Anda di halaman 1dari 22

4.

1 Pengkajian
a. Data umum
Tabel 4.1
Pengkajian Nama 1 Keluarga
1. Nama Kepala Keluarga Tn.T

2. Usia 44 tahun

3. Pendidikan SMP

4. Pekerjaan Buruh harian lepas

5. Alamat Rusun Blok 18 Lantai IV


No. 01 RT 46 RW 08
Kelurahan 24 ilir

6. Masa Pengobatan Tn.T sudah mengalami


batuk 6 bulan yang lalu,
tapi masa pengobatannya
baru 4 bulan.

Tabel 4.2
Komposisi Anggota Keluarga Tn.T
No Nama Umur Jenis Hubungan Pendidikan Pekerjaan Status
kelamin dg KK kesehatan
1. Tn.T 44 th Lk KK SMP Buruh TB Paru
harian
lepas
2. Ny.S 45 th Pr Istri SMP Ibu rumah Sehat
tangga
3. An.C 13 th Lk Anak Tidak Tidak Sehat
sekolah bekerja

54 Poltekkes Kemenkes Palembang


No. Kategori Keluarga Tn.T
7. Tipe keluarga Tipe keluarga Tn.T ini adalah
The Nuclear Family (keluarga
inti) yaitu suatu rumah tangga
yang terdiri dari suami, istri
dan anak (kandung atau
angkat).

8. Suku bangsa Tn.T adalah Warga Negara


Indonesia (WNI). Tn.T berasal
Dari palembang, sedangkan
Istrinya yaitu Ny.S berasal dari
Jawa barat. Bahasa yang diguna-
kan dalam keseharian adalah
bahasa palembang
9. Agama Keluarga Tn.T berasal dari
agama islam dan cukup ta’at
dalam menjalankan ibadah.
Dalam keluarga Tn.T tidak ada
kebiasaan dalam agamanya
yang bertentangan dengan
kesehatan.
10. Status sosial Tn.T merupakan kepala
ekonomi keluarga keluarga yang bekerja sebagai
buruh harian lepas, kalau siang
bekerja sebagai mencuci mobil
dan jika malam menjaga
rumah orang. Sedangkan
istrinya yaitu Ny.S hanya di
rumah saja sebagai ibu rumah
tangga. Penghasilan Tn.T
dalam sebulan sekitar
±1.000.000,-. Status ekonomi
mereka tergolong kurang
dengan penghasilan yang tidak
begitu banyak. Kebutuhan-
kebutuhan yang dikeluarkan
yaitu membeli kebutuhan
sandang dan pangan, bayar
listrik dan bayar sewa rumah.
Sedangkan barang-barang
yang dimiliki keluarga Tn.T di
rumah yaitu TV, Kipas angin,
kompor gas, lemari.

11. Aktivitas rekreasi Tn.T jarang mengadakan


keluarga rekreasi, waktu senggang yang
ada hanya digunakan untuk
menonton TV bersama
istrinya.

Gambar 4.1

Genogram Keluarga Tn.T


Keterangan :

: Laki-laki : Tinggal serumah

: Perempuan : Meninggal

: Klien

a. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


No Kategori Keluarga Tn. T
1. Tahap Keluarga Tn.T berada pada
perkembangan tahap keluarga dengan anak
keluarga saat ini usia remaja (families with
teenagers). Tahap ini dimulai
pada saat anak pertama berusia
13 tahun dan biasanya berakhir
sampai pada usia 19 sampai 20
tahun.
2. Tahap Keluarga Tn.T mengatakan
perkembangan semaksimal mungkin
keluarga yang berkomunikasi secara terbuka
belum terpenuhi antara orang tua dan anak.

3. Riwayat kesehatan Dalam 3 bulan terakhir ini


klien dan keluarga tidak ada anggota keluarga
inti Tn.T yang masuk dan dirawat
di rumah sakit. Hanya saja
Tn.T yang menderita penyakit
Tb Paru. Penyakit Tb Paru
merupakan penyakit yang
menular. Klien mengatakan dia
mengalami batuk tidak
sembuh-sembuh lebih kurang
sudah 6 bulan yang lalu dan
sering mengalami sesak napas.
Kemudian klien baru mulai
berobat karena batuk yang
sudah lama tidak sembuh-
sembuh, sesak napas dan
mengalami penurunan berat
badan lebih kurang berkurang
15 kg, setelah itu klien berobat
di Puskesmas 23 Ilir
Palembang terdiagnosa Tb
Paru setelah melakukan
pemeriksaan dahak. Istrinya
yaitu Ny.S mengatakan sangat
sedih melihat keadaan
suaminya tersebut dan
berharap semoga penyakitnya
akan hilang jika sering berobat.
4 Riwayat keluarga Keluarga Tn.T tidak memiliki
sebelumnya riwayat penyakit menular
ataupun penyakit keturunan.

