Anda di halaman 1dari 2

1.

Kandungan Kayu Manis


Kandungan kimia dari kulit kayu manis diantaranya, eugenol, sinamaldehid,

tanin dan flavonoid. (4)


a. Eugenol
Eugenol adalah senyawa kimia aromatik, berbau, sedikit larut dalam air dan larut

pada pelarut organik. Mempunyai warna bening hingga kuning pucat, kental

seperti minyak. Bidang medis sering menggunakan eugenol, karena kandungan

eugenol merupakan analgesik dan antiseptik lokal yang baik. (15)


b. Sinamaldehid
Sinamaldehid dengan rumus kimia C6H5CH=CHCHO merupakan cairan yang

berwarna kuning, yang akan berubah warnanya menjadi cokelat kehitaman,

memiliki aroma yang khas dan rasa yang pedas. Pada umumnya sinamaldehid

sedikit larut dalam air, banyak digunakan pada industri flavor yang biasanya

ditambahkan pada berbagai jenis makanan, minuman, dan juga beberapa produk

obat. (12)

c. Tanin
Tanin merupakan senyawa yang terdapat dalam tumbuhan dan tersebar luas,

memiliki gugus fenol, memiliki rasa sepat dan mempunyai kemampuan

menyamak kulit. Jika bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang

tak larut dalam air.


Tanin secara kimia dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu tanin

terkondensasi dan tanin terhidrolisis. Tanin terkondensasi atau flavolan secara

biosintesis dapat dianggap terbentuk dengan cara kondensasi katekin tunggal yang

membentuk senyawa dimer dan kemudian oligomer yang lebih tinggi. Tanin

terhidrolisis berupa glukosa dikelilingi oleh lima gugus ester. Golongan tanin yang

terdapat didalam kayu manis adalah tanin terkondensasi (12)


d. Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang tersebar luas di alam dapat

ditemukan dalam bentuk glikosida maupun aglikonnya. Flavonoid mengandung


15 atom karbon dalam inti dasarnya, yang tersusun dalam C6-C3-C6 yaitu dua

cincin aromatis yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau tidak

dapat membentuk cincin ketiga. Flavonoid mengandung sejumlah gugus hidroksil

yang tak tersulih, atau suatu gula sehingga cukup larut dalam pelarut polar seperti

etanol, methanol, butanol, aseton, dimetilsulfoksida, dimetilformamida. Adanya

gula yang terikat pada flavonoid, cenderung menyebabkan flavonoid lebih mudah

larut dalam air, sehingga campuran pelarut di atas dan air merupakan pelarut yang

lebih baik untuk glikosida. (12)

Anda mungkin juga menyukai