Anda di halaman 1dari 11

LINGKUP PERAKTIK BIDAN DALAM

ASUHAN PERSALINAN DAN BBL


6

3
Setelah mempelajari kegiatan belajar 6 , anda diharapkan dapat memahami
tentang lingkup peraktik bidan dalam asuhan persalinan dan bbl.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 anda akan mencapai kemampuan


mahasiswa menganalisa tentang lingkup peraktik bidan dalam asuhan persalinan dan
bbl..

1. Lingkup Peraktik Bidan Dalam Asuhan Persalinan Dan Bbl.

5
LINGKUP PERAKTIK BIDAN DALAM
ASUHAN PERSALINAN DAN BBL

A. Lingkup Peraktik Bidan Dalam Asuhan Persalinan dan BBL


Standar Pertolongan Persalinan
Standar 1 : Asuhan persalinan kala satu (Hidayat Asri. 2013)
a. Tujuan
Untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam mendukung
pertolongan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi.
b. Pernyataan standar:
Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai,kemudian memberikan
asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan klien,
selama proses persalinan berlangsung.
c. Hasilnya:
1. Ibu bersalin mendapatkan pertolongan darurat yang memadai dan tepat waktu
bia diperlukan.
2. Meningkatkan cakupan persalinan dan komplikasi lainnya yang ditolong tenaga
kesehatan terlatih
3. Berkurangnya kematian/ kesakitan ibu atau bayi akibat partus lama.

Standar 2: Persalinan kala dua yang aman (Hidayat Asri. 2013)


a. Tujuan
Memastikan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi
b. Pernyataan standar:
Menggunakmengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan, memperpendekt
dengan benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara
lengkap.
c. Persyaratan:
1. Bidan dipanggil jika ibu sudah mulai mulas/ ketuban pecah
2. Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menolong persalinan secara bersih dan
aman.
3. Tersedianya alat untuk pertolongan persalinan termasuk sarung tangan steril
4. Perlengkapan alat yang cukup.

6
Standar 3: Penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga (Hidayat Asri. 2013)
a. Tujuan
Membantu secara aktif pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap
untuk mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan, memperpendek kala 3,
mencegah atoni uteri dan retensio plasenta
b. Pernyataan standar:
Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu
pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.

Standar 4: Penanganan kala dua dengan gawat janin melalui episiotomy (Hidayat Asri.
2013)
a. Tujuan
Mempercepat persalinan dengan melakukan episiotomi jika ada tanda-tanda gawat
janin pada saat kepala janin meregangkan perineum.
b. Pernyataan standar
Bidan mengenali secara tepat tanda tanda gawat janin pada kala II yang lama, dan
segera melakukan episiotomy dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti
dengan penjahitan perineum.

Standar 5 : Perawatan bayi baru lahir (Hidayat Asri. 2013)


a. Tujuan
Menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu dimulainya pernafasan serta
mencegah hipotermi, hipokglikemia dan in feksi
b. Pernyataan standar:
Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan
spontan mencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan
tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah dan
menangani hipotermia.

Standar 6: Penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan (Hidayat Asri. 2013)
a. Tujuan
Mempromosikan perawatan ibu dan bayi yang bersi dan aman selama kala 4 untuk
memulihkan kesehata bayi, meningkatkan asuhan sayang ibu dan sayang
bayi,memulai pemberian IMD.

7
b. Pernyataan standar:
Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi dalam
dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang di perlukan.

Standar 7: Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas (Hidayat Asri. 2013)
a. Tujuan
Memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari setelah persalinan dan
penyuluhan ASI ekslusif
b. Pernyataan standar
Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada
hari ketiga, minggu ke dua dan minggu ke enam setelah persalinan, untuk
membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang
benar, penemuan dini penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi
pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum,
kebersihan perorangan, makanan bergizi, ;erawatan bayi baru lahir, pemberian ASI,
imunisasi dan KB.

Standar Penanganan Kegawatan Neonatal dan Obsetri


Standar 8 : Penanganan kegawatan dan eklampsia (Kusumawati Sixtia. 2015)
a. Tujuan
Mengenali secara dini tanda-tanda dan gejala preeklamsi berat dan memberiakn
perawatan yang tepat dan segera dalam penanganan kegawatdaruratan bila
ekslampsia terjadi
b. Pernyataan standar
Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala eklampsia mengancam, serta
merujuk dan atau memberikan pertolongan pertama.

