Anda di halaman 1dari 11

LANGKAH-LANGKAH PENYETELAN DAN PENGUKURAN

FRONT WHEEL ALIGNMENT PADA KENDARAAN RODA 4

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah sistem suspensi dan geometri
roda pada semester genap tahun 2017/2018 yang diampu oleh Ir.Listiyono .

Disusun oleh :
Muhammad Riza Zuhdi
Nur M.Andriasmoko
Raihan Adi Rahmawan
Rendra Bagus Permana

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG

JULI 2018
BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas tiga hal, yaitu (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, dan
(3) rumusan tujuan.

1.1 Latar Belakang Masalah


Secara umum dilakukannya penyetelan maupun perbaikan front wheel alignment
adalah demi keamanan serta kenyamanan bagi setiap pengendara. Penyetelan front
wheel alignment dapat mempengaruhi umur kendaraan serta kenyamanan bagi
penumpangnya, disamping itu juga perbaikan memang sangat dibutuhkan apalagi
untuk kendaraan yang sudah cukup berumur (5-10 tahun).

Dalam praktiknya penyetelan maupun pengukuran front wheel alignment sangat


mudah dilakukan tidak diperlukan alat yang terlalu rumit. Namun pada kenyataannya
masyarakat umum masih menyepelekan tentang seberapa penting penyetalan front
wheel alignment ini.

Dikarenakan minimnya ilmu cara penyetelan dan pengukuran front wheel


alignment dimata masyarakat, maka kali ini kamu membahas tentang langkah-langkah
penyetelan dan pengukuran front wheel alignment pada kendaraan roda 4.
1.2 Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah tersebut, makalah ini disusun bedasarkan
rumusan masalah sebagai berikut.
1) Bagaimana langkah-langkah penyetelan dan pengukuran Camber dan Toe?
2) Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan pada saat dilakukan penyetelan dan
pengukuran Camber dan Toe?

1.3 Rumusan Tujuan


Bedasarkan rumusan masalah diatas, masalah ini disusun bedasarkan rumusan
masalah sebagai berikut.
1) Ingin menguraikan langkah-langkah penyetelan dan pengukuran Camber dan
Toe.
2) Ingin menguraikan hal-hal yang perlu diperhatikan saat dilakukan penyetelan
dan pengukuran Camber dan Toe.
BAB II
LANGKAH-LANGKAH PENYETELAN DAN PENGUKURAN
FRONT WHEEL ALIGNMENT PADA KENDARAAN RODA 4

2.1 Dasar Teori

Wheel aligment adalah penyetelan sudut geometeris seperti camber, steering


axis incination, caster, toe angle dan turning radius, untuk menghasilkan stabilitas
kendaraan, stabilitas pengemudian serta membuat komponen-komponen yang
berkaitan (komponen sistem kemudi, sistem suspensi, ban dll) menjadi lebih awet.
Definisi dari wheel aligment juga dapat diartikan sebagai suatu penyetelan yang
meliputi komponen suspensi dan steering, roda dan rangka kendaraan.

Front Wheel aligment terdiri dari penyetelan sudut geometris dan ukuran yang
terdapat pada roda-roda depan, komponen dari sistem suspensi, komponen sistem
kemudi setelah terpasang pada body. Namun kali ini saya hanya akan membahas
Camber dan Toe.

2.1.1 Camber

Roda roda depan kendaraan bila kita lihat dari depan, maka akan miring ke arah
luar atau ke arah dalam. Inilah yang disebut dengan camber. Definisi dari camber
adalah kemiringan roda bagian atas ke dalam atau keluar terhadap garis vertikal jika
dilihat dari depan kendaraan. Apabila miringnya ke arah luar disebut juga dengan
camber positi, dan sebaliknya apabila miringnya ke arah dalam maka disebut juga
dengan camber negatif.

2.1.2 Toe
Definisi dari TOE adalah selisih jarak antara roda bagian depan dengan roda
bagian belakang jika dilihat dari atas kendaraan. Apabila jarak roda bagian depan lebih
kecil daripada jarak roda bagian belakan (roda mengarah kedalam bila dilihat dari atas)
disebut toe in. Sebaliknya disebut dengan toe out. Berikut ini adalah gambar toe in,
untuk toe out adalah kebalikannya.

2.2 Tujuan Penyetelan Dan Pengukuran


Tujuan dari wheel aligment atau geometri roda ini adalah untuk
memaksimalkan kerja sistem kemudi, menstabilkan kendaraan, menghasilkan daya
balik kemudi yang baik dan mencegah terjadinya keausan yang lebih cepat. Disamping
itu juga untuk mengetahui sudut mana saja yang perlu diperbaiki. Namun alangkah
baiknya semua sudut diperbaiki, karena setiap sudut akan saling berpengaruh terhadap
sudut yang lainnya.

