Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna Lahan Untuk Pembangunan Berkelanjutan PDF
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna Lahan Untuk Pembangunan Berkelanjutan PDF
Pidato Pengukuhan
Jabatan Guru Besar Tetap
dalam Bidang Ilmu Survei Tanah dan Evaluasi Lahan pada Fakultas Pertanian,
diucapkan di hadapan Rapat Terbuka Universitas Sumatera Utara Terbuka
OLEH:
ZULKIFLI NASUTION
1
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
Yang terhormat,
Atas izin dan ridhonya perkenanlah saya dihadapan Bapak/Ibu dan hadirin
sekalian membacakan pidato ilmiah yang berjudul
2
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
1. Pendahuluan
Danau Toba dengan luas permukaan 800 kilometer persegi merupakan danau
terluas di Asia. Dengan cepatnya pembukaan lahan untuk pertanian dan hutan
tanaman industri, berpotensi untuk terjadinya konflik penggunaan lahan. Oleh
sebab itu diperlukan evaluasi lahan agar pengembangan lahan dan manajemen
hutan dapat berjalan dengan baik.
Evaluasi lahan merupakan suatu proses analisis untuk mengetahui potensi lahan
untuk penggunaan tertentu yang berguna untuk membantu perencanaan
penggunaan dan pengelolaan lahan. Evaluasi lahan meliputi interpretasi data
fisik kimia tanah, potensi penggunaan lahan sekarang dan sebelumnya (Jones et
al., 1990), yang bertujuan untuk memecahkan masalah jangka panjang terhadap
penurunan kualitas lahan yang disebabkan oleh pengunaannya saat ini,
memperhitungkan dampak penggunaan lahan, merumuskan alternatif
penggunaan lahan dan mendapatkan cara pengelolaan yang lebih baik (Sys,
1985; Rossiter, 1994).
3
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
Konsep lahan haruslah tidak disamakan dengan tanah. Dalam pengertian lahan
sudah termasuk tanah dengan segala sifat-sifatnya serta keadaan lingkungan
sekitarnya. Jika sifat-sifat tersebut sama dalam segala aspek dikatakan unit
lahan (Drissen and Koninj, 1992). Unit lahan ini biasanya di petakan dengan
karakteristik yang spesifik dan merupakan dasar untuk mengevaluasi lahan
(FAO, 1976; 1983).
Tujuan utama mendefenisikan unit lahan adalah agar diperoleh hasil maksimal
dalam penilaian kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu dan mendapatkan
cara yang tepat dalam pengelolaannya (FAO, 1983). Untuk mendeskripsikan unit
lahan haruslah merujuk kepada karakteristik lahan seperti kemiringan lahan,
ketersediaan air dan sifat-sifat fisik dan kimia tanah (Nasution, 1989).
Dent and Young (1987) menyatakan bahwa evaluasi lahan suatu proses untuk
memprakirakan potensi lahan untuk penggunaan tertentu termasuk didalamnya
penggunaan lahan untuk tanaman pangan, perkebunan, daerah turis,
pemukiman dan daerah konservasi. Dengan demikian dalam mengevaluasi lahan
diperlukan banyak ahli dalam bidangnya masing-masing, sebagai contoh dalam
evaluasi lahan untuk pertanian memerlukan ahli dalam bidang tanah, agronomi,
hidrologi, biologi dan ekologi yang dibentuk menjadi satu tim yang akan
mengambil keputusan dalam menentukan kesesuaian lahan (Nasution, 2003).
4
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Hasil dari evaluasi lahan merupakan dasar bagi pengambil keputusan untuk
menetapkan penggunaan lahan dan pengelolaan (management) yang dperlukan.
Beberapa sistem evaluasi lahan (Klingebiel and Montgomery, 1976; Chan et al.,
1975) menyarankan klasifikasi berdasarkan jumlah dan tingkat keragaman dan
faktor penghambat produksi. The FAO Framework for Land Evaluation tidak
dimaksudkan untuk mengevaluasi lahan secara parametrik (Purnell, 1977). Hal
ini disebabkan oleh kesulitan untuk mendapatkan kesepakatan terhadap kriteria
yang akan digunakan dalam evaluasi, tetapi bukan berarti FAO Framework tidak
dapat digunakan untuk pendekatan parametriks hanya perlu pengembangan
pada parameter yang akan digunakan.
Keunggulan sistem parametriks ini tidak saja menghitung klas kesesuaian lahan
berdasarkan sifat-sifat tanah saja akan tetapi memperhitungkan seluruh faktor
iklim dan memetakannya dalam satu peta kesesuaian lahan.
Dalam penilaian parametriks, data iklim dibagi menjadi empat kelompok yaitu
karakteristik iklim yang berhubungan dengan 1) curah hujan, 2) Suhu, 3)
Kelembaban udara dan 4) Sinar mata hari. Untuk menghitung indeks iklim
digunakan persamaan:
k
Π Ri
CI = i =1
(100) k −1
5
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
Sejak tahun 1930-an Storie telah membuat penilaian terhadap lahan untuk
pengembangan pertanian (Storie, 1954). Konsep dasar dari penilaian ini
didasarkan pada perkalian karakteristik lahan yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman yang dihitung dalam persen. Penilaian ini dinamakan SIR (Storie Index
Rating) dengan persamaan
SIR = A x B x C
6
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Riquier et al. (1970) mengusulkan suatu indeks untuk produktifitas tanah dengan
hanya mempertimbangkan 9 karakteristik tanah yaitu kedalaman efektif tanah,
tekstur dan struktur tanah, kejenuhan basa, kelarutan garam-garam, kandungan
bahan organik, kapasitas tukar kation mineral liat, cadangan mineral, drainase
dan kelembaban tanah.
