IV
RINITIS SEBAGAI BAGIAN DARI SICK BUILDING SYNDROME
Rhinitis
Rinitis atau radang selaput lendir hidung adalah kerusakan jaringan tubuh yang terdapat pada
selaput hidung [1]. Rinitis alergi ditandai dengan gejala kompleks yang terdiri dari kombinasi dari:
Bersin, hidung tersumbat, gatal hidung, dan Rhinorrhea [2]. Mata, telinga, sinus, dan tenggorokan
juga dapat terlibat. Rhinitis alergi adalah penyebab paling umum dari rhinitis. Ini adalah kondisi
yang sangat umum, mempengaruhi sekitar 20% dari populasi.
Meskipun rinitis alergi bukan kondisi yang mengancam jiwa, komplikasi dapat terjadi dan kondisi
secara signifikan dapat mengganggu kualitas hidup, [3], yang mengarah pada sejumlah biaya
tidak langsung.
Daftar isi
1Pengobatan
o 1.1Antihistamin
o 1.2Kortikosteroid
o 1.3Dekongestan nasal
o 1.4Add-on perawatan
o 1.5Hiposensitasi (imunoterapi)
2Referensi
Kelainan ini sangat umum terjadi, terjadi hingga mencapai 30% orang di seluruh dunia. Hal
ini dapat mempengaruhi anak-anak dan orang dewasa. Kasus yang ringan bisa sembuh
sendiri atau tanpa pengobatan. Namun, untuk kasus parah dan berulang harus ditangani
dengan obat-obatan.
Polusi udara
Suhu dingin
Asap
Pergi ke lokasi baru yang ditumbuhi dengan berbagai jenis rumput, tanaman, dan
pepohonan
Bersin
Batuk
Lepuh
Hives
Kelelahan
Jika tidak diobati, kelainan ini bisa menyebabkan sejumlah komplikasi. Ini termasuk infeksi
telinga dan juga sinus. Gejala asma sendiri juga bisa berkembang atau memburuk. Hal ini
dapat menyebabkan pasien tidak mendapatkan tidur yang cukup, sehingga mereka mungkin
akan melewatkan sekolah atau pekerjaan.
Tidak ada obat untuk penyakit ini. Bagi kebanyakan pasien, ini adalah kondisi yang seumur
hidup sehingga membutuhkan manajemen jangka panjang. Perawatan yang bisa digunakan
untuk mengatasi gejala yang timbul adalah:
Antihistamin - Obat ini mencegah tubuh melepaskan terlalu banyak histamin. Ini bisa
mengatasi peradangan dan gejala lainnya. Antihistamin dapat dibeli secara langsung di
apotek atau dengan resep.
Dekongestan - Meringankan hidung tersumbat dan tekanan sinus
Semprotan hidung dan tetes mata - Meringankan hidung tersumbat dan mata berair
Kortikosteroid - Mengurangi peradangan yang disebabkan oleh alergi
Pasien yang mengalami gejala parah dapat berbicara dengan dokter mereka
tentang imunoterapi. Perawatan ini membantu tubuh untuk perlahan terbiasa terhadap
alergen. Perawatan ini bisa berlangsung hingga lima tahun. Dengan demikian, dibutuhkan
komitmen jangka panjang dari pasien.
Metode ini melibatkan penyuntikan pasien dengan dosis kecil alergen sekali atau dua kali
seminggu sampai enam bulan. Setelah tahap ini, suntikan diberikan setiap tiga minggu
untuk lima tahun ke depan. Mungkin diperlukan waktu lebih dari satu tahun untuk bisa
menghilangkan gejala. Perawatan ini tidak dianjurkan untuk pasien dengan masalah jantung
dan sistem kekebalan tubuh. Hal ini juga tidak disarankan untuk anak -anak yang sangat
muda yang tidak dapat menggambarkan reaksi tubuh mereka terhadap terapi.
Alternatif dari metode ini adalah dengan menggunakan tablet (sublingual immunotherapy
atau SLIT). Alih-alih mendapatkan suntikan, pasien akan melarutkan tablet yang
mengandung sejumlah kecil alergen di bawah lidah mereka. Sama seperti suntikan, tablet
ini harus dikonsumsi selama beberapa tahun. Dosis pertama akan diberikan di ruangan
dokter. Setelah itu, pasien akan dipantau untuk melihat adanya efek samping yang
merugikan. Kemudian, pasien dapat melanjutkan mengonsumsi sisa tablet di rumah selama
periode waktu yang ditentukan oleh dokter mereka.
Rujukan:
1. HERPES
Rinitis Alergi
Ditulis oleh
H O N E S T D O C S E D IT O R IA L T E A M
Ditinjau oleh
D R V IN A S E T IA W A N
Alergen luar ruangan, seperti serbuk sari dari rumput, pohon, dan gulma
Alergen dalam ruangan, seperti bulu hewan peliharaan, tungau, debu, dan
jamur
Irritants, seperti asap rokok, parfum dan knalpot diesel
Bersin-bersin
Hidung tersumbat
Mata berair
Batuk-batuk
Produksi cairan hidung berlebih
Tutup jendela rumah Anda jika Anda alergi terhadap serbuk sari.
Kenakan kacamata atau kacamata hitam saat berada di luar ruangan untuk
menjauhkan serbuk sari dari mata Anda.
Gunakan penutup tempat tidur "anti-tungau" untuk membatasi paparan
tungau.
Cuci tangan Anda setelah menyentuh binatang
Kurangi paparan asap kendaraan saat Anda berkendara dengan
menggunakan masker bila perlu
2. Pengobatan sesuai gejala yang muncul yaitu menggunakan obat-
obatan antihistamin, obat-obatan simpatomimetik, kortikosteroid dan
sodium kromoglikat.
Rinitis Alergi
21 Jun 2017
Tiap penderita alergi bisa mengalami gejala yang berbeda. Umumnya gejala pada
rinitis alergi terbilang ringan dan mudah ditangani. Tetapi dapat juga muncul gejala-
gejala yang cukup berat sehingga menghambat aktivitas sehari-hari. Periksakan diri
Anda ke dokter jika:
Alergi rhinitis, juga disebut hay fever, adalah sekelompok gejala tidak nyaman yang terjadi
ketika tubuh Anda terkena alergen tertentu. Alergen adalah zat biasanya tidak berbahaya,
seperti rumput atau debu, yang menyebabkan reaksi alergi. Serbuk sari adalah alergen yang
paling umum bagi kebanyakan orang.
Ketika tubuh Anda kontak dengan alergen, ia melepaskan histamin. Zat ini adalah bahan
kimia alami yang sebenarnya dimaksudkan untuk mempertahankan tubuh dari alergen.
Namun, bahan kimia ini menyebabkan banyak gejala yang tidak nyaman (alergi rhinitis) yang
meliputi pilek, bersin, dan mata gatal.
Kondisi ini dapat mengganggu kegiatan sehari-hari hidup Anda, sehingga sangat penting
untuk melakukan pengobatan.
Jenis-jenis alergen
Alergen umum yang dapat menyebabkan kondisi ini termasuk serbuk sari, debu, bulu
binatang, air liur kucing, dan jamur.
Serbuk sari adalah alergen penyebab alergi yang utama, terutama pada saat-saat tertentu di
mana tanaman dan bunga-bunga sedang bermekaran.
Ada juga zat yang dapat memicu kondisi ini atau membuatnya lebih buruk, seperti:
asap rokok
bahan kimia
suhu dingin
kelembapan
angin
polusi
hairspray
asap kayu
uap
bersin
ingusan
hidung tersumbat
hidung gatal
batuk
sakit tenggorokan
mata gatal dan berair
lingkaran di bawah mata yang gelap
sering sakit kepala
eksim (kulit sangat kering, kulit gatal yang sering lecet)
gatal-gatal (kulit merah, kadang-kadang gatal, benjolan pada kulit)
kelelahan yang berlebihan
Tes kulit merupakan salah satu tes yang paling umum digunakan. Selama tes ini, dokter
menempatkan berbagai zat ke kulit Anda untuk melihat bagaimana tubuh Anda bereaksi
terhadap masing-masing zat tersebut. Biasanya, benjolan merah kecil muncul jika Anda
alergi terhadap zat tersebut.
Tes alergi umum lain adalah tes darah, kadang-kadang disebut sebagai tes RAST. Tes ini
mengukur jumlah immunoglobin (Ig) e antibodi terhadap alergen tertentu yang hadir dalam
darah Anda.
