Anda di halaman 1dari 6

SHARE HAND OFF PATIENT TRANSFER COMMUNICATION

DALAM PELAYANAN KESEHATAN

*Marwiati
*Magister Keperawatan Universitas Diponegoro Semarang
Email: marwiatisasongko@yahoo.co.id

Abstrak

Hand off disebut adalah mekanisme transfer informasi, tanggungjawab dan otoritas dari dokter, perawat
sebagai pemberi pelayanan atau staf yang lain. Proses hand off meliputi pengirim pesan dari pemberi
perawatan dan transisi perawatan ke unit perawatan yang lain sebagai penerima yang menerima informasi
dan merawat pasien untuk waktu selanjutnya. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah
literature review. Hasil penelitian dengan metode SHARE hand off ditemukan kepuasan dan harapan
yang berbeda antara pengirim (pemberi perawatan yang mentransfer data dan pasien) dan penerima
(pemberi perawatan yang menerima data dan perawatan pasien selanjutnya). Komunikasi dalam hand off
adalah kunci ketika transfer pasien sehingga diharapkan komunikasi yang terjadi dalam wakti krisis
tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh penyedia pelayanan kesehatan sehingga terwujud sinkronisasi
perawatan dan keselamatan pasien.

Keywords : Hand Off, communication, SHARE methods

Pendahuluan Daley, Cohen, & Seal, 2013). Banyak


data yang terkadang tidak sinkron
Hand Off adalah bagian dari antara yang disampaikan pemberi
sistem pelayanan yang mempunyai informasi (komunikator) dengan data
makna atau konteks yang luas. Hand off yang ada di dalam rekam medis. Hal
didefinisikan sebagai transfer informasi inilah yang akan mengganggu di dalam
(bersama dengan otoritas dan proses perawatan.
tanggungjawab) selama proses transisi Apakah yang berkontribusi
dalam perawatan. Hand off juga disebut terhadap masalah–masalah yang terjadi
sebagai mekanisme tranfer informasi, pada hand off? Sebuah studi tentang
tanggungjawab dan otoritas dari dokter, bagaimana eror dalam penyampaian
perawat sebagai pemberi pelayanan atau komunikasi antara beberapa disiplin
staf yang lain (Friese, White, & Byers, ilmu mungkin berimplikasi terhadap
2008). Untuk itu Hand Off harus jelas perawat. Sebuah insiden dalam studi
dan menyediakan informasi dan pembedahan mnyebutkan bahwa
komunikasi dari pasien seakurat kesalahan dalam penyampaian
mungkin, informasi dan data yang informasi berkontribusi terhadap 43
didapat dari pasien akan memberikan persen dari total insiden dan 2/3 dari
efek yang signifikan dalam perawatan issue dalam komunikasi adalah terkait
dan keselamatan pasien. dengan issue dalam hand off.
Selama ini sebagian besar Penggunaan lembar sign out pada
komunikasi hand off terjadi dalam komunikasi antara dokter dalam praktik
setting dimana dokter dan perawat pelayanan kesehatan ada 67 persen
berkoordinasi dalam tanggung-jawab kesalahan pada komunikasi sign out
seluruh perawatan pasien. Eror dalam pasien yang menjalani proses
komunikasi akan mengakibatkan pembedahan. Keslaahan-kesalaham
terganggunya perawatan dan meliputi terlewatnya allergy dan
keselamatan pasien (Koenig, Maguen, keparahannya dan informasi medikasi