c. Lingkungan
No Kategori Keluarga Tn. T
1. Karakteristik rumah Keluarga Tn.T tinggal di
rumah susun. Dengan luas
bangunan 4x10 m2. Jenis
bangunan permanen, lantai
semen, dindingnya dari
tembok, tidak ada kamar tidur
hanya ada ruang tamu dan
tempat mereka tidur, dapur
terletak di belakang ruang
tamu dan WC di dalam.
Lingkungan sumber air dari
PDAM, untuk minum sehari-
hari dengan air yang dimasak
oleh Ny.S sendiri, jamban
jenisnya jongkok, tempat
sampah ada, jendela tidak
pernah dibuka, penempatan
perabotan cukup rapi, namun
pencahayaan dan ventilasi
udara di rumah Tn.T kurang
memadai.
2. Karakteristik Masyarakat di sekitar rumah
tetangga dan Tn.T ramah dengan sesama
komunitas dan merupakan lingkungan
yang sangat padat penduduk,
umumnya tetangga berasal dari
berbagai suku, ada yang dari
jawa, padang, muara enim, dll.
Hubungan dengan keluarga
sangat baik, tidak ada kebisaan
tertentu, sarana jalan didaerah
rumah tersebut cukup baik.
Sarana kesehatan berupa
puskesmas, rumah sakit dan
dokter praktek.
3. Mobilitas geografis Keluarga Tn.T menempati
keluarga rumah yang ditempatinya sejak
14 tahun yang lalu. Alat
transportasi yang ada di sekitar
rumah keluarga Tn.T adalah
angkutan umum. Keluarga
Tn.T tidak memiliki kendaraan
pribadi jika ingin berpegian
menggunakan angkutan umum.
4. Perkumpulan Keluarga Tn.T tidak mengikuti
keluarga dan perkumpulan keluarga apapun
interaksi dengan seperti arisan, PKK, dan
masyakarat sebagainya. Namun keluarga
Tn.T cukup aktif dalam
berinteraksi dengan
masyarakat sekitar. Keluarga
Tn.T dan tetangga terjalin
sangat baik semua tetangga
bisa menerima kondisi Tn.T.
5 Sistem pendukung Fasilitas kesehatan yaitu
keluarga puskesmas ± 1 km dari rumah,
rumah sakit ± 3 km, jaminan
pemeliharaan kesehatan yang
dimiliki keluarga yaitu jaminan
kesehatan dari pemerintah.

Denah rumah :

Gambar 4.3 Denah Rumah Tn.T

Ruang Kamar
Dapur
Tamu mandi

mandi
d. Struktur keluarga
No Kategori Keluarga Tn.T
1. Pola komunikasi Komunikasi yang di gunakan
keluarga dalam keluarga Tn.T adalah
komunikasi terbuka, jelas, dan
jujur. Jika ada masalah yang
cukup serius, mereka akan
mencari jalan keluar bersama
dan tidak melibatkan orang
lain. Tn.T akan berbicara
langsung bersama istrinya dan
mengambil keputusan yang
tepat berdasarkan diskusi yang
mereka lakukan sebelumnya.
Komunikasi Antara Tn.T dan
keluarga nya berlangsung
setiap hari.
2. Struktur kekuatan Struktur kekuatan keluarga
keluarga Tn.T adalah perilaku saling
menghormati dan saling
membantu. Dalam keluarga
yang berpengaruh adalah Tn.T.
Bila ada masalah Tn.T yang
menentukan keputusan tetapi
jika masalah tidak bisa
diselesaikan oleh Tn.T maka
akan dibantu oleh istrinya
yaitu Ny.S
3. Struktur peran Peran Formal
keluarga Tn.T memiliki peran formal sebagai
sebgai kepala keluarga dan bertugas
mencari nafkah. Ny.S sebagai
Istri, mempunyai peran formal
yaitu sebagai ibu rumah tangga,
yang mengurusi semua keper-
luan suami.
Peran Informal
Tn.T mempunyai peran
informal sebagai anggota
masyarakat dan buruh harian
lepas. Ny.S mempunyai peran
informal sebagai bagian dari
masyarakat di sekitar
lingkungan tempat tinggalnya.
4. Nilai dan norma Keluarga Tn.T menerapkan
budaya nilai dan norma budaya yang
berlaku menurut ajaran agama
dan aturan yang sudah ada di
masyarakat. Tidak ada
kepercayaan didalam keluarga
Tn.T yang bertentangan
dengan kesehatan