Dalam sistem parametriks, kriteria diagnosa dinilai secara numerik dan klasifikasi
kesesuaian lahan didapatkan dengan perhitungan matematika (Require and
Schwarz, 1972). Bertentangan dengan pendapat Purnell, pendekatan
parametriks telah sukses digunakan untuk mengevaluasi lahan untuk pertanian
secara umum (Requer et al., 1970) termasuk pengembangannya di daerah arid
dan semi arid (Sys and Verheye, 1972) dan telah dicobakan untuk daerah
tropika (Sys nad Fankart, 1972; Sys, 1978, Nasution, 1989; Nasution 2003).
Dasar prinsip dari kerangka kerja evalusi lahan adalah : 1) Kesesuaian lahan
dinilai dan diklasifikasikan sesuai dengan penggunaan lahan yang direncanakan,
2) Evaluasi memerlukan suatu perbandingan antara keuntungan yang akan
diperoleh dan masukan yang diberikan terhadap lahan, 3) Pendekatan multi
7
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
Ordo kesesuaian tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu Sesuai (S) dan Tidak
sesuai (N). Walaupun tidak ada pembatasan terhadap jumlah klas dalam satu
ordo, telah direkomendasikan hanya menggunakan tiga klas untuk “S” dan dua
klas untuk “N” (FAO, 1976; Mc Rae and Burnham, 1981; Drissen and Koninj,
1992). Struktur klasifikasi ini seperti tertera pada Tabel 1.
S1 S2m S2e-1
S2e S2e-2
Etc
S3
N1m
N1
N2 dll
Ordo S (Sesuai): satuan lahan yang menunjukkan bahwa tidak terdapat faktor
pembatas baik ringan maupun sedang dalam pemanfaatan lahan. Nilai Indeks
lahan biasanya > 25. Terdapat tiga klas untuk ordo ini yaitu S1 (Sangat sesuai):
8
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
adalah satuan lahan dengan tanpa, atau hanya tiga sampai empat faktor
pembatas ”ringan”, Indeks lahan biasanya > 75. S2 (Kesesuaian sedang):
satuan lahan dengan lebih dari empat faktor pembatas ”ringan”; dan atau lebih
dari saru sampai tiga faktor pembatas ”sedang”; Nilai Indeks lahan antara 50
dan 75. S3 (Kesesuaian marginal): Satuan lahan dengan lebih dari dua sampai
tiga faktor pembatas ”sedang” dan/atau tidak terdapat faktor pembatas ”berat”
sehingga lahan masih dapat digunakan.Nilai Indeks lahan antara 25 dan 50.
Ordo N (tidak sesuai): satuan lahan dengan beberapa faktor pembatas ”berat”
dan/atau mempunyai satu faktor pembatas ”sangat berat” sehingga lahan tidak
dapat dimanfaatkan. Nilai Indeks lahan < 25. Satuan lahan ini mempunyai dua
Klas yaitu N1: satuan lahan yang masih dapat digunakan setelah perbaikan
(diberikan beberapa Input) dan N2: satuan lahan yang tidak dapat dimanfaatkan
lagi walaupun telah dilakukan perbaikan.
Tabel 2 menunjukkan Ordo, Sub Ordo dan Klas kesesuaian lahan berdasarkan
jumah dan tingkat faktor pembatas.
Tabel 2: Ordo, Sub Ordo dan Klas Kesesuaian Lahan, Nilai Indeks,
Berdasarkan Jumah dan Tingkat Faktor Pembatas.
Tingkat pembatas
S1 + 3-4 0 0 0 ≥ 75
S
S2 + >4 1-3 0 0 50 - <75
S3 + + 2-3 1 0 25 – 50
N1 + + + >1 0
N < 25
N2 + + + >1* ≥ 1*
+: beragam
*: tidak dapat diperbaiki
9
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
Nilai ini diinterpolasi dari suatu skala yang dibuat dari tabel kebutuhan tanaman
atau suatu hal yang akan dievaluasi. Interpolasi linier sederhana digunakan
untuk menghitung nilai karakteristik/kualitas lahan berdasarkan Tabel
kebutuhan tersebut.
Indeks lahan dihitung dari setiap parameter. Nilai iklim yang telah dihitung
sebelumnya dimasukkan ke dalam sistem perhitungan. Indeks lahan dihitung
sesuai persamaan (Nasution, 1989):
n −1
LI = R min Π * 0,01* Ri
i −1
dengan:
LI = Indeks lahan.
Rmin = Nilai minimal karakteristik lahan (termasuk nilai iklim secara
keseluruhan).
Ri = rating ke i selain rating minimal
Π = simbol matematik untuk perkalian.
Perkalian 0,01 untuk menjadikan keseluruhan nilai dalam persen.
