Anda di halaman 1dari 30

FISIKA (MODERN)

TKN 1, N100DW, 3 SKS

dosen: Dr. Pramudita Anggraita 0815 790 6361


waktu: Jumat 7:30 – 10:00
tempat: RK 11

Buku acuan:

Herbert Goldstein, “Classical Mechanics,” 1980


John David Jackson, “Classical Electrodynamics,” 1999
Charles Kittel, “Thermal Physics,” 1969
Walter E. Meyerhof, “Elements of Nuclear Physics,” 1967
F. Yang, Y. Hamilton, “Modern Atomic and Nuclear Physics”, 1996

+ bahan-bahan yang lebih baru dari internet dsb.

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 1


Jadwal tentatif
1. Fisika Klasik,Teori Relativitas, jenis interaksi (9/9/16)
2. Konfigurasi Atom: Model Rutherford (16/9/16)
3. Keadaan Kuantum Atom: Model Bohr (23/9/16)
4. Keadaan Kuantum Atom: Model Bohr (30/9/16)
5. Struktur Halus: Spin Elektron (7/10/16)
6. Atom Banyak Elektron: Prinsip Larangan Pauli (14/10/16)
7. Penjelasan soal/PR (21/10/16)
Ujian Tengah Semester
8. Sinar X ()
9. Introduksi Mek. Kuantum I: Konsep ()
10. Introduksi Mek. Kuantum II: Pers. Schrödinger ()
11. Konsep Dasar Fisika Inti ()
12. Peluruhan Radioaktif ()
13. Interaksi Radiasi Dalam Materi ()
14. Penjelasan soal/PR ()
Ujian Akhir Semester
Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 2
Mekanika klasik

Gerak lurus/linear: F = dp/dt = d(mv)/dt (Hukum Newton II)


F = gaya/force (satuan mks: newton, N) = ma
a = dv/dt (akselerasi) = d2s/dt2
v = ds/dt (kecepatan/velocity), s = lintasan
p = pusa/push/momentum = mv (mks: kgm/detik)
K = tenaga gerak/kinetik = ½ mv2
Gerak putar/rotasi: N = dℓ/dt = d(mvr)/dt = Idω/dt
N = momen gaya (satuan: newton-meter, Nm)
ℓ = pusa/momentum putar = mvr = Iω (kgm2/detik)
r = ruji/radius putar (m) ℓ
I = momen inersia = mr2
ω = kecepatan sudut = vr φr s
= dφ/dt, ds = rdφ v
Kr = tenaga gerak rotasi = ½ Iω 2

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 3


Gerak Kepler (orbit)

Terjadi karena medan gaya yang tarik-menarik antara 2


benda F = - dV/dr, medan potensial V = k/r,
k tetapan/konstan, r = jarak antara kedua benda.
Tenaga/energi total sistem E = K (tenaga gerak) + V (tenaga
potensial) = ½ mv2 + V.
Jika E = 0, sistem terikat dengan orbit lingkaran: r tetap
Jika E < 0, sistem terikat dengan orbit elips: rmaks, rmin
Jika E > 0, sistem tidak terikat dengan orbit hiperbola:
hiperpola rmaks= ∞, rmin

elips lingkaran

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 4


Gerak Osilasi

Terjadi karena medan gaya yang tarik-menarik antara 2


benda F = - dV/dr, medan potensial V = ½kr2,
k tetapan/konstan, r = jarak antara kedua benda.
Tenaga/energi total sistem E = K (tenaga gerak) + V (tenaga
potensial) = ½mv2 + V, selalu >0 meskipun sistem terikat.
Pada tiap posisi benda berlaku
F = -dV/dr = -kr = md2r/dt2 → d2r/dt2 + (k/m)r = 0
merupakan persamaan gerak osilasi dengan penyelesaian
r = Asinωt + Bcosωt, ω= √(k/m) = 2πf = frekuensi sudut,
f frekuensi osilasi, k = tetapan pegas, m = massa,
. ..
tetapan A dan B tergantung 2 syarat awal: posisi (r) dan/atau
kecepatan (v = dr/dt = r) awal. Percepatan a = d2r/dt2 = r .
r berosilasi dari rmin ke rmaks .
amplitudo osilasi = ½(rmaks - rmin r r
min maks