Standar 9: Penanganan kegawatan pada partus lama (Kusumawati Sixtia. 2015)


a. Tujuan
Mengetahui dengan segera dan penanganan yang tepat keadaan kegawatdaruratan
pada partus lama/macet.
b. Pernyataan standar:
Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partus lama serta melakukan
penanganan yang memadai dan tepat waktu atau merujuknya.

8
Standar 10: Persalinan dengan penggunaan vakum ekstraktor (Kusumawati Sixtia.
2015)
a. Tujuan
Untuk mempercepat persalinan pada keadaan tertentu dengan menggunakan vakum
ekstraktor.
b. Pernyataan standar:
Bidan mengenali kapan di perlukan ekstraksi vakum, melakukannya secara benar
dalam memberikan pertolongan persalinan dengan memastikan keamanannya bagi
ibu dan janin / bayinya.

Standar 11: Penanganan retensio plasenta (Kusumawati Sixtia. 2015)


a. Tujuan
Mengenali dan melakukan tindakan yang tepat ketika terjadi retensio plasenta total
/ persial.
b. Pernyataan standar:
Bidan mampu mengenali retensio plasenta, dan memberikan pertolongan pertama
termasuk plasenta manual dan penanganan perdarahan, sesuai dengan kebutuhan.

Standar 12: Penanganan perdarahan postpartum primer (Kusumawati Sixtia. 2015)


a. Tujuan
Mengenali dan mengambil tindakan pertolongan kegawatdaruratan yang tepat pada
ibu yang mengalami perdarahan postpartum primer / atoni uteri.
b. Pernyataan standar:
Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebihan dalam 24 jam pertama
setelah persalinan (perdarahan postpartum primer) dan segera melakukan
pertolongan pertama untuk mengendalikan perdarahan.

Standar 13: Penanganan perdarahan post partum sekunder (Kusumawati Sixtia. 2015)
a. Tujuan :
Mengenali gejala dan tanda-tanda perdarahan postpartum sekunder serta
melakukan penanganan yang tepat untuk menyelamatkan jiwa ibu.
b. Pernyataan standar:
Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala perdarahan post
partum sekunder, dan melakukan pertolongan pertama untuk penyelamatan jiwa
ibu, atau merujuknya.

9
Standar 14: Penanganan sepsis puerperalis (Kusumawati Sixtia. 2015)
a. Tujuan :
Mengenali tanda-tanda sepsis puerperalis dan mengambil tindakan yang tepat.
b. Pernyataan standar:
Bidan mampu mengamati secara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis, serta
melakukan pertolongan pertama atau merujuknya.

Standar 15: Penanganan asfiksia neonaturum (Kusumawati Sixtia. 2015)


a. Tujuan :
Mengenal dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia neonatorum, mengambil
tindakan yang tepat dan melakukan pertolongan kegawatdaruratan bayi baru lahir
yang mengalami asfiksia neonatorum.
b. Pernyataan standar:
Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia, serta
melakukan resusitasi secepatnya, mengusahakan bantuan medis yang di perlukan
dan memberikan perawatan lanjutan

10
Lingkup Peraktik Bidan Dalam Asuhan Persalinan dan BBL
1. Standar 9: Asuhan Persalinan Kala I
2. Standar 10: Persalinan Kala II yang Aman
3. Standar 11: Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala Tiga
4. Standar 12: Penanganan Kala II dengan Gawat Janin melalui Episiotomi
5. Standar 13: Perawatan Bayi Baru Lahir
6. Standar 14: Penanganan pada Dua Jam Pertama Setelah Persalinan
7. Standar 15: Pelayanan bagi Ibu dan Bayi pada Masa Nifa.
8. Standar 16: Penanganan Perdarahan dalam Kehamilan pada Trimester III
9. Standar 17: Penanganan Kegawatan pada Eklamsi
10. Standar 18: Penanganan Kegawatan pada Partus Lama/Macet
11. Standar 19: Persalinan dengan Penggunaan Vacum Ekstraktor
12. Standar 20: Penanganan Retensio Plasenta
13. Standar 21: Penanganan Perdarahan Postpartum Primer
14. Standar 22: Penanganan Perdarahan Postpartum Sekunder
15. Standar 23: Penanganan Sepsis Puerperalis
16. Standar 24: Penanganan Asfiksia Neonatorum
.

