Anda di halaman 1dari 2

A.

Pemeriksaan Antimikroba

1. Mekanisme Kerja Obat Antimikroba

Obat-obat antimikroba bekerja dengan salah satu cara berikut ; melalui

toksisitas selektif, inhibisi sintesis dan fungsi membran sel, inhibisi sintesis protein,

atau melalui inhibisi sintesis asam nukleat. (17)

a. Toksisitas selektif
Agen antimikroba yang ideal memperlihatkan toksisitas selektif, yang berarti

bahwa obat tersebut berbahaya bagi patogen tanpa membahayakan pejamu. Ini

berarti bahwa suatu obat dalam suatu konsentrasi tertentu yang dapat ditoleransi

oleh pejamu dapat merusak mikroorganisme penyebab infeksi.

b. Inhibisi sintesis dinding sel


Bakteri memiliki lapisan luar yang kaku, yaitu dinding sel. Dinding sel

mempertahankan bentuk dan ukuran mikroorganisme, yang mempunyai tekanan

osmotik internal tinggi. Cedera pada dinding sel atau inhibisi pada

pembentukannya dapat menyebabkan sel menjadi lisis.

c. Inhibisi fungsi membran sel


Sitoplasma semua sel yang hidup diikat oleh membran sitoplasma, yang bekerja

sebagai barier permeabilitas selektif, berfungsi sebagai transpor aktif ,sehingga

mengontrol komposisi internal sel. Jika integritas fungsional membran sitoplasma

terganggu, makromolekul dan ion dapat keluar dari sel sehingga dapat

menyebabkan kerusakan atau kematian sel.

d. Inhibisi sintesis protein


Contoh obat yang bekerja dengan cara inhibisi sintesis protein adalah eritromisin,

linkomisin, tetrasiklin, aminoglikosida, dan kloramfenikol.

e. Inhibisi sintesis asam nukleat


Salah satu obat yang bekerja dengan cara inhibisi sintesis asam nukleat adalah

rifampin. Rifampin menghambat pertumbuhan bakteri dengan secara kuat

berikatan dengan RNA (Ribonucleic Acid) polimerasi dependen-DNA bakteri.

Oleh karena itu, rifampin menghambat sintesis RNA bakteri.

Anda mungkin juga menyukai