Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Rumusan Masalah
 Apa saja tipe-tipe perencanaan & rencana ?
 Apa manfaat perencanaan?
 Bagaimana kriteria penilaian efektivitas rencana ?
 Apa saja hambatan-hambatan perencanaan efektif ?
 Apa saja peralatan & teknik perencanaaan?

1.2 Tujuan
 Mengetahui tipe-tipe perencanaan & rencana.
 Mengetahui manfaat perencanaan.
 Mengetahui kriteria penilaian efektivitas rencana.
 Mengetahui hambatan-hambatan perencanaan efektif.
 Mengetahui peralatan & teknik perencanaaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tipe - Tipe Perencanaan & Rencana
Sebelum manajer dapat mengorganisasi, mengarahkan atau mengawasi, mereka harus
membuat rencana-rencana yang memberikan tujuan dan. arah organisasi. Dalam perencanaan,
manajer memutuskan "apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana
melakukannya, dan siapa yang melakukannya". Jadi, perencanaan adalah pemilihan
sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan,
bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan
kondisi di waktu yang akan dalammana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan
dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.
Perencanaan dan rencana dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara yang berbeda.
Cara pengklasifikasian perencanaan akan menentukan isi rencana dan bagaimana
perencanaan itu dilakukan. Meskipun proses dasar perencanaan adalah sama bagi setiap
manajer, dalam praktek perencanaan dapat mengambil berbagai bentuk. Ini disebabkan
beberapa alasan. Pertama, perbedaan tipe organisasi mempunyai perbedaan misi (maksud), di
mana pendekatan perencanaan yang digunakan berbeda pula. Kedua, bahkan dalam suatu
organisasi yang sama dibutuhkan tipe-tipe perencanaan yang berbeda untuk waktu-waktu
yang berbeda. Ketiga, manajer-manajer yang berlainan akan mempunyai gaya perencanaan
yang berbeda.
Ada paling sedikit lima dasar pengklasifikasian rencana-rencana, sebagai berikut:
1. Bidang fungsional, mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia.
Setiap faktor memerlukan tipe perencanaan yang berbeda. Misal, rencana produksi akan
meliputi perencanaan kebutuhan bahan, scheduling produksi, jadwal pemeliharaan mesin,
dan sebagainya. Sedang rencana pemasaran berisi target penjualan, program promosi, dan
sebagainya.
2. Tingkatan Organisasional, termasuk keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja
organisasi. Teknik-teknik dan isi perencanaan berbeda unruk tingkatan yang berbeda
pula. Perencanaan organisasi keseluruhan akan lebih kompleks daripada perencanaan
suatu satuan kerja organisasi.
3. Karakteristik-karakteristik (sifat) rencana, meliputi faktor-faktor kompleksitas,
fleksibilitas, keformalan kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif, Misal
rencana pengembangan produk biasanya bersifat rahasia; rencana produksi lebih bersifat
kuantitatif dibanding rencana personalia,
4. Waktu, menyangkut rencana jangka pendek, menengah, danjangka panjang. Semakin
lama rentangan waktu antara prediksidan kejadian nyata, kemungkinan terjadinya
kesalahan semakin besar. Sebagai contoh, tingkat kepastian rencana pembangunan pabrik
barn sepuluh tahun yang akan datang, lebih rendah dibanding rencana untuk pindah
kantor dua minggu lagi.
5. Unsur-unsur rencana, dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan, dan
sebagainya. Perencanaan, meliputi berbagai tingkatan dan setiap tingkatan merupakan
bagian dari tingkatan yang lebih tinggi. Perencana ini berhubungan dengan kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan, seperti program pengiklanan, prosedur seleksi personalia,
anggaran penelitian dan pengembangan, dan seterusnya.
Dalam suatu organisasi rencana diperinci melalui tingkatan-tingkatan yang
membentuk hirarki dan paralel dengan struktur organisasi. Pada setiap tingkatan, rencana
mempunyai dua fungsi: menyediakan peralatan untuk pencapaian serangkaian sasaran
dari, rencana tingkatan di atasnya, dan sebaliknya menunjukkan sasaran yang harus
dipenuhi rencana tingkatan di bawahnya. Rencana dari manajemen puncak akan dibuat
menjadi rencana-rencana yang lebih terperinci oleh satuan-satuan manajemen menengah
dan lini pertama.
Ada dua tipe utama rencana: (1) rencana-rencana strategik (strategic plans), yang
dirancang memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas - mengimplementasikan
misi yang memberikan alasan khas keberadaan organisasi; dan (2) rencana-rencana
operasional (operational plans), penguraian lebih terperinci bagaimana rencana-rencana
strategik akan dicapai.
Ada dua tipe rencana-rencana operasional. Rencana sekali pakai (single use plans)
dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila
telah tercapai; rencanatetap (standing plans) merupakan pendekatan-pendekatan standar
untuk penanganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang
Rencana-rencana Strategik
Sebelum strategi dapat diuraikan, organisasi perlu menetapkan suatu komponen vital:
tujuan-tujuan organisasi. Tujuan organisasi mem-berikan dasar pengarahan kegiatan-
kegiatan. Karena pentingnya penetapan tujuan dalam organisasi, maka hal itu akan dibahas
tersendiri pada bab 6.
Strategi. Strategi adalah program umum untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi
dalam pelaksanaan misi. Kata "program" dalam definisi tersebut menyangkut suatu peranan
aktif, sadar dan rasional yang dimainkan oleh manajer dalam perumusan strategi organisasi.
Strategi memberikan pengarahan terpadu bagi organisasi dan berbagai tujuan organisasi, dan
memberikan pedoman pemanfaatan sumber daya-sumber daya organisasi yang digunakan
untuk mencapai tujuan.
Strategi dapat juga didefinisikan sebagai pola tanggapan organisasi terhadap
lingkungannya sepanjang waktu. Definisi ini mengandung arti bahwa setiap organisasi selalu
mempunyai strategi walaupun tidak pernah secara eksplisit dirumuskan. Strategi
menghubungkan sumber daya manusia dan berbagai sumber daya lainnya dengan tantangan
dan risiko yang harus dihadapi dari lingkungan di luar perusahaan.