Share Hand Off Patient Transfer Communication dalam Pelayanan Kesehatan 103
Marwiati
yang tidak benar. Dalam study yang perawatan (Cohen, 2013). Hal inilah
lain, kesalahan pada hands off berasal yang sering kita temui dalam praktik
dari terlewatnya kejadian sebelumnya pemberian pelayanan kesehatan dimana
pada asuhan keperawatan, perawat pasien mendapatkan treatment dan
mengidentifikasi hands off sebagai perawatan yang berbeda dari ruangan
suatu fokus yang merupakan bagian sebelumnya sehingga sering kita temui
penting dari ketidaklengkapan atau ada duplikasi dalam pengobatan yang
hilangnya komunikasi (Friese et al., akhirnya menyebabkan kerugian pada
2008). pasien dan waktu perawatan pasien
Ada 3 barier utama dalam menjadi memanjang.
hands off yang perlu diprioritaskan Pada tahun 2009, 10 pusat
berdasarkan hasil penelitian yaitu tidak kolaborasi Rumah Sakit dan sistem
terstandarnya sistem hands off, kurang kesehatan memulai sebuah proyek yang
terampilnya petugas dalam berfokus pada komunikasi tidak efektif
melaksanakan hands off dan pada hand off. Dalam proyek ini, hand
komunikasi. Ada beberapa strategi off yang sukses didefinisikan sebagai
dalam menyelesaikan masalah ini yaitu transfer dan penerimaan tanggungjawab
menstandarkan metode hand off, dalam perawatan pasien dengan
menyediakan sesi pelatihan hands off, terciptanya komunikasi efektif (Joint
meyediakan alat yang tepat dalam hand Commission Center for Transforming
off (form, checklist atau komputerisasi) Healthcare, 2012).
yang terstruktur dengan baik untuk Proses hand off meliputi
menyediakan informasi kritis dan pengirim pesan dari pemberi perawatan
relevan pada petugas pelayanan dan transisi perawatan ke unit
kesehatan (Abraham, Nguyen, perawatan yang lain sebagai penerima
Almoosa, Patel, & Patel, 2011). Dalam yang menerima informasi dan merawat
aplikasinya hand off banyak pasien untuk waktu selanjutnya. Project
disepelekan oleh tenaga medis maupun dari organisasi kesehatan mengkaji
tenaga perawatan, banyak kasus pasien adanya masalah pada proses hand off
diantar dari IGD ke ruangan bukan oleh dan diidentifikasi sebagai masalah
perawat atau petugas yang mengerti spesifik yang dapat menyebabkan
kondisi pasien akan tetapi lebih banyak kegagalan dan menghambat proses
diantar asisten perawat maupun orang perkembangan. Kemudian masalah ini
yang tidak mengerti kondisi perawat, diidentifikasi, diimplementasi dan
sehingga seringkali kita temui ada dilakukan validasi solusi untuk
telepon ulang ke petugas di Ruang meningkatkan performance. Solusi dari
sebelumnya ataupun kebingungan project ini adalah SHARE (Standardize
dalam perawatan selanjutnya. critical content, Hardwire within your
Konsekuensi dari hand off system, Allow opportunities to ask
yang tidak baik adalah keterlambatan questions, Reinforce quality and
dalam pengobatan dan perawatan, measurement, Educate and coach)
pengobatan yang tidak sesuai, kejadian yang ditujukan untuk mengatasi
yang tidak diharapkan, kelalaian dalam penyebab hand off yang tidak sukses
perawatan, meningkatnya waktu ((Cohen, 2013) & (Joint Commission
perawatan (Length of Stay), Center for Transforming Healthcare,
meningkatnya biaya, tidak efektifnya 2012)). Dari latar belakang tersebut
dalam perawatan dan munculnya daiatas perlu dikembangkan dan
kejadian yang mengerikan dalam dilakukan metode hand off yang tepat