e. Fungsi Keluarga

No Kategori Keluarga Tn. T


1. Fungsi Afektif Keluarga Tn.T telah
menjalankan fungsi kasih
sayang dengan baik. Tn.T dan
Ny.S selalu memberi perhatian
satu sama lainnya.
2. Fungsi Sosialisasi Interaksi antar anggota
keluarga dan tetangga di
sekitar rumah terjalin dengan
cukup baik. Keluarga Tn.T
bergaul dan berprilaku dengan
baik kepada para tetangga,
kelurga dan kerabat dekatnya.
3. Fungsi Perawatan 1)Mengenal masalah
keluarga kesehatan
Saat ditanya tentang
pengertian, penyebab,
pencegahan dan penularan
penyakit Tb Paru, keluarga
hanya mengetahui sedikit
pengertian penyakit Tb Paru.

2)Membuat keputusan
tindakan kesehatan yang
tepat
Dalam keluarga Tn.T
yang biasa mengambil
keputusan Tn.T sendiri
karena dia sebagai kepala
keluarga. Setiap keluhan
Tn.T muncul hanya
beristirahat dan meminum
obat yang ada. Jika belum
sembuh baru dibawa ke
puskesmas.
3)Kemampuan keluarga
dalam merawat anggota
keluarga yang sakit.
Keluarga Tn.T
mengatakan hanya
menegtahahui sedikit tentang
penyakitnya, Tn.T sering
datang ke Puskesmas untuk
kontrol masalah
penyakitnya.
4)Memelihara atau
memodifikasi lingkungan
yang sehat
Keluarga Tn.T belum
mampu memodifikasi
lingkungan, hal ini terbukti
dari keadaan rumah yang
kurang rapi dan tampak
kotor, terlihat tampak baju
berserakan.
5)Menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang
ada di masyarakat
Keluarga Tn.T baru
sekarang memanfaatkan
fasilitas kesehatan
semenjak Tn.T terdiagnosa
Tb Paru. Sebelumnya Tn.T
kurang memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang
ada. Jika sakit, dia hanya
meminum obat warung
sekedarnya saja.

f. Stress dan Koping keluarga


No Kategori Keluarga Tn. T
1 Stressor Jangka pendek dan jangka
Panjang : Keluarga Tn.T hanya
pasrah kepada tuhan yang
maha kuasa atas kesembuhan
Tn.T

2 Kemampuan Kemampuan keluarga Tn.T


Keluarga Berespon terhadap masalah kesehatan
Terhadap Masalah yang dialami Tn.T cukup baik.
Tn.T rutin ke Puskesmas untuk
memeriksakan kesehatannya.
Keluarga Tn.T selalu berusaha
yang terbaik untuk membantu
kesembuhan Tn.T
3 Strategi Koping Jika ada masalah dalam
yang Digunakan keluarga biasa menyelesaikan
masalah dengan cara
berdiskusi bersama-sama atau
bermusyawarah dengan
sesama anggota keluarga
karena menurut Tn.T
musyawarah itu sangat penting
dalam menyelesaikan masalah
yang ada.
4 Strategi Adaptasi Pada saat pengkajian tidak
Disfungsional ditemukan adanya tanda-tanda
maladaptif. Dalam menghadapi
masalah, keluarga Tn.T tidak
pernah menyelesaikannya
dengan cara kekerasan,
melainkan dengan berdiskusi
dan musyawarah sehingga
tidak ada perpecahan dalam
anggota keluarga.

g. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)