Rencana-rencana Sekali - Pakai


Rencana sekali pakai adalah serangkaian kegiatan terperinci yang kemungkinan tidak
berulang dalam bentuk yang sama di waktu mendatang. Sebagai contort, perencanaan
perusahaan untuk membangun gudang baru karena adanya perluasan usaha akan memerlukan
rencana sekali pakai khusus bagi proyek tersebut, walaupun perusahaan telah membangun
sejumlah gudang lain di waktu yang lalu. Hal ini tidak dapat menggunakan rencana gudang
yang lalu, karena persyaratan-persyaratan pembangunan-nya berbeda, seperti biaya
konstruksi, lokasi,tersedianya tenaga kerja, pembatasan area, dan sebagainya. Tipe-tipe
pokok rencana sekali pakai adalah program, proyek dan anggaran.
Program. Suatu program meliputi serangkaian kegiatan yang relatif luas. Program

menunjukkan (1) langkah-langkah pokok yang diperlukan untuk mencapai tujuan, (2) satuan

atau para anggota organisasi yang bertanggung jawab atas setiap langkah, dan (3) urutan dan

waktu setiap langkah. Program dapat disertai suatu anggaran atau sekumpulan anggaran bagi

kegiatan-kegiatan yang diperlukan.

Program mungkin merupakan tipe rencana yang paling sulit dimengerti, karena

terdiri dari suatu campuran dari tujuan, strategi, kebijaksanaan, aturan dan penugasan

pekerjaan, seperti juga sumber daya-sumber daya fisik, fiskal dan manusia yang diperlukan

untuk mengimplementasikannya. Program-program pokok biasanya ditemui di organisasi

dalam bentuk 1) penelitian, pengembangan dan pengenalan produk atau jasa baru; 2)
penganggaran penjualan, persediaan, kebutuhan produksi, dan keuangan; dan 3) latihan dan

pengembangan personalia untuk menguasai perubahan-perubahan organisasi.

Proyek. Proyek adalah rencana sekali-pakai yang lebih sempit dan merupakan

bagian terpisah dari program. Setiap proyek mempunyai ruang lingkup yang terbatas, arah

penugasan yang jelas dan waktu penyelesaian. Setiap proyek akan menjadi tanggung jawab

personalia yang ditunjuk dan diberikan sumber daya-sumber daya tertentu dan batas waktu.

