Anda di halaman 1dari 2

TUGAS INDIVIDU ILMU DASAR KEPERAWATAN II

Dosen Pengampuh : Muh. Irwan, S.Kep, Ns, M.Kes


Ulasan Materi Presentasi Kelompok 1-3

Oleh : Melki Suprianto


NIM : B0218010
Class : A Semester 2

1. Kelompok 1 “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Agen Infeksius”


Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit. Patogen atau mikroorganisme yang menyebabkan infeksi ini disebut
dengan agen infeksius. Adapun agen-agen infeksius yaitu virus, bakteri, ricketsia,
cendawan/jamur/fungi, dan cacing.
Ada empat faktor yang dapat mempengaruhi agen infeksi tersebut dalam proses
penginfeksiannya yaitu:
a. Reservoir, yaitu tempat dimana agen infeksi atau patogen tersebut untuk hidup dan
berkembang.
b. Cara penularan
c. Portal masuk atau jalan masuknya
d. Daya tahan hospes

2. Kelompok 2 “Perbedaan Proses Infeksius berbagai Agen Infeksius”


a. Infeksi Bakteri
Proses infeksi bakteri dimulai dari, dimana suatu bakteri harus menempel
dan melekat pada sel inang biasanya pada sel epitel. Setelah bakteri mempunyai
kedudukan yang tetap untuk menginfeksi, mereka mulai memperbanyak diri dan
menyebar secara langsung melalui jaringan atau melalui sistem limfatik ke aliran
darah. Infeksi ini (bakteremia) dapat berlangsung sementara atupun menetap.
Bakteremia mempunyai kesempatan untuk menyebar ke dalam tubuh serta
mencapai jaringan yang cocok untuk memperbanyak diri.
b. Infeksi Jamur
Proses infeksi jamur terjadi pada kulit berbeda dengan bakteri dan virus yang
dapat menyerang organ luar maupun organ dalam. Tahapan proses infeksinya ada 3
yaitu Tahap Inkubasi, Tahap produmal, dan Tahap sakit.
c. Infeksi Virus
Proses infefksi virus ada enam dimulai dari tahap absorbsi dan tahap injeksi,
kemudia tahap penggabungan, tahap pembelahan, tahap sintesis, tahap perakitan,
dan terakhir tahap litik.
d. Infeksi Parasit
Prose infeksi parasit dimulai dengan cara parasit menginvasi imunitas
protektif dengan mengurangi imunogenisitas dan menghambat respon imun host.
e. Infeksi Riketsia
Proses infeksi riketsia sebagai berikut :
a. Riketsia typhi memperoleh bahan makanan dari darah yang diambil dari spesies
inang lalu masuk dan tumbuh didalam sel epitel usus dari kutu dan keluar
bersama dengan tinja yang dikeluarkan kutu
b. Riketsia typhi yang beradapada tinja dari kutu tersebut menjangkiti tikus dan
manusia melalui inokulasi intrakutan dengan penggarukan kulit, atau
perpindahan oleh jari kedalam membran lendir.
c. Riketsia typhi tidak menyebar secara efektif ke sel-sel lainnya sampai
pembelahan binernya telah selesai, yang pada akhirnya membuat sel inang
retak dan pecah serta membebaskan sejumlah besar riketsia typhi.
d. Penggandaan diri inilah yang menyebabkan kehancuran sel endothelial yang
selanjutnya mengakibatkan kerusakan organ, jaringan, dan kehilangan darah.

3. Kelompok 3 “Kondisi yang Menyebabkan Pertahanan Penjamu Melawan Mikroorganisme”


Pejamu adalah manusia atau makhluk hidup lainnya yang menjadi tempat terjadinya
proses almiah penyakit. Faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan penurunan
pertahanan pejamu melawan mikroba penyebab infeksi yaitu sistem kekebalan tubuh.
Ketika sistem kekebalan tubuh atau sistem imun sebagai sistem pertahanan tubuh menurun,
maka akan menyebabkan agen infeksi mudah menyerang tubuh manusia.

Anda mungkin juga menyukai