10
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Agro-Kilmatik
Karakteristik/Kuali
tas lahan
Indeks iklim
Kebutuhan tanaman
Nilai seluruh faktor iklim
(tanah dan lanskap)
Tingkat pembatas
Nilai
Indeks lahan
11
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Rerata Curah Hujan dan Luas Daerah Hujan Daerah Tangkapan
Hujan Danau Toba Berdasarkan Metoda Thiessen
12
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Total 259,594
Dari Tabel 1, terlihat luas Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba yang hanya
259,594 Ha dibagi menjadi 11 (sebelas) daerah hujan, yang berarti harus
dilakukan 11 macam pengelolaan air untuk produksi tanaman. Tabel 5
menunjukkan kesesuaian iklim untuk pertumbuhan padi, jagung, bawang merah,
pinus dan eukaliptus
13
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
14
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Padi*
Siborong- S3 S3 S1 N1 S1 S1
Borong
Dolok Sanggul S3 S3 S2 S1 S2 S1
Balige S3 S3 N1 S1 S3 S3
Porsea S3 S3 N1 S1 S3 S3
Pangururan S3 S3 N1 S1 S2 S1
Mogang S3 S3 S3 N1 S2 S1
Ambarita S3 S3 S3 S1 S2 S1
Parapat S3 S3 S3 S1 S2 S1
Sidamanik S3 S3 S3 S1 S1 S1
Aek Nauli S3 S3 N1 S1 S3 S2
Situnggaling S3 S3 S3 N1 S2 S1
* Hanya untuk padi sawah, teras, dan irigasi, tidak disarankan untuk padi ladang
tadah hujan.
Dari hasil perhitungan ini dapat dilihat bahwa iklim di Daerah Tangkap Air (DTA)
Danau Toba hanya marginal untuk pertanaman padi. Jagung baik dikembangkan
di Siborong-borong dan Dolok Sanggul, sedangkan untuk bawang merah baik
dikembangkan di Pangururan, Ambarita dan Parapat, sedangkan untuk pinus dan
eukaliptus dapat dikembangkan di seluruh areal DTA Danau Toba.
Taksonomi tanah di daerah DTA Danau Toba terdiri dari dari 14 (empat belas)
Great Group yang terletak pada 33 satuan lahan seperti tertera pada Gambar 3
dan Tabel 6.
15
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Satuan Lahan dan Jenis Tanah di Daerah Tangkapan Air Danau Toba
16
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Ha %
1 Fluvaquents 8.973,41 3
4 Andaquepts 6.091,47 2
5 Dystropepts 39.082,10 15
6 Dystrandepts 26.906,36 10
7 Eutropepts 42.119,35 16
9 Hydrandepts 61.887,99 24
10 Humitropepts 11.593,39 4
11 Troporthods 2.034,55 2
13 Halpludalf 2.125,51 1
15 Trace (beragam) 19
Pada Tabel 6 dapat diketahui bahwa di DTA Danau Toba terdapat tanah yang
sangat subur yaitu tanah Hapludalf (Alfisols), namun hanya seluas 1 persen dan
itupun terhampar pada daerah dengan kemiringan 30–75 persen.
Kesesuaian lahan untuk masing-masing unit lahan seperti tertera pada Tabel 7.
Dari Tabel 7 tersebut dapat dilihat di DTA Danau Toba perlu diterapkan teknologi
pertanin modern untuk meningkatkan produksi. Teknologi minimal yang harus
dilaksanakan termasuk pemupukan yang berimbang, pemberan-tasan hama dan
penyakit dan konservasi lahan.
Pengelolaan lahan merupakan keputusan yang diambil untuk satuan lahan yang
berbeda perlakuannya dari satuan lahan lainnya (Rossiter, 1994). Tabel 8
menunjukkan pengelolaan lahan yang diperlukan untuk masing-masing satuan
lahan.
17
Tabel 7. Ringkasan kesesuaian lahan untuk Padi, Jagung, Bawang merah, Pinus dan Eukaliptus di Daerah Tangkapan Air Danau Toba
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
18
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Tabel 7, Lanjutan
19
Table 8. Pengelolaan lahan yang diperlukan untuk Padi, Jagung, Bawang merah, Pinus and Eukaliptus
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
20
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
UCA
PAN
Table 8. Lanjutan
21
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
TERIMA KASIH
Jabatan Guru Besar Tetap pada Universitas Sumatera Utara adalah suatu
kehormatan yang tinggi, yang diperoleh melalui suatu persyaratan yang ketat
dan jalan yang panjang. Sepanjang perjalanan itu kami telah bertemu dengan
banyak orang yang telah memberikan bekal dan semangat bagi kami, bahkan
pada saat-saat yang sangat sekalipun. Untuk itu sewajarnyalah apabila pada
kesempatan ini kami sekeluarga mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih
kepada mereka.
Ucapan terima kasih selanjutnya secara khusus dan tulus saya sampaikan
kepada Bapak Prof. Chairuddin P Lubis, DTM&H, SpA(K) yang saya kenal jauh
hari sebelumnya, (pada saat saya tidak terpikir pun untuk mampu menjadi
Sarjana), atas bantuan dan dorongan yang tiada henti-hentinya kepada saya
untuk sampai ke jenjang jabatan Guru Besar yang terhormat ini.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada seluruh anggota Dewan Guru Besar
dan Anggota Senat Akademik USU yang telah berkenan memberikan
kepercayaan dan kehormatan kepada saya sebagai Guru Besar Tetap dalam Ilmu
Suvei Tanah dan Evaluasi Lahan. Pada Fakultas Pertanian USU. Khusus kepada
Bapak Prof. Dr. Fanani Lubis Sp.D, Prof. Dr. Hemat Brahmana dan Prof. Dr.