11
1. Untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam mendukung
pertolongan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi, ialah tujuan
standar asuhan?
a. Asuhan persalinan kala dua.
b. Asuhan persalinan kala tiga.
c. Asuhan persalinan kala satu dan tiga.
d. Asuhan persalinan kala satu
2. Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai,kemudian memberikan
asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan klien,
selama proses persalinan berlangsung, pernyataan standar dari ?
a. Asuhan persalinan kala satu.
b. Asuhan persalinan kala dua.
c. Asuhan persalinan kala tiga.
d. Asuhan persalinan kala satu dan tiga.
3. Memastikan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi, ialah tujuan
standar asuhan?
a. Asuhan persalinan kala satu.
b. Asuhan persalinan kala dua.
c. Asuhan persalinan kala tiga.
d. Asuhan persalinan kala satu dan tiga
4. Membantu secara aktif pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap
untuk mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan, memperpendek kala 3,
mencegah atoni uteri dan retensio plasenta, ialah tujuan standar asuhan?
a. Asuhan persalinan kala satu dan tiga
b. Asuhan persalinan kala satu
c. Asuhan persalinan kala dua
d. Asuhan persalinan kala tiga
5. Mempercepat persalinan dengan melakukan episiotomi jika ada tanda-tanda gawat
janin pada saat kepala janin meregangkan perineum, ialah tujuan standar asuhan?
a. Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas

12
b. Penanganan kegawatan dan eklampsia
c. Perawatan bayi baru lahir
d. Penanganan kala dua dengan gawat janin melalui episiotomy
6. Mengenali secara dini tanda-tanda dan gejala preeklamsi berat dan memberiakn
perawatan yang tepat dan segera dalam penanganan kegawatdaruratan bila
ekslampsia terjadi, ialah tujuan standar asuhan?
a. Penanganan kegawatan dan eklampsia.
b. Penanganan kegawatan dan eklampsia
c. Perawatan bayi baru lahir.
d. Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas.
7. Untuk mempercepat persalinan pada keadaan tertentu dengan menggunakan vakum
ekstraktor, ialah tujuan standar asuhan?
a. Penanganan kegawatan dan eklampsia.
b. Penanganan kegawatan dan eklampsia
c. Persalinan dengan penggunaan vakum ekstraktor
d. Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
8. Mengenali dan melakukan tindakan yang tepat ketika terjadi retensio plasenta total
/ persial, ialah tujuan standar asuhan?
a. Penanganan kegawatan dan eklampsia.
b. Penanganan kegawatan dan eklampsia
a. Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
b. Penanganan retensio plasenta
9. Persyaratan persalinan kala dua yang aman
a. Bidan dipanggil jika ibu sudah mulai mulas/ ketuban pecah
b. Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menolong persalinan secara bersih dan
aman.
c. Tersedianya alat untuk pertolongan persalinan termasuk sarung tangan steril.
d. semua jawaban benar.
10. Mempercepat persalinan dengan melakukan episiotomi jika ada tanda-tanda gawat
janin pada saat kepala janin meregangkan perineum, ialah tujuan standar asuhan?
a. Penanganan kala dua dengan gawat janin melalui episiotomy
b. Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
c. Penanganan kegawatan dan eklampsia
d. Perawatan bayi baru lahir

13
KUNCI JAWABAN

1. D
2. A
3. B
4. D
5. D
6. A
7. C
8. D
9. D
10. A

14
Hidayat Asri. 2013. Catatan Kuliah: KONSEP KEBIDANAN. Yogyakarta:Mitra
Cendekia Press Yogyakarta.

Kusumawati Sixtia. 2015.lingkup praktek kebidanan(diakses


melalui www.blogspot.compada tanggal 25 September 2013 pada pukul 11.30
WITA).

15

Anda mungkin juga menyukai