Perencanaan proyek adalah tipe perencanaan yang fleksibel untuk menyesuaikan

dengan berbagai situasi. Bila operasi-operasi organisasi dapat dibagi dengan mudah menjadi

bagian-bagian terpisah dengan waktu penyelesaian yang jelas, proyek adalah peralatan

perencanaan yang efektif.

Anggaran. Anggaran (budget) adalah laporan sumber daya keuangan yang disusun

untuk kegiatan-kegiatan tertentu dalam jangka waktu tertentu. Anggaran terutama merupakan

peralatan pengawasankegiatan-kegiatan organisasi (lihat bab 18) dan komponen penting dari

program dan proyek, Anggaran memerinci pendapatan dan pengeluaran dan memberikan

target bagi kegiatan-kegiatan seperti penjualan, biaya-biaya departemen atau investasi baru.

Manajer sering menggunakan penyusunan anggaran sebagai proses melalui mana

keputusan-keputusan dibuat untuk memperlakukan sumber daya-sumber daya pada berbagai

alternatif rangkaian kegiatan. Dalam hal ini, anggaran dapat disebut sebagai rencana sekall-

pakai, Bila alokasi sumber daya-sumber daya selama proses penganggaran tidak melibatkan

tujuan-tujuan strategik, strategi organisasi dapat hanya mempunyai pengaruh terbatas pada

kegiatan-kegiatan nyata. Jadi penganggaran sering menjadi proses perencanaan kunci melalui

mana kegiatan-kegiatan lain dipilih dan dikoordinasikan.

Rencana-rencana Tetap
Wujud umum rencana-rencana tetap adalah kebijaksanaan, prosedur dan aturan.
Rencana-rencana ini sekali ditetapkan akan terus diterapkan sampai perlu diubah (modifikasi)
atau dihapuskan. Sekali ditetapkan, rencana tetap memungkinkan para manajer menghemat
waktu' yang digunakan untuk perencanaan dan pembuatan keputusan karena situasi-situasi
yang sama ditangani secara konsisten.
Kebijaksanaan. Suatu kebijaksanaan (policy) adalah pedoman umum pembuatan
keputusan. Kebijaksanaan merupakan batas bagi keputusan, menentukan apa yang dapat
dibuat dan menutup apa yang tidak dapat dibuat. Dengan cara ini, kebijaksanaan
menyalurkan pemikiran para anggota organisasi agar konsisten dengan tujuan organisasi.
Kebijaksanaan dapat menyangkut masalah-masalah periling ataupun ma-salah-masalah
sederhana.
Kebijaksanaan biasanya ditetapkan secara formal oleh para manajer puncak
organisasi. Para manajer ini mungkin menetapkan kebijaksanaan karena (1) hal itu
meningkatkan efektivitas organisasi;2) mereka ingin berbagai aspek organisasi
mencerminkan nilai-nilai pribadi mereka (sebagai contoh, penggunaan seragam pakaian),
atau (3) mereka hendak menjernihkan berbagai konflik atau kebingungan yang telah terjadi
pada tingkat bawah dalam organisasi.
Kebijaksanaan dapat juga muncul secara informal dan pada tingkat-tingkat bawah
suatu organisasi yang berasal dari serangkaian keputusankonsisten pada berbagai subjek yang
dibuat melebihi suatu periode waktu. Sebagai contoh, bila ruang kantor dibagi menurut
seperiode secara berulang-ulang, hal ini dapat menjadi kebijaksanaan organisasi. Faktor-
faktor dalam lingkungan eksternal juga dapat menentukan kebijaksanaan-seperti lembaga-
lembaga pemerintah, yang memberikan pedoman-pedoman bagi kegiatan-kegiatan
organisasi.
Prosedur standar. Kebijaksanaan dilaksanakan dengan pedoman-pedoman yang
lebih terperinci, disebut "prosedur standar" atau "metoda standar" atau sering dikenal sebagai
"standard operating procedure" (SOP). Suatu prosedur memberikan sejumlah instruksi yang
terperinci untuk pelaksanaan serangkaian kegiatan yang terjadi secara teratur. Instruksi-
instruksi terperinci ini mengarahkan para karyawan dalam pelaksanaan tugas-tugas dan mem-
bantu untuk menjamin pendekatan yang konsisten pada situasi tertentu. Prosedur paling tidak
sangat berguna untuk (1) menghemat usaha manajerial, (2) memudahkan pendelegasian
wewenang dan penempatan tanggung jawab, (3) menimbulkan pengembangan metoda-
metoda operasi yang lebih efisien, (4) memudahkan pengawasan, (5) memungkinkan
penghematan personalia, dan (6) membantu kegiatan-kegiatan koordinasi.
Aturan. Aturan (rules atau regulations) adalah pernyataan (ketentuan) bahwa suatu
kegiatan tertentu hams atau tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu. Aturan digunakan
untuk mengimplementasikan rencana-rencana lain dan biasanya merupakan hasil
kebijaksanaan yang diikuti dalam setiap kejadian. Dalam melaksanakan suatu aturan, para
anggota organisasi tidak mempunyai pilihan melainkan hams mematuhinya. Dalam suatu
kantor di mana aturan menentukan semua karyawan untuk bekerja sampai jam 16.00, manajer
hanya dapat mencabut aturan bila terjadi suatu kejadian khusus, seperti sistem pendingin
udara mati atau listrik padam.

