Anda di halaman 1dari 3

Filsafat merupakan kegiatan pemikiran yang tinggi dan murni (tidak terikat langsung dengan

suatu obyek), yang mendalam dan daya pikir subyekmanusia dalam memahami segala sesuatu untuk
mencari kebenaran. Berpikiraktif dalam mencari kebenaran adalah potensi dan fungsi kepribadian
manusia. Ajaran filsafat merupakan hasil pemikiran yang sedalam-dalamnyatentangkesemestaan,
secara mendasar (fundamental dan hakiki). Filsafat sebagai hasil pemikiran pemikir (filsuf)
merupakan suatu ajaran atau sistem nilai, baik berwujud pandangan hidup (filsafat hidup) maupun
sebagai ideologi yang dianutsuatu masyarakatatau bangsa dan negara. Filsafat demikian, telah
tumbuh dan berkembang menjadi suatu tata nilai yang melembaga sebagai suatu paham (isme)
seperti kapitalisme, komunisme, fasisme dan sebagainya yang cukupmempengaruhi kehidupan
bangsa dan negara modern.

Obyek filsafat sendiri adalah semua hal yang bisa dipikirkan oleh manusia. Sangat luas maka
muncul beberapa cabang filsafat seperti :

1. Antrologi menyelidiki tentang semua pertanyaan mengenai manusia


Antropologi merupakan filsafat yang membahas tentang manusia yaitu sebuah ilmu yang
mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta kebudayaan (cara-cara berprilaku,
tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga setiap manusia yang satu dengan yang
lainnya berbeda-beda. Dengan, demikian antropologi merupakan hal yang mempelajari seluk-
beluk yang terjadi dalam kehidupan manusia
2. Kosmologi menyelidiki tentang alam semesta
adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan sejarah alam semesta berskala besar.
Secara khusus, ilmu ini berhubungan dengan asal mula dan evolusi dari suatu subjek.
Kosmologi dipelajari dalam astronomi, filosofi, dan agama.
3. Filsafat ketuhanan (Teodise) menyelidiki masalah yang berhubungan dengan kepercayaan
akan adanya tuhan atau yang mutlak
4. Ontologi atau metafisika umum menyelidiki masalah- masalah yang ada pada umumnya
Ontologi adalah bagian filsafat yang paling umum, atau merupakan bagian dari metafisika.
Obyek telaah ontologi adalah yang ada tidak terikat pada satu perwujudan tertentu, ontologi
membahas tentang yang ada secara universal, yaitu berusaha mencari inti yang dimuat setiap
kenyataan yang meliputi segala realitas dalam semua bentuknya
5. Logika menyelidiki tentang pemikiran manusia, lurus tidaknya
logika adalah sepenuhnya suatu jenis pengetahuan rasional atau ilmu logika (ilmu
pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan teratur. Logika
sebagai cabang filsafat adalah cabang filsafat tentang berpikir. Logika membicarakan tentang
aturan-aturan berpikir agar dengan aturan-aturan tersebut dapat mengambil kesimpulan yang
benar. Dengan mengetahui cara atau aturan-aturan tersebut dapat menghindarkan diri dari
kesalahan dalam mengambil keputusan. Menurut Louis O. Kattsoff, logika membicarakan
teknik-teknik untuk memperoleh kesimpulan dari suatu perangkat bahan tertentu dan kadang-
kadang logika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang penarikan kesimpulan. Logika
juga merupakan suatu ketrampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam
praktek, hal ini yang menyebabkan logika disebut dengan filsafat yang praktis. Dalam proses
pemikiran, terjadi pertimbamgan, menguraikan, membandingkan dan menghubungkan
pengertian yang satu dengan yang lain. Penyelidikan logika tidak dilakukan dengan
sembarang berpikir. Logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan atau ketepatannya. Suatu
pemikiran logika akan disebut lurus apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum serta
aturan yang sudah ditetapkan dalam logika. Dari semua hal yang telah dijelaskan tersebut
dapat menunjukkan bahwa logika merupakan suatu pedoman atau pegangan untuk berpikir.
6. Etika menyelidiki tentang tingkah laku manusia
Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu etika umum
dan etika khusus, etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran
dan pandangan-pandangan moral.
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu
ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab
berhadapan dengan berbagai ajaran moral. Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang
berlaku bagi setiap tindakan manusia, sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu
dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia.
Istilah lain dari kata etika secara etimologis, etika berasal dari bahasa yunani, ethos, yang
artinya watak kesusilaan atau adat. Istilah ini identik dengan moral yang berasal dari bahasa
latin, mos yang jamaknya mores, yang juga berarti adat atau cara hidup. meskipun kata etika
dan moral memiliki kesamaan arti, dalam pemakaian sehari-hari, dua kata ini digunakan
secara berbeda. Moral atau moralitas digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai,
sedangkan etika digunakan untuk mengkaji sistem nilai yang ada. Epistemology menyelidiki
pengetahuan manusia
Epistimologi adalah teori pengetahuan yang merupakan cabang filsafat yang berkaitan dengan
hakikat dan ruang lingkup pengetahuan.
Epistimologi adalah pengetahuan yang beusaha menjawab pertanyaan pertanyaan seperti
apakah pengetahuan dan bagaimana cara memperoleh pengetahuan. Pada dasarnya manusia
memiliki rasa ingin tahu yang besar, ketika muncul rasa ingin tahu tersebut manusia pun
akhirnya mencari tahu dan menggali rasa penasaran tersebut sampai menemukan jawabannya
sehingga dari sikap manusia tersebut muncul lah pengetahuan.
Selain masalah besar diatas yang dipertanyakan oleh filsafat sehingga membentuk
cabang – cabang filsafat seperti disebutkan diatas. Filsafat juga menyelidiki berbagai macam
bidang kehidupan manusia. Maka munculah ilmu-ilmu seperti filsafat sosial, filsafat budaya,
filsafat hukum, filsafat ilmu dan lain lain. Pendekatan yang dipakai untuk memahami masalah
masalah itupun ada berbagai cara dan metode seperti :
- Metode intuitif
- Metode eksperimental
- Metode dialektis
- Metode fenomenologis dan
- Metode analitika bahasa

Mana yang paling tepat tidak bisa ditentukan . setiap pemikir atau filsuf bebas menentukan
metodenya sendiri, yang satu tidak bisa mengatakan lebih baik dari metode lainnya atau
sebaliknya.

Filsuf berusaha mencari kebijaksanaan dalam hidupnya dengan memikirkan


kehidupan serta lingkungannya. Tetapi oisi kehidupan dan situasi kehidupan yang dipikirkan
juga bermacam – macam, sesuai dengan situasi dan lingkungan yang dihadapi oleh filsuf
yang bersangkutan (Verhaak, 1989 : 106). Dengan demikian hasil pemikiran filsafat juga
memiliki isi yang berbeda menurut situasi dan lingkungan yang dihadapi . misalnya filsafat
agama maka akan muncul beberapa filsafat seperti :

- Filsafat islam
- Filsafat kristen
- Filsafat pancasila kalau yang dibahas tentang nilai-nilai atau sila sila pancasila
- Filsafat yunani kuno
- Filsafat hindia
- Filsafat cina

Anda mungkin juga menyukai