Alergi rhinitis dapat diklasifikasikan sebagai alergi musiman atau abadi (sepanjang tahun).
antihistamin
dekongestan
obat tetes mata
semprotan hidung
immunotherapy (suntikan alergi)
Antihistamin efektif mengobati alergi. Obat jenis ini juga dapat membantu mencegah kondisi
ini karena mereka memblokir pembentukan histamin dalam tubuh. Beberapa produk obat
yang beredar di pasaran mungkin membantu, tapi ingat untuk selalu berkonsultasi dengan
dokter Anda sebelum memulai pengobatan baru, terutama jika Anda
sedang menggunakan obat lain atau memiliki kondisi medis lainnya.
Dekongestan digunakan selama periode waktu yang singkat untuk membantu meringankan
hidung tersumbat dan tekanan sinus. Tanyakan kepada dokter Anda sebelum menggunakan
obat ini jika Anda memiliki tekanan darah tinggi.
Anda sementara dapat menggunakan obat tetes mata dan semprotan hidung untuk meredakan
rasa gatal dan gejala lain yang berhubungan dengan alergi. Namun, jangan menggunakan
produk ini secara jangka panjang.
Dokter mungkin menyarankan imunoterapi jika Anda memiliki alergi parah. Umumnya
dikenal sebagai suntikan alergi, rencana pengobatan ini digunakan bersama dengan obat
untuk mengontrol gejala. Suntikan ini dimaksudkan untuk menurunkan respon kekebalan
tubuh terhadap alergen tertentu dari waktu ke waktu.
Hasil pengobatan tergantung pada kondisi unik Anda. Alergi rhinitis musiman biasanya tidak
parah dan dapat dikelola dengan baik dengan obat-obatan. Namun, tingkat parah dari kondisi
ini kemungkinan akan memerlukan pengobatan jangka panjang. Beberapa pasien bahkan bisa
mengalami sinusitis (hidung meradang yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan
sakit) atau asma bersama dengan kondisi ini.
Mencegah alergi
Cara terbaik untuk mencegah gejala alergi adalah untuk mengelola alergi Anda sebelum
tubuh Anda memiliki kesempatan untuk menanggapi zat alergen. Cara lain yang efektif
untuk mencegah alergi rhinitis adalah dengan menghindari alergen yang menyebabkan gejala
Anda. Misalnya, tinggal di dalam rumah ketika terdapat jumlah serbuk sari yang tinggi, dan
mandi segera setelah berada di luar. Bersihkan juga rumah Anda dari bulu hewan peliharaan,
jamur, dan debu
Hello Sehat > Penyakit > Kesehatan A-Z > Penyakit A-Z > Rhinitis Vasomotor
Definisi
Apa itu rhinitis vasomotor?
Rhinitis vasomotor atau yang juga dikenal sebagai rhinitis non-alergi adalah peradangan pada
mukosa hidung yang meliputi bersin-bersin kronis atau hidung tersumbat, atau mengeluarkan
ingus tanpa penyebab pasti. Rhinitis vasomotor tidak membahayakan hidup. Gejala yang
dirasakan mungkin tidak nyaman, namun tidak serius.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya,
konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu
konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Penyebab
Apa penyebab rhinitis vasomotor?
Rhinitis vasomotor terjadi apabila pembuluh darah di dalam hidung melebar. Pembesaran ini
dapat menyebabkan pembengkakan, hidung tersumbat, dan hidung penuh dengan lendir.
Tidak diketahui penyebab pembuluh darah membengkak. Beberapa pemicu yang dapat
menyebabkan reaksi ini adalah:
Iritan pada lingkungan, seperti parfum, bau-bauan, asap, atau perokok pasif
Perubahan cuaca dan musim kering
Infeksi virus yang terkait dengan pilek dan flu
Konsumsi makanan atau minuman panas dan pedas
Penggunaan obat-obatan seperti aspirin atau ibuprofen
Perubahan hormon akibat kehamilan, menstruasi, penggunaan kontrasepsi oral atau kondisi
hormonal lainnya seperti hipotiroidisme.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk rhinitis vasomotor?
Ada banyak faktor risiko untuk rhinitis vasomotor, yaitu:
Paparan terhadap iritan, seperti kabut, asap knalpot, atau asap rokok.
Berusia di atas 20 tahun. Tidak seperti rhinitis alergi, rhinitis vasomotor umumnya
menyerang orang di atas 20 tahun.
Penggunaan nasal drop dekongestan atau spray yang berkepanjangan: menggunakan nasal
drop dekongestan atau spray (Afrin, Dristan, dll) selama lebih dari beberapa hari dapat
menyebabkan penyumbatan apabila dekongestan telah hilang, yang sering disebut dengan
rebound congestion
Jenis kelamin wanita: akibat perubahan hormon, penyumbatan hidung sering kali memburuk
selama menstruasi dan kehamilan.
Memiliki masalah kesehatan tertentu: berbagai kondisi medis tertentu dapat menyebabkan
atau memperburuk rhinitis vasomotor, seperti hipotiroidisme dan sindrom kelelahan kronis.
Stress: stress emosional atau fisik dapat memicu rhinitis vasomotor pada beberapa orang.
Untuk mendeteksi masalah alergi, dokter dapat melakukan tes alergi (tes tusuk kulit dan tes
darah).
Pada beberapa kasus, CT scan pada sinus dapat dilakukan untuk mengeliminasi sinusitis
atau poliposis. Penting untuk memiliki diagnosis yang akurat agar Anda dapat mengatasi
kondisi dengan tepat. Karena gejala-gejala yang mirip, tes alergi sering kali direkomendasi
untuk mengeliminasi rhinitis alergi.
Pada beberapa kasus, operasi untuk mengangkat polip hidung atau memperbaiki septum yang
bengkok dapat meningkatkan efek pengobatan rhinitis vasomotor. Operasi hanya
dipertimbangkan apabila perawatan lainnya tidak berhasil meringankan gejala.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang
dapat dilakukan untuk mengatasi rhinitis vasomotor?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi
rhinitis vasomotor:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Sumber
Direview tanggal: Maret 24, 2017 | Terakhir Diedit: Maret 24, 2017
https://www.alodokter.com › mengenal-rhinitis-vasomotor-penyebab-gang...
1.
13 Nov 2017
Rhinitis vasomotor, dikenal juga dengan rhinitis non alergi, adalah peradangan
yang terjadi pada bagian dalam hidung, yang tidak disebabkan oleh alergi.
Kondisi ini disebabkan oleh gangguan pada saraf hidung. Apakah Anda sering
mengalami hidung meler, bersin, dan hidung tersumbat tanpa penyebab yang
pasti? Jika benar, berhati-hatilah. Mungkin Anda mengalami rhinitis
vasomotor.
Lapisan dinding di dalam hidung kaya akan pembuluh darah. Dalam kondisi normal,
pembuluh darah ini menyempit sehingga sirkulasi udara di dalam hidung dapat
berjalan dengan lancar. Namun jika terjadi peradangan, pembuluh darah akan
melebar sehingga membuat saluran udara pada hidung terganggu. Peradangan ini
biasanya diakibatkan oleh pembengkakan pembuluh darah dan penumpukan cairan
di jaringan dalam hidung.
Polusi udara
Asap rokok
Makanan pedas
Stres berat
Beberapa gejala dari penyakit ini yaitu hidung meler, tersumbat, bersin, berair, serta
iritasi ringan atau adanya ketidaknyamanan di dalam atau sekitar hidung yang bisa
mengurangi fungsi indera penciuman Anda.
Jika Anda mengalami rhinitis vasomotor, Anda tidak akan merasakan gejala hidung
gatal, mata berair atau gatal, dan tenggorokan gatal. Karena gejala ini hanya terjadi
jika Anda mengalami rhinitis alergi.
Hello Sehat > Informasi Kesehatan > Hidup Sehat > Tips Sehat > Sering Pilek Tanpa Sebab? Mungkin Anda
Mengidap Rhinitis Vasomotor
1.
25 Jan 2018 -
Oleh Andisa ShabrinaInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter Umum
Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka
Twitter(Membuka di jendela
dijendela
jendela yang yang
baru)baru)
baru)
Klik
Klik untuk
untuk berbagi
berbagi pada Tumblr(Membuka
Linkedln(Membuka
di Line didi
new(Membukadi jendela
jendela yang
yang
yangbaru)
baru)
Rhinitis merupakan peradangan yang terjadi pada selaput hidung. Rhinitis terbagi menjadi
rhinitis yang disebabkan oleh alergen dan rhinitis yang bukan disebabkan oleh alergen atau
rhinitis vasomotor. Bila rhinitis alergi disebabkan oleh alergen, lalu apa yang menyebabkan
rhinitis vasomotor?
