidak sama panjang, dua dari porosnya
berpotongan sorong & poros ketiga tegak lurus atas kedua poros tadi (gips, muskovit, augit)

TRIKLIN (miring, ketiga arah) ketiga poros tidak sama panjang dan berpotongan serong satu
sama lain(albit, anortit, distin)

Bentuk kristal dibagi dalam 6 tata hablur yang didasarkan:

perbandingan panjang poros – poros hablur

besarnya sudut persilangan poros – poros hablur

2.Gores

kristal / mineral yang mempunyai kekerasan < 7 jika digosokkan pada lempengan
porselin yang kasar biasanya meninggalkan ditempat penggosokan tsb suatu garis yang
karakteristik dan seringkali berwarna lain dari mineral itu sendiri.

Pirit yang warnanya kuning emas meninggalkan garis hitam.

Hematit (Fe2O3) yang berkilap kelogam – logaman atau memberigaris merah darah

Fluisvat memberikan garis putih (mineral yang berwarna terang tetapi memberi garis putih)

3.Skala Kekerasan MOH's

Kekerasan adalah sebuah sifat fisik lain, yang dipengaruhi oleh tata letak intern dari atom.
Untuk mengukur kekerasan mineral dipakai Skala Kekerasan MOHS (1773-1839).
Talk, mudah digores dengan kuku ibu jari

GIPS, mudah digores dengan kuku ibu jari

Kalsit, mudah digores dengan pisau

Fluorit, mudah digores dengan pisau

Apatit, dapat dipotong dengan pisau (agak sukar)

Ortoklas, dapat dicuwil tipis-tipis dengan pisau dibagian pinggir

Kwarsa, dapat menggores kaca

Topaz, dapat menggores kaca

Korundum, dapat mengores topaz

Intan, dapat menggores korundum

Bentuk Kristal Intan ialah benda padat besisi delapan (OKTAHEDRON)

K = 1 : Talk/Silikat magnesia yang mengandung air

K = 2 : Gips (CaSO4), batu tahu

K = 3 : Kalsit (CaCo3)

K = 4 : Vluispat (CaF2)

K = 5 : Apatit mengandung chloor

K = 6 : Veldspat, kaca tingkap

K = 7 : Kwarsa, pisau dari baja

K = 8 : Topas; Silikat alumunium yang mengandung borium, batu permata

K = 9 : Korsum (Al2O3 dalam corak merah, batu permata delima, corak biru batu
nilam/safir)

K = 10 : intan batu permata

Masing-masing mineral tersebut diatas dapat menggores mineral lain yang bernomor
lebih kecil dan dapat digores oleh mineral lain yang bernonor lebih besar. Dengan lain
perkataan SKALA MOHS adalah Skala relative. Dari segi kekerasan mutlak skala ini masih
dapat dipakai sampai yang ke 9, artinya no. 9 kira-kira 9 kali sekeras no. 1, tetapi bagi no. 10
adalah 42 kali sekeras no. 1
K.E. Kinge (1860) dalam Han Sam Kay mengelompokkan batu permata yang dijadikan
perhiasan dalam lima belas kelas sebagai berikut :

Batu permata Kelas I, Nilai Keras antara 8 s/d 10

Batu Permata kelas II, Nilai Keras antara 7 s/d 8

Batu permata Kelas III

Batu permata kelas ini tergolong jenis batu mulia dan batu mulia tanggung, nilai kerasnya
kira-kira 7, sebagian besar terdiri dari asam kersik (kiezelzuur), keculai pirus (tuquois)

Batu-Batu mulia Tanggung yaitu batu kelas IV, nilai keras antara 4 – 7

Batu kelas V

Batu kelas V nilai kerasnya dan kadar berat jenisnya sangat berbeda-beda. Warnanya gelap
(kusam) dan kebanyakan agak keruh, tidak tembus cahaya, batunya sedikit mengkilap, dan
harganyapun amat murah bila dibandingkan dengan harga batu mulia.