Sorimuda Sarumpaet Prof. Dr. Ir. JA. Napitupulu, MSc Prof. Dr. Alfi Syahrin, SH.
MS, Abanganda Hasnil Basri Siregar, SH, Drg. Saidina Hamzah danDalimunthe,
SpPerio terima kasih atas bantuannya.
Ucapan terima kasih yang tulus juga saya sampaikan kepada para Pembantu
Rektor USU, DR. Ir. A. Faiz Albar, MSc, Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec, Drs. Jhon
Tafbu Ritonga, MEc, Ir. Gembira Sinuraya, MS dan Abanganda Ir. Isman Nuriadi,
Ir. MK. Bangun, MS atas bantuannya dan kebersamaannya selama ini. Kepada
Senat Fakultas Pertanian USU, terutama kepada Bapak Prof. MPL. Tobing dan
Bapak Prof. DR. Ir. SJ. Damanik, MSc, saya mengucapkan terima kasih atas
bantuan dan dukungannya mengusulkan saya menjadi Guru Besar Tetap di
Fakultas Pertanian USU.
Ucapan terima kasih yang tulus juga kami sampaikan kepada para Guru saya di
Sekolah Dasar Tjokroaminoto Kisaran, Sekolah Menengah Pertama Negeri I-
Kisaran, Sekolah Menengah Atas Negeri I-Kisaran, Madrasah Ibtidaiyah,
Tsanawiah dan Aliah Al-Islamiah Kisaran, Para Dosen saya di Fakultas Pertanian
USU, Geologische Institute Rijksuniversiteit Ghent, Belgie dan School of
Biological Sciences, Universiti Sains Malaysia yang telah mendidik dan
membekali saya ilmu pengetahuan yang sangat banyak, yang tidak dapat saya
bayangkan sebagai seorang anak dari ayah saya yang hanya menyelesaikan
sekolah dasar sampai klas III Sekolah Rakyat di Singengu Julu Kotanopan.
22
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada guru mengaji saya Bapak
Imran Lubis, Alm. Almukarram Abd Hamid Andak, Al Ustadz Ruslan Daud dan
Alm. Almukarram Alhafidh Syech Maksum Abdullathief yang telah mendidik saya
sehingga tidak menjadi anak yang terlalu nakal. Secara khusus, ucapan terima
kasih saya sampaikan kepada Bapak Ir. Lahudin, MS, Prof. Dr. C. Sys dan Prof.
Dr. Mashhor Mansor masing-masing sebagai Ketua pembimbing dan promotor
saya mulai pada jenjang pendidikan S1, S2 dan S3.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada mantan Rektor USU Alm Prof.
Dr. AP. Parlindungan, SH, mantan dekan Fakultas Pertanian USU Prof. DR. Ir.
Abu Dardak, MSc dan Alm Ir. Sutedjo, MSc yang telah menerima saya sebagai
staf pengajar di USU, dan kepada mantan Rektor USU Prof. dr. M. Jusuf Hanafiah
Sp OG dan Prof. Moenaf Hamid Regar, MA.Sc yang memberi kesempatan bagi
saya untuk mengikuti program Pasca sarjana di Belgia.
Kepada Abanganda Prof. dr. Darwin Dalimunthe, Ph.D, Prof.Dr. Ir. Sumono, MS,
Prof. Dr. Ir. Abd Rahim Matondang, MSIE dan kakanda Prof. Dr. Ir. Khairunnisa
Haris, MSc, Ir Syamsinar Yusuf, MS saya ucapkan terima kasih atas tegoran-
tegorannya sehingga hidup saya selalu pada jalan yang benar. Demikian pula
kepada Prof. dr. T. Bahri Anwar Johan, Sp.J(K), dr. Chairul Yoel, Sp.A(K), Ir.
Irsal dan dr. Gontar Siregar Sp.D saya ucapkan atas perhatiannya yang sangat
khusus.
Ucapan terima kasih yang tulus saya ucapkan kepada sahabat-sahabat saya
yang selalu bersama melakukan survei dilapangan terutama kepada Ir. Agus
Sunaryadi, MSi dan Ir Gomal Gehardi yang membuka jalan bagi saya mengikuti
survei Rencana Teknik Satuan Pemukiman Transmigrasi di hampir seluruh
Indonesia. Kepada Abanganda Dr. Usman Rasyid, Adinda Ir. Syarifuddin, MP, Ir.
Rahmat, Ir. Mukhlis, MS, Drs. Khairuddin, MSc Ibu Ir. Menauli Tarigan, MS, Drs.
Iskandar Syarif, MA, Ir. Hardi Guchi, MS, Bapak Prof. Dr. Jazanul Anwar, Ir.
Dartius, MS dan Dr. Ternala Alexander Barus terima kasih atas kerjasamanya
semasa kita bekerja di Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan USU.
Kepada sahabat saya Ir. Supriadi, MS, Ir. Sudaryanto, Dra, Julia Reveni, MSi, Ir
Nasir, yang selalu setia membantu saya sejak dari awal kuliah di USU sampai
pada pekerjaan sehari-hari. Khusus kepada Ir. Kasmal Aripin Lubis MSi saya
ucapkan banyak terima kasih atas jasanya mengajar saya Bahasa Mandailing
dan hidup lebih sabar. Kepada abang Zainal Fikri Nasution, SH juga saya
ucapkan terima kasih atas segala bantuannya.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Dr. David Parry, Mr. Philip
Ashton, Mr. Godwin Singham, Nyrth Cabance, MSc, Dr. CK. John dan Mr. A.