Meski menimbulkan gejala yang mungkin membuat Anda tidak nyaman, kondisi ini pada
umumnya tidak membahayakan.
Rhinitis ini sering terjadi pada orang dewasa setelah usia 20 tahun. Wanita memiliki risiko
dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan pria.
Ada beberapa kemungkinan penyebab pembengkakan di hidung. Salah satunya adalah ujung
saraf di hidung mengalami hiperresponsif, yaitu respon saraf hidung yang berlebihan
terhadap berbagai rangsangan.
Beberapa pemicu yang dapat menyebabkan rhinitis vasomotor atau rhinitis non-alergi antara
lain:
1. Iritasi dari lingkungan
Iritasi lingkungan merupakan pemicu yang paling umum dari rhinitis non-alergi. Beberapa
mungkin ditemukan di rumah dan lainnya lebih sering terjadi di tempat kerja.
Contoh dari apa yang bisa memicu gejala meliputi debu, asap rokok, asap pabrik, asap
kendaraan, atau bau yang menyengat seperti parfum.
2. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan tertentu antara lain obat nonsteroid antiinflamasi seperti aspirin (Bayer)
dan ibuprofen(Advil, Motrin), pil Kb, obat hipertensi seperti beta blocker (Propanol,
Metoprolol, Atenolol), beberapa obat penenang, obat-obatan untuk disfungsi ereksi, dan
antidepresan.
Makanan panas dan pedas juga dapat memicu timbulnya rhinitis non-alergi. Selain itu,
minuman beralkohol juga dapat memicu konidisi ini.
4. Perubahan cuaca
Perubahan suhu atau kelembaban secara mendadak juga dapat memicu rhinitis non-alergi.
Misalnya saat musim hujan, orang sering mengalami pilek atau dalam beberapa kasus, orang
mulai bersin-bersin setelah meninggalkan ruangan yang dingin.
5. Perubahan hormon
Rhinitis non-alergi sering terjadi saat ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Misalnya,
saat pubertas, menstruasi, atau kehamilan.
Biasanya dimulai pada bulan kedua kehamilan dan berlangsung sampai persalinan. Kondisi
hormonal seperti hipotiroidisme juga bisa memicu gejala ini.
Gejalanya mungkin hampir mirip dengan rhinitis alergi. Namun, rhinitis non-alergi tidak
menyebabkan hidung, mata, dan tenggorokan gatal.
Jika gejala yang Anda miliki semakin parah, segera hubungi dokter. Dokter akan
mendiagnosis masalah kesehatan yang mungkin memperburuk gejala Anda. Dokter juga akan
memberikan perawatan yang tepat untuk gejala Anda
klikdokter
HOME
PENYAKIT
OBAT
SPESIALIS
LIVE CHAT
INFO SEHAT
TANYA DOKTER
VIDEO
Info Sehat
Klikdokter.com, Jakarta Semua orang pernah mengalami pilek, yang ditandai dengan hidung
berair, bersin-bersin, dan pernapasan tersumbat. Saat pilek, terjadi proses peradangan di
lapisan dinding bagian dalam hidung. Peradangan itu dapat disebabkan infeksi kuman atau zat
pencetus alergi (alergen) yang terhirup saat bernapas. Lalu, bagaimana jika seseorang
mengalami pilek berulang tanpa sebab yang jelas? Dalam istilah medis, pilek yang disebabkan
oleh sesuatu yang tidak spesifik ini disebut rhinitis vasomotor atau rhinitis non-alergi.
Rhinitis vasomotor dapat dialami segala umur, baik dewasa dan anak-anak. Namun, pada
umumnya, rhinitis vasomotor ditemui pada orang berusia 20 tahun ke atas. Biasanya, gejala
rhinitis vasomotor akan terjadi berulang dan hilang timbul dalam setahun.
Baca Juga
Pertahanan Tubuh Ganda untuk Anak yang Sering Batuk dan Pilek
Tips Merawat Anak yang Sakit Flu
Gejalanya meliputi hidung tersumbat, hidung berair, bersin-bersin, liur di tenggorokan (post nasal
drip), hingga batuk-batuk. Yang membedakan dari pilek yang disebabkan oleh proses alergi,
rhinitis vasomotor biasanya tidak disertai gejala gatal pada hidung, mata, dan tenggorokan.
Apa pemicu yang menyebabkan rhinitis vasomotor belum diketahui secara pasti. Namun,
terdapat mekanisme yang terjadi ketika rhinitis vasomotor berlangsung, yaitu adanya pelebaran
(dilatasi) pembuluh darah di dalam hidung. Pelebaran pembuluh itu membuat lapisan dalam
hidung menebal serta terisi darah dan cairan. Selain itu, muncul dugaan bahwa reaksi
peradangan dan pelebaran pembuluh darah di dalam hidung pada rhinitis vasomotor terjadi
karena ujung saraf hidung bereaksi secara berlebihan.
Debu
Asap rokok
Bau menyengat parfum
Zat kimia industri
Perubahan suhu dan kelembaban
Makanan pedas atau panas
Minuman beralkohol
Infeksi virus
Obat tertentu (misalnya: aspirin, ibuprofen, beta bloker, antidepresan, sedative, dan kontrasepsi
oral)
Perubahan hormon (misalnya: hamil dan haid)
Stres
Perlu diketahui bahwa gejala rhinitis vasomotor dapat menyerupai beberapa gejala yang dimiliki
penyakit lain, terutama yang melibatkan saluran pernapasan seperti flu, rhinitis alergi, atau
sinusitis. Oleh karena itu, selain wawancara medis mengenai gejala yang dialami, pengecekan
fisik dan pemeriksaan penunjang diperlukan untuk menyatakan seseorang mengalami rhinitis
vasomotor. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan seperti skin test, IgE antibody test,
endoskopi hidung, dan CT scan untuk membantu menyingkirkan kemungkinan diagnosis lainnya.
Meskipun tidak mengancam jiwa, rhinitis vasomotor dapat menimbulkan komplikasi. Jika tidak
ditangani dengan baik, rhinitis vasomotor dapat menyebabkan beberapa komplikasi, di
antaranya polip hidung, sinusitis, dan infeksi telinga. Selain itu, rhinitis vasomotor terbukti dapat
menurunkan produktivitas seseorang dalam keseharian.
Jadi, jangan sepelekan gejala pilek berulang yang Anda alami. Jika sebabnya belum jelas, patut
dicurigai bahwa Anda mengalami rhinitis vasomotor. Namun, sebelum berasumsi lebih jauh,
sebaiknya periksakan terlebih dahulu diri Anda ke dokter
Rhinitis Vasomotor
Ditinjau oleh: Redaksi Halodoc
31 July 2019
Rhinitis vasomotor, atau disebut juga dengan rhinitis non alergi, merupakan suatu peradangan
pada mukosa hidung yang ditandai dengan hidung berair, bersin-bersin, dan hidung
tersumbat, tanpa adanya penyebab yang jelas. Kondisi ini diakibatkan oleh gangguan saraf
pada hidung. Meskipun rhinitis vasomotor tidak mengancam nyawa, kondisi ini
menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengidapnya.
Rhinitis vasomotor terjadi akibat pelebaran pembuluh darah di dalam hidung. Hal ini
menyebabkan pembengkakan, hidung tersumbat, dan hidung dipenuhi dengan lendir. Hingga
saat ini, belum diketahui secara pasti mengapa pelebaran pembuluh darah ini dapat terjadi.
Diduga terdapat beberapa pemicu dari kondisi ini, seperti:
Gejala yang dirasakan pengidap rhinitis vasomotor dapat datang dan pergi kapan saja. Gejala
dapat dirasakan selama beberapa minggu, bahkan lebih lama dari itu. Beberapa gejala umum
yang dirasakan, antara lain:
Hidung beringus.
Hidung tersumbat.
Fungsi penciuman menurun.
Bersin-bersin.
Lendir pada tenggorokan.
