Disusun oleh:
Kelompok 2 / THP-B
ArinyWafa Ilmiyah P 161710101041
Kelvin Wijaya 161710101020
Sayyidatul Mu’ayyinah 161710101062
Arviah Nurul Qomariyah 161710101070
Feni Emiliya 161710101076
Uap air
Pengeringan
o
Udara masuk 110-120 C
o Bubuk teh
udara keluar 85-90 C, 18-24
Fermentasi menit kering
Teh segar 2.500.000 g = Uap air (6%) + teh hasil pelayuan (C)
C = 2.500.000 g – 150.000 g
C = 2.350.000 g
(B) Uap air 150.000 g
Teh layu 2.350.000 g = Uap air (2%) + Bubuk teh basah (E)
E = 2.350.000 g – 47.000 g
E = 2.303.000 g
(D) Uap air 47.000
Pengeringan
o
Udara masuk 110-120 C, Bubuk teh
Bubuk teh basah o
udara keluar 85-90 C, 18-24 me kering
2.303.000g (H) nit
(J)
Bubuk teh basah 2.303.000 g = Uap air (5%) + Bubuk teh kering (J)
Bubuk teh basah 2.303.000 g = (5% x 2.303.000 g) + Bubuk teh kering (J)
J = 2.303.000 g – 115.150 g
Pengeringan
o
Udara masuk 110-120 C,
Bubuk teh basah o Bubuk teh kering
udara keluar 85-90 C, 18-24 me
2.303.000g (H) nit 2.187.850 (J)
2. Monorail
Monorail adalah alat untuk mengangkut pucuk segar dari truk ke palung pelayuan
maupun untuk mengangkut pucuk layu menuju ruang penggilingan (untuk turun layu).
Monorail di ruang pelayuan dibedakan menjadi dua warna. Warna biru untuk mengangkut
pucuk segar dari truk ke palung pelayuan, sedangkan warna kuning untuk mengangkut pucuk
layu menuju ruang penggilingan.
Spesifikasi :
- Merk : Bina Teknik
- Jumlah kursi : 76 buah
- Kecepatan : 18 menit/putaran
- Kapasitas tiap kursi : 50 kg
Gambar 3 . Monorail
3. Heat Exchanger
Heat exchanger merupakan alat untuk menghasilkan udara panas yang akan digunakan
untuk menurunkan kadar air pada pucuk segar. Bahan bakar yang digunakan adalah IDO
(Internasional Diesel Oil). Prinsip kerja alat ini adalah pembakaran bahan bakar (IDO)
dengan burner yang akan menghasilkan panas yang akan mengenai plat-plat di ruang
pembakaran. Kemudian energi panas akan memanaskan udara di dalamnya. Udara panas ini
dihisap oleh kipas dan dialirkan menuju palung pelayuan.
4. Ruang pelayuan
Palung pelayuan adalah bak penampung pucuk segar yang akan dilayukan. Palung
pelayuan dilengkapi dengan beberapa komponen, yaitu :
- Leaf bed, untuk menghamparkan pucuk segar yang akan dilayukan terbuat dari wold
net dan nilon net agar udara dari bawah palung dapat menembus ke pucuk yang
dihamparkan di atasnya dan daun teh tidak jatuh ke bawah.
- Pipa pengirim (Transmission Duct), merupakan penghubung palung dengan kipas unit
angin.
- Unit kipas angin, terdiri dari elmot, kipas dan rumah kipas yang berbentuk bundar.
Fan ini berfungsi sebagai penarik udara yang kemudian dihembuskan ke palung. Fan
ini mempunyai kecepatan 1500 rpm.
- Tempat tehrmometer, merupakan tempat untuk meletakkan tehrmometer di tengah-
tengah palung pelayuan.
Whitering Through di ruang pelayuan berjumlah 46 unit. Akan tetapi yang bekerja
sejumlah 44 unit. Setiap WT mempunyai CFM (Cubic Feed per Minute) yang berbeda,
besarnya CFM berkisar antara 22.000– 28.000 CFM. Perbedaan besar CFM ini tergantung
besar daya (KW) fan setiap WT (semakin besar KW fan, maka semakin besar CFM).
Prinsip kerja alat ini adalah menurunkan kadar air pucuk segar sampai kadar air yang
ditentukan. Udara panas bercampur dengan udara segar di sekitar WT. Udara campuran ini
dihembuskan ke dalam WT dengan penghembus udara yang digerakkan oleh electromotor.