Maheswaran yang telah mengajak saya bekerja pada World Bank Project dan
banyak memberikan jalan bagi saya untuk mengenal negara-negara asing di luar
negara tercinta ini.
Kepada sahabat-sahabat saya di Jurusan Tanah terutama kepada Dr. Ir. Abdul
Rauf, MP Dr. Ir. Masri Sitanggang, Ir. Bintang Sitorus, MP dan seluruh staf
Pengajar dan Pegawai Fakultas Pertanian USU saya ucapkan banyak terima kasih
atas kritik, saran dan koreksi kepada sahabat kalian ini yang lebih banyak
khilafnya daripada benarnya, sebab sejak kita sama-sama mahasiswa saya lebih
takut dengan kebingungan daripada kesalahan karena aku sangat setuju dengan
23
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
dalil Francis Bacon, ” kebenaran lebih gampang muncul dari kesalahan daripada
dari kebingungan”. Saya tidak dapat menyebutkannya satu persatu bukan
karena kurang usaha untuk mengingat jasa saudara sekalian tetapi nama yang
ingin saya tuliskan seluruhnya tidak muat ditulis dalam buku Pidato Pengukuhan
Guru Besar ini. Inilah kenyataannya hanya ALLAH yang maha besar yang dapat
menampung segala hasrat.
Rasa hormat dan syukur saya yang sedalam-dalamnya ingin saya haturkan
kepada kedua orangtua Alm. Abdul Wahid Nasution dan Hj. Halimah yang
walaupun hanya berpendidikan tidak tamat sekolah dasar, tiada henti-hentinya
mendoakan dan menasihati ananda sehingga mencapai karir tertinggi sebagai
seorang guru, yang belum tentu ananda mampu melakukannya untuk cucu-cucu
ayah dan emak. Kepada kakak-kakak saya Nuraisyah Nasution, Erlina Nasution
dan Khairani Nasution serta abang-bang ipar, saya ucapkan terima kasih atas
kemesraan keluarga kita yang sampai saat ini dan Insya ALLAH seterusnya telah
berjalan tanpa perselisihan apapun.
24
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
DAFTAR PUSTAKA
Ableaiter, J.K. (1937). Productivity ratings in the soil survey report. Proc. Soil
Sci. Am. 2, 415-422.
Allgood, F.P. & F. Gray. (1978). Utilization of soil characteristics in computing
productivity ratings of Oklahoma soil. J. Soil Sci. 123,359-366.
Bacon Francis (1620).Novum Organum Chicago: Open Court, 1994 dalam Donald
B Calne : Batas Nalar. Rasionalitas dan Prilaku Manusia. Kepustakaan
Populer Gramedia, 2004.
Blagovidove, N.L. (1960). Principles of soil and land evaluation. Trans. 7th Int.
Cong. Soil Sci. vol. 4, 457-464.
Dewbery, S.O. (1996). Introduction. In Land development Handbook. Planning,
Engineering, and Surveying. (Dewberry, O.S, 1996., ed). New York. Mc
Graw-Hill. 1013p.
Driessen, P.M. & Konijn, N.T. (1992). Land-use Sysytems Analysis. The
Netherland. Wageningen Agricultural University. 230 p.
Clarke, G.R. (1950). Productivity ratings. Trans.4th Int. Cong.Soil Sci. vol. 1,345-
348.
FAO. ( 1976). A Framework for land evaluation. FAO Soil Bulletin, 32. Rome.
FAO 79 p.
FAO. (1977). Guidelines for soil profile description (2nd edition). Soil Resources
Development and Conservation Service. Rome. Land and Water Devlopment
Division. FAO of the United Nations. 66 p.
FAO. (1983). Guidelines : Land evaluation for Rainfed Agriculture. FAO Soil Bull.
No 52.Food and Aagric. Rome. Organization of the United Nation. 273 p.
FAO. (1985 ) Guidelines: Land evaluation for irrigated agriculture. FAO Soils
Bulletin 55. Rome. FAO of the United Nations. 231 p.
Fitzpatrick, E.G. (1937). Land utilization in relation to soil rating. Soil. Sci. Proc.
Am., 483-487.
Fresco, O.L., Herman, G.J.H. Van kenlen, H. Henk, A.L & Robert, A.S. (1994).
Land evaluation and farming systems analysis for land use planning. Rome.
FAO Working Document. 209 p.
Jones, G., Robertson, A., Forbes, J & Hollier, G. (1990). Collins Dictionary of
Environmental Science. Glasgow. Harper Collins Publishers. p 243-245.
Leuschner, W.A. (1984). Introduction to forest resource management. New York,
Chichester, Brisbane, Toronto, Singapore. John Willey & Sons.
Margules. C.R. & Pressey, R.L (2000). Systematic conservation planning. Nature.
Vol 405. p 243-253.
Mitchell, J. (1950). Productivity ratings and their importance in the soil survey
report. Trans. 4th Int. Cong. Soil Sci. vol. 1 356-360.
25
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
Nasution, Zulkifli (1989). Evaluatie van Enkele Typische Bodems van de Aceh
Provincie voor Rijst. Rijsuniversiteit Gent. Belgie.