Dokter akan melakukan wawancara medis lengkap, pemeriksaan fisik di daerah hidung, serta
pemeriksaan penunjang, untuk mengetahui apakah rhinitis disebabkan oleh alergi atau akibat
hal lain. Jika tidak ditemukan tanda yang mengarah pada rhinitis alergi, maka dokter dapat
menegakkan diagnosis rhinitis vasomotor. Dokter umumnya akan meminta untuk dilakukan
tes alergi (tes tusuk kulit dan tes darah) untuk mengidentifikasi alergi yang dimiliki pengidap,
serta endoskopi hidung untuk melihat gambaran mukosa hidung. Pada sebagian kasus, dokter
akan meminta untuk dilakukan CT scan pada daerah sinus untuk melihat kemungkinan yang
mengarah pada sinusitis atau polyposis.
Pengobatan Rhinitis Vasomotor
Metode pengobatan utama dari rhinitis vasomotor adalah dengan menghindari faktor
pemicunya. Saat gejala sedang berlangsung, pengidap dianjurkan untuk tidur dengan bantal
yang lebih tinggi, untuk membantu mengurangi gejala hidung tersumbat. Pada rhinitis alergi
yang parah atau sangat mengganggu aktivitas sehari-hari pengidap, dokter umumnya akan
memberikan obat-obatan, seperti:
Pada sebagian kecil kasus yang tidak membaik dengan pemberian obat-obatan, dokter dapat
mempertimbangkan tindakan operasi untuk mengangkat polip hidung atau memperbaiki
septum yang bengkok, agar efek pengobatan yang diberikan dapat lebih optimal.
Rhinitis Vasomotor
Ditinjau oleh
D R S C IE N T IA IN U KIR A N A
ttps://www.honestdocs.id › rhinitis-vasomotor
1.
Skor: 4,8 - 16.542 suara
13 Agu 2019 -
Pesan Sekarang
Gejala Rhinitis vasomotor bisa saja datang dan pergi. Gejala umum yang
biasanya terjadi adalah :
Hidung tersumbat
Hidung beringus
Adanya lendir pada tenggorokan
Bengkak pada mukosa hidung
Hidung yang gatal
Mata yang gatal dan berair
Tenggorokan gatal
Gejala-gejala ini akan berlebihan jika disertai dengan bau-bauan tertentu
seperti parfum, asap rokok, bau cat atau tinta. Gejala juga akan semaki
parah ketika Anda mencium bau alcohol, makanan pedas, dan berada pada
ruangan atau tempat yang sangat terang.
Gejala di atas adalah gejala umum Rhinitis yang terjadi akibat alergi,
berbeda dengan Rhinitis Vasomotor.
Dokter juga akan melakukan tes untuk melihat apakah ada masalah sinus
yang dapat menyebabkan terjadinya Rhinitis anda. Tes ini meliputi
endoskopi hidung untuk melihat hidung bagian dalam atau mungkin Ct
Scan untuk melihat sinus.
Jika dokter tidak menemukan penyebab dari Rhinitis anda, dokter akan
mendiagnosis pasien dengan Rhinitis Vasomotor.
Salep hidung
Dekongestan OTC seperti Pseudoefedrin dan Fenilerin
Semprotan hidung Corticosteroid OTC seperti Fluticasone
Jika anda memiliki gejala yang parah atau memiliki efek samping dari obat
OTC ini, doter mungkin saja akan meresepkan obat untuk membantu
mengendalikan gejala yang muncul. Obat yang diresepkan biasanya
meliputi :
RINITIS VASOMOTOR
Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
Gangguan vasomotor hidung adalah terdapatnya gangguan fisiologik lapisan mukosa hidung yang
disebabkan oleh bertambahnya aktivitas parasimpatis.1 Rinitis vasomotor adalah gangguan pada
mukosa hidung yang ditandai dengan adanya edema yang persisten dan hipersekresi kelenjar pada
mukosa hidung apabila terpapar oleh iritan spesifik.2 Kelainan ini merupakan keadaan yang non-
infektif dan non-alergi. Rinitis vasomotor disebut juga dengan vasomotor catarrh, vasomotor
rinorrhea, nasal vasomotor instability, non spesific allergic rhinitis, non - Ig E mediated rhinitis atau
intrinsic rhinitis. 1,3-5 Rinitis vasomotor mempunyai gejala yang mirip dengan rinitis alergi sehingga
sulit untuk dibedakan. Pada umumnya pasien mengeluhkan gejala hidung tersumbat, ingus yang
banyak dan encer serta bersin-bersin walaupun jarang. 1,6 Etiologi yang pasti belum diketahui,
tetapi diduga sebagai akibat gangguan keseimbangan fungsi vasomotor dimana sistem saraf
parasimpatis relatif lebih dominan. Keseimbangan vasomotor ini dipengaruhi oleh berbagai faktor
yang berlangsung temporer, seperti emosi, posisi tubuh, kelembaban udara, perubahan suhu luar,
latihan jasmani dan sebagainya, yang pada keadaan normal faktor-faktor tadi tidak dirasakan
sebagai gangguan oleh individu tersebut. 1,3,4 Diagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis yang
cermat, pemeriksaan THT serta beberapa pemeriksaan yang dapat menyingkirkan kemungkinan jenis
rinitis lainnya. 2,3 Penatalaksanaan rinitis vasomotor bergantung pada berat ringannya gejala dan
dapat dibagi atas tindakan konservatif dan operatif. 6,7 ANATOMI A. Hidung Luar. Hidung luar
berbentuk piramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke bawah : 8 1. Pangkal hidung ( bridge ) 2.
Dorsum nasi 3. Puncak hidung ( apeks ) 4. Ala nasi 5. Kolumela 6. Lubang hidung ( nares anterior )
Hidung luar dibentuk oleh tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan
beberapa otot yang berfungsi untuk melebarkan atau menyempitkan lubang hidung.8 Kerangka
tulang terdiri dari : 8,9 1. Sepasang os nasalis ( tulang hidung ) 2. Prosesus frontalis os maksila 3.
Prosesus nasalis os frontalis ©2003 Digital by USU digital library 2 Sedangkan kerangka tulang rawan
terdiri dari beberapa pasang tulang rawan yang terletak dibagian bawah hidung, yaitu :8,9 1.
Sepasang kartilago nasalis lateralis superior 2. Sepasang kartilago nasalis lateralis inferior ( kartilago
alar mayor ) 3. Beberapa pasang kartilago alar minor 4. Tepi anterior kartilago septum nasi Otot-otot
ala nasi terdiri dari dua kelompok yaitu :9 1. Kelompok dilator : - m. dilator nares ( anterior dan
nasalis - m. depresor septi B. Hidung dalam Rongga hidung atau kavum nasi berbentuk terowongan
dari depan ke belakang, dipisahkan oleh septum nasi dibagian tengahnya. Kavum nasi bagian
anterior disebut nares anterior dan bagian posterior disebut nares posterior ( koana ) yang
menghubungkan kavum nasi dengan nasofaring.8 a. Vestibulum Terletak tepat dibelakang nares
anterior, dilapisi oleh kulit yang mempunyai banyak kelenjar sebasea dan rambut-rambut panjang
yang disebut vibrisae.8 b. Septum nasi Septum dibentuk oleh tulang dan tulang rawan. Bagian tulang
terdiri dari : 8,9 - lamina perpendikularis os etmoid - vomer - krista nasalis os maksila - krista nasalis
os palatina Bagian tulang rawan terdiri dari : 8,9 - kartilago septum ( lamina kuadrangularis ) -
kolumela c. Kavum nasi ! Dasar hidung Dasar hidung dibentuk oleh prosesus palatina os maksila dan
prosesus horisontal os palatum.8,9 ! Atap hidung Terdiri dari kartilago lateralis superior dan inferior,
os nasal, prosesus frontalis os maksila, korpus os etmoid dan korpus os sfenoid. Sebagian besar atap
hidung dibentuk oleh lamina kribrosa yang dilalui filamen-filamen n. olfaktorius yang berasal dari
permukaan bawah bulbus olfaktorius berjalan menuju bagian teratas septum nasi dan permukaan
kranial konka superior. 8,9 ! Dinding lateral Dinding lateral dibentuk oleh permukaan dalam prosesus
frontalis os maksila, os lakrimalis, konka superior, konka media, konka inferior, lamina
perpendikularis os palatum dan lamina pterigoideus medial.9 ! Konka ©2003 Digital by USU digital
library 3 Pada dinding lateral hidung terdapat 4 buah konka. Yang terbesar dan letaknya paling
bawah ialah konka inferior, kemudian yang lebih kecil ialah konka media dan konka superior,
sedangkan yang terkecil disebut konka suprema. Konka suprema ini biasanya rudimenter. Konka
inferior merupakan tulang tersendiri yang melekat pada os maksila dan labirin etmoid, sedangkan
konka media, superior dan suprema merupakan bagian dari labirin etmoid.8 ! Meatus nasi Diantara
konka-konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga sempit yang disebut meatus. Meatus
inferior terletak diantara konka inferior dengan dasar hidung dan dinding lateral rongga hidung.
