Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PERKEMBANGAN REMAJA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu :
Lala Jelita Ananda,S.Pd.,M.Pd.
Disusun Oleh :
NAMA : NURUL AZMI
NIM : 4183121047
JURUSAN : FISIKA DIK (B)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN AJARAN 2018

1
Judul PERILAKU SEKSUAL REMAJA DALAM
BERPACARAN DITINJAU DARI HARGA DIRI
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Jurnal JURNAL PSIKOLOGI
Download https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Perbedaan+remaja+ditinjau+dari
+jenis+kelamin+pada+remaja+btnG=#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3Dmjv_UOALa68
Volume dan NO. 2, 120 - 127
Halaman
Tahun 2000
Penulis Fridya Mayasari
M. Noor Rochman Hadjam
Reviewer Edo S. Jaya
Haryanta Haryanta
Fakher N Khalili
Agnes Sianipar
Ide Bagus Siaputra
Laras Sekarasih
Harry Susianto
Andrian Liem
Ridwan Saptoto
Triantoro Safaria
Esti Hayu Purnamaningsih
Budi Handayani
Titis Wijayanto
Cleoputri Yusainy
Diana Setiyawati
Titis Wijayanto
Supra Wimbarti
Mirra Noor Milla
Tjipto Susana
Rozainee Khairudin
Eko Nugroho
Badrun Kartowagiran
Fathul Himam
Saifuddin Azwar
Yayi Suryo Prabandari
Adiyanti MG Adiyanti
Dr Andik Matulessy
Theo Bouman
Tina Afiatin
Faturochman
Ali Ridho
M.Moordiningsih
Johana E Prawitasari
Achmad Sobirin
Augustinus Supratiknya
Arief Fahmie
Muhammad Farid
Taufik
Nida Ul Hasanat
Sofia Retnowati
Avin Fadilla Helmi

2
Bagus Riyono
Wahyu Widhiarso
Asmadi Alsa
Tanggal 20 Oktober 2018
Tujuan - Menemukan korelasi antara harga diri dan kebiasaan dalam berpacaran pada remaja
Penelitian
Subjek Remaja SMU yang sedang berpacaran dan bermukim di Yogyakarta yang terdiri dari
Penelitian 85 remaja pria dan 87 remaja wanita
Assesment Memberikan skala kepada siswa SMU yang mempunyai pacar yang ditemui oleh peneliti
Data sendiri maupun oleh teman-teman peneliti yang diminta bantuannya
Metode incidental sampling
Penelitian
Langkah Skala pertama yaitu skala harga diri, skala harga diri yang disusun sendiri oleh peneliti
Penelitian dimaksudkan untuk mengungkap sejauh mana remaja menilai masalah seksualitas yang terjadi
pada dirinya sendiri. Alat ukur yangdigunakan dibuat berdasarkan dimensidimensi seksualitas,
yaitu: (a) Biologis, yaitu penilaian terhadap diri sendiri di segala bagian tubuh baik dalam
ukuran, proporsi maupun tanda-tanda kelamin primer maupun sekunder, (b) Psikologis, yaitu
penilaian terhadap diri sendiri yang lebih menekankan pada sejauh mana remaja menerima dan
memiliki perasaan positif terhadap identitas peran jenis yang dimiliki, (c) Perilaku, yaitu
penilaian terhadap diri sendiri tentang sejauh mana remaja mengendalikan dan
mengekspresikan dorongan seksual dalam bentuk perilaku seksual tanpa diikuti perasaan
bersalah, dan (d) Sosial-kultural, yaitu penilaian remaja terhadap hubungan heteroseksualnya
dan bagaimana remaja mentaati nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Dimensi-dimensi
seksualitas tersebut diharapkan dapat mengungkap harga diri individu dengan mendapatkan
penilaian subjek terhadap (1) diri sendiri ditinjau dari dimensi biologis, (2) diri sendiri ditinjau
dari dimensi psikologis, (3) diri sendiri ditinjau dari dimensi perilaku,dan (4) diri sendiri
ditinjau dari dimensi sosial-kultural. Hasil analisis uji beda terhadap 52 butir skala harga diri
dengan menggunakan SPSS/C+ 6.0 diperoleh sebagai berikut :
a. Untuk subjek laki-laki diperoleh 30 butir yang sahih dengan batas kritis angka koefisien
korelasi diatas 0,250. Dari 30 butir tersebut, angka koefisien korelasi bergerak dari 0,2578 -
0,5883 dan koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,8416.
b. Untuk subjek perempuan diperoleh 30 sitem dengan angka koefisien korelasi
bergerak dari 0,2912 - 0,6316 dankoefisien reliabilitas alpha sebesar 0,8764.
Skala kedua adalah skala perilaku seksual. Skala ini dimaksudkan untuk mengetahui sampai
sejauh mana perilaku seksual remaja yang berpacaran. Skala ini terdiri dari 18 aitem yang
mengacu pada tahapan perilaku seksual; dari penelitian Sarwono (1994), dari The Diagram
Group (1981) dan pengembangan yang dilakukan sendiri oleh peneliti berdasarkan pemilihan
terhadap berbagai perilaku yang merupakan manifestasi dari dorongan seksual
remaja. Reliabilitas skala perilaku seksual menunjukkan bahwa skala dengan 18
pernyataan memiliki koefisien 0,971 untuk remaja laki-laki dan 0,946 untuk remaja
perempuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I, II dan III SMU sebanyak 172 siswa yang
terdiri dari 85 siswa laki-laki dan 87 siswa perempuan. Berdasarkan lama berpacaran
ternyata rata-rata siswa SMU mempunyai pacar dalam jangka waktu sekitar satu
tahun (X = 12,84 bulan) dan hanya beberapa siswa yang membina hubungan
pacaran lebih dari dua tahun. Berdasarkan frekuensi berganti pacar atau pasangan
menunjukkan hampir 30 % siswa memiliki pacar untuk pertama kali dan hampir 25 %
memiliki pacar untuk yang kedua kalinya. Hal ini menunjukkan bahwa pada masa
SMU siswa mulai berani berpacaran. Berdasarkan skor harga diri, ternyata siswa
baik laki-laki dan perempuan mempunyai harga diri yang baik, yaitu mean empiris