Nasution, Zulkifli (2003). Land and Forest Management in the Lake Toba
Catchment Area. Universiti Sains Malaysia.
Pearce, F. (2000). Poverty and corruption are rapidly destroying the great
tropical forests. Setting up reserves will only rescue a few fragments. Could
farming and mining prove the real saviour. New Scientist No. 2242 p 16-17.
Purnell, M. F. (1977). Introduction to the framework for land evaluation. Proc.
CLAMATROPS Conf. Kuala Lumpur. Mal. Soc. Soil. Sci., pp. 585-593.
Riquier, J., Bramo D. L & Cornet, J. P. (1970). A new system of soil appraisal in
terms of actual and potential productivity. Rome, Italy. FAO. AGL.
TESR/70/6.
Riquier, J. & Schwaar, D. C. (1972). Parametric approach to evaluation of soil
productivity. The 2nd ASEAN Soil Conf. Proceedings. Bogor. Vol 1 The Soil
Res. Inst. p. 317-328.
Riquier, J. (1974). A summary of parametric methods of soil and land evaluation.
FAO Sumatra and Bali. Arch. Hydrobiol. Suppl. 8: 197-454.
Rossiter, D.G. (1994). Land evaluation lecture notes. Adapted from: Lecture
Notes: “Land Evaluation”. College of Agriculture & Life Sciences. Department
of Soil. Crop,& Atmospheric sciences.
http://wwwscas.cit.cornell.edu/landeval/le_notes/ lecnot.htm p. 14.
Storie, R. E & Wieslander, A.E. (1948). Rating soils for timber siter. Proc. Soil
Sci. Soc. Am. 13. 499-509.
Stroe, R. E. (1954). Land classification as used in California for the appraisal of
land for taxation purposes. Trans. 5th Int. Cong. Soil. Sci. Vol. III, 407-12.
Storie, R. E & Harradine, F. (1950). Soil survey data as a basis for the
assessment of irrigation district lands. Proc. Soil Sei. Soc. Am. 14, 327-
329.
Storie, R. E. (1964). Soil and land classification for irrigation development. Trans.
8th Int. Cong. Soil Sci. Vol. V, 873-881.
Sys, C. (1978b). The outlook for the practical application of land evaluation in
developed countries. In Land evaluation standards for rainfed agriculture.
FAO Rome. World Soil Resource Report 49, 97-111.
Sys, C. (1985). Land Evaluation. Part I to III. Intern. Train. Centre for Post-
Graduate Soil Scientist. State University of Ghent, Belgium. 334 p.
Sys, C & Frankart, R. (1972). Land capability classification in humic tropics. Afr.
Soils, XVI (3), 153-175.
TAG. (1988). Sustainable agriculture production for international agricultural
research. Rome. TAG.
Tzschpuke, W. (1998). Forest sustainability – A contribution to conserving the
basis of our existence. In: Plant Research and Development. Focus: Forest
Management and Sustainability. Institute for Scientific Co-operation,
Tubingen. Vol. 47/48. p. 13-28.
26
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
RIWAYAT HIDUP
Pendidikan
Jabatan/Pekerjaan
27
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
Perkuliahan
Publikasi
2. Nasution Zulkifli and Mashhor, M. (2002). The Use of Water Quality Index for
the Calssification and Operational Management of Peatland. Proc. Symp.
The Asian Wetland. University Sains Malaysia.
28
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
7. Ritonga, M.D. dan Zulkifli Nasution. (1998). Pengaruh Penutup Tanah dan
Kemiringan Terhadap Tanah terkikis Aliran Permukaan dan Kehilangan
Unsur Hara. Kultura No 145 Tahun ke XXIX. 31-36.
12.Nasution Zulkifli, Hardy Guchi dan Lahudin (1995). Evaluasi Kesuburan tanah
Kebun Gergas Utama Kabupaten Langkat. Kultura, No 136. Tahun ke
XXVI. 7-12
16.Nasution Zulkifli dan Rahmat (1992). Efek Pemanasan terhadap Nilai Zero
Point of Charge (ZPC) Tanah. Kultura No. 124 Tahun ke XXIII 40-47
29
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
17.Nasution Zulkifli dan Alida Lubis (1991). Pengerutan Gambut Calon Lokasi
Transmigrasi Teluk Panji. Kultura No 123 Tahun ke XXIII. 14-19.
18.Nasution Zulkifli, Lahudin, H. Hutabarat, M.M. Damanik dan M.D. Ritonga.
(1990). Evaluasi Lahan Kebun Percobaan Paya Gajah untuk Tanaman
Kelapa. Kultura No 120 tahun ke XXII.. 61-72.
1. Nasution, Zulkifli (2004). The Forest Ecology in the Lake Toba Catchment
Area. Japan Society for Promoting Sciences Conference. Kyoto. Japan.
3. Setiado, H, Zulkifli Nasution, Tan Sai Tee and Kamaruzaman (2004). Study
Embryogenesis in the Soybean Breeding in Vitro. International Biotechnology
Conference. Recent Advances in Biotechnology for Human Health and Food
Sustainability. Denpasar Bali.
5. Nasution, Zulkifli and Mashhor M. (2001). The Use of the Water Quality Index
for the Classification and Operational Management of Peatland. The Asian
Wetlands: Bringing Partnership into Good Wetland Practices. Penang,
Malaysia.