Pada meatus inferior terdapat muara duktus nasolakrimalis. Meatus media terletak diantara konka
media dan dinding lateral rongga hidung. Disini terdapat muara sinus maksila, sinus frontal dan sinus
etmoid anterior. Pada meatus superior yang merupakan ruang diantara konka superior dan konka
media terdapat muara sinus etmoid posterior dan sinus sfenoid.8 ! Dinding medial Dinding medial
hidung adalah septum nasi. 8 Pendarahan Hidung Pendarahan untuk hidung bagian dalam berasal
dari 3 sumber utama: 9 1. a. etmoidalis anterior, yang mendarahi septum bagian superior anterior
dan dinding lateral hidung. 2. a. etmoidalis posterior ( cabang dari a. oftalmika ), mendarahi septum
bagian superior posterior. 3. a. sfenopalatina, terbagi menjadi a. nasales posterolateral yang menuju
ke dinding lateral hidung dan a. septi posterior yang menyebar pada septum nasi. Bagian bawah
rongga hidung mendapat pendarahan dari cabang a. maksilaris interna, diantaranya ialah ujung a.
palatina mayor dan a. sfenopalatina yang keluar dari foramen sfenopalatina bersama n.
sfenopalatina dan memasuki rongga hidung di belakang ujung posterior konka media. Bagian depan
hidung mendapat pendarahan dari cabang-cabang a. fasialis. 8 Pada bagian depan septum terdapat
palatina mayor, yang disebut pleksus Kiesselbach ( Little’s area ) yang letaknya superfisial dan mudah
cedera oleh trauma, sehingga sering menjadi sumber epistaksis.8 Vena-vena hidung mempunyai
nama yang sama dan berjalan berdampingan dengan arterinya. Vena di vestibulum dan struktur luar
hidung bermuara ke vena oftalmika superior yang berhubungan dengan sinus kavernosus.8,9
Persarafan hidung 1. Saraf motorik oleh cabang n. fasialis yang mensarafi otot-otot hidung bagian
luar. 3 2. Saraf sensoris. Bagian depan dan atas rongga hidung mendapat persarafan sensoris dari n.
etmoidalis anterior, merupakan cabang dari n. nasosiliaris, yang berasal dari n. oftalmika ( N.V-1 ).
Rongga hidung lainnya , sebagian besar mendapat persarafan sensoris dari n. maksila melalui
ganglion sfenopalatina. 3 3. Saraf otonom. Terdapat 2 macam saraf otonom yaitu : 3 a. Saraf post
ganglion saraf simpatis ( Adrenergik ). ©2003 Digital by USU digital library 4 Saraf simpatis
meninggalkan korda spinalis setinggi T1 – 3, berjalan ke atas dan mengadakan sinapsis pada ganglion
servikalis superior. Serabut post sinapsis berjalan sepanjang pleksus karotikus dan kemudian sebagai
n. petrosus profundus bergabung dengan serabut saraf parasimpatis yaitu n. petrosus superfisialis
mayor membentuk n. vidianus yang berjalan didalam kanalis pterigoideus. Saraf ini tidak
mengadakan sinapsis didalam ganglion sfenopalatina, dan kemudian diteruskan oleh cabang palatina
mayor ke pembuluh darah pada mukosa hidung. Saraf simpatis secara dominan mempunyai peranan
penting terhadap sistem vaskuler hidung dan sangat sedikit mempengaruhi kelenjar. b. Serabut saraf
preganglion parasimpatis ( kolinergik ). Berasal dari ganglion genikulatum dan pusatnya adalah di
nukleus salivatorius superior di medula oblongata. Sebagai n. pterosus superfisialis mayor berjalan
menuju ganglion sfenopalatina dan mengadakan sinapsis didalam ganglion tersebut. Serabut-
serabut post ganglion menyebar menuju mukosa hidung. Peranan saraf parasimpatis ini terutama
terhadap jaringan kelenjar yang menyebabkan sekresi hidung yang encer dan vasodilatasi jaringan
mukosa hidung, sehingga rinore akan berkurang sedangkan sensasi hidung tidak akan terganggu. 4.
Olfaktorius ( penciuman ) Nervus olfaktorius turun melalui lamina kribosa dari permukaan bawah
bulbus olfaktorius dan kemudian berakhir pada sel-sel reseptor penghidu pada mukosa olfaktorius
didaerah sepertiga atas hidung.8 Fisiologi hidung Hidung berfungsi sebagai jalan nafas, alat pengatur
kondisi udara ( air conditioning ), penyaring udara, indra penghidu ( olfactory ), untuk resonansi
suara , refleks nasal dan turut membantu proses bicara. 3,8 KEKERAPAN Mygind ( 1988 ), seperti
yang dikutip oleh Sunaryo ( 1998 ), memperkirakan sebanyak 30 – 60 % dari kasus rinitis sepanjang
tahun merupakan kasus rinitis vasomotor dan lebih banyak dijumpai pada usia dewasa terutama
pada wanita.10 Walaupun demikian insidens pastinya tidak diketahui.2,5 Biasanya timbul pada
dekade ke 3 – 4.3 Secara umum prevalensi rinitis vasomotor bervariasi antara 7 – 21%.5 Dalam suatu
penelitian yang dilakukan oleh Jessen dan Janzon ( 1989 ) dijumpai sebanyak 21% menderita keluhan
hidung non – alergi dan hanya 5% dengan keluhan hidung yang berhubungan dengan alergi.
Prevalensi tertinggi dari kelompok non – alergi dijumpai pada dekade ke 3.5 Sibbald dan Rink ( 1991 )
di London menjumpai sebanyak 13% dari pasien, menderita rinitis perenial dimana setengah
diantaranya menderita rinitis vasomotor.5 Sunaryo, dkk ( 1998 ) pada penelitiannya terhadap 2383
kasus rinitis selama 1 tahun di RS Sardjito Yogyakarta menjumpai kasus rinitis vasomotor sebanyak
33 kasus ( 1,38 % ) sedangkan pasien dengan diagnosis banding rinitis vasomotor sebanyak 240
kasus ( 10,07 % ). 10 ETIOLOGI Etilogi pasti rinitis vasomotor belum diketahui dan diduga akibat
gangguan keseimbangan sistem saraf otonom yang dipicu oleh zat-zat tertentu.1,2,5,11 Beberapa
faktor yang mempengaruhi keseimbangan vasomotor : 1,3,12 ©2003 Digital by USU digital library 5
1. obat-obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf simpatis, seperti ergotamin,
chlorpromazin, obat anti hipertensi dan obat vasokonstriktor topikal. 2. faktor fisik, seperti iritasi
oleh asap rokok, udara dingin, kelembaban udara yang tinggi dan bau yang merangsang. 3. faktor
endokrin, sepeti keadaan kehamilan, pubertas, pemakaian pil anti hamil dan hipotiroidisme. 4.
faktor psikis, seperti stress, ansietas dan fatigue. PATOFISIOLOGI Sistem saraf otonom mengontrol
aliran darah ke mukosa hidung dan sekresi dari kelenjar. Diameter resistensi pembuluh darah di
hidung diatur oleh sistem saraf simpatis sedangkan parasimpatis mengontrol sekresi kelenjar. Pada
rinitis vasomotor terjadi disfungsi sistem saraf otonom yang menimbulkan peningkatan kerja
parasimpatis yang disertai penurunan kerja saraf simpatis. Baik sistem simpatis yang hipoaktif
maupun sistem parasimpatis yang hiperaktif, keduanya dapat menimbulkan dilatasi arteriola dan
kapiler disertai peningkatan permeabilitas kapiler, yang akhirnya akan menyebabkan transudasi
cairan, edema dan kongesti.5,6,13,14 Teori lain mengatakan bahwa terjadi peningkatan peptide
vasoaktif dari selsel seperti sel mast. Termasuk diantara peptide ini adalah histamin, leukotrin,
prostaglandin, polipeptide intestinal vasoaktif dan kinin. Elemen-elemen ini tidak hanya mengontrol
diameter pembuluh darah yang menyebabkan kongesti, tetapi juga meningkatkan efek asetilkolin
dari sistem saraf parasimpatis terhadap sekresi hidung, yang menyebabkan rinore. Pelepasan
peptide-peptide ini tidak diperantarai oleh Ig-E (non-Ig E mediated) seperti pada rinitis alergi.14
Adanya reseptor zat iritan yang berlebihan juga berperan pada rinitis vasomotor. Banyak kasus yang
dihubungkan dengan zat-zat atau kondisi yang spesifik. Beberapa diantaranya adalah perubahan
temperatur atau tekanan udara, perfume, asap rokok, polusi udara dan stress ( emosional atau
fisikal ).14 Dengan demikian, patofisiologi dapat memandu penatalaksanaan rinitis vasomotor yaitu
terhadap sistem saraf parasimpatis 3. mengurangi peptide vasoaktif 4. mencari dan menghindari zat-
pembuluhpembuluh darah pada mukosa hidung, terutama melibatkan sistem saraf parasimpatis.