Tabel 4.4
Pemeriksaan fisik Keluarga Tn.T
Pem. Fisik Tn.T Ny.S An.C
KU Lemah Baik Baik
Tingkat Compos Mentis, Compos Mentis, Compos Mentis,
Kesadaran GCS 15 GCS 15 GCS 15
TTV TD: 100/80 mmhg TD : 110/80 mmhg N: 80x / menit
N: 100x / menit N : 85 x / menit RR: 20 x / menit
RR: 27 x / menit RR: 20x / menit Temp: 36,5°C
Temp: 36 °C Temp : 36,7 ºC
Kepala Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
benjolan (-), benjolan (-), benjolan (-),
rambut cukup bersih, rambut cukup rambut bersih , kutu (-)¸ warna
kutu (-), bersih, kutu (-)¸ rambut berwarna hitam
warna rambut hitam warna rambut hitam
Mata Simetris,penglihatan Simetris, penglihatan Simetris,
masih jelas, kunjung- Masih jelas pengelihatan masih jelas
tiva tidak anemis
Hidung Simetris, bersih, Simetris, sekret (-), Simetris, sekret (-),
Sekret (+), kelainan (-) kelainan (-)
kelainan (-), fungsi
penciuman baik
Telinga Simetris, serumen(-), Simetris,
fungsi bersih , Simetris, serumen (-),
fungsi pendengaran serumen (-), fungsi pendengaran
cukup baik fungsi pendengaran baik
cukup baik

Mulut Cukup bersih, Cukup bersih, mukosa Cukup bersih,


mukosa bibir bibir lembab, fungsi mukosa bibir lembab
kering, fungsi pengecapan baik
pengecapan baik
Leher Tidak ada Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
pembesaran kelenjar kelenjar tiroid kelenjar tiroid
tiroid
Dada Simetris kanan dan Simetris kanan dan Simetris kanan dan kiri,
kiri, tidak ada kiri, tidak ada tidak ada penggunan
penggunaan otot penggunaan otot bantu otot bantu pernafasan
bantu pernafasan, pernafasan.
terdapat banyak
sekret, warna sekret
kehijauan, karakter sekret
kental, jumlah sekret
banyak,
suara nafas ronchi (+)
Abdomen Simetris, datar, Simetris, datar, Simetris, datar, nyeri
nyeri tekan (-), nyeri tekan (-), tekan (-), asites (-),
asites (-), asites (-), pembengkakan hepar
pembengkakan pembengkakan hepar (-)
hepar (-) (-)
Ekstremitas Varises (-), edema Varises (-), Varises (-), edema (-),
(-), pergerakan baik edema (-), pergerakan pergerakan baik
baik
Kulit Warna kulit sawo Warna kulit sawo Warna kulit sawo matang,
matang, matang, integritas integritas kulit baik
integritas kulit baik kulit kurang baik

4.2 Analisa Data


Tabel 4.6

Analisa Data Keluarga Tn.T

No. Data Etiologi Masalah

1. Ds : Ketidakmampuan Ketidakefektifan
keluarga dalam bersihan jalan
− Tn.T mengatakan sering batuk-batuk
merawat anggota napas akibat
− Tn.T mengatakan sesak napas
− Keluarga mengatakan Tn.T mengalami keluarga yang sakit. pembentukan
batuk tidak sembuh-sembuh sudah sputum yang
lebih kurang 6 bulan yang lalu berlebihan

Do :

− Klien tampak lemah

− Terdapat sputum saat batuk

− TTV:

RR : 27x/m TD: 100/80mmHg

− N : 100x/m T: 36oc

− Tampak suara tambahan saat batuk,


Ronchi

− Sputum kental

− Jumlah sputum banyak

− Warna sputum kehijauan

2. Ds : Ketidakmampuan Ketidakseimbangan
keluarga dalam Nutrisi : Kurang
− Tn.T mengatakan nafsu makan
mengenal masalah dari Kebutuhan
menurun
kesehatan Tubuh
− Tn.T mengatakan semenjak sakit
tubuhnya mengalami penurunan berat
badan dari 45 kg menjadi 30 kg.

− Keluarga mengatakan frekuensi makan


Tn.T dalam sehari hanya 2 kali kadang
hanya 1 kali.

DO :
− KU : lemah

− Badan Tn.T tampak kurus dari


sebelum terkena penyakit Tb paru.

− BB = 30kg & TB = 160 cm.

