Anda di halaman 1dari 15

ANATOMI SISTEM RANGKA

Setelah mempelajari kegiatan belajar 4, anda diharapkan dapat memahami


anatomi sistem rangka.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4 anda akan mencapai kemampuan


untuk :
1. Mahasiswa mampu menganalisa pengertian rangka.
2. Mahasiswa mampu menganalisa pengelompokan rangka pada manusia
3. Mahasiswa mampu menganalisa hubungan antar tulang (persendian) pada
manusia.
4. Mahasiswa mampu menganalisa gangguan kelainan pada tulang manusia.

1. Pengertian Rangka.
2. Pengelompokan Rangka Pada Manusia.
3. Hubungan Antar Tulang (Persendian) Pada.
4. Gangguan Kelainan Pada Tulang Manusia.

1
ANATOMI SISTEM RANGKA

Pengertian Rangka
Rangka (skelet) merupakan rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi
organ tubuh yang lunak. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak bila tidak
digerakkan oleh otot. Otot dapat mengerakkan tulang karena dapat berkontraksi. Pada
sistem rangka yang terletak di dalam tubuh dan dilindungi oleh kulit dan otot disebut
endoskeleton. Rangka pada manusia memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Memberikan bentuk pada tubuh dan menegakkan berdirinya tubuh
2. Melindungi organ yang rusak (melindungi alat-alat tubuh pada saat badan kita
lemah)
3. Sebagai alat gerak pasif
4. Sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka
5. Menunjang tegaknya tubuh
6. Tempat pembentukan sel-sel darah
7. Sebagai tempat penimbunan atau penyimpanan mineral
8. Tempat pembentukan sumsum

Pengelompokan Rangka pada Manusia


1. Berdasarkan Letaknya
Secara garis besar rangka tubuh manusia terdiri atas tiga kelompok, yaitu:
tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak. Rangka aksial merupakan
rangka yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada dan tulang
rusuk (iga). Sedangkan, rangka apendikuler merupakan rangka pelengkap yang
terdiri dari tulang-tulang anggota gerak atas dan tulang –tulang anggota gerak
bawah.
2. Tengkorak
Tulang tengkorak adalah tulang batok kepala. Tulang tengkorak berguna
untuk melindungi otak dan bola mata yang merupakan organ lemah. Terdapat 22
tulang pada tengkorak manusia, 21 diantaranya melekat kuat sehingga tidak terjadi
gerakan diantara tulang tersebut. Tulang-tulang tengkorak berbentuk pipih dan
saling bersambungan satu dengan yang lain.

2
Gambar 2.1. Tengkorak Pada Manusia

3. Tulang Badan
Tulang-tulang pembentuk badan terdiri atas lima macam tulang, yaitu
tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang bahu, dan tulang panggul.
a. Tulang belakang
Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk
menompang seluruh tubuh, melindungi organ dalam tubuh, serta merupakan
tempat pelekatan tulang rusuk. Tulang belakang terdiri atas 33 ruas yaitu:
 7 ruas tulang leher
 12 ruas tulang punggung
 5 ruas tulang pinggang
 5 ruas tulang kelangkang
 4 ruas tulang ekor

Gambar 2.2. Tulang Belakang pada Manusia

3
b. Tulang Dada
Tulang dada terdiri atas 3 bagian yaitu: bagian hulu, badan dan taju
pedang. Tulang dada berfungsi sebagai tempat melekatnya tulang rusuk
bagian depan.
c. Tulang Rusuk
Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang yaitu: 7 pasang rusuk sejati, 3
pasang rusuk palsu dan 2 pasang rusuk melayang. Tulang rusuk sejati
melekat pada tulang punggung dan dada. Tulang rusuk palsu berhubung
dengan tulang belakang. Antara tulang dada, tulang punggung dan tulang
rusuk terdapat pada rongga. Rongga ini sebagai tempat jantung dan paru-
paru.