Tidak dijumpai alergen terhadap antibodi spesifik seperti yang dijumpai pada rinitis alergi. Keadaan
ini merupakan refleks hipersensitivitas mukosa hidung yang non – spesifik. Serangan dapat muncul
akibat pengaruh beberapa faktor pemicu.10,11 1. Latar belakang 2,15 - adanya paparan terhadap
suatu iritan ! memicu ketidakseimbangan sistem saraf otonom dalam mengontrol pembuluh darah
dan kelenjar pada mukosa hidung ! vasodilatasi dan edema pembuluh darah mukosa hidung ! hidung
tersumbat dan rinore. - disebut juga “ rinitis non-alergi ( nonallergic rhinitis ) “ - merupakan respon
non – spesifik terhadap perubahan – perubahan lingkungannya, berbeda dengan rinitis alergi yang
mana merupakan respon terhadap protein spesifik pada zat allergen nya. ©2003 Digital by USU
digital library 6 - tidak berhubungan dengan reaksi inflamasi yang diperantarai oleh IgE ( IgE-
kelembapan - makanan yang panas dan pedas - bau – bauan yang menyengat ( strong odor ) - asap
rokok atau polusi udara lainnya - faktor – faktor psikis seperti : stress, ansietas - penyakit – penyakit
endokrin - obat-obatan seperti anti hipertensi, kontrasepsi oral GEJALA KLINIS Gejala yang dijumpai
pada rinitis vasomotor kadang-kadang sulit dibedakan dengan rinitis alergi seperti hidung tersumbat
dan rinore. Rinore yang hebat dan bersifat mukus atau serous sering dijumpai. Gejala hidung
tersumbat sangat bervariasi yang dapat bergantian dari satu sisi ke sisi yang lain, terutama sewaktu
perubahan posisi.1,2,6,7,11 Keluhan bersin-bersin tidak begitu nyata bila dibandingkan dengan
rinitis alergi dan tidak terdapat rasa gatal di hidung dan mata.1,2,6,7 Gejala dapat memburuk pada
pagi hari waktu bangun tidur oleh karena adanya perubahan suhu yang ekstrim, udara lembab, dan
juga oleh karena asap rokok dan sebagainya.1 Selain itu juga dapat dijumpai keluhan adanya ingus
yang jatuh ke tenggorok ( post nasal drip ). 11 Berdasarkan gejala yang menonjol, rinitis vasomotor
dibedakan dalam 2 golongan, yaitu golongan obstruksi ( blockers ) dan golongan rinore ( runners /
sneezers ). Prognosis pengobatan golongan obstruksi lebih baik daripada golongan rinore. Oleh
karena golongan rinore sangat mirip dengan rinitis alergi, perlu anamnesis dan pemeriksaan yang
teliti untuk memastikan diagnosisnya.1 DIAGNOSIS Dalam anamnesis dicari faktor yang
penderita tidak mempunyai riwayat alergi dalam keluarganya dan keluhan dimulai pada usia
dewasa.1,6,11 Beberapa pasien hanya mengeluhkan gejala sebagai respon terhadap paparan zat
iritan tertentu tetapi tidak mempunyai keluhan apabila tidak terpapar.3 Pada pemeriksaan rinoskopi
anterior tampak gambaran klasik berupa edema mukosa hidung, konka hipertrofi dan berwarna
merah gelap atau merah tua ( karakteristik ), tetapi dapat juga dijumpai berwarna pucat. Permukaan
konka dapat licin atau berbenjol ( tidak rata ). Pada rongga hidung terdapat sekret mukoid, biasanya
sedikit. Akan tetapi pada golongan rinore, sekret yang ditemukan bersifat serosa dengan jumlah
yang banyak.1,7,11,12 Pada rinoskopi posterior dapat dijumpai post nasal drip. 11 Pemeriksaan
laboratorium dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan rinitis alergi. Test kulit ( skin test )
biasanya negatif, demikian pula test RAST, serta kadar Ig E total dalam batas normal. Kadang- kadang
ditemukan juga eosinofil pada sekret hidung, akan tetapi dalam jumlah yang sedikit. Infeksi sering
menyertai yang ditandai dengan adanya sel neutrofil dalam sekret.1,2,7,11 Pemeriksaan radiologik
sinus memperlihatkan mukosa yang edema dan mungkin tampak gambaran cairan dalam sinus
apabila sinus telah terlibat.1 Tabel 1. Gambaran klinis dan pemeriksaan pada rinitis vasomotor (
Dikutip dari kepustakaan 5 ) ©2003 Digital by USU digital library 7 Riwayat penyakit - Tidak
berhubungan dengan musim - Riwayat keluarga ( - ) - Riwayat alergi sewaktu anak-anak ( - ) - Timbul
sesudah dewasa - Keluhan gatal dan bersin ( - ) Pemeriksaan THT - Struktur abnormal ( - ) - Tanda –
tanda infeksi ( - ) - Pembengkakan pada mukosa ( + ) - Hipertrofi konka inferior sering dijumpai
Radiologi X – Ray / CT - Tidak dijumpai bukti kuat keterlibatan sinus - Umumnya dijumpai penebalan
mukosa Bakteriologi - Rinitis bakterial ( - ) Test alergi Ig E total - Normal Prick Test - Negatif atau
positif lemah RAST - Negatif atau positif lemah DIAGNOSIS BANDING11 1. Rinitis alergi 2. Rinitis
infeksi Rinitis alergi Rinitis vasomotor Mulai serangan Belasan tahun Dekade ke 3 – 4 Riwayat
psikologis Gatal & bersin Menonjol Tidak menonjol Gatal dimata Sering dijumpai Tidak dijumpai Test
kulit Positif Negatif Sekret hidung Peningkatan eosinofil Eosinofil tidak meningkat Eosinofil darah
Meningkat Normal ©2003 Digital by USU digital library 8 Ig E darah Meningkat Tidak meningkat
Neurektomi n. vidianus Tidak membantu Membantu Tabel 2. Dikutip dari kepustakaan 11,12
dan gejala yang menonjol. Secara garis besar, pengobatan dibagi dalam : 1-3,5,6,11-17 1.
Oxymetazoline ( semprot hidung ). - Anti histamin : paling baik untuk golongan rinore. -
Kortikosteroid topikal mengurangi keluhan hidung tersumbat, rinore dan bersin-bersin dengan
menekan respon inflamasi lokal yang disebabkan oleh mediator vasoaktif. Biasanya digunakan paling
sedikit selama 1 atau 2 minggu sebelum dicapai hasil yang memuaskan. Contoh steroid topikal :
Budesonide, Fluticasone, Flunisolide atau Beclomethasone - Anti kolinergik juga efektif pada pasien
dengan rinore sebagai keluhan utamanya. Contoh : Ipratropium bromide ( nasal spray ) 3. Terapi
operatif ( dilakukan bila pengobatan konservatif gagal ) : - Kauterisasi konka yang hipertrofi dengan
larutan AgNO3 25% atau triklorasetat pekat ( chemical cautery ) maupun secara elektrik ( electrical
cautery ). - Diatermi submukosa konka inferior ( submucosal diathermy of the inferior turbinate ) -
Bedah beku konka inferior ( cryosurgery ) - Reseksi konka parsial atau total (partial or total turbinate
neurectomy ), yaitu dengan melakukan pemotongan pada n. vidianus, bila dengan cara diatas tidak
memberikan hasil. Operasi sebaiknya dilakukan pada pasien dengan keluhan rinore yang hebat.