104 Jurnal Manajemen Keperawatan . Volume 2, No. 2, November 2014; 103-108


sehingga akan efektif bagi perawatan Commission Center for
pasien. Transforming Healthcare, 2012).
Artikel ini bertujuan untuk 2. Hand off adalah komponen kritis
mengetahui masalah-masalah yang dalam perawatan pasien yang
sering muncul pada proses hand off meliputi upaya komunikasi dalam
yang selama ini terjadi dan bagaimana memindahkan pasien dari satu unit
inovasi metode hand off yang perawatan ke unit perawatan yang
direkomendasikan oleh Joint lain dengan cara komunikasi
Commission International of interpersonal maupun team pemberi
Healthcare pada kegiatan transfer pelayanan kesehatan (Jiang et al.,
pasien dalam pelayanan keperawatan 2014).
dan kesehatan. Mengacu pada definisi hand off
diatas maka Joint Commission (2008)
Teori Yang Mendasari Patient Safety Goals Implementation
Hand off adalah sebuah aspek Expectations for Hand Off yaitu :
kritis yang akan menentukan bagi
perawatan pasien pada periode 1. Komunikasi interaktif yang meliputi
selanjutnya. Pada perubahan yang kesempatan bertanya antara pemberi
perawatan dengan penerima informasi
terjadi akhir-akhir ini hands off pasien.
memerlukan waktu kerja yang lebih 2. Informasi terkini yang berhubungan
restriktif dalam suatu Rumah Sakit. dengan perawatan pasien, pengobatan,
Bagaimanapun hands off seringkali pelayanan, kondisi dan perubahan-
diasosiasikan sangat dekat dengan perubahan yang perlu diantisipasi dalam
pemberian pelayanan kesehatan.
kesalahan dan kejadian yang tidak
3. Sebuah proses verifikasi dari informasi
diinginkan. Institusi seperti Joint yang diterima, meliputi mengulang
Commision and Accreditation Counsel kembali atau membaca kembali jika
of Graduate Medical Education memungkinkan.
(ACGME) membuat rekomendasi untuk 4. Sebuah kesempatan untuk penerima
meningkatkan proses hand off yang informasi pada hands off untuk dapat
mereview data riwayat pasien yang
seringkali dihubungkan dengan relevan yang meliputi perawatan
kompetensi dalam proses hands off sebelumnya, pengobatan dan pelayanan.
(Jiang et al., 2014). Hand off sangat 5. Interupsi selama proses hands off dapat
menentukan bagi keberhasilan program digunakan untuk meminimalisir
perawatan serta keselamatan pasien. kemungkinan informasi yang dapat gagal
atau mungkin dilupakan.
Banyak sekali definisi hand off yang
muncul yaitu :
Jenis-jenis hand off yang sering
1. Hand off adalah transfer dan
terjadi menurut (Friese et al., 2008)
penerimaan tanggungjawab
yaitu:
perawatan pasien dengan
1. Hand off shift ke shift
komunikasi yang efektif. Ini adalah
2. Hand off unit perawatan ke unit
proses nyata dari memindahkan
perawatan yang lain
informasi spesifik pasien dari satu
3. Hand off dari unit perawatan ke
pemberi pelayanan kepada orang
area diagnostik
lain atau team pemberi pelayanan
4. Setting Khusus (Ruang Operasi,
yang lain untuk tujuan dan
Ruang Gawat Darurat)
pelaksanaan keberlanjutan dan
5. Hand off dan medikasi
keselamatan perawatan pasien
6. Dicharge and interfacility hand off
(Phillips, 2009) & (Joint
7. Dokter ke dokter hand off
Share Hand Off Patient Transfer Communication dalam Pelayanan Kesehatan 105
Marwiati
Implikasi Evidence Based  Hargai untuk menerima semua
Practice pada Hand Off : Hand off informasi dan elemen kritis tentang
merupakan suatu proses yang kompleks pasien pada pengirim.
dalam beberapa variasi setting yaitu  Kumpulkan informasi kontak pada
lama waktu perawatan, diantara waktu follow up pertanyaan.
beberapa personel, dengan perbedaan  Kumpulkan dan jawab data yang ada.
skill prioritas dan jenjang pendidikan.
Masalah-masalah yang sering terjadi R: Reinforce quality and measurement
pada hand off diantaranya adalah  Demonstrasikan komitmen untuk
kegagalan komunikasi, tidak mengimplementasikan hands off
terdokumentasi dengan baik, kurangnya yang sukses.
alat yang tepat dan susah untuk diakses  Gunakan sistem pengukuran yang
(Friese et al., 2008). tepat yang dapat membedakan nilai
pada waktu yang sesungguhnya.
Gagasan Inovasi  Tetapkan siapa yang akan
Penggunaan SHARE dalam bertanggungjawab terhadap apsien
komunikasi pada hands off. Penggunaan yang telah diterima.
metode SHARE ini sudah di uji  Monitor perkembangan dari form,
cobakan pada 10 Rumah Sakit dibawah alat dan metode untuk hands off
Joint Commission International of antara pengirim dan penerima.
Healthcare. Adapun metode SHARE  Ukur dengan spesifik, penyebab
yaitu : impact yang spesifik akan
H : Hardwire within your system menyebabkan jeleknya hands off
 Kembangkan form yang terstandar, dan solusi target untuk masing-
alat dan metode seperti ceklist, masing penyebab.
SBAR tools.  Gunakan data sebagai basic untuk
 Gunakan lembar kosong atau pendekatan sistematis.
setting yang kondusif untuk
bertukar informasi tentang pasien. E : Educate and Coach
 Pastikan ketika melakukan hands  Ajarkan kepada staf tentang hands
off pasien ada dalam diskusi antara off yang baik.
pengirim dan penerima pasien.  Standarkan training untuk
 Fokuskan pada sistem, bukan hanya mensukseskan hands off
individu.  Dorong staf untuk memberikan
 Identifikasi keterbaruan dan feedback pada hands off.
teknologi yang digunakan dalam  Buat hands off yang sukses sebagai
melaksanakan hands off denagn kesatuan organisasi yang prioritas
baik dan komplit seperti medical dan ekspektasi penampilan.
records dan hasil pemeriksaan
pengantar lainnya. Diskusi
 Pastikan akses untuk elektronik Komunikasi yang tidak efektif
medical records jika memag sudah pada proses hand off menunjukkan
ada. suatu ancaman bagi keselamatan pasien.
A : Allow opportunities to ask questions Kurang lebih sebanyak 80 % dari
 Gunakan critical thinkings ketika kejadian serius medical error meliputi
diskusi tentang kasus pasien. miskomunikasi selama hand off dan
 Share dan terima informasi dalam transfer. Kesalahan ini dapat menjadi
bentuk team interdisiplin. pemicu dan penyabab kejadian yang