2.2 Manfaat Perencanaan


Manfaat Perencanaan. Perencanaan mempunyai banyak manfaat yaitu :
 Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungan
 Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama
 Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
 Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.
 Memberi-kan cara pemberian perintah untuk beroperasi
 Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
 Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
 Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
 Menghemat waktu, usaha dan dana.

2.3 Kriteria Penilaian Efektivitas Rencana


Beberapa kriteria dapat digunakan" untuk menilai efektivitas perencanaan, yaitu
mencakup :
 Kegunaan. Agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsi-fungsinya
yang lain, suatu hams fleksibel, stabil, berkesinambungan,dan sederhana,
Fleksibilitas adalah esensi bagi kesuksesan perencanaan strategik. Hal ini
memerlukan analisis, peramalan, pengembangan rencana dengan
mempertimbangkan segala sesuatu dan pembuatan perencanaan sebagai proses
yang berkesinambungan, Rencana hendaknya dapat melakukan penyesuaian
secara cepat dan terhadap perubahan kondisi lingkungan tanpa kehilangan
efektivitas,
 Ketepatan dan objektivitas. Rencana-rencana harus dievaluasi untuk
mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata dan akurat. Berbagai keputusan dan
kegiatan manajemen lainnya hanya efektif bila didasarkan atas informasi yang
tepat.
 Ruang lingkup. Perencanaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan
(comprehensiveness), kepaduan (unity) dan konsistensi. Berapa luas cakupan
rencana? Menyangkut kegiatan-kegiatan apa saja? Bagaimana kerangka
hubungan antarkegiatan ? Satuan-satuan kerja atau departemen-departemen
mana yang terlihat ?
 Efektivitas biaya. Efektivitas biaya perencanaan dalam hal ini adalah
menyangkut waktu, usaha dan aliran emosional. Salah satu pedoman penting
dalam perencanaan: Jangan lakukan perencanaan bila hasil-hasil meningkatkan
penghasilan atau mengurangi biaya lebih kecil daripada biaya perencanaan dan
implementasinya.
 Akuntabilitas. Ada dua aspek akuntabilitas perencanaan: 1) tanggung jawab atas
pelaksanaan perencanaan dart 2) tanggung jawab, atas implementasi rencana.
Suatu rencana harus mencakup keduanya.
 Ketepatan waktu. Para perencana hams membuat berbagai perencanaan.
Berbagai perubahan yang terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan rencana
tidak tepat atau sesuai untuk berbagai perbedaan waktu.