Dalam kelas ini termasuk batu marmer dan batu kelas V tidak tergolong batu mulia.

4.Belahan

Belah adalah kecenderungan batu permata untuk membelah kearah tertentu


menyusur permukaan bidang rata, lebih spesifik lagi ia menunjukkan kearah mana ikatan-
ikatan diantara atom relative lemah dan biasanya reta-retak menunjukan arah belah.

Belahan ialah sifat untuk menjadi belah menurut bidang yang agak sama licinnya

 belahan baik sekali


 baik
 sedang
 buruk
 tidak ada belahan sama sekali
5.Warna

Spektrum yang dapat dilihat terdiri dari warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila
dan violet.Ketika terjadi pemindahan panjang gelombang akan mempengaruhi energi dan
akan terjadi perubahan warna dan jika permata itu mengandung besi biasanya akan terlihat
berwarna kelam, sedangkan yang mengandung alumunium biasanya terlihat berwarna cerah,
tetapi juga ada mineral yang berwarna tetap seperti air (berkristal) dan dinamakan
Idhiochromatic

Disini warna merupakan sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat dalam
permata sebagai biang warna (pigment agent) yang merupakan mineral-mineral yaitu :
belerang warnanya kuning; malakit warnanya hijau; azurite warnanya biru; pirit warnanya
kuning; magatit warnanya hitam; augit warnanya hijau; gutit warnanya kuning hingga coklat;
hematite warnanya merah dsbnya.

Ada juga mineral yang mempunyai warna bermacam-macam dan diistilahkan


allokhromatik, hal ini disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda
(inclusion) atau kehadiran zat campuran (Impurities). Impurities adalah unsur-unsur yang
antara lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir dalam
campuran murni, unsur-unsur yang terkonsentrasi dalam batu permata rendah.

Aneka warna batu permata ini sangat mempersona manusia sehingga manusia
memberi gelar “mulia” pada batu-batu itu, contoh intan yang hanya terdiri dari satu unsur
mineral yakni zat arang merupakan benda yang padat yang bersisi delapan karena adanya zat
campuran yang berbeda akan menyebabkan warna yang berbeda : tidak berwarna, kuning,
kuning muda, agak kebiru-biruan, merah, biru agak hijau, merah jambu, merah muda, agak
kuning coklat, hitam yang dinamakan carbonado, hijau daun. Banyak mineral hanya
memperlihatkam warna yang terang pada bagian-bagian yang tipis sekali. Mineral yang lebih
besar dan tebal selalu memberi kesan yang hitam, tanda demikian antara lain diperlihatkan
oleh banyak mineral.

Warna hijau muda; jika warna tersebut makin tua berarti makin bertambah Kadar Fe
didalam molekulnya.

6.Berat Jenis (BD)

Untuk mengetahui mineral yang belum diketahui Bdnya dipakai alat yang disebut cairan
berat :

Pertama : Bromoform (ChBr)

Kedua : Joodmethylin (Ch2 J2)

Ketiga : Cclerici yaitu larutan Thallium malonat formiat

Mineral dengan BD < 2,68 mineral ringan

kwarsa: 2,57

albit: 2,62

oligoklas: 2,64

Mineral dengan BD > 2,68 mineral berat

Labradorit: 2,70

Anortit: 2,76

Augit hornblende: 3,20

Maskotit: 2,90
Biotitit: 3,00

Korundum: 3,20

Turmalin

Mineral dengan BD 3,3 – 4 mineral amat berat

olifin

starolit

granat / garnet

Mineral dengan BD > 4 dan kekerasan = 7

Zirkon

BD = 2,65 Mineral tergolong dalam fraksi enteng dan bias rangkapnya Kuarsa
kristalen; bergkristalØtergolong rendah yaitu terdiri dari opal = sebetulnya gel asamØ(tidak
berwarna); amathis atau kecubung chalsedon; jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa
kriptoØkersik kristalen); k = 7; struktur kristalnya baru tampak jika dilihat dengan agat;
jenis kristalnya jenis kripto (kwarsaØmenggunakan mikroskop. kripto kristalen) = k = 7;
struktur kristalnya baru tampak jika dilihat Oniks, jenis kristalnya jenis kriptoØdengan
menggunakan mikroskop (kwarsa kripto kristalen) = k = 7; struktur kristalnya baru tampak
jika opalØ besi kersik Ø jaspis Ødilihat dengan menggunakan mikroskop tanggung (half
opal) = sifat membelah tidak ada pecahannya berupa kerang.