Gambar 2.3. Tulang Rusuk dan Tulang Dada pada Manusia


d. Tulang Bahu
Tulang gelang bahu terdiri atas tulang belikat yang berbentuk segitiga
pipih dan sepasang tulang serangka berbentuk seperti huruf S. Tulang belikat
mempunyai tonjolan yang disebut taju paruh bebek. Tonjolan ini terletak
dibagian belakang dan berhubungan dengan tulang rusuk.

Gambar 2.4. Tulang Bahu pada Manusia

4
e. Tulang panggul
Tulang gelang panggul terdiri atas sepasang tulang usus yang berguna
untuk menopang usus, sepasang tulang duduk yang berguna untuk menopang
saat duduk, dan sepasang tulang kemaluan yang mengguna untuk tempat
menempelnya alat kemaluan.

Gambar 2.5. Tulang Panggul pada Manusia

Tulang Anggota Gerak


a. Tulang Anggota Gerak Atas
Tulang anggota gerak atas terdiri dari tulang bahu, tulang lengan atas, dan
tulang lengan bawah. Tulang bahu terdiri dari tulang selangka (klavikula) dan
tulang belikat (skapula). Tulang selangka bagian depan melekat pada bagian hulu
tulang dada. Sedangkan, tulang belikat menjadi tempat pelekatan tulang lengan
atas. Tulang lengan atas (humerus) berhubungan dengan tulang lengan bawah
(radius-ulna), yaitu pada tulang hasta (ulna) dan tulang pengumpil (radius). Tulang
hasta dan tulang pengumpil berhubungan dengan tulang pergelangan tangan
(karpus), kemudian dengan tulang telapak tangan (metakarpus), dan tulang jari
tangan (falanges).
Tulang anggota gerak atas terdiri dari:
 Tulang pengumpil
 Tulang lengan atas
 2 tulang hasta
 16 tulang pergelangan tangan
 10 tulang telapak tangan
 28 ruas tulang jari tangan

5
Gambar 2.6. Tulang Anggota Gerak Atas pada Manusia

b. Tulang Anggota Gerak Bawah


Tulang gerak bawah terdiri dari tulang pinggul yang tersusun dari tulang
duduk (iscium), ttulang usus (ilium), serta tulang kemaluan (pubis) yang terletak
dikanan dan di kiri. Pada tulang pinggul terdapat lengkukan yang disebut
asetabulum. Asetabulum merupakan tempat melekatnya tulang paha (femur).
Tulang paha berhubungan dengan tulang betis (fibula) dan tulang kering (tibia).
Pada pensendian antara tulang paha, dan tulang betis, tulang kering terdapat tulang
tempurung lutut (patela). Tulang kering dan tulang betis berhubungan dengan
tulang pergelangan kaki (tarsus), kemudian tulang telapak kaki (metatarsus), dan
tulang jari kaki (falanges).
Tulang anggota gerak atas terdiri dari:
 2 tulang paha
 2 tulang tempurung lutut
 2 tulang kering
 2 tulang betis
 14 tulang pergelangan kaki
 10 tulang telapak kaki
 28 ruas tulang jari kaki

6
Gambar 2.7. Tulang Anggota Gerak Bawah

Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang yang menyusun rangka tubuh
manusia dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu, tulang pipa, tulang pendek, tulang
pipih, dan tulang tidak beraturan.

Gambar 2.8. Bentuk Tulang pada Manusia

1. Tulang Pipa
Tulang ini memiliki bentuk sesuai namanya, berbentuk pipa.Tulang ini
memiliki bentuk memanjang dan tengahnya berlubang. Contohnya adalah tulang
paha, tulang betis, dan tulang lengan,tungkai, dan ruas-ruas tulang jari. Di bagian
ujung dalam tulang pipa berisi sumsum merah yang berperan sebagai tempat
pembentukan sel darah merah. Tulang pipa dibagi menjadi tiga bagian yaitu kedua
ujung yang bresendian dengan tulang lain (epifisis), bagian tengah( diafisis), dan
antara epifisis dan diafisis terdapat cakra epifisis.