3
lebih besar dari pada mean hipotetis (untuk laki-laki 49,6 > 45; untuk perempuan 53,79 > 45).
Berdasarkan skor perilaku seksual ternyata perilaku seksual laki-laki lebih tinggi sedikit
daripada perempuan, yaitu mean empiris untuk laki 12,47 dan untuk wanita 11,13. Dari
penelitian ini juga didapat bahwa sebagian besar remaja lakilaki pernah melakukan ciuman
bibir dengan pasangannya (12,6 %) dan melakukan hubungan seksual (18,4 %),
sementara pada siswi perempuan telah melakukan perilaku ciuman bibir ataupun pipi (13,8 %)
dan berciuman bibir sambil berpelukan dengan pasangan (20,7 %).

Hasil a. Koefisien korelasi antara harga diri dan perilaku seksual remaja yang sedang berpacaran
Penelitian untuk subjek laki-laki sebesar - 0,1873 (p>0.050). Artinya
tidak ada hubungan yang signifikan antara harga diri dengan perilaku
seksual remaja yang sedang berpacaran
b. Koefisien korelasi antara harga diri dan perilaku seksual pada remaja yang
sedang berpacaran untuk subjek perempuan sebesar -0,2528 (p<0,050).
Artinya ada hubungan yang negatif antara harga diri dengan perilaku seksual pada siswa
perempuan

Kekuatan -Kelebihan dari penelitian ini adalah penelitian dilakukan langsung terhadap objek yang akan
Penelitian diteliti sehingga data yang didapat dapat dipercaya
- Penelitian ditujukan kepada remaja yang sedang berpacaran dengan rata-rata durasi
berpacaran 1 tahun lebih sehingga data yang akan didapat lebih akurat
- Penelitian menggunakan metode ini cocok dilakukan karena objek akan ditanyakan langsung
oleh peneliti ataupun temannya tentang hal yang menjadi tolak ukur penelitian
Kelemahan - Pada paparan penelitian data yang dipaparkan mungkin mengalami kecacatan karena
Penelitian rata-rata objek memiliki durasi berpacaran >1 tahun sehingga tidak menutup
kemungkinan kalau data yang diperoleh kurang lengkap
- Pada teknik penelitian ke akuratan data dapat dipertanyakan karena terdapat paparan
mengenai teknik pengumpulan data dimana terdapat kemungkinan objek akan
berbohong ketika diminta keterangan
Kesimpulan - Tidak ada hubungan signifikan antara harga diri dan perilaku seksual pada remaja pria
- Pada objek wanita ditemukan adanya pengaruh negatif dari harga diri terhadap perilaku
seksual pada remaja wanita
- Kecenderungan perilaku seksual remaja dilakukan oleh remaja pria sedangkan untuk
remaja wanita tidak terutama dalam hal bersenggama

4
5
ii

Anda mungkin juga menyukai