International
Pengusaha
Labour
Indonesia
Organization
4
Buku
Mengelola Kesetaraan
di Tempat Kerja
Asosiasi
International
Pengusaha
Labour
Indonesia
Organization
4
Buku
Mengelola Kesetaraan
di Tempat Kerja
Publikasi-publikasi International Labour Office memperoleh hak cipta yang dilindungi oleh Protokol 2 Konvensi
Hak Cipta Universal. Meskipun demikian, bagian-bagian singkat dari publikasi-publikasi tersebut dapat diproduksi
ulang tanpa izin, selama terdapat keterangan mengenai sumbernya. Permohonan mengenai hak reproduksi atau
penerjemahan dapat diajukan ke ILO Publications (Rights and Permissions), International Labour Office, CH 1211
Geneva 22, Switzerland. International Labour Office menyambut baik permohonan-permohonan seperti itu.
Versi Bahasa Inggris: Practical guidelines for employers for promoting equality and preventing discrimination
at work in Indonesia (Code of practice and practical guide in five parts); ISBN: 978-92-2-128038-5 (web pdf);
International Labour Organization; Jakarta, 2013
Penggambaran-penggambaran yang terdapat dalam publikasi-publikasi ILO, yang sesuai dengan praktik-praktik
Persatuan Bangsa-Bangsa, dan presentasi materi yang berada didalamnya tidak mewakili pengekspresian opini
apapun dari sisi International Labour Office mengenai status hukum negara apa pun, wilayah atau teritori atau
otoritasnya, atau mengenai delimitasi batas-batas negara tersebut.
Tanggung jawab atas opini-opini yang diekspresikan dalam artikel, studi dan kontribusi lain yang ditandatangani
merupakan tanggung jawab pengarang seorang, dan publikasi tidak mengandung suatu dukungan dari
International Labour Office atas opini-opini yang terdapat didalamnya.
Referensi nama perusahaan dan produk-produk komersil dan proses-proses tidak merupakan dukungan dari
International Labour Office, dan kegagalan untuk menyebutkan suatu perusahaan, produk komersil atau proses
tertentu bukan merupakan tanda ketidaksetujuan.
Publikasi ILO dapat diperoleh melalui penjual buku besar atau kantor ILO lokal di berbagai negara, atau langsung
dari ILO Publications, International Labour Office, CH-1211 Geneva 22, Switzerland. Katalog atau daftar publikasi
baru akan dikirimkan secara cuma-cuma dari alamat diatas.
Dicetak di Jakarta
Daftar Isi
iii
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
Ringkasan isi Kode Praktik, buku Panduan praktis serta daftar Kasus,
Bagan dan Alat
Studi Kasus
Buku 2: Kasus Bisnis Untuk Kesetaraan
1. Contoh kasus 1. Kasus bisnis yang menarik untuk tempat kerja kemitraan,
keragaman dan kesetaraan - Irlandia
2. Contoh Kasus 2. Kepemimpinan perempuan dan profitabilitas perusahaan
3. Contoh Kasus 3. Keanekaragaman dalam manajemen perusahaan-perusahaan
Eropa
iv
Buku 3: Kesetaraan Dalam Praktik Perusahaan
1. Contoh Kasus 4. Penggunaan diskriminatif tes seleksi - Inggris Raya
2. Contoh Kasus 5. Stereotip gender di Indonesia
3. Contoh Kasus 6. Praktik yang baik pada perlindungan kehamilan dari PT. Dewhirst
Company
4. Contoh Kasus 7. Dhamawangsa Hotel Jakarta dan penyandang disabilitas.
Bagan
Buku 1: Kesetaraan Dalam Pekerjaan: Konsep Kunci Dan Prinsip
1. Bagan 1: Tiga komponen definisi diskriminasi berdasarkan Konvensi No.111
Alat
Buku 1: Kesetaraan Dalam Pekerjaan: Konsep Dan Prinsip Utama
1. Tips Manajemen 1. Yang dilarang untuk diskriminasi
2. Tips Manajemen 2. Kenali berbagai bentuk diskriminas
3. Tips Manajemen 3. Ketentuan kesetaraan dalam hukum nasional
v
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
vi
Kata Pengantar APINDO
Berbagai pengaturan kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk mendukung penerapan
prinsip kesetaraan dan non-diskriminasi. Sejumlah perusahaan tertentu juga telah memiliki
kebijakan khusus dalam perusahannya untuk menerapkan prinsip ini. Namun tantangan di
lapangan tetap lah ada. Berbagai praktik diskriminatif di tempat kerja masih sering ditemui.
Kaum perempuan, kalangan minoritas dan kelompok rentan lainnya masih berpeluang besar
mengalami perlakuan yang diskriminatif ini.