2.4 Hambatan - Hambatan Perencanaan Efektif.


Ada dua jenis hambatan pengembangan rencana-rencana efektif. Pertama adalah
penolakan internal para perencana terhadap penetapan tujuan dan pembuatan rencana
untuk mencapainya. Dengan kata kin, hambatan mi bersumber pada ketidaksediaan dan
ketidakmampuan individu-individu perencana untuk melakukan kegiatan-kegiatan peren-
canaan.
Hambatan ada bukan di luar perencana, yaitu keengganan umum anggota untuk
menerima perencanaandan karena perubahan-perubahan yang ditimbulkannya
Kedua jenis hambatan perencanaan efektif ini akan dibahas berikut :
Hambatan pembuatan rencana efektif. Karena penetapan tujuan merupakan langkah
esensi pertama dalam perencanaan, para manajer yang tidak dapat menetapkan tujuan
yang cukup berarti akan tidak mampu membuat rencana-rencana efektif. Ada sejumlah
alasan mengapa banyak manajer ragu-ragu atau gagal menetapkan tujuan dan membuat
rencana bagi organisasi atau kelompok/satuan kerja mereka, yaitu:
 Kurang pengetahuan tentang organisasi. Para manajer tidak da-pat
menetapkan tujuan-tujuan yang berarti bagi satuan-satuan kerja mereka
tanpa mernpunyai pengetahuan tentang pekerjaan. satuan kerja dan
organisasi secara keseluruhan.
 Kurang pengetahuan tentang lingkungan. Para manajer seringkurang
memahami lingkungan eksternal organisasi, seperti pe-saing, penyedia,
lembaga-lembaga pemerintah, langganan dan sebagainya, sehingga menjadi
bingung tentang arah yang diambil dan enggan menetapkan tujuan yang
pasti.
 Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif. Rencana-rencana
dibuat tidak hanya didasarkan "pengalaman masa lalu" tetapi juga
peramalan kondisi-kondisi dimasa yang akan datang.
 Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang.
 Biaya. Perencanaan memerlukan banyak biaya penggunaan sumber daya-
sumber daya keuangan, fisik dan manusia.
 Takut gagal Para manajer sering memandang kegagalan sebagai ancaman
terhadap keamanan jabatannya, penghargaan dan respek orang Iain
terhadap dirinya. Hal ini membuat para manajer enggan mengambil risiko
dan menetapkan tujuan tertentu.
 Kurang percaya diri, Bila para manajer kurang percaya diri mereka akan
ragu-ragu menetapkan tujuan yang menantang. Manajer hams merasa
bahwa mereka dan kelompok kerjanya atau organisasi mempunyai
kemampuan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
 Ketidaksediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif. Para manajer
sering sulit untuk menerirna kenyataan bahwa mereka tidak dapat mencapai
semua hal yang penting baginya. Sebagai hasilnya, mereka mungkin
menjadi enggan untuk membuat perusahaan teri-kat pada satu tujuan karena
terlalu menyakitkan" untuk menyingkirkan berbagai alternatif lainnya.

Penolakan terhadap perubahan. Hambatan-hambatan yang telah dibahas di atas


meliputi keterbatasan-keterbatasan dalam diri para perencana. Penolakan terhadap
perubahan, di lain pihak, terjadi di antara para anggota organisasi - baik para manajer
maupun karyawan operasional yang harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah
direncanakan.
2.5 Peralatan & Teknik Perencanaaan
Beberapa teknik dalam perencanaan antara lain:
a) Pengamatan Lingkungan
Yaitu pengamatan sejumlah informasi untuk memprediksi munculnya kecenderungan dan
membuat rencana.
b) Peramalan
Yaitu memprediksi hasil berdasarkan informasi yang diperoleh dari pengamatan yang
kemudian digunakan untuk menyusun scenario.
c) Patok duga
Yaitu pencarian praktek-praktek terbaik diantara pesaing atau bukan pesaing yang
mengarah pada kinerja mereka yang superior.
Peralatan Perencanaan :
Anggaran merupakan alat perencanaan yang penting dalam setiap usaha tanpa
memperhitungkan ukurannya.
Jenis-jenis anggaran antara lain yaitu :
a) Anggaran Pendapatan
Adalah suatu anggaran yang memproyeksikan penjualan yang akan datang.
b) Anggaran Pengeluaran
Adalah suatu anggaran yang mendaftar kegiatan-kegiatan utama yang
dilakukan oleh sebuah unit dan mengalokasikan sejumlah nilai uang bagi
masing-masing kegiatan.
c) Anggaran Laba
Adalah suatu anggaran yang digunakan oleh unit suatu organisasi yang
terpisah, yang menggabungkan antara anggaran pendapatan dan anggaran
pengeluaran untuk menentukan kontribusi laba unit tersebut.
d) Anggaran Kas
Adalah suatu anggaran yang meramalkan seberapa banyak uang tunai yang
akan dimilki oleh organisasi tersebut, dan seberapa banyak yang akan
dibutuhkan untuk biaya-biaya.
e) Anggaran Pembelanjaan Modal
Adalah suatu anggaran yang memperkirakan investasi dalam property
bangunan dan peralatan besar.
Anggaran Variabel dan Anggaran Tetap
- Anggaran Variabel
Adalah suatu anggaran yang memperhitungkan biaya yang berbeda
dengan volume.
- Anggaran Tetap
Adalah suatu anggaran menagnsumsikan tingkat penjualan atau tingkat
produksi yang tetap.