7
Gambar 2.9. Tulang Pipa Pada Manusia

2. Tulang Pendek
Tulang pendek memiliki bentuk sesuai dengan namanya berbentuk pendek dan
bulat sehingga sering disebut sebagai ruas tulang. Tulang ini bersifat ringan dan kuat.
Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat.
Contohnya adalah tulang pergelangan tangan, telapak tangan, telapak kaki,
pergelangan kaki, serta ruas-ruas tulang belakang.

Gambar 2.10. Tulang Pendek pada Manusia

3. Tulang Pipih
Tulang ini memiliki bentuk pipih seperti pelat, terdiri atas lempengan tulang
kompak dan tulang spons. Di dalamnya berisi sumsum merah yang berfungsi sebagai
tempat pembuatan sel-sel darah merah dan sel darah putih. Contoh dari tulang pipih
adalah tulang penyusun tengkorak, tulang belikat, tulang panggul, tulang dahi, tulang
rusuk, dan tulang dada.

8
Gambar 2.11. Tulang Pipih Pada Manusia

4. Tulang Tidak Beraturan


Tulang tidak beraturan merupakan tulang dari bentuk kompleks yang
berhubungan dengan fungsi khusus. Tulang tidak beraturan ditemukan pada tulang
rahang, tulang-tulang kepala, dan ruas-ruas tulang belakang.

Gambar 2.12. Tulang Tidak Beraturan Pada Manusia

a. Berdasarkan Komponen Penyusunnya


Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan bersifat lentur (elastis). Pada orang dewasa tulang rawan
terdapat pada telinga, ujung hidung, ruas antartulang belakang. Tulang rawan
disusun oleh sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit. Kondrosit matang
dibentuk oleh dari sel-sel tulang rawan muda yang disebut kodroblas. Tulang
rawan diselubungi oleh selaput yang disebut perikondrium.

9
Kondrosit merupakan sel-sel bulat yang besar dengan sebuah nukleus
bening dan dua buah atau lebih nukleolus (anak inti sel).

Gambar 2.13. Tulang Rawan Pada Manusia

Tulang Keras
Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas) ruang
antar sel tulang keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat,
bersifat keras. Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat (CaCO3) dan
kalsium fosfat (Ca(PO4)2) yang diperoleh atau dibawa oleh darah. Dalam
tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah
yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang.
Contoh tulang keras:
 Tulang paha
 Tulang lengan
 Tulang betis
 Tulang selangkang

Hubungan Antar Tulang (Persendian Artikulasi)


Pada kerangka tubuh manusia terdapat kurang lebih 200 tulang yang saling
berhubungan. Hubungan antar tulang disebut sendi atau artikulasi. Pada sistem gerak
manusia, persendian mempunyai peranan penting dalam proses terjadinya gerak.
Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan menjadi tiga 3 macam
yaitu :

10
1. Sendi Mati (Sinartrosis)
Sinartrosis merupakan persendian yang tidak memungkinkan adanya pergerakan.
Sinartrosis ini digolongkan menjadi dua, yaitu sinartrosis sinkondrosis dan
sinartrosis sinfibrosis. sinartrosis sinkondrosis merupakan sinartrosis yang
tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan (kartilago).contohnya hubungan antar
ruas tulang belakang dengan hubungan antar tulang rusuk dengan tulang dada.
Sedangkan, sinartrosis sinfibrosis merupakan sinartrosis yang tulangnya
dihubungkan oleh jaringan ikat serabut (fibrosa). Contohnya hubungan antar sendi
tulang tengkorak.