30
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
9. Nasution, Zulkifli and Mashhor Mansor (2000). The Ecology of Pinus Merkusii
in the Lake Toba Catchment Area. The Third Regional IMT-GT Uninet
Conference. Land Development and Sustainable Bio Resources 10 – 12
October Medan- Indonesia.
10.Zuluchu, F, Anwar, J, Zulkifli Nasution dan Barus, N. (2000). Socio-
Demography and Sosio Physichology Factors Wich Influence Environment of
Malaria in Guningsitoli, Nias Region, North Sumatra. The Third Regional IMT-
GT Uninet Conference. Land Development and Sustainable Bio Resources 10 –
12 October Medan- Indonesia.
13.Nasution, Zulkifli (1996). The Water Quality of Blumai River. The First IMT-GT
Uninet Conference. Penang. Malaysia.
14.Widiastuti, R, Nasution Zulkifli (1996). The effect Palm Oil Mill Effluent (POME)
on Soil Macrofauna Diversity. The First IMT-GT Uninet Conference. Penang.
Malaysia.
2. Nasution, Zulkifli dan Qomarul Fattah (2003). Analisis Ruang Terbuka Hujau
(Green Open Space) dalam Upaya Mendukung Kota Medan Sebagai Kota
Metropolitan. Seminar dan Kongres Nasional Himpunan Ilmu Tanah
Indonesia (HITI) VIII. Padang.
31
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
5. Nasution, Zulkifli (1999). Potensi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba
Untuk Produksi Beras. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri
Wilayah Barat (BKS-PTN) Bidang Ilmu-ilmu Pertanian. Fakultas
Pertanian-Fakultas Perikanan. Universitas Riau. Pekan Baru.
8. Nasution, Zulkifli, Titin Prihatin dan Bintang Sitorus (1999). Analisis Tata
Guna Lahan di Kawasan Tangkapan Hujan Danau Toba. Seminar dan
Kongres Nasional Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) VII. Bandung.
11.Riyanti, M.D. Ritonga dan Zulkifli Nasution (1995). Erodibilitas dan Prakiraan
Tingkat Erosi Tanah Ultisols Kebun Percobaan Tambunan-A. Seminar dan
Kongres Nasional Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) VI. Jakarta.
32
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Buku
1. Singham, G., Zulkifli Nasution and Ashton, P (1994). Waste Water Treatment
for Palm Oil Factory. The Pollution Monitoring and Control Authority (PMCA).
Loan 3000-IND. World Bank.
2. Singham, G., Zulkifli Nasution and Ashton, P (1995). Waste Water Treatment
for Rubber Factory. The Pollution Monitoring and Control Authority (PMCA).
Loan 3000-IND. World Bank.
Pengalaman Penelitian
1. Ketua Tim Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit pada
Tanah (Land Application Trial) Kebun Bagerpang. PT.PP London Sumatra
Indonesia Tbk (2005).
2. Ketua Tim Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit pada
Tanah (Land Application Trial) Kebun Turangi. PT.PP London Sumatra
Indonesia Tbk (2005).
3. Ketua Tim Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit pada
Tanah (Land Application Trial) Kebun Tasik Raja Labuhan Batu. PT. AEP.
Group.
4. Ketua Tim Penilaian Bibit untuk Gerakan Nasional Rehabilitasi Lahan (GN-
RHL) Propinsi Sumatera Utara. Departemen Kehutanan. 2004.
7. Ketua Tim Preleminary Survei PT. Kayung Agro Lestari Ketapang. Kalimantan
Barat. PT. Eka Pendawa Sakti. 2004.
8. Ketua Tim Peneliti Studi Potensi Pengembangan Wisata Bahari di Pantai Barat
Sumatera Utara. Kerjasama Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara
dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sumatera Utara 2004.
9. Ketua Tim Survei Tanah dan Evaluasi Lahan untuk Tanaman Kelapa Sawit
Sihondop. Kabupaten Tapanuli Selatan. PT. Ondop Perkasa Makmur. 2004
33
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
11.Ketua Tim Penilaian Bibit untuk Gerakan Nasional Rehabilitasi Lahan (GN-
RHL) Propinsi Sumatera Utara. Departemen Kehutanan. 2003.
12.Anggota Tim Evaluasi Program Penghijauan dan Pembibitan di Daerah
Tangkapan Hujan (DTA) Danau Toba. Otorita Asahan 2003.
15.Ketua Tim Peneliti Pemanfaatan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (Land
Application) dan Penelitian Pengaruhnya Terhadap Lahan. PT. Eka Pendawa
Sakti. 2002.
20.Anggota Tim Peneliti Analisis Kelayakan Pemasaran Ubi Kayu Untuk Industri
Tapioka. Kerjasama Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumatera Utara
dengan Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara. 2001
22.Ketua Tim Peneliti Studi Identifikasi Faktor Penyebab Penurunan Muka Air
Danau Toba. Kerjasama Bappeda TK I Sumatera Utara dengan PPs – USU.
1999.
34
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
25.Ketua Tim Peneliti Analisis Dampak Lingkungan Kebun Sei Lekitan, Belani Elok
dan Pabrik Pengolahannya. Musi Rawas Sumatera Selatan. PT. PP. London
Sumatra Indonesia Tbk. 1998
32.Ketua Peneliti Studi Pendahuluan Untuk Penetapan Baku Mutu Tanah (Dana
Men-KLH) tahun 1992.