Pada proses pelayuan pucuk CTC hanya menggunakan udara segar saja.
Tabel 5. Spesifikasi Withering Trough
Merk Keterangan Spesifikasi
Fa. Teha Jumlah 10 unit
(Bandung Indonesia) Kapasitas 1800 kg
Kecepatan aliran
38000 cfm
Eletromotor
Tegangan 220 volt
Kuat arus 25 Ampere
Daya 10 HP
Putaran 950 rpm
Jumlah 4 unit
Kapasitas 1000 kg
Kecepatan aliran
24000 cfm
Sirocco Elektromotor
(India) Tegangan 220 volt
Kuat arus 8,2 Ampere
Daya 5 HP
Putaran 400 rpm
Spesifikasi rotorvane:
- Panjang : 2,63 m
- Merk : Renold
- Lebar : 1,02 m
- Kapasitas : 800 kg
- Tinggi : 2,4 m
- Diameter : 15 inch
- Sifat : tetap
- Kecepatan konveyor : 29,38 m/s ; panjang konveyor 3,06 m dan lebar 0,75m.
- Electromotor : rpm 49, daya 15 kwh, v 220/380
Gambar 9. Crushing, Tearing, Curing (CTC)
8. Continous Fermenting Unit (CFU)
Continous Fermenting Unit (CFU) adalah tempat bubuk teh basah yang sedang
difermentasi. CFU berupa tray (terdiri atas trace-trace) berjalan yang kecepatannya diatur
sehingga bubuk teh basah teroksidasi sempurna. Jumlah trace pada tray fermentasi pada CFU
adalah 468 buah. Setiap trace memiliki lebar 10 cm dan panjang 180 cm. Trace harus
berlubang agar dapat ditembus oleh udara dari bawahnya sehingga bubuk dapat terfermentasi
dengan baik. Di CFU terdapat garu dan pembalik. Kecepatan pembalik dan garu adalah 15 –
30 rpm. Prinsip kerja CFU adalah bubuk teh basah diberi kesempatan untuk bereaksi dengan
oksigen sampai terjadi oksidasi enzimatis. Bubuk basah terhampar di tray berjalan dengan
ketebalan 6 – 10 cm. Proses berakhir dan dihasilkan warna bubuk yang kecoklatan. Waktu
yang dibutuhkan sampai fermentasi selesai adalah 60 – 120 menit.
Spesifikasi CFU:
- Merk : Teha Single Oction
- Lebar : 2,1 m
- Kapasitas : 1000 kg
- Tinggi : t1: 0,5m dan t2: 2,7 m
- Jumlah : 2 unit
- Spider : 70 rpm
- Panjang : 20,4 m
- spiral : 70 rpm
Gambar 10. Continous Fermenting Unit (CFU)
9. Heat Exchanger (untuk pengeringan)
Heat exchanger biasanya digunakan sebagai alat untuk pengering pada proses
pengeringan teh. Fungsi heat exchanger pada proses pengeringan yaitu sebagai sumber panas
untuk udara yang digunakan pada proses pengeringan bubuk teh dari fermentasi dan
menguapkan air sehingga diperoleh hasil bubuk kering.
Spesifikasi :
1. Elektromotor kompor
- Daya : 2 Hp
- Tegangan : 220/380 Volt
- Kuat arus : 6,7-3,9 A
- Putaran : 1000 rpm
2. Elektromotordouble main fan
- Daya : 2 Hp
- Tegangan : 220/380 Volt
- Kuat arus : 18-20 A
- Putaran : 1000 rpm
Pada industri teh celup ini merupakan perusahaan modern yang memiliki peralatan
canggih dengan bahan baku pengolahan yang baik serta menghasilkan produk yang sesuai
dengan persyaratan mutu SNI. Pada pembuatan teh celup, tahapan prosesnya meliputi dari
pemetikan, pelayuan, penggilingan, fermentasi, pengeringan, penyimpanan sementara, hingga
pengepekan yang menjadi produk telah siap di pasarkan. Industri teh celup memiliki unit
penunjang untuk menjalankan proses produksinya yaitu listrik dan bahan bakar, serta dalam
industri teh celup juga memiliki hasil akhir buangan yang dapat diolah kembali seperti limbah
padat menjadi kompos dan ampas teh menjadi pakan ternak.
DAFTAR PUSTAKA