Anda di halaman 1dari 4

DosenBiologi.

com
Proses Sintesis Protein Terlengkap

Sintesis protein adalah salah satu proses biologis paling fundamental yang mana setiap individu
sel membuat protein spesifik untuk tujuan dan fungsi yang spesifik pula. Di dalam proses ini,
terlibat DNA (deokyribonucleic acid) dan RNA (ribonucleic acids (RNA).

Ad

Proses ini dimulai dalam nukleus sel, di mana enzim membuka bagian spesifik untaian DNA,
yang membuat DNA di bagian itu bisa diakses dan bisa mengakses salinan RNA. Molekul RNA
ini kemudian bergerak dari nukleus sel ke sitoplasma, di mana proses sintesis dimulai. (Baca:
Fungsi DNA dan RNA)

Semua sel berfungsi lewat proteinnya. Fungsi protein ini didefinisikan oleh fungsi molekuler,
penempatan di dalam sel dan keterlibatan di proses biologis tertentu. Dengan proses sintesis
protein, sel biologis bisa membuat protein baru, yang di lain pihak untuk menyeimbangkan
kehilangan protein seluler lewat degradasi dan ekspor.

Pada dasarnya, sel menggunakan informasi genetik (gen) yang terdapat di DNA untuk
membuat protein, proses pembuatan protein atau sintesis protein ini dibagi menjadi dua
langkah, yaitu transkripsi dan translasi. (Baca: Pembelahan Sel)

Transkripsi
Pada proses ini, gen pada untaian DNA ‘ditulis ulang’ dalam bentuk RNA. Tidak seperti DNA
yang mempunyai struktur untaian ganda (double helix), RNA ini hanya mempunyai untaian
tunggal (single helix).

Pada organisme eukariotik seperti kita, RNA ini diproses untuk membuat produk akhir, disebut
mRNA (messenger RNA). (Baca: Nukleus Sel)

Translasi
Pada proses ini, mRNA diterjemahkan untuk membentuk protein (atau subunit protein) yang
mengandung rentetan asam amino.

Transkripsi
Transkripsi adalah tahap pertama pada ekspresi gen, yang mana informasi dari gen digunakan
untuk membangun produk fungsional seperti protein. Tujuan dari transkripsi ini untuk membuat
salinan RNA dari untaian gen di DNA.

RNA menyalin, atau mentranskripsi, informasi yang dibutuhkan untuk membangun polipeptida
(gabungan asam amino atau protein/subunit protein). Transkripsi eukariotik harus melewati
beberapa proses sebelum ditranslasi menjadi protein. (Baca: Perbedaan DNA dan RNA)
RNA polimerase
Enzim utama yang terlibat dalam transkripsi ini adalah RNA polimerase, yang mana
menggunakan template (cetakan) DNA untaian tunggal untuk mensintesis untaian RNA.

Lebih spesifik lagi, RNA polimerase membuat untaian RNA pada arah 5′ ke 3′, menambahkan
nukleotida baru pada ujung untaian 3′.

Tahapan Transkripsi
Transkripsi dari gen melalui 3 tahapan proses, yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Penjelasan
yaitu sebagai berikut:

1. Inisiasi

RNA polimerase terikat pada untaian DNA, yang disebut promoter, yang ditemukan didekat
awal dari suatu gen. Setiap gen mempunyai promoternya tersendiri.

Setelah terikat, RNA polimerase memisahkan untaian ganda DNA, menyediakan template atau
cetakan untaian tunggal yang siap untuk ditranskripsi.

2. Elongasi

Satu untaian DNA, untaian cetakan, bertindak sebagai cetakan untuk digunakan oleh enzim
RNA polimerase. Sambil ‘membaca’ cetakan ini, RNA polimerase membentuk molekul RNA
keluar dari nukleotida, membuat sebuah rntai yang tumbuh dari 5′ ke 3′. RNA transkripsi
membawa informasi yang sama dari untaian DNA non-template (coding).

Ad

3. Terminasi

Urutan yang disebut terminator memberikan sinyal bahwa transkripsi RNA telah selesai.
Setelah ditranskripsi, RNA polimerase melepaskan hasil transkripsi RNA.

Modifikasi RNA Eukariotik


Pada bakteri, RNA hasil transkripsi bisa bertindak langsung sebagai mRNA (messenger RNA).
Pada eukariotik, transkripsi dari gen koding-protein disebut pre-mRNA dan harus melalui ekstra
proses sebelum bisa ditranslasi secara langsung.

Eukariotik pre-mRNA harus mempunyai ujung yang dimodifikasi, 5′ cap (di awal) dan 3′ ekor
poly-A. Modifikasi ujung untaian mRNA ini bermanfaat untuk meningkatkan stablitas mRNA.
EXON INTRONBeberapa pre-mRNA eukariotik melalui proses pemotongan. Pada proses ini,
bagian pre-mRNA (disebut introns) dipotong, dan sisa kepingannya (disebut exons) disambung
kembali. Pemotongan ini bertujuan agar mRNA mempunyai urutan mRNA yang benar.
Jika introns tidak dibuang, introns akan ditranslasi bersama dengan exons, memproduksi
polipeptida ‘sampah’.

