Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH CAIRAN TUBUH

OLEH :

1. SISKA OKTAVIANA (1733140019)


2. ANDI RAFIUR RAHMAT (1733140020)
3. RANDI (1733140023)
4. PUTRA (1733140024)
5. AMANDA SALSABILA (1733141027)
6. FADLY DARMAWAN (1733141029)
7. MAHMUD FAJAR MUSTAFA (1733141030)
8. ISLAMIA (1733141031)
9. ANDI SYAHRUL GINAYAH (1733141045)

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITA NEGERI MAKASSAR

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah. Kami memuji-Nya, memohon pertolon-gan


kepada-Nya, memohon ampunan kepada-Nya, bertaubat kepada-Nya. Kami
berlindung kepada Allah dari keburukan diri kami dan kejelekan amal-amal kami.
Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang
menyesatkannya,. Dan barangsiapa disesatkan, maka tidak ada pemberi petunjuk
kepadanya. Saya bersaksi bahwa tidak tuhan yang patut disembah kecuali Allah,
tidak ada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba
dan utusan-Nya.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan
yang saya buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah subhanaahu wata’ala. memberkahi makalah ini sehingga
dapat memberikan manfaat.

Makassar, 02 Oktober 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 4
A. Pengertian, Jenis, dan Fungsi Cairan Tubuh ................................. 4
B. Komposisi Cairan Intrasel dan Ekstrasel ...................................... 6
C. Pengertian dan Peranan Tekanan Hidrostatik dan Tekanan Osmotik 8
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Hidrostatik dan
Tekanan Osmot .................................................................................. 11
BAB III ............................................................................................................ 13
A. Kesimpulan ......................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cairan tubuh merupakan faktor penting dalam berbagai proses
fisiologis didalam tubuh. Dapat dikatakan, kemampuan kita untuk
bertahan hidup sangat tergantung dari cairan yang terdapat dalam tubuh
kita. Oleh karena itu, terdapat berbagai mekanisme yang berfungsi untuk
mengatur volume dan komposisi cairan tubuh agar tetap dalam keadaan
seimbang atau disebut juga dalam keadaan homeostasis. Sistem
kardiovaskuler berfungsi untuk mensuplai berbagai bahan yang penting
melalui darah keseluruh jaringan. Sistem-sistem lainya seperti ginjal, paru-
paru dan hati berfungsi untuk menjaga jumlah dan komposisi caiaran
tubuh agar selalu dalam keadaan seimbang. Apabila terjadi
ketidakseimbangan antara cairan yang ada dalam tubuh dan cairan yang
dibutuhkan oleh tubuh, maka akan terjadi ketidak seimbangan atau terjadi
gangguan pada berbagai system yang berhubungan dengan kebutuhan
cairan tersebut. Kelainan tersebut dapat berupa kelebihan caiaran maupun
kekurangan cairan. Cairan yang kita bahas adalah caiaran tubuh yang salah
satu komposisinya adalah elektrolit, dimana cairan tersebut menempati
kompartmen intrasel dan ekstrasel.
Jumlah cairan tubuh total pada seorang pria tidak sama dengan
jumlah cairan tubuh total pada seorang wanita, ini disebabkan karena pada
seorang wanita jumlah jaringan lemaknya lebih besar daripada seorang
pria. Pada bayi baru lahir jumlah cairan tubuhnya dapat mencapai 75%
dari berat badan,namun semua ini akan berubah dan menurun dengan
bertambahnya usia. Jadi persentase cairan tubuh (4580%; 45% pada
wanita 60tahun dan 80% pada bayi laki-laki)disebabkan oleh variasi dari
jumlah jaringan lemak tubuh yang hanya mengandung kurang dari 10%
air, sedangkan otot skelet yang banyak terdapat pda tubuh seorang pria
mengandung lebih dari 75% air dan ginjal mengandung lebih dari 80% air.

1
Sehingga dalam makalah ini dibahas mengenai pengertian, jenis, fungsi
cairan tubuh, komposisi dalam cairan intrasel dan ekstrasel, pengertian
tekanan hidrostatik dan osmotik, serta faktor-faktor yang mempengaruhi
tekanan hidrostatik dan osmotik.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian, jenis dan fungsi dari cairan tubuh?
2. Apa saja komposisi yang terdapat dalam cairan intrasel dan ekstrasel?
3. Apakah pengertian dan peranan dari tekanan hidrostatik dan osmotik?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi tekana hidrostatik dan osmotik?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang dapat diperoleh dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian, jenis dan fungsi dari cairan tubuh.
2. Mengetahui komposisi yang terdapat dalam cairan intrasel dan
ekstrasel.
3. Mengetahui pengertian pengertian dan peranan dari tekanan hidrostatik
dan osmotik.
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi tekana hidrostatik dan
osmotik.