33.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Seunagan
dan Seumayam Aceh Barat. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Alam
dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. Socfindo 1992
35
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
34.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Tanah
Besih. Kabupaten Deli Serdang. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. Socfindo 1992
35.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Lae Butar.
Kabupaten Aceh Selatan. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. Socfindo 1992
36.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Lima Puluh.
Kabupaten Asahan. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. Socfindo 1992
37.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Sei Liput,
Seumadam dan Mapoli Aceh Timur. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan. PT. Socfindo. 1992
38.Ketua Tim Kimia Fisik Studi Evaluasi Lingkungan Kebun Negeri Lama.
Kabupaten Labuhan Batu. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. Socfindo 1992
40.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Turangi,
Pulau Rambung, Bungara dan Kebun Namu Tongan Kabupaten Langkat.
Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas
Sumatera Utara dengan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk 1992
41.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Dolok dan
Sei Bejangkar. Kabupaten Asahan. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. PP. London
Sumatra Indonesia Tbk 1992
42.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Sei Merah
dan Begerpang dan Batu Lokong. Kabupaten Deli Serdang. Kerjasama Pusat
Penelitian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara
dengan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk 1992
43.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Gunung
Melayu. Kabupaten Asahan. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Alam
dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. PP. London Sumatra
Indonesia Tbk 1992
44.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Rambung
Sialang. Kabupaten Deli Serdang. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. PP. London
Sumatra Indonesia Tbk 1992
45.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Sei Rumbia
dan Nagodang. Kabupaten Labuhan Batu. Kerjasama Pusat Penelitian
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT.
PP. London Sumatra Indonesia Tbk 1992.
36
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
47.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Manna
Alicia Sanna Sumatera Selatan. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Alam
dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan. PT. Sipeff Tolan Tiga
1991
48.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Simpang
Kiri Kabupaten Aceh Timur. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Alam
dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. Sipeff Tolan Tiga
1991
49.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Bukit
Maraja. Kabupaten Simalungun. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. Sipeff Tolan
Tiga 1991
50.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Aek
Nabara. Kabupaten Labuhan Batu. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. Sipeff Tolan
Tiga 1991
51.Anggota Tim Fisik Kimia Studi Evaluasi Lingkungan Pabrik Asphalt Pangkalan
Susu. Kerjasama Pertamina Unit Pengolahan I Daerah Sumatera Bagian Utara
dengan Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas
Sumatera Utara. 1991.
52.Anggota Tim Fisik Kimia Studi Evaluasi Lingkungan Lapangan Minyak dan Gas
Bumi EP. Rantau dan P. Susu. Kerjasama Pertamina Unit Eksplorasi dan
Produksi Daerah Sumatera Bagian Utara dengan Pusat Penelitian Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara. 1991.
54.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Informasi Lingkungan (PIL). Calon
Lokasi Pemukiman Kerjasama PT. Jati Masindo dengan Pusat Penelitian
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara. 1991.
37
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap
Universitas Sumatera Utara
58.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Evaluasi Lingkungan (SEL) PT. Perkebunan
Agronusa Raflesia. Propinsi Bengkulu. Kerjasama PT Sipeff Tolan Tiga dengan
Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera
Utara. 1990.
59.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lin gkungan (PEL) Pabrik Lem
Kayu. Kerjasama PT. Superfin dengan Pusat Penelitian Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara. 1990.
60.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Evaluasi Lingkungan (SEL) Kebun Pabatu dan
Pabrik Pengolahannya. Kerjasama PTPN. VI dengan Pusat Penelitian Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara. 1990.
61.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Evaluasi Lingkungan (SEL) Kebun Adolina dan
Pabrik Pengolahannya. Kerjasama PTPN. VI dengan Pusat Penelitian Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara. 1990.
63.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Evaluasi Lingkungan (SEL) PT. Perkebunan
Agromuko. Propinsi Bengkulu. Kerjasama PT Sipeff Tolan Tiga dengan Pusat
Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara.
1989.
64.Anggota Tim Fisik Kimia Studi Evaluasi Lingkungan (SEL) PT. Perkebunan
UMADA Kabupaten Asahan. Kerjasama PT. UMADA dengan Pusat Penelitian
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara. 1987.
65.Anggota Tim Fisik Kimia Studi Analisis Dampak Lingkungan Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) Sicanang Belawan tahap 3&4. Proyek Induk Pembangkit
dan Jaringan PLN Suatera Utara. Kerjasama Pusat Penelitian Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PLN 1987.
66.Ketua Tim Studi Sumberdaya Lahan. Kajian Potensi Parawisata Pulau Poncan.
Kerjasama Pemda Kabupaten Tapanuli Tengah dengan Ecologi Development
Centre. 1986.
67.Anggota Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) Pabrik
Bahan Aktif Chloropyrifos PT. Pacific Chemical Indonesia. Kerjasama Pusat
Penelitian Sumberdaya Alam dengan PT. PCI. 1986
68.Anggota Tim Pengakajian dan Pengembangan PIR di Daerah Transmigrasi.
Kerjasama USU dengan Departemen Pertanian. 1986.
69.Anggota Tim Studi Evaluasi Lahan kebun Batu Mandi untuk Pertanaman
Coklat. Kerjasama PT. Perkebunan Wampu Jaya dengan Fakultas Pertanian
USU. 1985.
38
Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan
39