Nefrit = Jade = Giok {Ca2 (Mg, Fe)5 (OH)2Si8O22}ØBD = 2,9 – 3,3 aktinolit
atau Amfibol kalsium magnesium besi; bentuk menyerabut atau asbes tiform; warna kelabu,
kehijau-hijauan atau kekuning-kuningan; adanya garis kembar; warna plagioklas putih,
kadang – kadang kehijau-hijauan, hijau tua, coklat, hitam, kadang-kadang tembus pandang
(transparan), tembus cahaya (Translucent) atau opal; bidang belah berpotongan dengan sudut
550 dan 1250 ; K = 5 – 6; apabila dipanaskan mengeluarkan air yang menunjukkan bahwa ia
terbentuk dalam suasana hidro (perhatikan adanya gugusan OH) atau dikenal sebagai
AMFIBOL.

Epidot ( H2 M4 “M6”’ Si6O26, M”); dari batu-batuanØBD = 3,3 – 3,6 endapan atau
sedimen yang lebih tua; k = 6,5; Hijau- hijau kekuning-kuningan, terdapat jenis yang
berwarna merah; belahan baik; mengristal monoklin, prisma; bias cahaya dan bias rangkap
kuat.

Granat/Garnet (M3” M2”’ SiO3O12); dari batuanØBD = 3,5 – 5,3 sedimen tua; kristal
reguler; bias cahaya keras, tidak berbias rangkap (Isotrop); K = 7; belahan baik; warna
merah, merah coklat, kuning dan hijau jarang, tidak berwarna sama sekali.

Korundum (Al2O3) tersusun sangat padat; tak berwarnaØBD = 4 –bermacam-macam


warna; K = 9; Oktahedron/Hexagonal; Bias tinggi; Bias Spinel (M” = Mg, Zr, Fe; M”’ = Cr,
Al,Ørangkapnya rendah. (3,9 – 4,1) Mn); hijau tua; K = 7,5 – 8; Biasnya tinggi, Mengkristal
secara reguler; bersifat isotrop dalam optiknya; belahannya seringkali buruk

Ortit termasuk golongan Epidot hanya dalamØBD = 4,2 persenyawaannya berbeda


disebabkan kadar Ce yang tinggi; K= 5,6; merah coklat, coklat merah tua – kuning atau
coklat kuning; kristal gemuk Turmalin {H9Al3(B.OH)2Si4O19}; K= 7;
Heksagonal,Øseperti prisma; belahan buruk, Bias sedang; Pleokroisnya sangat kuat; jernis
seperti air, Coklat biru sampai hitam, turmalin biru agak jarang diketemukan.

Tiap-tiap batu permata yang sudah dikenal berat jenisnya dapat diketahui nilai keras batu,
dari berat batu dapatlah dihitung kari dari permata tersebut. Karat adalah satuan berat yang
setimbang dengan seperlima gram. Satuan ini disebut karat metric. Jika kita timbang berat
intan, tidak dikatakan berat intan 1 gram tetapi berat intan adalah 5 karat, demikian yang lain
batu rubi beratnya 17,8 karat, batu sapphire 7 karat dsbnya.

7. Kilap

Kilap adalah kenampakan atau kualitas pantulan cahaya dari permukaan suatu mineral.
Kilap pada mineral ada 2 jenis, yaitu kilap logam dan kilap Non logam. Kilap non logam
antara lain. Yaitu : kilap mutiara, kilap gelas, kilap sutera, kilap resin, dan kilap tanah.