D. Manfaat Penulisan
Pembuatan makalah ini, diharapkan memiliki manfaat sebagai
berikut:
a. Bagi Mahasiswa
1) Dapat membantu dalam menyelesaikan kesulitan-kesulitan dalam
pembelajaran mata kuliah Anatomi Fisiologi, khususnya dalam

2
materi Cairan Tubuh. Sehingga dapat djadikan pembendaharaan
pengetahuan mengenai Cairan Tubuh.
2) Sebagai wahana membelajarkan diri untuk berbagi antara siswa
yang satu dengan yang lain dan menyadarkan mahasiswa bahwa
belajar merupakan pendekatan hati ke hati bukan berorientasi pada
nilai.
b. Bagi Dosen
Dapat dijadikan tambahan literatur dalam pembelajaran Anatomi
Fisiologi Dasar, khususnya pada pembahasan mengenai Cairan
Tubuh.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Jenis, dan Fungsi Cairan Tubuh


1. Pengertian Cairan Tubuh
Cairan tubuh adalah air beserta unsur-unsur didalamnya diperlukan
untuk kesehatan sel. Cairan ini sebagian berada di luar sel (ekstraselular)
dan yang sebagian lagi berada di dalam sel (intraselular). Sel membangun
tubuh secara sederhana yang hidup dalam laut interna yang merupakan
cairan ekstra sel (CES) yang dibungkus oleh kulit tubuh. Dari cairan ini sel
menerima oksigen dan bahan makanan, ke dalam cairan ini juga sel
mengeluarkan sampah metabolisme. Cairan ekstrasel bergerak secara tidak
tetap di seluruh tubuh dan cepat bercampur dengan sirkulasi darah, difusi
darah dan cairan jaringan. Dalam cairan ekstrasel terdapat ion dan zat gizi
yang diperlukan oleh sel untuk pemeliharaan fungsi sel. Sel tubuh hidup,
tumbuh dan melakukan fungsi khusus selama terjadinya konsentrasi
oksigen, glukosa, berbagai ion asam amino, dan asam lemak yang sesuai
dengan lingkungan interna.
2. Jenis Cairan Tubuh
Berdasarkan letaknya, cairan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Cairan intraseluler (CIS): cairan dlm sel (60% air tubuh)
b. Cairan ekstraseluler (CES): cairan luar sel (40% air tubuh) Ces
dibagi menjadi:
c. Cairan interstisial (CIT): cairan disekitar sel (20% cairan ekstra
seluler)
d. Cairan intravaskuler (CIV) : cairan dlm pembuluh darah (80%
cairan ektraseluler)
e. Cairan transeluler (CTS) : cairan yg terkandung di dlm rongga
khusus dari tubuh (jumlah kecil, sering diabaikan)

4
Di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan, yaitu:
1) Cairan Empedu Sifatnya panas kering yang berasal dari unsur
api alami. Letaknya dalam empedu manusia.
2) Cairan Darah Sifatnya panas lembab yang berasal dari unsur
udara alami. Letaknya dalam hati manusia.
3) Cairan Lendir Sifatnya dingin lembab yang berasal dari unsur
air alami. Letaknya dalam paru-paru.
4) Cairan Empedu Hitam Sifatnya kering yang berasal dari unsur
tanah alami. Letaknya dalam limpa kecil (spleen)
3. Fungsi Cairan Tubuh
Cairan tubuh memiliki fungsi:
a. Mengatur suhu tubuh Bila kekurangan air, suhu tubuh akan
menjadi panas dan naik.
b. Melancarkan peredaran darah Jika tubuh kita kurang cairan, maka
darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairan dalam darah
tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan
berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.
c. Membuang racun dan sisa makanan Tersedianya cairan tubuh yang
cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Air
membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan
pernafasan.
d. Kulit Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit.
Kecukupan air dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban,
kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari
luar tubuh.
e. Pencernaan Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut
nutrisi dan oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel
tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem
pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih
lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar.

5
f. Pernafasan Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena
paru-paru harus basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel
tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat
dilihat apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan
terlihat cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada
kaca.
g. Sendi dan otot Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan
pada sendi dan otot. Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh
kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup
selama beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan
kelelahan.
h. Pemulihan penyakit Air mendukung proses pemulihan ketika sakit
karena asupan air yang memadai berfungsi untuk menggantikan
cairan tubuh yang terbuang.
i. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel.
j. Mengeluarkan buangan-buangan sel.
k. Membentuk dalam metabolisme sel.
l. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit.
m. Mempemudah eliminasi
n. Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM)

B. Komposisi Cairan Intrasel dan Ekstrasel


Komposisi Cairan Intrasel 40% dari BB total adalah Cairan
Intraseluler (CIS). Cairan Intraselular adalah cairan yang terkandung di
dalam sel. Pada orang dewasa kira-kira 2/3 dari cairan tubuh adalah cairan
intraselular, sama kira-kira 25 L pada rata-rata pria dewasa (70 kg).
Sebaliknya, hanya ½ dari cairan tubuh bayi yang merupakan cairan
intraselular. Adapun komposisi dari cairan intraseluler yaitu akibat pompa
Natriumkalium dependen ATP, konsentrasi ion natrium dan kalium
Intraselular berlawanan dengan yang ada dalam CES. Dalam CIS Ion
kalium berkonsentrasi tinggi dan ion natrium berkonsentrasi rendah.

6
Konsentrasi protein dalam sel tinggi, yaitu sekitar empat kali konsentrasi
dalam plasma. 2.2.2 Komposisi Cairan Ekstrasel 20% dari BB total adalah
CES. Cairan Ekstraselular adalah cairan diluar sel. Ukuran relatif dari
(CES) dapat menurun seiring dengan bertambahnya usia.
Pada bayi baru lahir, kira-kir ½ cairan tubuh terkandung didalam
cairan ekstraselular (CES). Setelah ber usia 1 tahun, volume relatif dari
(CES) menurun sampai kira-kira 1/3 dari volume total. Ini hampir
sebanding dengan 15 L dalam rata-rata pria dewasa (70 kg). CES dibagi
menjadi:
a. Cairan interstisial (CIT) adalah cairan disekitar sel, pada orang dewasa
volume cairan interstisial kira-kira 8L Cairan limfe termasuk dalam
volume interstisial. Volume Relatif (CIT) bergantung dengan ukuran
tubuh, pada bayi baru lahir volume cairan interstisial kira-kira 2 kali
lebih besar dibanding orang dewasa.
b. Cairan intravaskular (CIV) adalah cairan yang terkandung di dalam
pembuluh darah. Volume relatif dari (CIV) sama pada orang dewasa
dan anak-anak. Rata-rata volume darah orang dewasa kira-kira 5-6 L
(8% dari BB).3 L (60%) dari jumlah tersebut adalah PLASMA.
Sisanya 2-3 L (40%) terdiri dari sel darah merah (SDM, atau eritrosit)
yang mentranspor oksigen dan bekerja sebagai bufer tubuh yang
penting; sel darah putih (SDP, atau leukosit); dan trombosit. Tapi nilai
tersebut diatas dapat bervariasi pada orang yang berbeda-beda,
bergantung pada jenis kelamin, berat badan dan faktor-faktor lain.
Adapun fungsi dari darah adalah mencakup :
1) pengiriman nutrien (mis ; glokusa dan oksigen) ke jaringan.
2) transpor produk sisa ke ginjal dan paru-paru.
3) pengiriman antibodi dan SDP ke tempat infeksi.
4) transpor hormon ke tempat aksinya.
5) sirkulasi panas tubuh.
c. Cairan Transelular (CTS) adalah cairan yang terkandung didalam
rongga khusus dari tubuh. Contoh (CTS) meliputi cairan

7
serebrospinal, perikardial, pleural, sinovial, dan cairan intraokular
serta sekresi lambung. Pada waktu tertentu volume (CTS) dapat
mendekati jumlah 1 L. Namun, sejumlah besar cairan dapat saja
bergerak kedalam dan keluar ruang transelular setiap harinya. Sebagai
contoh, saluran gastro-intestinal (GI) secara normal mensekresi dan
mereabsorbsi sampai 68 L per-hari.
Adapun komposisi dari cairan ekstraseluler yaitu, Plasma darah
dan cairan interstisial memiliki isi yang sama yaitu ion Natrium dan
klorida serta ion bikarbonat dalam jumlah besar, tetapi sedikit ion
kalium, kalsium, magnesium, fosfat, sulfat dan asam organik.
Perbedaanya adalah dalam hal protein; plasma mengandung lebih
banyak protein dan cairan interstisial mengandung sangat sedikit
protein.

C. Pengertian dan Peranan Tekanan Hidrostatik dan Tekanan Osmotik


a. Pengertian dan Peranan Tekanan Hidrostatik.
Tekanan hidrostatik, merupakan daya yang dikeluarkan oleh cairan
yang ditekan terhadap dinding. Di kapiler, tekanan hidrostatik sama
dengan tekanan darah kapiler. Tekanan hidrostatik kapiler (HPc)
cenderung mendorong cairan keluar dinding kapiler. Tekanan hidrostatik
lebih tinggi di ujung kapiler arteri dibandingkan diujung vena kapiler.
Tekanan hidrostatik insterstitial tidak ditemukan karena cairan interstitial
secara terus menerus dikeringkan oleh pembuluh limfe. Sehingga tekanan
hidrostatik yang ditemukan adalah sama dengan tekanan darah kapiler.
Tekanan hidrostatik dalam sel disebut tekanan turgor. Tekanan turgor yang
berkembang melawan dinding sebagai hasil masuknya air ke dalam
vakuola sel disebut potensial tekanan. Tekanan turgor penting bagi sel
karena dapat menyebabkan sel dan jaringan yang disusunnya menjadi
kaku. Potensial air suatu sel tumbuhan secara esensial merupakan
kombinasi potensial osmotik dengan potensial tekanannya. Jika dua sel
yang bersebelahan mempunyai potensial air yang berbeda, maka air akan

8
bergerak dari sel yang mempunyai potensial air tinggi menuju ke sel yang
mempunyai potensial air rendah.
Adapun peranan dari tekanan hidrostatik, antara lain : Perpindahan
cairan diantara kapiler dan cairan interstisial. Pada ujung arteri kapiler
tekanan hidrostatik darah (mendorong cairan keluar) melebihi tekanan
osmotik koloid (menahan cairan tetap di dalam) sehingga mengakibatkan
perpindahan dari bagian intravaskuler ke interstisial. Pada ujung vena
kapiler, cairan berpindah dari ruang interstisial ke ruang intravaskuler
karena tekanan osmotik koloid melebihi tekan hidrostatik. Proses ini
melepaskan O2 dan nutrisi ke sel, mengangkut CO2 dan produk sisa.
b. Pengertian dan Peranan Tekanan Osmotik
Tekanan Osmotik merupakan tekanan yang hanya ditimbulkan
oleh zat-zat yang tidak dapat melalui pori-pori suatu membran semi
permiabel atau besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan
osmosis.
Jika dua buah larutan yang dipisahkan oleh membran
semipermeabel memiliki tekanan osmotik sama, kedua larutan tersebut
isotonik satu dengan yang lainnya. Jika salah satu larutan memiliki
tekanan osmotik lebih besar dari larutan yang lain, larutan tersebut
dinamakan hipertonik. Jika larutan memiliki tekanan osmotik lebih
kecil daripada larutan yang lain, larutan tersebut dinamakan hipotonik.
Tekanan osmosik memainkan peranan penting dalam sistem hidup.
Misalnya, dinding sel darah merah berfungsi sebagai membran
semipermeabel terhadap pelarut sel darah merah. Penempatan sel darah
merah dalam larutan yang hipertonik relatif terhadap cairan dalam sel
menyebabkan cairan sel keluar sehingga mengakibatkan sel mengerut.
Proses pengerutan sel seperti ini disebut krenasi. Penempatan sel darah
dalam larutan yang hipotonik relatif terhadap cairan dalam sel
menyebabkan cairan masuk ke dalam sel sehingga sel darah merah
akan pecah. Proses ini dinamakan hemolisis. Seseorang yang
membutuhkan pengganti cairan tubuh, baik melalui infus maupun

9
meminum cairan pengganti ion tubuh harus memperhatikan
konsentrasi cairan infus atau minuman. Konsentrasi cairan infus atau
minuman harus isotonik dengan cairan dalam tubuh untuk mencegah
terjadi krenasi atau hemolisis.
Adapun peranan dari tekanan osmotik, yaitu : Perpindahan air
antara CES dan CIS ditentukan oleh kekuatan osmotik. NaCl pada
CES dan Kalium pada CIS adalah zat terlarut nonpenetratif, yang
berperan dalam menentukan konsentrasi air pada kedua sisi membran
(Beberapa ion Na+ bocor masuk ke dalam sel dan ion K+ bocor ke luar
sel, tapi pompa Na-K mengembalikan ke bagian yang seharusnya shg
disebut memiliki efek nonpenetratif.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan peranan dari
tekanan osmotik, yaitu:
1. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani
terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu
proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui
membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian
dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti
protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.
2. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk
mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk
mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba
penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan.
3. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak,
seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada
permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam
tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.
4. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air
dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar.
Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya

10
lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam
tanah dapat diserap oleh tanaman.
5. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah
perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang
lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika
kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan
osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni
dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut
yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk
merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang
permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut.
Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan
merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari
osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air
limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Hidrostatik dan Tekana


Osmotik
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan hidrostatik dan
osmotik :
1. Membran Setiap kompartemen cairan dipisahkan oleh membran semi
permeabel:
a. Membran sel: memisahkan CIS dari CIT dan terdiri atas lipid dan
protein.
b. Membran kapiler: memisahkan CIV dari CIT. 2. Proses transpor :
a) Difusi adalah perpindahan partikel dlm segala arah melalui
larutan atau gas. Partikel bergerak dari area dg konsentrasi
tinggi ke area konsentrasi rendah.
b) Transpor aktif adalah perpindahan zat terlarut melewati
membran sel yg melawan perbedaan konsentrasi dan/atau
muatan listrik (memerlukan energi), contoh pompa Na-K.

11
c) Filtrasi : Gerakan air dan zat terlarut dari area dg tekanan
hidrostaik tinggi ke area dg tekanan hidrostaik rendah.
d) Osmosis : Gerakan air melewati membran semipermeabel dari
area dg konsentrasi rendah ke konsentrasi lebih tinggi.
2. Konsentrasi cairan tubuh Perubahan pada konsentrasi cairan tubuh
mempengaruhi gerakan air diantara kompartemen cairan melalui
osmosis. Osmolalitas menunjukan konsentrasi osmotik larutan.
Besarannya dinyatakan dalam mOsm/kg. Osmolalitas plasma
normalnya 287 mOsm/kg (isoosmotik atau isotonik).

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasar pembahasan dalam Bab II, dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
Cairan tubuh merupakan air beserta unsur-unsur didalamnya
diperlukan untuk kesehatan sel. Di dalam tubuh manusia terdapat empat
macam cairan tubuh, yaitu: cairan empedu, cairan darah, cairan lender,
cairan empedu hitam. Fungsi dari cairan tubuh ini adalah mengatur suhu
tubuh, melancarkan peredaran darah, membuang racun dan sisa makanan,
pemulihan penyakit, sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel,
mengeluarkan buangan-buangan sel, membentuk dalam metabolisme sel,
sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit, mempemudah eliminasi,
mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM).
Komposisi dari cairan intraseluler yaitu akibat pompa Natrium-
kalium dependen ATP, konsentrasi ion natrium dan kalium Intraselular
berlawanan dengan yang ada dalam CES. Sedangkan komposisi dari
cairan ekstraseluler adalah plasma darah dan cairan interstisial memiliki isi
yang sama yaitu ion Natrium dan klorida serta ion bikarbonat dalam
jumlah besar, tetapi sedikit ion kalium, kalsium, magnesium, fosfat, sulfat
dan asam organik.
Tekanan hidrostatik merupakan daya yang dikeluarkan oleh cairan
yang ditekan terhadap dinding. Tekanan hidrostatik dalam sel disebut
tekanan turgor yang berperan sangat penting bagi tubuh manusia.
Sedangkan Tekanan Osmotik merupakan tekanan yang hanya ditimbulkan
oleh zat-zat yang tidak dapat melalui pori-pori suatu membran semi
permiabel atau besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan
osmosis yang banyak mempunyai peranan dalam bidang kedokteran.

13
B. Saran
Berdasarkan pembuatan makalah, dapat diajukan saran sebagai
berikut:
Bagi mahasiswa yang menempuh mata kuliah Anatomi Fisiologi,
agar lebih memahami mengenai pemahaman tentang anatomi fisiologi
dasar khususnya materi Cairan Tubuh yang memiliki manfaat sangat
signifikan untuk dijadikan mata kuliah penunjang ilmu gizi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Arthur C. 1990. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Buku


Kedokteran EGC
http://athemil.blogspot.com/2010/03/gangguan-keseimbangan-cev-dan-civ.html.
Diakses pada tanggal: 6 September 2013
Rahayu, Fitri. 2012. Tekanan Osmotik. Tersedia pada:
http://fitri.blogspot.com/2012/tekanan-osmotik.html. Diakses pada tanggal: 6
September 2013
http://fungsi-cairan-tubuhmanusia-gejala-dehidrasi-dan-cara-mengtasi-
kehilangan-cairan-tubuh.html. Diakses pada tanggal: 6 September 2013

Anda mungkin juga menyukai