Anda di halaman 1dari 5

PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN

USIA LANJUT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen : Yuni Sapto Edy Rahayu, Ns. M.Kep

Disusun oleh :

1. Devina Eka Tristi (106117040)


2. Febri Arum P (106117042)
3. Gerry Sukma M (106117043)

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH CILACAP

D3 KEPERAWATAN III B

2019/202O
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Keluarga Dengan Orang Lanjut Usia

Keluarga menjadi unsur penting bagi setiap individu. Keluarga pun menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari keberhasilan seseorang. Anggota-anggota keluargalah
yang memberikan dukungan serta arahan terhadap jalan hidup yang dipilih oleh setiap
individu. Oleh karena itu, di dalam sebuah keluarga membutuhkan peran atau tugas dari
setiap anggota keluarga. Tugas ini yang nanti akan berkembang menyesuaikan dengan
tahap perkembangan keluarga. Salah satu tahap perkembangan keluarga ialah keluarga
dengan usia lanjut. Dalam tulisan ini akan disebutkan serta dijelaskan berbagai tugas atau
peran perkembangan keluarga dengan orang lanjut usia. Pasalnya, seorang lanjut usia
membutuhkan peran anggota keluarga untuk membantu memenuhi kebutuhannya.

Perkembangan keluarga dengan lansia merupakan bagian dari teori perkembangan


keluarga. Menurut Kaakinen, Duff, Cehlo, dan Hanson (2010), Duvall mendeskripsikan
teori perkembangan keluarga dari waktu ke waktu untuk menggambarkan tahapan
keluarga kemudian menekankan pada tugas perkembangan anggota keluarga secara
keseluruhan. Dalam teori perkembangan keluarga, Duvall membaginya menjadi 8 tahap
mulai dari tahap pasanagan yang baru menikah hingga tahap penuaan anggota keluarga.
Setiap tahap perkembangan keluarga memiliki tugas perkembangan keluarga yang
berbeda-beda. Pada perkembangan keluarga dengan orang lanjut usia memiliki tugas
utama ialah menjaga hubungan dekat di antara kerabat (Kaakinen, Duff, Cehlo, dan
Hanson, 2010).

Tidak hanya untuk menjaga hubungan dekat dengan kerabat, tugas lain pada tahap
perkembangan keluarga dengan orang lanjut usia ialah menjaga kondisi kesehatan,
menjaga kutuhan tempat tinggal, serta menerima kehilangan orang-orang yang
dicintainya (Kaakinen, Duff, Cehlo, dan Hanson, 2010). Pada perkembangan keluarga
dengan orang lanjut usia akan mengalami peralihan masa, seperti menghabiskan waktu
bersama dengan cucu-cucu serta merawat pasangan yang kondisi kesehatannya mulai
menurun (Williams, 2009). Peralihan masa ini, menyebabkan orang dengan usia lanjut
mengalami masa transisi pada perannya, termasuk di dalamnya ialah peralihan di bidang
ekonomi, tempat tinggal, sosial, pekerjaan, serta kesehatan.
Menurut Friedman, Bowden, dan Jones (2003), peralihan masa di bidang ekonomi
ialah menyesuaikan kebutuhan sehari-hari dengan penghasilan atau pemasukkan yang
semakin berkurang. Kondisi ini akan menyebabkan orang usia lanjut menyesuaikan diri
dengan ketergantungan ekonomi pada keluarga atau subsisdi dari pemerintah. Peralihan
masa di bidang tempat tinggal ialah berpindah tempat ke tempat yang dapat membantu
memenuhi kebutuhannya sebagai seorang lanjut usia (Friedman, Bowden, dan Jones,
2003). Tempat yang dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan di usia lanjut ialah
kelembagaan seperti panti untuk para usia lanjut. Peralihan masa di bidang sosial ialah
kehilangan atau kematian dari kerabat, teman, dan pasangannya (Friedman, Bowden, dan
Jones, 2003).

Peralihan di bidang pekerjaan ialah berhenti dari masa-masa sebagai seorang


pekerja karena di usia lanjut akan mengalami masa pensiun dari pekerjaan (Friedman,
Bowden, dan Jones, 2003). Kondisi ini yang menyebabkan orang lanjut usia merasa
kehilangan masa produktivitasnya. Peralihan di bidang kesehatan diantaranya ialah
mengalami penurunan fungsi fisik, mental, serta kognitif yang ada pada dirinya
(Friedman, Bowden, dan Jones, 2003). Penurunan kesehatan akan membuat seorang
lanjut usia membutuhkan pengasuh dirinya. Kelima masa peralihan ini akan dialami oleh
orang-orang lanjut usia. Oleh sebab itu, seorang lanjut usia membutuhkan peran atau
tugas dari anggota keluarga lain untuk membantu memenuhi kebutuhan di dalam
keluarga.

B. Studi pengamatan sebuah keluarga


dengan :
Keluarga Tn. S
Struktur/tipe/bentuk keluarga : The nuclear family (keluarga inti).
Dengan keluarga inti beranggotakan 5 orang :
1. Tn. S
2. Istri Ny. Y
3. 3 Anak ( 2 laki-laki 1 perempuan )
Ketiga anak Tn. S sudah berkeluarga dan masing-masing sudah memiiki anak
Tahap perkembangan : keluarga dengan usia lanjut :
1. Tugas perkembangan yang harus dilalui
a. Mempertahankan sebuah peraturan dalam kehidupan yang memuaskan.
b. Menyesuaikan diri dengan keadaan bahwa pendapatan untuk kehidupan menjadi
berkurang.
c. Menjaga hubungan pernikahan.
d. Menyesuaikan diri akan kehilangan pasangannya.
e. Mempertahankan silsilah keluarga atau ikatan keluarga dari setiap generasi.
f. Mempertahankan eksistensi di usia lanjut.

2. Tahap perkembangan yang harus dicapai


a. Mempertahankan sebuah peraturan dalam kehidupan yang memuaskan.
b. Mempertahankan eksistensi di usia lanjut.
c. Mempertahankan silsilah keluarga atau ikatan keluarga dari setiap generasi.

3. Tahap perkembangan yang sudah dilalui


a. Mempertahankan hubungan perkawinan
b. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
c. Mempertahankan hubungan perkawinan

4. Tahap perkembangan yang belum tercapai


a. Penyesuaian diri terhadap kehilangan pasangan
5. Kendala
a. Penyesuaian terhadap pendapatan yang menurun

Anda mungkin juga menyukai