PENATALAKSANAAN DISLIPEDIMIA

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman :

UPT PUSKESMAS
dr. Hj. Wasilah Dinijati, M.H.
JAGASATRU NIP.19710724 200604 2 011

1. Definisi Kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan meningkatnya kolesterol

total, meningkatnya kolesterol LDL, trigliserida meningkat, kolesterol HDL
turun.
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas medis/paramedis dalam
melaksanakan pemeriksaan di fasilitas pelayanan kesehatan primer
khususnya dalam penatalaksanaan dislipedimia.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.

4. Referensi 1. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Primer. Edisi 1. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta. 2017.
2. Panduan Praktik Klinis UPT Puskesmas Jagasatru. Cirebon. 2017
5. Alat-alat 1. Stetoskop

6. Prosedur 1. Petugas menerima pasien dengan ramah

2. Petugas melakukan anamnesa
a. Kebanyakan pasien tidak bergejala
b. Nyeri pada tengkuk atau kepala
c. Kesemutan pada jari-jari tangan atau kaki
d. Nyeri dada sebelah kiri seperti ditekan
3. Petugas mencuci tangan
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. pemeriksaan tanda tanda vital (Tekanan darah, nadi)
b. antropometri (lingkar perut dan IMT)
5. Petugas menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium darah: kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL,
trigileserida plasma.
6. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan laboratorium
7. Petugas melakukan edukasi kepada pasien mengenai penyakit dan
pengobatannya.
8. Penatalaksanaan :
1. Penilaian jumlah faktor risiko penyakit jantung koroner: untuk
menentukan kolesterol-LDL yang harus dicapai.
Interpretasi Kadar Lipid Plasma NECP
Jenis Kadar Interpretasi
Kolesterol LDL < 100 mg/Dl Optimal
100-129 mg/dL Mendekati optimal
130-159 mg/dL Borderline
160-189 mg/dL Tinggi
≥ 190 mg/dL Sangat tinggi
Kolesterol < 200 mg/dL Diinginkan
Total 200-239 mg/dL Borderline
≥ 240 mg/dL Tinggi
Kolesterol < 40 mg/dL Rendah
HDL ≥ 60 mg/dL Tinggi
Trigeliserida < 150 mg/dL Optimal
150-199 mg/dL Borderline
200-499 mg/dL Tinggi
≥ 500 mg/dL Sangat tinggi

Faktor risiko utama yang menentukan sasaran kolesterol LDL: Perokok

sigaret, Hipertensi atau konsumsi obat antihipertensi, Kolesterol HDL
rendah ( jika kolesterol HDL tinggi, satu satu faktor risiko berkurang),
Riwayat keluarga PJK dini: ayah < 55 tahun dan ibu < 65 tahun, Umur pria
≥ 45 tahun dan wanita ≥ 55 tahun
2. Pengelompokkan ke dalam risiko penyakit jantung arteri koroner untuk
menentukan target kolesterol LDL (risiko PJK dalam 10 tahun lihat kriteria
skor Framingham).
Tiga kategori risiko penyakit arteri koroner, NCEP (Sudoyo, 2006)
Katehori risiko Target LDL
Risiko Tinggi < 100 mg/Dl
- Riwayat PJK dan
- Risiko setara PJK (DM, stroke,
penyakit arteri perifer,
aneurisma aorta abdominal; > 2
faktor risiko dengan risiko PJK
dalam 10 tahun > 20%)
Risiko Multipel < 130 mg/dL
≥ 2 faktor risiko + risiko PJK dalam
10 tahun < 20%
Risiko Rendah < 160 mg/dL
0-1 faktor risiko + risiko PJK
dalam 10 tahun < 10%
 1. Tatalaksana berdasarkan kategori risiko

2. Terapi non farmakologis

- Nutrisi medis: kadar LDL tinggi: kurangi makanan dengan lemak total
dan lemak jenuh, menambah makanan dengan lemak tak jenuh rantai
tunggal dan ganda. Trigliserida tinggi: kurangi asupan karbohidrat,
alkohol, lemak
- Aktivitas fisik: aktivitas fisik sesuai kondisi (olahraga kardio 2-
3x/minggu, 30-60 menit/x).
- Edukasi: Motivasi untuk mengatur diet dan aktivitas fisik, harus
kontrol teratur untuk melihat target terapi dan maintenance
5. Tata laksana farmakologis (setelah 6 minggu terapi non farmakologis).
Obat Hipolipidemia
- Golongan Statin (↓ LDL): Simvastatin 5-40 mg/hr malam, efek
samping miopati, gangguan liver.
 - Golongan Resin (↓ LDL): Kolestiramin 4-16 gr/hr (resep luar), efek
samping konstipasi.
- Golongan Fibrat (↓ TG): Fenofibrat 600 mg/hari, dibagi 2 dosis
(resep luar), efek samping dispepsia, KI: gangguan liver dan ginjal
berat.
9. Petugas membereskan alat dan cuci tangan.
7. Unit terkait Unit Pelayanan umum dan konseling gizi