Translasi
Selama translasi, sel ‘membaca’ informasi pada messenger RNA (mRNA) dan
menggunakannya untuk membuat sebuah protein. Sebenarnya, mRNA ini tidak selalu
mengkoding protein secara keseluruhan, kadang mRNA hanya mengkoding subunit protein
atau polipeptida (rantai asam amino). (Baca: Metabolisme Asam Amino)

Pada sebuah mRNA, instruksi untuk membuat polipeptida adalah RNA nukleotida (Adenine,
Uracil, Cytosine, Guanine) yang dibaca dalam kelompok tiga nukleotida, kelompok tiga ini
disebut kodon.

Ada 61 kodon untuk asam amino, setiap kodon itu ‘dibaca’ untuk membangun asam amino
tertentu dari 20 asam amino yang biasanya ditemukan di protein. Satu kodon, AUG, mempunyai
fungsi untuk membangun asam amino methionine dan juga bertindak sebagai start codon untuk
memberi sinyal mulai pada pembangunan protein. (Baca: Metabolisme Seluler)

Ada 3 kodon yang tidak membuat asam amino, kodon ini dinamakan stop codon, UAA, UAG,
dan UGA, yang memberitahu sel jika pembuatan polipeptida telah selesai. Koleksi hubungan
asam amino-kodon ini disebut kode genetik, karena hal ini memungkinkan sel untuk
mengkoding mRNA menjadi rantai asam amino.

Bagaimana mRNA ‘dibaca’ untuk membuat polipeptida? Ada dua jenis molekul yang memiliki
peran penting dalam translasi, yaitu tRNA dan ribosom.

Transfer RNA (tRNA)


Transfer RNA atau tRNA adalah molekul ‘jembatan’ yang menghubungkan kodon mRNA
kepada asam amino yang dia koding. Satu ujung dari setiap tRNA mempunyai sekuens (urutan)
3 nukleotida yang disebut antikodon, yang mana bisa mengikat ke kodon spesifik mRNA.
Bagian ujung tRNA lainnya membawa asam amino yang dikoding oleh kodon.

Ribosom
Ribosom adalah struktur di mana polipeptida atau protein dibuat. Ribosom ini terbuat dari
protein dan RNA (ribosomal RNA, atau rRNA). Setiap ribosom mempunyai 2 subunit, yang
besar dan yang kecil. Ribosom menyediakan set slot di mana tRNA bisa menemukan kodon
yang sesuai dengan cetakan mRNA dan mengirimkan asam aminonya.

Slot ini disebut situs A, P, dan E. Tidak hanya itu, ribosom juga bisa bertindak sebagai enzim,
mengkatalisasi reaksi kimia yang menghubungkan asam amino bersama untuk membuat
sebuah rantai. (Baca: Fungsi Ribosom)

Tahapan dalam Translasi: Inisiasi


Pada tahap inisiasi atau permulaan, ribosom merakit di sekitar mRNA untuk dibaca dan tRNA
pertama yang membawa asam amino metionin (yang cocok dengan start codon, AUG). Setting
ini, disebut kompleks inisiasi, diperlukan agar tahap translasi bisa dimulai.

Elongasi: Memperpanjang Rantai


Elongasi adalah tahap di mana rantai asam amino diperpanjang. Pada elongasi, mRNA dibaca
satu kodon sekali, dan asam amino yang sesuai dengan kodon ditambahkan ke rantai protein.

Selama elongasi, tRNA bergerak melewati situs A, P, dan E dari ribosom. Proses ini diulang
terus menerus saat kodon baru dibaca dan asam amino baru ditambahkan ke rantai.

Terminasi
Terminasi adalah tahap di mana rantai polipeptida dilepaskan. Proses ini dimulai ketika stop
codon (UAG, UAA atau UGA) memasuki ribosom, membuat rantai polipeptida terpisah dari
tRNA dan lepas keluar dari ribosom.

Setelah terminasi, polipeptida mungkin masih perlu dilipat menjadi bentuk 3 dimensi, melalui
pemrosesan lebih lanjut (seperti pembuangan asam amino) dan dikirim ke tempat yang tepat di
dalam sel, atau bergabung dengan polipeptida lain sebelum bisa berfungsi sebagai protein dan
melakukan tugasnya.

Protein adalah molekul penting bagi organisme, karena molekul ini bertindak sebagai penyusun
tubuh organisme itu sendiri. Protein tidak lain adalah suatu rantai asam amino (yang disebut
polipeptida/subunit protein) yang dibuat dalam inti sel.

Proses sintesis protein ini melewati tahapan panjang yang melibatkan DNA dan kode genetik,
transkripsi dan translasi kode genetik menjadi protein.

Anda mungkin juga menyukai