Dengan mengeluarkan Panduan Praktis dan Kode Praktik bagi Pengusaha untuk
Mempromosikan Kesetaraan dan Mencegah Diskriminasi di Tempat kerja, APINDO telah
mengambil langkah pro-aktif untuk membantu kalangan pengusaha di Indonesia untuk
menerapkan prinsip kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja. Kode Praktik berisikan
prinsip-prinsip umum yang diserap dari perundang-undangan ketenagakerjaan di Indonesia
dan juga Konvensi ILO khususnya Konvensi tentang Diskriminasi (Pekerjaan dan Jabatan),
1951 (No. 111) dan Konvensi Upah yang sama untuk pekerjaan yang setara yang nilainya,
1951 (No. 100). Sementara Panduan Praktis memuat pengejawantahan prinsip-prinsip umum
tadi secara lebih terperinci dalam bentuk langkah-langkah praktis. Panduan Praktis ini dipilah
menjadi 5 buku sesuai temanya agar lebih mudah dipergunakan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Kantor ILO Jakarta dan proyek ILO MAMPU yang telah
memberikan masukan teknis dan bantuan dalam penyusunan dan penerbitan Kode Praktik
dan Panduan Praktis ini. Kami berharap bahwa kedua bahan acuan ini dapat memberikan
masukan dan manfaat tidak hanya kepada pengusaha, tapi juga kepada mitra APINDO; pekerja
dan pemerintah, untuk bersama-sama menerapkan prinsip non-diskriminasi dan kesetaraan
di tempat kerja.
Sofjan Wanandi
Ketua Umum
Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPN APINDO)
vii
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
viii
Kata Pengantar ILO
Non diskriminasi serta peluang dan perlakuan yang sama dalam pekerjaan merupakan hak
ketenagakerjaan dasar dan fundamental bagi pencapaian keadilan sosial dan pembangunan
ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Prinsip hak atas kesetaraan dalam peluang kerja dan
perlakuan memungkinkan orang dari segala ras, jenis kelamin, agama, latar belakang sosial
atau etnis, status kesehatan atau disabilitas untuk melakukan cara mereka keluar dari
kemiskinan dan untuk menghidupi keluarga mereka.
Kesetaraan peluang dan perlakuan dalam pekerjaan merupakan bagian integral dari Agenda
Kerja Layak ILO dan Program Kerja Layak Nasional di Indonesia. ILO mempromosikan peluang
bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif dalam
kondisi bebas, adil, aman dan bermartabat. Konvensi tentang Diskriminasi (Pekerjaan dan
Jabatan), 1958 (No. 111) diadopsi oleh negara-negara anggota ILO pada tahun 1958 dan
diratifikasi oleh Indonesia pada tahun 1999. Ini tetap menjadi instrumen internasional yang
paling komprehensif yang didedikasikan untuk mempromosikan kesetaraan peluang dan
perlakuan di dunia kerja. Menyusul ratifikasi Konvensi ILO, Indonesia telah memasukkan prinsip-
prinsip kesetaraan dalam pekerjaan di UU Ketenagakerjaan (UU No.13 Tahun 2003). Konvensi
ILO No.111 dan UU Ketenagakerjaan memberi kerangka untuk panduan yang dicantumkan di
dalam Pedoman Praktis dan Kode Praktik mengenai kesetaraan dalam pekerjaan .
Pengusaha yang berhasil dapat memahami bahwa mengupayakan kesetaraan di tempat kerja
memberikan keunggulan kompetitif atas perusahaan dan pengusaha yang melakukan praktik-
praktik diskriminatif. Melalui penerapan prinsip-prinsip kesetaraan dan non - diskriminasi,
pengusaha mampu menarik dan mempertahankan bakat terbaik, mendukung inovasi yang
lebih besar dan menikmati lingkungan kerja yang produktif. Penghapusan diskriminasi dalam
pekerjaan juga merupakan bagian integral untuk mewujudkan globalisasi yang adil.
Pedoman Praktis dan Kode Praktik ini disusun melalui kemitraan antara Proyek MAMPU ILO
dan APINDO. Pedoman ini terbagi ke dalam lima booklet terpisah. Pedoman ini dirancang untuk
mendukung pemahaman praktis pengusaha tentang bagaimana menerapkan prinsip-prinsip
kesetaraan dalam pekerjaan di tempat kerja mereka.
Kami berharap bahwa Pedoman dan Kode Praktik bagi pengusaha untuk mempromosikan
kesetaraan dan mencegah diskriminasi di tempat kerja di Indonesia ini akan mengilhami
para pengusaha untuk mempromosikan dan mewujudkan prinsip-prinsip kesetaraan dan non
diskriminasi di tempat kerja mereka.