Penggolongan mineral

Mineral pembentuk batuan dikelompokkan menjadi empat yaitu :

1. silikat

2. oksida

3. sulfide

4. Karbonat dan Sulfat

1. Mineral silikat

Hampir 90% mineral pembentuk batuan adalah mineral silikat yang merupakan senyawa
antar silicon dan oksigen dengan beberapa unsure metal. Silikat merupakan bagian utama
yang membentuk batuan baik sediment, batuan beku maupun batuan malihan. Silikat
pembentuk batuan yang umum dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
ferromagnesium dan non feromagnesium.

2. Mineral Ferromagtnesium
Olivine : berwarna olice. Berat jenis antara 3.27-3.37, tumbuh sebagai mineral yang
mempunyai bidang belah yang kurang sempurna.

Augitit : warnanya sangat gelap hijau hingga hitam. Berat jenis antara 3.2-3.4 dengan
bidang belah yang berpotongan hamper tegak lurus. Bidang belah ini sangat penting untuk
membedakannya dengan mineral hornblende.

Hornblende : warnanya hijau hingga hitam; berta jenis 3.2 danb mempunyai bidang belah
yang berpotongan dengan sudut kira-kira 56 dan 124 derajat yang sangat membantu dalam
cara mengenalnya.

Biotite : mineral “mika” bentuknya pipih yang dengan mudah dapat dikelupas. Dalam
keadaan tebal,warnanya hijau tua hingga coklat-hitam;BD 2,8-3,2.

3. Moneral non-feromagnesium

Muskovit : Disebut mika putih Karena warnanya yang terang, kuning muyda, coklat, hijau
atau merah. BD antara 2,8-3,1 Felspar: Merupakan mineral pembentuk batuan yang paling
banyak. Jumlahnya di dalam kerak bumi hamper 54% Orthoklas: mempunyai warna yang
khas yakni putih abu-abu atau merah jambu. BD 2,57.

Kuarsa: adalah satu-satunya mineral pembentuk batuan yang terdiri dari silicon dan
oksigen. Umumnya muncul dengan warna seperti asap, kadang-kadang juga dengan warna
ungu atau merah lembayung(violet). Warna yang bermacam-macam ini karena adanya
unsure-unsur lain yang tidak bersih.

4. Mineral oksida

Terbentuk karena persenyawaan langsung antara oksigen dan unsure tertentu.


Susunannya lebih sederhana disbanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras
dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Lebih berat kecuali sulfide. Unsur yang paling
utama dalam oksida adalah besi,Chroom,mangan,timah dan alumunium.

5.Mineral Sulfida

Merupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsure tertentu dengan sulfur
(belerang), seperti besi, perak, timbale, seng dan merkuri.

6. Mineral-mineral Karbonat dan sulfat

Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sediment.

Mineral utama sebagai penyusun utama pembentuk batuan antara lain:


a. Kwarsa (Quartz)

Mineral ini mempunyai susunan kimia dengan rumus SiO2 dan terhitung mineral yang
banyak sekali tersebar, warna asli tidak berwarna putih, tetapi karena adanya pengotoran dari
unsur lain sehingga berwarna lain, bentuk kristal prismatic hexagonal, tidak mempunyai
belahan, pecahannya: conchoidal, kekerasan: 7 (skala mohs). Ciri yang khas dari mineral ini,
terdapat garis-garis mendatar pada sisi bidang kristalnya. Mempunyai warna tersendiri, sering
berwarna jernih atau putih suram. Pengisian dari berbagai zat didalamnya, memberikan
warna yang berbeda-beda, ada yang berwarna kekuning-kuningan, ungu (amnetis), coklat dan
lain-lain. Biasanya tidak mempunyai bentuk yang baik, karena merupakan mineral yang
menghablur terakhir dari magma, sehingga terpaksa harus mengisi celah-celah dan rongga-
rongga sisi yang terdapat diantara kristal-kristal dari mineral yang telah terbentuk lebih
dahulu.

b. Feldspar

Merupakan golongan mineral yang paling umum dijumpai di dalam kulit bumi sebagai
Silikat dari Alumina dengan Kalium, Natrium, dan Kapur. Sistim Monoklin/Triklin terlihat
belahan dalam 2 arah. Kekerasan 6 Felspar dibagi atas 2 golongan, yaitu:

1. Potash Felspar (K Al Si3O8)

Terdiri dari mineral ortoklas, mikrolin dan sanidin adularis. Warnanya putih, pucat atau
merah daging, abu-abu. Kilat seperti kaca (petreous). Bidang belahan baik, tidak ada striasi
(garis-garis paralel yang lembut). Ortoklas (KALSiO2), sebagai sumber utama unsur K
(Kalium) dalam tanah, umumnya berwarna abu-abu, kemerahan, belahan dua arah, kekerasan
6, bersifat asam.

2. Plagioklas Feldspar (Na, Ca)Al Si3O8

Warna putih atau abu-abu berwarna lain, kilap pitreus. Bidang belahan baik kedua arah ada
sitriasi. Mudah dibedakan dari Ortoklas karena adanya kembaran yang dapat dilihat dibawah
loupe, lebih-lebih di bawah mikroskop. Sering berbentuk zona dan berubah menjadi Serisit,
Kaolinit atau Epidot.
Plagioklas felspar terdiri atas 6 macam mineral, yaitu:

a. Albit

b. Oligoklas

c. Andesin

d. Bitownit

e. Labradorit

f. Anorthit

Makin ke bawah makin berkurang mengandung Na dan makin bertambah akan mengandung
Ca. Albit, Andesin disebut Plagioklas asam atau Na Plagioklas. Anortit, Bitonit disebut
Plagioklas basa atau Calcic Plagioklas. Plagioklas (Na, Ca) AlSi3O8 kenampakannya
menyerupai Ortoklas, hanya warnya biasa putih abu-abu dan secara optic Plagioklas
mempunyai kembaran. Plagioklas terdiri dari mineral-mineral Albit, Oligoklas, Andesine,
Bitonit, Labradorit dan Anortit.

c. Feldspatoid

Merupakan mineral pengganti Feldspar, karena terbentuk bila dalam suatu batuan tidak
cukup terdapat SiO2. Dalam batuan yang mengandung SiO2 bebas, mineral ini tidak
terbentuk, karena yang terbentuk adalah Felspar. Feldspatoid ini terdiri atas beberapa
mineral, antara lain: Leucit (K Al Si2O) sebagai pengganti orthoklas. Warnanya putih agak
jernih dan bentuknya aquant/bulat. Nephelin (Na Al Si2O6) sebagai pengganti Plagioklas
(Albit). Warna abu-abu. Bentuk berisi 6 atau bulat. Sodalit warnanya putih, abu-abu atau
kebiruan.

d. Mika (Glimmer)

Ada tiga macam, yaitu muscovit, biotit, dan phlogopit.

1). Muscovit, disebut juga mika putih. Rumus kimianya K Al (OH)2 (Al Si3 O10). Mudah
dikenal, karena sifatnya yang mudah dibelah-belah dalam helaian-helaian yang sangat tipis,
transparan dan fleksibel, tidak berwarna, abu-abu, kehijauan atau coklat muda, kilap vitreum,
kekerasan 2-3.

2). Biotit disebut juga Mika hitam, dengan rumus kimia K2 (Mg, Fe)2 (OH)2 AlSi3 O8.
Mudah terbelah dalam satu arah dan biasanya berbentuk segi enam, tidak transparan,
fleksibel. Warna: hitam hingga coklat tua, kilap vitrous, kekerasan 2,5 - 3.
3). Phlogopit disebut juga mika coklat. Tidak banyak dijumpai.

e. Amfibol

Terutama terdiri dari mineral Hornblende. Susunan Kimianya


Ca2(MgFeA1)3(OH)2(SiA14O11)2. Berbentuk prismatik, biasanya berisi kelipatan tiga,
agak panjang dengan belahan dua arah menyudut kira-kira 900. Merupakan kumpulan
mineral-mineral yang berbentuk prisma pendek berisi delapan. Warna : coklat tua hingga
hitam. Kekerasan 5 - 6. yang terpenting dari golongan ini adalah Hornblende.

f. Piroksen

Terutama terdiri dari mineral Augit. Berbentuk prismatik pendek berisi kelipatan 4 dengan
belahan 2 arah menyudut. Merupakan kumpulan dari mineral-mineral yang berbentuk prisma
pendek bersisi delapan. Striasi bersudut kira-kira 900. Pyroxen adalah senyawa yang
kompleks dari Calsium, Magnesium, Ferum, dan Silikat. Warna coklat tua hingga hitam.
Kekerasan 5 - 8. Mineral golongan ini antara lain : Enstatit, Hypersten, Diopsid, dan yang
paling banyak terdapat ialah Augit dengan rumus kimia Ca (MgFe) (SiO3)2 (AlFe)2 O3.

g. Olivin

Biasanya berwarna hijau terdiri dari (FeMg)2SiO4. Pada umumnya terdapat dalam batu
Basalt dan Gabro. Olivin membentuk kristal yang ideal, karena terbentuk pertama-tama dari
magma. Warna hijau atau kuning kecoklatan. Biasanya berbutir halus dan granular. Pecahan
concoidal (seperti kerang). Kekerasan 6,5 - 7.

h. Kalsit

Mineral ini berwarna putih, sering ada pengotoran, mempunyai belahan 3 arah berbentuk
Rombuder, susunan kimianya CaCO3.

i. Grafit

Mineral ini unsurnya Karbon (C) berwarna hitam, lunak, umumnya pada batuan ubahan.
Berbagai klasifikasi telah ditemukan oleh beberapa ahli, kadang-kadang satu
batuan pada klasifikasi yang lain penanamannya berlainan pula. Dengan demikian
seseorang petrolog harus bena- benar mengerti akan dasar penanaman yang
diberikan pada suatu batuan beku. Klasifikasi batuan beku dapat dilihat, antara lain
berdasarkan:
3. Klasifikasi berdasarkan kimiawi
Klasifikasi ini telah lama menjadi standart Geologi ( C.J. Hughes, 1962 ), dan
dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu :
a. Batuan beku asam : bila batuan beku mengandung lebuh dari 66 % SiO²,
biasanya berwarna cerah sampai putih. Misal : Granit, rhyolit.
b. Batuan beku intermediet : bila batuan beku mengandung 52% - 66% SiO²,
biasanya berwarna agak gelap sampai kehitaman. Misal : Diorit, Andesit.
c. Batuan beku basa : bila batuan beku mengandung 45% - 52% SiO², biasanya
berwarna hitam sampai hitam kelam. Misal : Gabro, Basalt.
d. Batuan beku ultra basa : bila batuan beku mengandung kurang dari 45% SiO²,
biasanya berwarna hijau sampai hijau kehitaman. Misal : Peridotit.
4. Klasifikasi berdasarkan mineralogy
Dalam klasifikasi ini indeks warna akan menunjukkan perbandingan mineral mafik
dengan mineral felsik. S.J.Shand, 1943, membagi empat macam batuan, yaitu :
a. Leucromatic rock; bila batuan beku tersebut mengandung 30% mineral
mafik b.Mesocratic rock; bila batuan beku tsb mengandung 30% - 60%
mineral mafic
e. Melanocratic rock; bila batuan beku tsb mengandung 60% - 90% mineral mafic
f. Hipermelanuc rock; bila batuan beku tsb mengandung 90%
mineral mafic. Sedangkan S.J. Elis, 1948, membagi menjadi
empta golongan tekstur, yaitu :
5. Felsic, untuk batuan beku dengan indek warna kurang dari 10%
6. Mafelsik, untuk batuan beku dengan indeks warna 10% - 40%
7. Mafic, untuk batuan dengan indeks warna 40% - 70%
8. Ultra mafic, untuk batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%

Anda mungkin juga menyukai