3. Ds : Ketidakmampuan Resiko terjadinya


keluarga dalam penularan TB Paru.
− Keluarga Tn.T mengatakan Tn.T tidak
memodifikasi
pernah menutup mulut ketika batuk
lingkungan
− Tn.T mengatakan tidak pernah
membuka jendela sehingga ventilasi
kurang dan sinar matahari tidak pernah
masuk ke dalam rumah
− Tn.T mengatakan jarang membersihkan
rumah

Do :

− Tn.T tampak tidak menutup mulut


ketika batuk

− Ventilasi dan cahaya sangat kurang.

− Rumah keluarga Tn.T tampak


berantakan dan disudut rumah terlihat
banyak baju yang bergantungan.

− Lingkungan rumah Tn.T sangat kotor


dan lembab
4.5 Skoring Masalah Keperawatan
Pasien 1

1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas akibat pembentukan sputum


berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit.

Skoring Masalah Keperawatan I

Tabel 4.8

Skoring Masalah

No. Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran

1. a. Sifat masalah : 2 1 2/3x1 = 2/3 Keluarga mengatakan Tn.T


mengalami batuk tidak sembuh-
Ancaman
sembuh sudah lebih kurang 6
Kesehatan
bulan yang lalu

2. b. Kemungkinan 2 2 2/2x2 = 2 Tn.T mengatakan sesak napas


masalah dapat
diubah :

Dengan Mudah

3. c. Potensial 3 1 3/3x1 = 1 Tn.T mempunyai kemauan yang


masalah untuk sangat besar untuk menyelesaikan
dicegah : masalah penyakit yang
dideritanya
Tinggi

4. d. Menonjolnya 2 1 2/2x1 = 1 Tn.T merasa sangat tidak nyaman


masalah :
Masalah berat, karena batuk dan sesak napas
harus segera
ditangani

Total 4 2/3

2. Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan


dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan.

Skoring Masalah Keperawatan II

No. Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran

1. a. Sifat masalah : 2 1 2/3x1 = 2/3 Tn.T mengatakan Nafsu makan


menurun.
Ancaman
Kesehatan

2. b. Kemungkinan 1 2 1/2x2 = 1 Ny.S punya keinginan untuk lebih


masalah dapat mengetahui tentang nutrisi yang
diubah: penting bagi suaminya yaitu Tn.T
Hanya
sebagian
3. c. Potensial 2 1 2/3x1 = 2/3 Masalah kesehatan keluarga Tn.T
masalah untuk dapat dicegah dengan
dicegah : memberikan pendidikan
kesehatan tentang makanan yang
Cukup
bernutrisi dan bergizi, sehingga
keluarga dapat mengetahui
tentang nutrisi dan gizi yang baik
untuk Tn.T

4. d. Menonjolnya 2 1 2/2x1 = 1 Berat badan Tn.T tampak kurus


masalah : dengan BB = 30 kg & TB = 160
Masalah berat, cm.
harus segera
ditangani

Total 3 1/3

3. Resiko terjadinya penularan TB Paru berhubungan dengan Ketidakmampuan


keluarga dalam memodifikasi lingkungan

Skoring Masalah Keperawatan III

No. Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran

1. a. Sifat masalah : 2 1 2/3x1 = Tn.T tidak pernah mrnutup


2/3 mulutnya ketika batuk
Ancaman

2. b. Kemungkinan 2 2 1/2x2 = 1 Melalui pendidikan kesehatan


masalah dapat tentang resiko penularan penyakit
diubah : TB Paru, resiko yang dapat terjadi
Hanya dapat dikurangi, namun sangat
sebagian memerlukan dukungan dari
keluarga untuk memodifikasi
lingkungan rumah.

3. c. Potensial 1 1 1/3x1 = Resiko penularan TB Paru tidak


masalah untuk 1/3 mudah untuk dicegah apabila
dicegah : keluarga Tn.T tidak memodifikasi
lingkungan rumahnya dengan baik.
Rendah
4. d. Menonjolnya 2 1 1/2x1 = Rumah keluarga Tn.T tampak
masalah : 1/2 berantakan dengan pencahayaan
Ada masalah, dan ventilasi yang kurang serta
tetapi tidak kelembaban di sekeliling rumah.
perlu segera
ditangani

Total 2½

4.6 Penetapan Prioritas Diagnosa Keperawatan


Tabel 4.9

Penetapan Prioritas Diagnosa Keperawatan

PASIEN 1

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skore


1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas akibat pembentukan sputum 4 2/3
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan Tubuh 4 2/3
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah kesehatan.
3. Resiko terjadinya penularan TB Paru berhubungan dengan 2 ½
Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai