PANDUAN
PERMINTAAN PENDAPAT
MEDIS LAIN
SECOND OPINION
iv
BAB I
DEFINISI
A. Konsep
1. Kesalahan diagnosis dan penatalaksanaan pengobatan dokter sering terjadi di
belahan dunia manapun, termasuk di Indonesia.
2. Perbedaan pendapat para dokter dalam mengobati penderita adalah hal yang biasa
terjadi,dan hal ini mungkin tidak menjadi masalah serius bila tidak menimbulkan
konsekuensi yang berbahaya dan merugikan bagi penderita.
3. Second opinion dianjurkan bila menyangkut ancaman nyawa, kerugian biaya atau
dampak financial yang besar.
B. Pengertian
1. Opini medis adalah pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter atau ahli
medis terhadap suatu diagnosis, terapi dan rekomendasi medis lain terhadap penyakit
seseorang.
2. Meminta pendapat lain/ mencari pendapat kedua yang berbeda (second opinion)
adalah:
a. Pendapat medis yang diberikan oleh dokter lain terhadap suatu diagnose atau
terapi maupun rekomendasi medis lain terhadap penyakit yang diderita pasien.
Mencari pendapat lain bisa dikatakan sebagai upaya penemuan sudut pandang
lain dari dokter kedua setelah pasien mengunjungi atau berkonsultasi dengan
dokter pertama.
b. Merupakan hak seorang pasien dalam memperoleh jasa pelayanan
kesehatannya,sebagaimana dalam Undang Undang no. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit, bagian empat pasal 32 poin H tentang hak pasien menyebutkan
bahwa “Setiap pasien memiliki hak meminta konsultasi tentang penyakit yang
dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di
dalam maupun di luar Rumah Sakit”.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
BAB III
TATA LAKSANA
3
3. Anjurkan mencari informasi sebanyak-banyaknya di internet tentang permasalahan
kesehatan tersebut. Jangan mencari informasi sepotong-sepotong,karena seringkali
akurasinya tidak dipertanggung jawabkan. Carilah sumber informasi internet dari
sumber yang kredibel seperti: WHO, CDC, IDAI, IDI atau organisasi resmi lainnya.
4. Keputusan second opinion dalam keadaan emergensi atau kondisi tertentu juga harus
dilakukan dalam waktu singkat hari itu juga, seperti: operasi usus buntu.
5. Anjurkan mencari second opinion terhadap dokter yang dapat menjelaskan dengan
mudah, jelas, lengkap dan dapat diterima dengan logika. Biasanya dokter tersebut
akan menjelaskan tidak berbelit-belit dan mudah diterima. Dokter yang cerdas dan
bijaksana biasanya tidak akan pernah menyalahkan keputusan dokter sebelumnya
atau tidak akan pernah menjelek-jelekkan dokter sebelumnya atau menganggap
dirinya paling benar.
6. Ketika melakukan second opinion sebaiknya awalnya jangan menceritakan dulu
pendapat dokter sebelumnya atau mempertentangkan pendapat dokter sebelumnya,
agar dokter terakhir tersebut dapat obyektif dalam menangani kasusnya. Kecuali
dokter tersebut menanyakan pengobatan yang sebelumnya pernah diberikan atau
pemeriksaan yang telah dilakukan.
7. Jangan menggurui bila sudah memperoleh informasi tentang kesehatan, karena
informasi yang anda dapat belum tentu benar. Tetapi sebaiknya diskusikan informasi
yang didapat kemudian mintakan pendapat dokter tersebut tentang hal itu.
8. Bila pendapat kedua dokter tersebut berbeda, maka ambil salah satu keputusan
tersebut berdasarkan argumen yang dapat diterima secara logika. Atau,dalam
keadaan tertentu ikuti advis dari dokter tersebut bila terdapat perbaikan bermakna
dan sesui penjelasan dokter maka keputusan tersebut mungkin dapat dijadikan
pilihan. Bila hal itu masih membingungkan, tidak ada salahnya melakukan pendapat
ketiga. Biasanya dengan berbagai pendapat tersebut penderita akan memutuskannya.
Bila pendapat ketiga tersebut masih sulit dipilih biasanya kasus yang dihadapi adalah
kasus yang sangat sulit.
9. Keputusan second opinion terhadap terapi alternatif sebaiknya tidak dilakukan
karena pasti terjadi perbedaan pendapat dengan pemahaman tentang kasus yang
berbeda dan latar belakang keilmuan yang berbeda.
10. Kebenaran ilmiah di bidang kedokteran tidak harus berdasarkan senioritas dokter
atau gelar profesor yang disandang. Tetapi berdasarkan kepakaran dan landasan
pertimbangan kejadian ilmiah berbasis buktu penelitian di bidang kedokteran
(evidance base medicine).
4
BAB IV
DOKUMENTASI
Bukti permintaan pendapat lain dari pasien / keluarga berupa formulir persetujuan
permintaan pendapat lain (second opinion) yang telah terisi lengkap dan ditandatangani.
Formulir tersebut kemudian disimpan dalam rekam medis pasien yang bersangkutan.