106 Jurnal Manajemen Keperawatan . Volume 2, No. 2, November 2014; 103-108


mengancam keselamtan pasien serta Rekomendasi hasil penelitian
meningkatkan biaya perawatan. Metode sebelumnya tentang komunikasi Hand
SHARE diujicobakan pada 10 Rumah Off bisa kita bandingkan dengan
Sakit dengan hasil : metode SHARE yaitu :
1. Meningkatnya kepuasan dari 1. Face to face hand off lebih
pasein, keluarga dan staf pemebri disarankan untuk komunikasi
pelayanan kesehatan. verbal dan nonverbal serta adanya
2. Masalah pada hand off menurun perubahan pada komunikasi
sebanyak 52,3%. interaktif dan pertanyaan yang
3. Menurunnya waktu perawatan muncul.
pasien hingga 50%. 2. Format yang distandarkan, check
4. Mengurangi lama waktu pindah list, atau tools (berubah jika
pasien dari IGD ke unit yang lain. disetujui oleh dokter maupun
tenaga kesehatan yang lain di
Hasil penelitian dengan metode Rumah Sakit), sehingga semua
SHARE hand off ditemukan kepuasan pengguna akan mengerti informasi
dan harapan yang berbeda antara yang sama pada konteks yang sama
pengirim (pemberi perawatan yang pula.
mentransfer data dan pasien) dan 3. Berikan kesempatan untuk
penerima (pemberi perawatan yang pertanyaan dan klarifikasi selama
menerima data dan perawatan pasien proses hand off.
selanjutnya). Dengan menggunakan 4. Gunakan “Read Back” (Baca
metode SHARE pengirim dan penerima Kembali) untuk mengurangi eror
mempunyai kepuasan yang sama, pada komunikasi.
mengembangkan proses hand off yang 5. Gunakan klarifikasi vokal dan
sukses dan memberikan komunikasi dan angka bila ada.
hubungan yang efektif. Metode SHARE 6. Verifikasi kembali informasi.
bermanfaat untuk : 7. Implementasikan rekomendasi
1. Membantu memeriksa komunikasi praktik yang aman untuk hasil
dalam hand off yang muncul antara komunikasi yang kritis.
pengirim dan penerima informasi. 8. Bicara dalam bentuk yang simpel,
2. Mengukur data dengan akurat untuk jelas berorientasi ke depan dan
mendukung komunikasi hand off spesifik dalam mendisrkripsikan
yang dilakukan. pasien dan situasi.
3. Membedakan area yang diperlukan 9. Jangan gunakan singakatan dan
misalnya kebutuhan untuk informasi jargon, yang mungkin tidak
yang berbeda pada setting hand off dimengerti oleh penerima hand off.
yang berbeda. 10. Berikan definisi dengan jelas untuk
4. Menyediakan format yang bisa di bagian yang mungkin ambigu.
rubah untuk mengumpulkan data. 11. Ijinkan penerima hand off untuk
5. Menawarkan petunjuk untuk mereview kembali tambahan yang
membedakan hal-hal yang penting, relevan dengan kondisi pasien dan
proses komunikasi hand off yang data pasien (riwayat, pengobatan
penting dan realistis pada masing- dan pelayanan) serta informasi
masing hand off. terkini.
12. Ikutkan masalah yang bisa
diantisipasi atau laporan perubahan.

Share Hand Off Patient Transfer Communication dalam Pelayanan Kesehatan 107
Marwiati
Komunikasi Hand off yang Friese, M. A., White, S. V., & Byers, J.
efektif akan membantu pasien dan F. (2008). Chapter 34. Handoffs:
tenaga kesehatan untuk sinkronisasi Implications for Nurses. Patient
dalam bidang perawatan. Hal inilah Safety and Quality: An Evidence-
yang memperkuat mengapa komunikasi Based Handbook for Nurses, 28, 1–
dalam hand off perlu untuk 285. doi:NBK2649 [bookaccession]
ditingkatkan. Metode SHARE ini sudah Jiang, S. Y., Murphy, A., Vawdrey, D.,
di ujicobakan pada 10 Rumah Sakit dan Hum, R. S., & Mamykina, L.
hasilnya memang signifikan sehingga (2014). Characterization of a
diharapkan bisa untuk dipakai di Rumah handoff documentation tool
Sakit. through usage log data. AMIA ...
Annual Symposium Proceedings /
Kesimpulan AMIA Symposium. AMIA
Hand off adalah periode kritis Symposium, 2014, 749–56.
dalam transfer perawatan pasien. Retrieved from
Periode ini bila tidak disikapi dan http://www.pubmedcentral.nih.gov/
dilaksanakan dengan tepat akan sangat articlerender.fcgi?artid=4419926&t
mengganggu proses perawatan ool=pmcentrez&rendertype=abstrac
selanjutnya. Keselamatan pasien t
sekarang menjadi fokus utama dalam Joint Commission Center for
perawatan pasien sehingga hal-hal yang Transforming Healthcare. (2012).
berkaitan dengan riwayat, pengobatan, Facts about the Hand-off
terapi dan informasi terkini yang Communications Project. Joint
sifatnya penting bagi perawatan pasien Commission. Retrieved from
harus disampaikan dengan jelas kepada http://www.centerfortransformingh
penerima perawatan pasien selanjutnya. ealthcare.org/projects/detail.aspx?P
roject=1
DAFTAR PUSTAKA Koenig, C. J., Maguen, S., Daley, A.,
Cohen, G., & Seal, K. H. (2013).
Abraham, J., Nguyen, V., Almoosa, K. Passing the baton: a grounded
F., Patel, B., & Patel, V. L. (2011). practical theory of handoff
Falling through the cracks: communication between
information breakdowns in critical multidisciplinary providers in two
care handoff communication. AMIA Department of Veterans Affairs
... Annual Symposium Proceedings outpatient settings. Journal of
/ AMIA Symposium. AMIA General Internal Medicine, 28(1),
Symposium, 2011, 28–37. Retrieved 41–50. doi:10.1007/s11606-012-
from 2167-5
http://www.pubmedcentral.nih.gov/ Phillips, a. (2009). The effect of a
articlerender.fcgi?artid=3243259&t standardized form in guiding
ool=pmcentrez&rendertype=abstrac communication between peers
t during the hand-off of patients in a
Cohen, A. (2013). Joint Commission hospital setting. Studies in Health
Center for Transforming Healthcare Technology and Informatics,
Improving Transitions of Care : 146(2008), 885. doi:10.3233/978-1-
60750-024-7-885

108 Jurnal Manajemen Keperawatan . Volume 2, No. 2, November 2014; 103-108

Anda mungkin juga menyukai