Buku 4: Mengelola Kesetaraan di Tempat Kerja
1 Oktober 2013
ix
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
Kata Pengantar
ILO MAMPU – Akses pada Ketenagakerjaan dan Pekerjaan yang Layak mempromosikan
kesetaraan dalam dunia kerja bagi pekerja. Ini diupayakan melalui beberapa strategi, seperti
kemitraan dan peningkatan kapasitas dengan pengusaha Indonesia. Komitmen pengusaha
untuk menyikapi diskriminasi dalam dunia kerja dan mempromosikan kesetaraan kesempatan
kerja adalah langkah penting menuju pencapaian kesetaraan substantif bagi perempuan di
Indonesia.
Perempuan yang berasal dari kelompok etnis atau agama minoritas atau yang memiliki
disabilitas atau masalah kesehatan tertentu seperti HIV dan AIDS lebih rentan lagi terhadap
bentuk- bentuk diskriminasi dan menghadapi ketidakmujuran berganda dalam pasar tenaga
kerja. Dengan mengenali kerentanan khusus pada kelompok perempuan tersebut dan
bahwa diskriminasi berbasis gender hanyalah satu dari sekian banyak bentuk diskriminasi
yang ditemukan dalam dunia kerja, Pedoman praktis dan Kode Praktik yang dikembangkan
bersama APINDO ini memberikan panduan bagi pengusaha tentang bagaimana mencegah dan
menyikapi diskriminasi dalam dunia kerja berdasarkan landasan yang berbeda-beda, seperti
jenis kelamin, etnisitas, agama, ras, akar sosial, nasionalitas, status kesehatan, disabilitas
dan pandangan politik.
Proyek ILO MAMPU ingin mengucapkan terima kasih kepada APINDO atas komitmennya
mengupayakan kesetaraan dalam pekerjaan dan atas peran utamanya dalam mengembangkan
dan menyebarluaskan pedoman praktis tentang kesetaraan kesempatan dan perlakuan kepada
para pengusaha di Indonesia.
Pengembangan panduan bagi pengusaha tentang keseteraan dan non-diskriminasi ini bermula
di Cina melalui upaya Marja Paavilainen, Nelien Haspels dan Tim De Meyer. Proyek ILO MAMPU
hendak berterima kasih kepada rekan-rekan kerja dalam Tim Pekerjaan yang Layak ILO atas
sumbangsihnya dalam pengembangan Pedoman dan Kode Praktik ini.
Kami juga hendak berterima kasih pada Australian Aid, selaku penyandang dana Proyek ILO
MAMPU, atas dukungannya yang baik dan komitmennya untuk mempromosikan kesetaraan
bagi perempuan di Indonesia.
Kami berharap bahwa selanjutnya pengusaha akan menggunakan Panduan dan Kode Praktik
ini dalam mempekerjakan, memberhentikan dan proses pengambilan keputusan terkait
sumber daya manusia.
1 Oktober 2013
Miranda Fajerman,
Kepala Penasehat Teknis
MAMPU – Akses pada Ketenagakerjaan dan Pekerjaan yang Layak bagi Perempuan,
ILO Jakarta
x
PENDAHULUAN
Dengan senang hati Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) bekerja sama dengan Kantor
Perburuhan Internasional (ILO), menyajikan Kode praktik dan buku Panduan menyertainya,
untuk membantu pengusaha dalam mempromosikan kesetaraan dan mencegah diskriminasi
di tempat kerja di Indonesia.
Kami berharap bahwa Panduan ini bermanfaat bagi Anda dan dapat digunakan. Kami
menyambut umpan balik untuk perbaikan selanjutnya bagi kebijakan-kebijakan Anda terkait
kesetaraan dan non-diskriminasi.
1
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
2
I. MERENCANAKAN DAN MENERAPKAN
LANGKAH-LANGKAH KESETARAAN
Memastikan bahwa semua kebijakan dan praktik manajemen sumber daya manusia bebas
dari diskriminasi membutuhkan sebuah pendekatan sistematis untuk mengelola kesetaraan
di tempat kerja. Tindakan meninjau dan merevisi kebijakan sumber daya manusia, melatih
staf yang bertanggung jawab atas perekrutan dan manajemen sumber daya manusia, dan
memasukkan kesetaraan ke dalam budaya perusahaan sebaiknya diambil sebagai bagian dari
rencana aksi kesetaraan perusahaan yang terencana dan terstruktur dengan baik. Rencana
aksi kesetaraan perusahaan kerap didasarkan pada kebijakan kesetaraan yang menyatakan
komitmen perusahaan terhadap kesetaraan. Rencana aksi kesetaraan seringkali mencakup
serangkaian kegiatan dan langkah tindakan afirmatif yang diimplementasikan mengikuti sebuah
pendekatan bertahap, mulai dari penilaian dan menentukan target dan langkah penerapan
dan mengukur kemajuan yang dicapai. (Lihat bagan 2.)
1) 2)
KOMITMEN MENILAI
3)
MEMUTUSKAN
6)
MENGKOMUNIKASIKAN
5) 4)
MENGUKUR MENJALANKAN
dalam praktik sumber daya manusia perusahaan Anda lihat Tips Manajemen 13. Peta jalan
non-diskriminasi di bawah.
1 Diadaptasi dari UN Global Compact: UN global compact management model (New York, 2010).
3
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
Tips Manajemen 12
Peta jalan non-diskriminasi
4
Melibatkan w Periksalah persyaratan perekrutan Anda:
kelompok yang apakah benar-benar diperlukan?
kurang terwakili w Pertimbangkan cara memberikan pelatihan
dalam angkatan bagi karyawan potensial untuk meningkatkan
kerja Anda kesempatan kerja mereka.
w Pertimbangkan apakah Anda dapat bekerja
dengan pemerintah, organisasi pekerja
dan pemangku kepentingan lain untuk
mengembangkan potensi kelompok yang
kurang terwakili.
lainnya, kebijakan kesetaraan harus disusun dengan cermat dan disetujui oleh dewan direksi
perusahaan. Dukungan manajemen senior yang kuat sangat penting untuk keberhasilan
pelaksanaan kebijakan kesetaraan. Setelah diadopsi, kebijakan harus diumumkan dan
diedarkan di tempat kerja. Banyak perusahaan sukses yang memilih untuk juga memasukkan
komitmen mereka terhadap ketenagakerjaan setara ke dalam misi dan nilai inti mereka.
Kebijakan kesetaraan harus disusun dengan cermat dan dengan berkonsultasi dengan
organisasi pekerja atau perwakilan karyawan lain. Sifat kebijakan kesetaraan dan cara
5
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
6
Konsultasi dengan karyawan dan organisasi pekerja
Kebijakan kesetaraan harus disusun dengan berkonsultasi dengan organisasi pekerja atau
perwakilan karyawan lain. Tujuan kebijakan hanya dapat dicapai jika karyawan menerima
dilaksanakannya kebijakan tersebut dan mendukung pelaksanaan efektifnya. Konsultasi
dengan karyawan dan organisasi pekerja harus dimulai pada tahap awal perumusan kebijakan
dan dilanjutkan selama proses berlangsung.
Untuk memperkuat tanggung jawab manajemen senior atas kesetaraan, akuntabilitas pribadi
untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut dapat ditetapkan. Di banyak perusahaan terkemuka,
manajer dan penyelia bertanggung jawab atas perilaku pribadi mereka serta memenuhi tujuan
ketenagakerjaan yang adil, misalnya pengembangan dan mentoring pemimpin perempuan
atau mempekerjakan pekerja yang lebih tua.2
Tips Manajemen 13
Contoh kebijakan kesempatan sama
Di bawah ini adalah contoh kebijakan kesempatan yang sama bagi UKM yang
disusun oleh Hong Kong Equal Opportunities Commission. Equal Opportunities
Commission mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengadaptasi
kebijakan tersebut untuk kebutuhan khusus perusahaan mereka,
mengadopsinya, dan mengesahkannya dengan stempel perusahaan.
2 ILO: As one employer to another… What is all this about EQUALITY? Bureau of Employers’ Activities (Jenewa, 1996); New Zealand
Employers’ Federation: A guide for employers on discrimination in employment (Wellington, 1993); Hong Kong Equal Opportunities
Commission: Equal opportunity essentials kit for SMEs (Hongkong); Singapore Centre for Fair Employment: Fair employment:
Leading fair employment practices handbook (Singapura, 2009).
7
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
Tips Manajemen 13
Diskriminasi
Kami tidak akan mentoleransi diskriminasi langsung atau tidak
langsung berdasarkan jenis kelamin, kehamilan, disabilitas, ras,
status perkawinan atau status keluarga or_____[tambahkan dasar
lain]_____.
Diskriminasi langsung adalah bila Anda diperlakukan tidak adil
karena jenis kelamin, disabilitas atau karakteristik Anda lainnya
yang dilindungi lainnya yang disebutkan di atas. Contohnya, akan
merupakan diskriminasi langsung bagi seorang peyelia bila menolak
Anda mengikuti pelatihan karena Anda sedang hamil.
Diskriminasi tidak langsung adalah bila Anda diperlakukan dengan
cara yang sama seperti orang lain tetapi Anda tidak atau tidak dapat
memenuhi aturan, kondisi atau persyaratan kerja yang berlaku untuk
semua orang karena jenis kelamin, kehamilan, disabilitas, status
perkawinan atau status keluarga Anda, dan banyak orang yang tidak
memiliki karakteristik itu memenuhinya atau dapat memenuhinya,
dan tidak ada alasan yang sah untuk aturan atau persyaratan
tersebut. (Contohnya, kebijakan untuk hanya mempekerjakan orang-
orang yang mampu berpindah dalam waktu singkat dapat merugikan
orang-orang yang tanggung jawab keluarganya (misalnya orang
yang memiliki anak kecil) menghalanginya pindah dengan cepat.
Namun, bukan merupakan diskriminasi tidak langsung jika kami,
sebagai pengusaha Anda, dapat memberikan alasan yang sah untuk
persyaratan semacam itu.
Pelecehan
Kami tidak akan mentoleransi pelecehan seksual, pelecehan
disabilitas, pelecehan ras or____[tambahkan pelecehan karakteristik
lain yang ingin Anda cantumkan]______. Pelecehan adalah perilaku
yang tidak diterima, tidak diminta dan tidak dibalas, dan yang
kemungkinan akan membuat tempat kerja menjadi tidak nyaman
dengan menghina, mempermalukan dengan serius, menyinggung atau
mengintimidasi seseorang. Seluruh karyawan bertanggung jawab atas
tindakan mereka sendiri dan hendaknya tidak melakukan perilaku
yang berpotensi menyinggung. Tidak mesti orang yang dilecehkan
8
Tips Manajemen 13
harus memberitahu Anda bahwa mereka terhina atau tersinggung
dengan perilaku tersebut.
Penghinaan
Penghinaan terhadap seorang karyawan karena disabilitasnya tidak
bisa diterima di tempat kerja ini. Penghinaan adalah kegiatan di muka
umum yang menghasut kebencian, ejekan serius atau penghinaan
terhadap seseorang karena disabilitasnya. Bila perilaku tersebut
mengandung ancaman bahaya atau kerusakan properti, itu bisa
menjadi penghinaan yang serius, yang merupakan tindak pidana.
Viktimisasi
Kami tidak akan merugikan Anda karena mengadukan tindakan-
tindakan tidak sah di tempat kerja ini atau membantu orang lain untuk
melakukannya. Kami memperhatikan laporan tentang diskriminasi,
pelecehan, fitnah dan viktimisasi dengan sangat serius dan akan
menangani pengaduan semacam itu dengan cepat, rahasia dan
seadil-adilnya.
• Penilaian kinerja.
• Prosedur disipliner.
• Restrukturisasi.
• Pemberhentian, pengurangan karyawan dan pemutusan hubungan
kerja.
• Penyediaan barang, jasa dan fasilitas.
9
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
Tips Manajemen 13
Penyelesaian masalah
Jika Anda merasa Anda secara tidak sah didiskriminasi, dilecehkan,
difitnah atau dikorbankan, kami harap Anda memberitahu kami
secepat mungkin sehingga kami dapat menyelesaikan isu atau
masalah tersebut sedini mungkin.
Kami memiliki prosedur untuk menangani masalah terkait EO. Kami tidak akan
mengorbankan Anda karena mengungkapkan dan tidak akan mengizinkan
karyawan perusahaan ini untuk melakukannya. Karyawan yang didapati
melakukan perilaku tidak sah bisa mendapat tindakan disiplin dan, dalam
kasus-kasus serius, diberhentikan.
Sumber: Diadaptasi dari Hong Kong Equal Opportunities Commission: Equal opportunity essentials kit for SMEs
(Hongkong).
10
dari komposisi aktual tenaga kerja perusahaan. Pengusaha harus melakukan penilaian
tenaga kerja untuk menganalisa data statistik mengenai siapa yang ada di dalam tenaga kerja
perusahaan, dalam hal, misalnya, jenis kelamin, usia, etnis, disabilitas dan lain-lain. Analisis
ini dapat membantu mengidentifikasi kebijakan-kebijakan atau praktik-praktik yang (sengaja
atau tidak sengaja) menciptakan perpecahan tak terlihat atau kelembagaan di kalangan
tenaga kerja.
Cara penilaian tenaga kerja dilakukan dan kadar formalitas yang diperlukan akan bervariasi
menurut ukuran organisasi. Di sebuah organisasi kecil dengan struktur sederhana tinjauan
informal untuk menilai penyebaran dan upah karyawan mungkin sudah cukup. Di organisasi
yang lebih besar dan lebih kompleks, analisis yang lebih formal mungkin diperlukan. Organisasi
pekerja atau perwakilan karyawan lainnya harus selalu dilibatkan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penilaian tenaga kerja.
11
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
Saat menganalisa data lihatlah perbedaan yang signifikan antar kelompok pekerja (misalnya
karyawan perempuan, laki-laki, etnis minoritas) dan identifikasilah tren selama periode waktu
tersebut. Bila perbedaan yang signifikan ditemukan, alasanya harus dianalisa. Temuan dari
penilaian tenaga kerja akan menjadi dasar untuk menentukan langkah-langkah tindakan
afirmatif yang akan diambil di perusahaan sebagai bagian dari rencana aksi kesetaraannya.
Membandingkan nilai pekerjaan harus dilakukan melalui sebuah proses terencana dan
terstruktur yang bebas dari bias diskriminatif. Paling sering perusahaan mengangkat sebuah
komite untuk merencanakan dan melaksanakan proses audit keadilan upah. Baik manajer
maupun perwakilan karyawan atau perwakilan organisasi pekerja harus terwakili di dalam
komite tersebut.
3 ILO: As one employer to another… What is all this about EQUALITY? Bureau of Employers’ Activities (Jenewa, 1996); New Zealand
Employers’ Federation: A guide for employers on discrimination in employment (Wellington, 1993); ACAS: Delivering equality and
diversity (London, 2009).
12
Menentukan rencana aksi kesetaraan
Kebijakan kesetaraan yang diadopsi oleh perusahaan perlu didukung oleh tindakan nyata
untuk meninjau dan mengubah kebijakan dan praktik perusahaan. Guna untuk memastikan
berhasilnya pelaksanaan langkah-langkah kesetaraan, yang terbaik adalah merumuskan
sebuah rencana aksi yang dengan jelas menentukan tujuan, langkah-langkah dan jadwal
pelaksanaan.
Tujuan kesetaraan perusahaan harus ditentukan atas dasar kebutuhan dan tantangan yang
teridentifikasi di dalam audit kesetaraan. Organisasi pekerja atau perwakilan karyawan lainnya
harus diminta pendapatnya tentang penentuan tujuan dan pemilihan langkah-langkah untuk
mencapai tujuan tersebut. Langkah-langkah tindakan afirmatif khusus dapat ditentukan
untuk mengatasi tantangan yang teridentifikasi di dalam penilaian tenaga kerja.
4 Lihat New Zealand Employers’ Federation: A guide for employers on discrimination in employment (Wellington, 1993); ACAS:
Delivering equality and diversity (London, 2009).
13
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
Pengusaha harus menggunakan hasil audit kesetaraan untuk menentukan jenis langkah-
langkah positif apa yang dibutuhkan di perusahaan tersebut untuk meratakan perwakilan
5 ILO: Equality and non-discrimination at work in China: Training Manual (Beijing dan Bangkok, 2010); New Zealand Employers’
Federation: A guide for employers on Discrimination in Employment (Wellington, 1993); ACAS: Delivering equality and diversity
(London, 2009).
14
berbagai kelompok karyawan yang tidak merata di berbagai jenis pekerjaan. Beberapa contoh
langkah tindakan afirmatif meliputi:
15
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
Tips Manajemen 14
Contoh langkah-langkah kesetaraan khusus yang diadopsi di
tingkat perusahaan – Selandia Baru
Berikut ini adalah contoh strategi yang digunakan di dalam program kesetaraan
yang berhasil di Selandia Baru.
Perekrutan
16
Tips Manajemen 14
Sumber: New Zealand Employers’ Federation: A guide for employers on Discrimination in Employment (Wellington,
1993).
17
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
Komunikasi internal
Kebijakan dan rencana aksi kesetaraan akan efektif hanya jika diumumkan kepada seluruh
staf dan manajer. Staf dan manajer harus tahu apa perilaku atau praktik di tempat kerja
yang bisa dan tidak bisa diterima, dan apa hak-hak dan tanggung jawab mereka. Untuk
memastikan bahwa kebijakan kesetaraan secara efektif dikomunikasikan kepada seluruh
karyawan, informasi mengenai kebijakan kesetaraan harus disertakan di dalam berkas-berkas
yang diberikan kepada seluruh karyawan baru dan pembaharuan informasi rutin mengenai
pelaksanaan kebijakan harus diberikan kepada seluruh staf. Beberapa cara yang dianjurkan
untuk mengkomunikasikan praktik kesetaraan secara internal meliputi:
Pelatihan kesetaraan
Melatih manajer, penyelia dan staf yang terlibat dalam pengambilan keputusan perekrutan
dan ketenagakerjaan tentang kesetaraan adalah sangat penting untuk keberhasilan
suatu kebijakan kesetaraan. Hanya jika manajer tahu bagaimana cara untuk memastikan
kesetaraan di setiap keputusan terkait manajemen sumber daya manusia yang mereka buat,
maka diskriminasi dapat dihapuskan dalam praktik perusahaan. Pelatihan harus fokus pada
pemberian keterampilan praktis dan alat untuk melaksanakan proses perekrutan yang adil dan
mengelola tim kerja yang beragam kepada manajer. Manajer juga harus diberi saran tentang
bagaimana cara mengembangkan potensi anggota tim sembari memanfaatkan perbedaan
yang dibawa oleh masing-masing anggota tim. Pelatihan kesetaraan yang diberikan kepada
seluruh staf dan manajer juga dapat membantu mengubah cara staf dan manajer memandang
perbedaan, yang mendorong mereka untuk melihat keragaman sebagai sumber kekuatan
perusahaan.6
6 Lihat Singapore Centre for Fair Employment, Fair employment: Leading fair employment practices handbook (Singapura, 2009);
Hong Kong Equal Opportunities Commission: Equal opportunity essentials kit for SMEs (Hongkong).
18
Menunjuk seorang koordinator kesetaraan
Pengusaha harus menunjuk seorang koordinator kesetaraan untuk mengkoordinasikan
penerapan kebijakan dan rencana aksi kesetaraan. Tergantung pada kebutuhan perusahaan,
jabatan koordinator kesetaraan penuh waktu dapat dibentuk, atau tanggung jawab untuk
koordinasi kesetaraan dapat dijadikan sebagai bagian dari tugas seorang karyawan yang
ada. Yang paling sering, koordinator kesetaraan adalah seseorang di departemen sumber
daya manusia perusahaan.
Koordinator kesetaraan harus melapor langsung kepada manajer senior yang bertanggung
jawab untuk kesetaraan. Tugas utama koordinator adalah memastikan bahwa langkah-langkah
yang ditetapkan di dalam rencana aksi kesetaraan diterapkan dalam jangka waktu yang
disepakati untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan dalam kebijakan dan rencana aksi.
Koordinator harus mengambil peran aktif dalam memfasilitasi perubahan di dalam perusahaan
melalui pelibatan karyawan dan manajer di semua tingkatan, dan menciptakan kesadaran
tentang pentingnya kesetaraan. Dia juga harus memberikan saran dan bantuan praktis
kepada manajer lini dalam memastikan bahwa praktik-praktik sumber daya manusia yang
sama diterapkan di semua tingkatan. Koordinator juga harus menjadi titik kontak pertama
bagi karyawan yang merasa bahwa mereka telah didiskriminasikan atau dilecehkan di tempat
kerja.
Tips Manajemen 15
Ingatlah peran manajer menengah dan penyelia
19
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
Tips Manajemen 15
Tinjauan kebijakan
Disarankan bahwa kebijakan kesetaraan dipantau secara berkala, sebaiknya setiap tahun,
untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut dijalankan dan bahwa tindakan yang diambil
untuk mempromosikan kesetaraan berhasil. Tinjauan tersebut harus direncanakan dan
dilaksanakan oleh sebuah komite bersama yang terdiri dari manajemen dan organisasi
pekerja atau perwakilan karyawan lainnya. Meminta umpan balik dari karyawan mengenai
berfungsinya dan dampak kebijakan dan rencana aksi kesetaraan adalah bagian penting
dari pemantauan kemajuan.
Kadar formalitas yang diperlukan akan bervariasi sesuai ukuran organisasi. Di sebuah
organisasi kecil tinjauan informal terhadap fungsi dan dampak kebijakan dan rencana aksi
mungkin cukup. Di organisasi yang lebih besar dan lebih kompleks, analisa yang lebih formal
mungkin diperlukan.
20
Pengumpulan data dan catatan
Berkenaan dengan pengumpulan data tentang tenaga kerja perusahaan yang ada, metodologi
yang digunakan untuk melakukan penilaian tenaga kerja sebelum desain rencana aksi
dapat diterapkan juga untuk tujuan pemantauan.. Lihat Subbab 8.2 Melakukan audit
kesetaraan.
Pengusaha harus menyimpan catatan tentang seluruh karyawan dan semua keputusan
ketenagakerjaan yang dibuat. Catatan up-to-date yang terpelihara dengan baik mencakup
informasi yang berguna untuk memantau kebijakan dan rencana aksi kesetaraan, dan
membuat pengusaha tidak perlu mengumpulkan data setiap kali tinjauan periodik harus
dilakukan. Meskipun memberikan informasi pribadi harus selalu bersifat sukarela, pengusaha
harus memastikan bahwa karyawan dan pelamar pekerjaan memahami tujuan pengumpulan
informasi dan pentingnya pemantauan. Data pribadi yang dikumpulkan dari karyawan dan
pelamar pekerjaan harus dirahasiakan.7
7 Lihat New Zealand Employers’ Federation: A guide for employers on discrimination in employment (Wellington, 1993); ACAS:
Delivering equality and diversity (London, 2009); Hong Kong Equal Opportunities Commission: Code of Practice on the family
Status Discrimination Ordinance (Hongkong).
21
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
Perbaikan terus-menerus
Hasil dan outcome pemantauan harus digunakan untuk merumuskan langkah-langkah
kesetaraan putaran berikutnya di perusahaan. Menjaga perusahaan bebas dari diskriminasi
memerlukan komitmen berkelanjutan terhadap promosi kesetaraan. Tanpa perhatian yang
layak, bahkan praktik diskriminatif sudah diberantas sekalipun bisa muncul kembali. Karena
alasan ini, komitmen yang sesungguhnya terhadap kesetaraan membutuhkan komitmen
terhadap siklus perbaikan terus-menerus. Lihat Subbab 2.2 Dasar-dasar manajemen
kesetaraan.
22
2. MENANGANI PENGADUAN TERKAIT
DISKRIMINASI
Pengusaha harus menetapkan prosedur untuk menangani laporan dan pengaduan karyawan
tentang diskriminasi. Sebuah prosedur internal untuk penanganan pengaduan yang berfungsi
dengan baik memungkinkan penanganan pengaduan yang cepat dan fleksibel, dan dengan
demikian dapat memainkan bagian penting dalam membina hubungan baik pekerja-
manajemen. Masalah terkait diskriminasi yang terbaik diselesaikan melalui perubahan praktis
dalam kebijakan atau praktik di tingkat tempat kerja. Harus juga diingat bahwa mengabaikan
pengaduan karyawan hingga mereka membawa kasusnya ke Pengadilan Hubungan Industrial
adalah beresiko bagi perusahaan, karena membiarkan masalah tersebut keluar ke publik
berkemungkinan menyebabkan publisitas perusahaan yang buruk.
23
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
Prosedur harus diumumkan kepada semua karyawan, dan manajer lini harus dilatih pada
berurusan dengan keluhan sesuai dengan prosedur. Para pengusaha juga harus memastikan
bahwa lini manajer dan supervisor memahami pentingnya proses pengaduan dan peran pribadi
mereka dalam menjaga keharmonisan di tempat kerja antara semua karyawan.8
Manajer senior yang bertanggung jawab atas kesetaraan harus dibuat bertanggung jawab untuk
menjamin prosedur tersebut diikuti. Koordinator kesetaraan harus memantau penggunaan
prosedur secara berkala, dan mencatat hasil prosedur tersebut.
Tips Manajemen 16
Sampel prosedur penanganan pengaduan terkait kesetaraan
Prosedur ini menjelaskan apa yang harus dilakukan jika Anda memiliki masalah
isu, atau pengaduan terkait kesetaraan.
8 Lihat Singapore Tripartite Alliance for Fair Employment Practices (TAFEP): Tripartite guidelines on fair employment practices
(Singapura); Hong Kong Equal Opportunities Commission: Equal opportunity essentials kit for SMEs (Hongkong); Hong Kong
Equal Opportunities Commission: “Sexual harassment in the workplace”, in Good management practice series (Hongkong).
24
Tips Manajemen 16
mengikutinya dalam urutan yang berbeda dari yang ditunjukkan di sini. Anda
dapat mencari bantuan dari kantor Disnaker setempat setiap saat, meskipun
kami menyarankan agar Anda mencoba untuk menyelesaikan masalah di
tempat kerja terlebih dahulu, jika memungkinkan.
Jika Anda bisa, yang terbaik adalah berupaya menyelesaikan sendiri masalah
tersebut dan melakukannya sesegera mungkin setelah kejadian. Kami
memahami bahwa Anda mungkin tidak selalu merasa nyaman melakukannya,
terutama jika Anda memiliki masalah dengan penyelia.
Jika Anda ingin membicarakan masalah atau mencari tahu apa hak Anda,
luangkan waktu untuk berbicara dengan perwakilan kesetaraan perusahaan
kami _____[tuliskan nama dan rincian kontak]____. Mereka akan bertemu
dengan Anda sesegera mungkin. Pada umumnya mereka tidak akan membahas
masalah Anda dengan orang lain tanpa seizin Anda. Satu-satunya pengecualian
untuk ini adalah jika Anda memberitahu mereka sesuatu yang mungkin
berdampak pada keselamatan seseorang.
25
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
Tips Manajemen 16
Jika Anda tidak puas dengan putusan yang dicapai di bawah prosedur ini,
atau Anda tidak merasa nyaman mengajukannya kepada kami, Anda dapat
menghubungi hotline departemen tenaga kerja, organisasi pekerja atau pusat
bantuan hukum untuk mendapatkan saran lebih lanjut.
26
Tips Manajemen 16
Sumber: Diadaptasi dari Hong Kong Equal Opportunities Commission: Equal opportunity essentials kit for SMEs
(Hongkong).
27
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
CATATAN
28
CATATAN
29
Buku 4: Mengelola Kesetaraan di Tempat Kerja
4
Buku
Panduan Praktis bagi Pengusaha
untuk Mempromosikan Kesetaraan dan
Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia
CATATAN
30