Terapi ini sulit dilakukan, dengan angka kekambuhan yang cukup tinggi dan dapat menimbulkan
berbagai komplikasi Simptom Jenis terapi Prosedur Obstruksi hidung Reduksi konka - Kauterisasi
konka ( chemical atau electrical ) - Diatermi sub mukosa - Bedah beku ( cryosurgery ) Reseksi konka -
Turbinektomi parsial atau total - Turbinektomi dengan laser ( laser turbinectomy ) ©2003 Digital by
USU digital library 9 Rinore Vidian neurectomy - Eksisi nervus vidianus - Diatermi nervus vidianus
Tabel 3. Terapi operatif terhadap rinitis vasomotor ( Dikutip dari kepustakaan 5 ) KOMPLIKASI 11 1.
Sinusitis 2. Eritema pada hidung sebelah luar 3. Pembengkakan wajah PROGNOSIS Prognosis dari
rinitis vasomotor bervariasi. Penyakit kadang-kadang dapat membaik dengan tiba –tiba, tetapi bisa
juga resisten terhadap pengobatan yang diberikan.11 KESIMPULAN 1. Rinitis vasomotor merupakan
suatu gangguan fisiologik neurovaskular mukosa hidung dengan gejala hidung tersumbat, rinore
yang hebat dan kadang – kadang dijumpai adanya bersin – bersin. 2. Penyebab pastinya tidak
diketahui. Diduga akibat gangguan keseimbangan sistem saraf otonom yang dipicu oleh faktor-faktor
tertentu. 3. Biasanya dijumpai setelah dewasa ( dekade ke – 3 dan 4 ). 4. Rinitis vasomotor sering
tidak terdiagnosis karena gejala klinisnya yang mirip dengan rinitis alergi, oleh sebab itu sangat
diperlukan pemeriksaan - pemeriksaan yang teliti untuk menyingkirkan kemungkinan rinitis lainnya
terutama rinitis alergi dan mencari faktor pencetus yang memicu terjadinya gangguan vasomotor. 5.
Penatalaksanaan dapat dilakukan secara konservatif dan apabila gagal dapat dilakukan tindakan
operatif. KEPUSTAKAAN 1. Elise Kasakeyan. Rinitis Vasomotor. Dalam : Soepardi EA, Nurbaiti
Iskandar, Ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit THT. Edisi ke-3. Jakarta : Balai Penerbit FK UI, 1997. h. 107 – 8.
Jackson RL. Rhinitis. Dalam : Byron J, Bailey JB,Ed. Otolaryngology Head and Neck Surgery.
RHINITIS VASOMOTOR
RHINITIS VASOMOTOR
M Sulistiawan
mediated rhinitis
atau
intrinsic rhinitis.
ETIOLOGI :
Etiologi yang pasti belum diketahui, tetapi diduga sebagai akibat
gangguankeseimbangan fungsi vasomotor dimana sistem saraf
parasimpatis relatif lebih dominan.Keseimbangan vasomotor ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berlangsung temporer,seperti
emosi, posisi tubuh, kelembaban udara, perubahan suhu luar, latihan
jasmani dansebagainya, yang pada keadaan normal faktor-faktor tadi
tidak dirasakan sebagai gangguanoleh individu tersebut. Beberapa
faktor yang mempengaruhi keseimbangan vasomotor :1. obat-obatan
yang menekan dan menghambat kerja saraf simpatis, seperti
ergotamin,chlorpromazin, obat anti hipertensi dan obat vasokonstriktor
topikal.2. faktor fisik, seperti iritasi oleh asap
rokok, udara dingin, kelembaban udara yang tinggidan bau yang
merangsang.3. faktor endokrin, sepeti keadaan kehamilan,
pubertas, pemakaian pil anti hamil danhipotiroidisme.4. faktor
psikis, seperti stress, ansietas dan fatigue.
EPIDEMIOLOGI :
Mygind ( 1988 ), seperti yang dikutip oleh Sunaryo ( 1998 ),
memperkirakan sebanyak30
–
60 % dari kasus rinitis sepanjang tahun merupakan kasus rinitis
vasomotor dan
lebih banyak dijumpai pada usia dewasa terutama pada wanita.10 Wala
upun demikian insidens pastinya tidak diketahui.2,5 Biasanya timbul
pada dekade ke 3
–
4.3 Secara umum prevalensirinitis vasomotor bervariasi antara 7
–
21%.Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Jessen dan Janzon (
1989 ) dijumpai sebanyak21% menderita keluhan hidung non
–
alergi dan hanya 5% dengan keluhan hidung yang
PENGERTIAN
GEJALA
PENYEBAB
DIAGNOSIS
PERAWATAN
KOMPLIKASI
PENCEGAHAN
Pengertian Rhinitis
Diagnosis Rhinitis
Untuk mendiagnosis rhinitis, dokter akan menanyakan seputar gejala dan riwayat
penyakit, serta melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, dokter akan melakukan tes
alergi untuk mencari tahu ada-tidaknya alergi serta zat yang menjadi pemicu alergi.
Bila penyebabnya bukan alergi, dokter akan melakukan pemeriksaan lain, seperti
teropong hidung atau CT scan.
Pilek
Hidung tersumbat
Gatal-gatal pada hidung
Bersin-bersin
Batuk
Mata gatal dan berair
Sakit kepala
Berat ringannya gejala bervariasi pada tiap orang, mulai dari tidak mempengaruhi
aktivitas sehari-hari, menyebabkan susah tidur, hingga tidak dapat melakukan
aktivitas sehari-hari.
Gejala yang timbul akibat rhinitis bisa juga muncul akibat infeksi sinus (sinusitis).
Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter THT bila muncul gejala
sinusitis, seperti:
Penyebab Rhinitis
Rhinitis bisa terjadi akibat reaksi alergi dan reaksi lain di luar alergi. Berikut ini
adalah penjelasannya.
Jamur
Serbuk sari tumbuhan
Cairan tubuh dan sel kulit mati hewan peliharaan
Asap
Tungau debu
Tidak diketahui apa yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap
zat-zat tersebut, tetapi ada beberapa hal yang dapat membuat seseorang lebih
berisiko menderita rhinitis alergi, yaitu:
Penyakit tertentu juga dapat menimbulkan rhinitis. Beberapa penyakit yang bisa
menyebabkan rhinitis adalah:
Diagnosis Rhinitis
Pada tahap awal, dokter akan menanyakan seputar gejala dan riwayat kesehatan
pasien, kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Dokter juga akan melakukan
pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebabnya, terutama alergi. Terdapat
dua tes alergi yang dapat dilakukan, yaitu:
Tes darah
Untuk memeriksa keberadaan antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan
tubuh ketika mengalami alergi, yaitu imunoglobulin E (IgE).
Tes kulit
Untuk mengetahui zat yang menjadi pemicu alergi (alergen), dengan cara
menusukkan jarum ke kulit di bagian lengan, yang telah diolesi berbagai jenis
alergen.
Bila ternyata rhinitis bukan disebabkan oleh alergi, dokter akan melakukan beberapa
tes lanjutan untuk mencari tahu penyebabnya, antara lain:
Endoskopi hidung
Tes ini dilakukan oleh dokter THT untuk melihat bagian dalam hidung,
menggunakan selang tipis dengan kamera dan sinar lampu di bagian
ujungnya.
CT scan
Tes ini dilakukan untuk melihat kondisi bagian dalam tubuh secara detail.
Perawatan Rhinitis
Selain dengan irigasi hidung, rhinitis dapat diredakan dengan obat pilek dan hidung
tersumbat yang bisa dibeli tanpa resep, yaitu obat yang
berisi chlorpheniramine, pseudoephedrine, atau oxymetazoline.
Rhinitis yang disebabkan oleh kelainan bentuk rongga hidung, misalnya akibat tumor
atau penyempitan saluran hidung, dapat diatasi dengan tindakan operasi untuk
memperbaiki struktur rongga hidung.
Komplikasi Rhinitis
Rhinitis yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi berupa:
Sinusitis
Rhinitis dapat menyebabkan rongga sinus terinfeksi dan mengalami
peradangan (sinusitis).
Infeksi telinga bagian tengah (otitis media)
Rhinitis dapat menyebabkan infeksi telinga bagian tengah karena terdapat
saluran yang menghubungkan hidung dengan telinga.
Polip hidung
Polip hidung dapat tumbuh akibat rhinitis berkepanjangan.
Penderita rhinitis juga dapat menjadi mudah marah, mengantuk di siang hari, dan
sulit berkonsentrasi. Hal-hal ini terjadi karena tidur malam yang terganggu oleh
hidung tersumbat atau berair. Jika rhinitis terjadi pada penderita asma, kondisi asma
yang dialami bisa bertambah parah atau menjadi sering kambuh.