Gambar 2.14. Sendi Mati

1. Sendi Kaku (Amphiartrosis)


Sendi kaku merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya sedikit
gerakan (gerakan terbatas). Contohnya persendian pada tulang pergelangan tangan,
tulang pergelangan kaki, antara tulang rusuk dan tulang dada, antara ruas-ruas
tulang belakang, serta antara tulang belakang dan tulang rusuk.
2. Sendi Gerak (Diartrosis)
Sendi gerak merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
yang lebih bebas (satu arah, dua arah, dan segala arah). Pada kedua ujung tulang
yang saling berhubungan terbentuk rongga sendi yang berisi minyak sendi (cairan
sinovial), cairan ini dihasilkan oleh membran sinovial yang melapisi persendian.
Menurut arah gerakannya, sendi gerak dibedakan menjadi lima macam yaitu sendi
peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi geser, dan sendi pelana.
a. Sendi Peluru
Sendi peluru merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerak
kesegala arah. Contohnya persendian antara tulang paha dengan tulang gelang
panggul dan persendian antara tulang lengan atas dengan tulang gelang bahu.

11
Gambar 2.15. Sendi Peluru

b. Sendi Engsel
Sendi engsel merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
satu arah. Contohnya persendian antara tulang paha dengan tulang betis, dan
persendian antara tulang lengan dengan tulang hasta.

Gambar 2.16. Sendi Engsel

c. Sendi Putar
Sendi putar merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
secara berputar atau rotasi. Contohnya persendian antara tulang hasta dan
pengumpil, serta antara tulang pemutar dan tulang atlas yang menyebabkan
kepala kita dapat berputar.

Gambar 2.17 Sendi putar

12
d. Sendi Geser
Sendi geser merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakan bergeser, kedua ujung tulang permukaannya datar atau rata. Contohnya
persendian yang terdapat pada tulang-tulang pergelangan tangan dan ruas-ruas
tulang belakang.

Gambar 2.18 sendi geser

e. Sendi Pelana
Sendi pelana merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerak
dua arah atau gerakan seperti orang naik kuda. Contohnya persendian antara
tulang ibu jari dan tulang telapak tangan serta antara tulang telapak tangan dan
pergelangan tangan.

Gambar 2.18 sendi pelana

Gangguan dan Kelainan Pada Tulang


Tulang-tulang penyusun rangka tubuh manusia dapat mengalami gangguan dan
kelainan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya. Gangguan atau kelainan
tulang dapat disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, pengaruh zat makanan, sikap duduk
yang salah atau oleh adanya faktor-faktor keturunan.

13
Sikat berdiri, tidur, dan duduk juga dapat mempengaruhi bentuk tulang belakang.
Kelainan tulang karena sikap duduk yang salah mengakibatkan terjadinya gangguan
pertumbuhan tulang belakang (tulang punggung). Kelainan ini dapat dibedakan menjadi
3 macam, yaitu sebagai berikut:
 Lordosis, terjadi jika tulang belakang bagian leher dan panggul selalu membengkok
kedepan sehingga kalau dilihat dari samping tulang belakang tampak tidak lurus.

Gambar 2.19. Kelainan Tulang Punggung (Lordosis)

 Kifosis, terjadi jika tulang belakang bagian punggung dan tungging terlalu
membengkok ke belakang.

Gambar 2.20. Kelainan Tulang Punggung (Kifosis)

 Skoliosis, terjadi jika tulang belakang terlalu membengkok kesamping kanan atau
kiri.

Gambar 2.21. Kelainan Tulang Belakang (Skoliosis)

14
Sistem Muskuloskeletal adalah sebuah sistem organ pada manusia yang
memberikan kemampuan untuk bergerak dengan menggunakan sistem otot dan rangka.
Sistem Muskuloskeletal menyediakan bentuk, dukungan, stabilitas, dan gerakan untuk
tubuh. Sistem muskuloskeletal mengacu pada sistem yang memiliki otot yang melekat
pada sebuah sistem kerangka internal dan diperlukan bagi manusia untuk mengatur ke
posisi yang lebih menguntungkan

15

Anda mungkin juga menyukai