2.3 Langkah-Langkah Penyetelan dan Pengukuran


- Siapkan Alat dan bahan
- Tempatkan kendaraan pada di jalan yang rata.
2.3.1 Pengukuran Camber
- Siapkan Water pass
- Siapkan juga mistar baja ( Bila diperlukan )
- Posisikan Water pass dalam kondisi normal “0”
- Buka mistar sudut lalu sejajarkan pada bagian luar ban bawah
- Bila mistar sudut water pass kurang cukup tambahkan alat bantu mistar baja
sampai posisi ban luar atas
- Usahakan posisi mistar lurus Vertikal
- Rapatkan mistar water pass dan mistar baja pada bagian luar ban bawah dan
luar ban atas
- Baca nominal sudut pada water pass
- Bilamana sudut menunjukan <90 Derajat dipastikan camber Positif.
- Bilamana sudut >90 Derajat maka sebaliknya, Camber Negatif.
- Catat hasil pengukuran.

2.3.2 Pengukuran Toe


- Siapkan Tali bola
- Siapkan meteran ukur
- Posisikan kemudi dalam keadaan lurus
- Rentangkan tali
- Hubungkan tali antara roda depan kiri dan kanan
- Patokannya diujung luar ban kiri dan kanan
- Hitung panjang tali menggunakan meteran ukur
- Setalah roda bagian depan telah diukur, giliran roda bagian belakang.
- Catat hasil pengukuran.

2.3.3 Penyetelan Camber dan Toe.


Pada praktek yang telah kami lakukan bahwasannya penyetelan salah satu sudut
akan berpengaruh terhadap sudut yang lainnya. Misal, pada praktek kami melakukan
penyetelan pada tie rod dengan 1.5 putaran (tergantung seberapa besar selisih tie rod).
2.4 Hasil Pengukuran
Didapat hasil pengukuran pada camber maupun toe baik itu sebeum dan
setelahnya. Terdapat selisih pengukuran (setelah penyetelan) dengan keadaan
seharusnya Zero Camber dan Zero toe, Namun pada setiap penyetelan akan terdapat
batas wajar atau tolerani terhadap keadaan seharusnya. Pada camber dan toe toleransi
yang dibolehkan adalah 0 – 0.5 mm.

2.4.1 Sebelum Penyetelan


A. Pengukuran Camber didapat hasil sebagai berikut :

Besar sudut water pass = 87.8 Derajat


Sudut vertikal terhadap permukaan jalan = 90 Derajat
90-87.8 = 2.2 Derajat.
B. Pengukuran Toe didapat hasil sebagai berikut :

Panjang A = 168 cm
Panjang B = 166 cm
Toe= 168-166
= 2 cm
A>B= Toe Out.
2.4.2 Setelah Penyetelan
A. Pengukuran Camber didapat hasil sebagai berikut :

Besar sudut water pass = 89.6 Derajat


Sudut vertikal terhadap permukaan jalan = 90 Derajat
90-89.6 = 0.4 Derajat
B. Pengukuran Toe didapat hasil sebagai berikut :

Panjang A = 167.4 cm
Panjang B = 168 cm
Toe = 168 – 167.4
= 0.6
A<B (Toe in).
2.5 Syarat sebeum melakukan penyetelan

1. Mobil tanpa beban


2. Ban tidak gembos
3. Bantalan (bearing) roda depan tidak aus/kocak
4. Suspensi tidak lemah pada salah satu sisi
5. Frame kendaraan tidak bengkok
6. Permukaan lantai bengkel harus level.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pratikum yang telah kami lakukan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, mulai dari proses sebelum pengukuran sampai dengan hasil pengukuran
setelahnya. Pada hasil pengukuran Toe (setelah penyetelan) sebenarnya perlu
dilakukan penyetelan ulang hingga hasil pengukuran dibawah nilai toleransi, hal ini
perlu diperhatikan karena penyetelan yang tidak benar dapat menimbulkan dampak
yang besar. Untuk melakukan penyetelan Toe pada tie rod akan berpengaruh juga
terhadap sudut camber.
3.2 Saran
Dengan adanya kesimpulan diatas maka penulis memberi saran kepada
pembaca bahwa pentingnya kesadaran penyetelan front wheel aligment. Disamping
itu perlu adanya prosedur penyetelan sesuai dengan SOP ( Standar Operasional
Prosedur).
DAFTAR PUSTAKA

https://masterspooring.wordpress.com/tag/spooring-balancing-ban-aus-ban-makan-dalam-
steer-getar-tidak-stabil/ . https://www.bisaotomotif.com/2015/12/pengertian-camber-
caster-dan-toe-toe-in.html . Buku Catatan Pribadi .

Anda mungkin juga menyukai