Pencegahan Rhinitis
Cuci barang-barang, seperti tirai, bantal, sprei dan sarung bantal, serta
boneka, secara rutin.
Bersihkan permukaan barang atau perabot dalam rumah dengan kain lap
basah yang bersih.
Jangan memasukkan pakaian yang lembap ke dalam lemari pakaian atau
menjemur pakaian di dalam ruangan tertutup.
Pastikan rumah memiliki ventilasi yang baik.
Jika memiliki hewan peliharaan, mandikan secara rutin, setidaknya dua
minggu
Jangan biarkan hewan peliharaan masuk ke ruangan yang beralaskan karpet.
Jika Anda sedang berkunjung ke rumah kerabat atau teman yang memiliki hewan
peliharaan, mintalah mereka untuk tidak menyedot debu atau menyapu rumah ketika
Anda berkunjung, sebab hal tersebut akan membuat alergen beterbangan ke udara.
Terakhir diperbarui: 15 April 2019
Ditinjau oleh: dr. Tjin Willy
Rizal Zuhdy
FOLLOW
Penyakit rhinitis alergi adalah reaksi alergi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh
bereaksi secara berlebihan terhadap zat yang telah dihirup, seperti serbuk sari, debu dan
sebagainya. Ada dua jenis rhinitis alergi, diantaranya seperti rhinitis alergi musiman (hay
fever) dan rhinitis alergi perennial yang biasanya terjadi sepanjang tahun. Hay fever
disebabkan oleh alergi yang berada di luar ruangan, sedangkan perennial rhinitis alergi
disebabkan oleh alergi yang pada umumnya berada dalam ruangan seperti debu, bulu hewan
peliharaan, dan jamur.
Gejala rhinitis alergi dapat menyerupai dingin, tapi tidak disebabkan oleh virus seperti flu.
Ketika Anda menarik nafas di saat alergi, sistem kekebalan tubuh bereaksi, kemudian
melepaskan zat yang dikenal sebagai IGES ke hidung anda. Penggunaan bahan kimia
inflamasi seperti antihistamin dapat menyebabkan hidung, sinus, atau mata menjadi gatal dan
sesak.
Pengap, pilek,
Bersin,
Cairan dari hidung,
Merah, gatal, dan berair pada mata,
Kelopak mata bengkak,
Gatal di mulut, tenggorokan, telinga, dan wajah,
Sakit tenggorokan,
Batuk kering,
Sakit kepala, dan nyeri wajah,
Hilangnya sebagian pendengaran, penciuman, dan rasa,
Kelelahan, dan
Lingkaran hitam di bawah mata.
Rhinitis alergi musiman dipicu oleh serbuk sari dan spora jamur. Sumber-sumbernya adalah:
Dokter akan menanyakan tentang keluarga dan sejarah pribadi tentang alergi rhinitis tersebut.
Anda mungkin diminta menjawab beberapa pertanyaan seperti berikut ini:
(Untuk melihat kode diagnosis penyakit ini dapat lihat di: Kode Diagnosis Penyakit untuk
Kepentingan BPJS)
Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga merekomendasikan tes
kulit untuk mengetahui alergi yang anda alami. Pada tes awal, beberapa alergi kecil yang
dicurigai kulit akan di tusukan jarum atau goresan. Jika ada alergi, daerah yang dicurigai akan
menjadi bengkak dan merah. Terkadang tes darah juga akan di lakukan untuk mengetahui
lebih jauh alergi rhinitis tersebut tingkat keseriusannya
Pendiagnosaan pada anak, untuk mengetahui apakah anak-anak mengalami rhinitis alergi
dapat di analisa dengan melihat apa yang mereka rasakan. Sebagai contoh, seorang anak yang
mengalami rhinitis alergi dapat mencoba metode dengan menggoyangkan hidungnya dan
mendorongnya ke atas dengan telapak tangan anda.
Jika Anda memiliki demam, selama berhari-hari atau alergi pada musim yang bertekanan
udara tinggi:
Meskipun Anda tidak bisa tinggal di rumah atau dalam ruangan selama musim kemarau,
sebaiknya gunakan AC mobil apabila sedang keluar mengendarai kendaraan dan biasakan
untuk selalu menggunakan masker saat diluar ruangan.
Untuk alergi dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat mengambil langkah-langkah sebagai
berikut:
Obat-obatan
Tergantung pada jenis rhinitis alergi yang di alami, dokter pada umumnya akan
merekomendasikan obat-obatan yang sesuai dengan penyakit dan gejalanya. Jika mengalami
alergi rhinitis menetap, mungkin perlu untuk mengkonsumsi obat sesuai resep dan anjuran
yang berlaku. Apabila Anda memiliki alergi rhinitis musiman anda bisa menggunakan obat
yang telah di rekomendasikan dokter untuk mengantisipasinya
Antihistamin
Antihistamin tersedia dalam bentuk semprot mulut dan hidung, sebagai resep obat dan obat
penawar. Penawar antihistamin beraksi secara singkat dan dapat meredakan gejala ringan
maupun sedang. Bekerja dengan menghalangi pelepasan histamin dalam tubuh Anda.
Resep Antihistamin - Obat ini lebih lama bereaksi dari penawar antihistamin dan biasanya
diminum sekali sehari. Mereka termasuk desloratadine (Clarinex).
Dekongestan
Banyak penawar dan resep dekongestan tersedia dalam bentuk pil atau semprot hidung,
sering digunakan dengan antihistamin.
Dekongestan oral dan nasal - Sertakan Sudafed, Actifed, Afrin, Neo-Synephrine. Beberapa
dekongestan mungkin berisi pseudoephedrine, yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Orang dengan tekanan darah tinggi atau pembesaran prostat sebaiknya tidak mengambil obat
yang mengandung pseudoephedrine.
Menggunakan semprotan hidung dekongestan selama lebih dari 3 hari dapat menyebabkan "
rebound congestion," yang dapat mengakibatkan kemampatan. Hindari menggunakan
semprotan dekongestan pada hidung selama lebih dari 3 hari berturut-turut, kecuali atas
rekomendasi dari dokter. Tapi tidak dianjurkan bagi yang memiliki emfisema atau bronkitis
kronis.
Kortikosteroid hidung
Semprotan, resep ini mengurangi peradangan hidung dan membantu meringankan bersin,
gatal, dan hidung meler. Mungkin butuh beberapa hari atau seminggu untuk menunggu
perbaikan gejala tersebut.
Beklometason (Beconase)
Flutikason (Flonase)
Mometason (NASONEX)
Triacinolone (Nasacort)
Pengubah leukotriene
esep obat ini memblokir produksi leukotrien, merupakan bahan kimia inflamasi yang
diproduksi oleh tubuh. Diambil sekali sehari dan tidak menyebabkan kantuk, dan digunakan
untuk mengobati asma alergi. Pengubah leukotrien meliputi montelukast (Singulair) dan
zafirlukast (Accolate).
Spray penawar hidung untuk mencegah pelepasan histamin dan membantu meringankan
pembengkakan dan hidung meler. Digunakan beberapa kali sehari sebagai antisipasi sebelum
gejala tersebut menyerang.
ADVERTISING
inRead invented by Teads
Atropin Nasal
Ipratropium bromide (Atrovent) adalah resep spray hidung yang dapat membantu
meringankan hidung meler berlebih. Apabila glaukoma atau prostat yang membesar tidak
harus menggunakan Atrovent.
Jangan mengambil tindakan terlalu jauh sebelum berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu
dalam menggunakan obat untuk tekanan darah, antikoagulan (pengencer darah), diuretik (pil
air), atau memiliki diabetes.
Jangan menggunakan cordifolia Tinospora bila Anda memiliki diabetes atau penyakit
autoimun seperti rheumatoid arthritisatau penyakit Crohn.
Jangan menggunakan astragalus jika Anda memiliki penyakit autoimun seperti rheumatoid
arthritis atau penyakit Crohn. Orang-orang yang menggunakan lithium tidak harus
menggunakan astragalus.
Butterbur dapat berinteraksi dengan beberapa obat yang diproses oleh hati, konsultasikan dan
tanyakan kepada dokter Anda sebelum menggunakan Butterbur.
Dengan antihistamin dapat membuat mengantuk namun harus sesuai anjuran, solusinya
adalah dengan menggunakan penutup kepala sebagai alat untuk anda menjadi mengantuk.