2.6 Kasus
Saat ini banyak perusahaan memiliki kemampuan untuk memiliki teknologi canggih.
Akan tetapi, hanya sedikit perusahaan yang berhasil mencapai tujuannya dengan
memanfaatkan teknologi tersebut secara optimal Salah satu penyebabnya adalah kurangnya
kemampuan sumber daya manusia yang tersedia.
Manusia merupakan sumber daya yang paling penting bagi suatu organisasi dalam
usaha untuk mencapai tujuannya. Belapapun sempurnanya aspek teknologi dan keuangan,
tanpa didukung oleh aspek manusianya, maka tujuan organisasi akan sulit dicapai. Atas dasar
itulah maka faktor sumber daya manusia dalam suatu organisasi harus senantiasa dibina dan
dikembangkan.
PT. Indoplast Buana Raya merupakan suatu perusahaan subkontraktor dari suatu perusahaan
elektronik Jepang, AIWA. Perusahaan ini memproduksi plastik injection moulding berupa
kotak (casing) dari produk elektronik AIWA, misalnya casing walkman, compo, discman,
serta tombol-tombol pengoperasiannya.
Kendala kendala yang dihadapi oleh PT. Indoplast Buana Raya berkaitan dengan
kualitas produk dan pelayanan delivery on-time. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya
kualitas sumber daya manusia perusahaan tersebut.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, maka disusunlah suatu
strategi pengembangan sumber daya manusia, yang tentunya mengacu pada kekuatan dan
kelemahan SDM tersebut, dan dipengaruhi oleh aspek keuangan, teknologi, sosial, dan
budaya perusahaan. Strategi pengembangan sumber daya manusia di PT. Indoplast terdiri
dari: mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan yang sesuai, mengembangkan sistem
penilaian prestasi kerja dan sistem pemberian imbalan, mengefektifkan pelaksanaan
rekrutmen dan seleksi, perencanaan anggaran untuk SDM, serta membina hubungan dan
komunikasi karyawan. Dari perumusan strategi pengembangan sumber daya manusia ini
maka dapat disusun program pengembangan sumber daya manusia untuk jangka pendek dan
jangka panjang disertai dengan saran dan tindak lanjutnya
BAB III
KESIMPULAN
Perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan. Perencanaan adalah proses dasar di mana
manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perbedaan pelaksanaan adalah hasil
tipe dan tingkat perencanaan yang berbeda pula. Perencanaan dalam organisasi adalah
esensial, karena dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih dibanding
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan.
Berdasarkan kasus diatas merupakan salah satu jenis perencanaan dalam organisasi yang ke
satu yaitu perencanaan strategi atau perencanaan jangka panjang yang membahas tentang
sumber daya alam yang kurang kompeten dan dilakukan strategi pengembangan SDM yitu
dengan cara mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan yang sesuai
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, Hani.1986. T.Manajemen edisi 2. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.


Alam S., MM, Drs. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII StandarIsi 2006.Jakarta:
Erlangga
Ricky, Griffin. 2004. Manajemen Jakarta: Erlangga
http://memebali.blogspot.com/2013/05/manajemen-perencanaan.html
htttp://iyankto.blogspot.com/2010/06/alat- dan-teknik-perencanaan.html?m=1
MANAJEMEN
“ PERENCANAAN”

OLEH :

A.A. RIKA PRAHASTIWI 1807511128


PUTU GEDE EKA PUTRA SESANA 1807511131

PROGRAM REGULER DENPASAR S1 EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019

Anda mungkin juga menyukai