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 5


Gerak Gelombang
Jika osilasi merambat searah osilasi (gelombang
longitudinal) atau tegaklurus osilasi (gelombang transversal)
Persamaan gerak gelombang:
r = Asin(ωt + kxx) + Bcos(ωt + kxx), x = arah perambatan
gelombang, kx = 2π/λ = faktor gelombang (wave factor) ke
arah x, λ = panjang gelombang = jarak antar puncak
gelombang berturutan = vx/f, f = frekuensi gelombang
(satuan Hz = hertz = per detik atau per sekon atau s-1),
vx = kecepatan penjalaran gelombang ke arah x.
Gelombang longitudinal: misalnya bunyi di udara.
Gelombang transversal: misalnya ombak, gelombang
elektromagnet (medan listrik dan magnet).
Pada padatan dapat terjadi kedua jenis gelombang,
misalnya bunyi dan gelombang gempa. λ
x
Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 6
Elektrodinamika Klasik
Elektrostatis
Gaya Coulomb Fc = kεq1q2/r2 antara muatan listrik statis
(diam) q1 dan q2 dengan jarak r meter, q dalam coulomb (C),
kε = 1/4πε, ε = permitivitas medium, F > 0 tolak, < 0 tarik.
Potensial Coulomb Vc = kεq/r pada jarak r dari muatan listrik
statis q, satuan volt (V) = joule/coulomb (J/C)
Medan gaya Coulomb Ec = kεq/r2 = -dVc/dr, Fcq = qEc
Elektrodinamis
Muatan listrik q (C) yang bergerak menimbulkan arus listrik i
(ampere, A = C/s) dan menimbulkan medan magnet B.
Gaya elektrodinamis muatan listrik q (C) kecepatan v (m/s)
dalam
→ →medan
→ → listrik E (V/m) dan medan magnet B (T, tesla)
v B
F = q(E + v x B) perkalian vektor B
v
Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 7
→ → →
Adanya gaya Lorentz FL = qv B yang tegaklurus v (arah
muatan bergerak) menimbulkan momen putar.
Momen (dipol) magnet yang ditimbulkan oleh kolong

(putaran arus) i (ampere) seluas A (m2) adalah →
μ = iA.
Momen gaya yang diterima oleh momen magnet μ dalam
→ → →
kuat medan magnet B adalah N = μ B (perkalian vektor).
μ Tenaga interaksi:
+q →
B UB = - →
μ.B

UE = - →
r
A E pd.E
i -q (perkalian skalar)
q

Pada elektrostatis didefinisikan momen dipol listrik akibat


→ →
pasangan muatan q pada jarak r sebagai pd = qr.
Momen gaya yang diterima → oleh momen
→ dipol listrik dalam
kuat medan listrik E adalah N = →pd E (perkalian vektor).

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 8


TEORI RELATIVITAS (Einstein, 1905)
Relativitas khusus (special relativity)
→ untuk geometri datar/flat):

Alihbentuk (transformasi) Galileo


Y Y’
. V’
X,
x = x' + ut, y = y', z = z', t = t'
u = kecepatan relatif koordinat X ' thd X

X’ kecepatan v = v' + u
u
Z Z’ percepatan ax = dvx/dt = dvx'/dt + dux/dt
ux = u tetap (sistem koordinat inersial)
→ dux/dt = 0
→ hukum Newton F = ma = ma'
Hukum Newton takubah (invariant)
Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 9
Percobaan Morley-Michelson (1887)

Cermin

Cermin 50%

S
Cermin

• Jika alihbentuk Galileo benar, kecepatan cahaya


searah gerak bumi akan lebih besar/kecil
daripada yang tegak lurus → akan terlihat
interferensi (nyatanya tidak).
• Kecepatan cahaya tak gayut sistem koordinat.
Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 10
Kecepatan cahaya takgayut sistem koordinat jika dipenuhi
alihbentuk (transformasi) Lorentz (1892), yang ditulis oleh
Larmor (1900) sebagai:
x = γ(x' + ut'), y = y', z = z’, t = γ(t' + ux'/c2)
x' = γ(x - ut), y' = y, z' = z, t' = γ(t – ux/c2)
γ = 1/√(1-β2) ≥ 1, β = u/c ≤ 1, c kecepatan maksimum = kece-
patan cahaya = 299.792.458 m/s ≈ 3 108 m/s.
Einstein dapat menjabarkan alihbentuk Lorentz dari postulat
relativitas:
1. Kecepatan cahaya dalam hampa sama di semua kerangka
koordinat inersial.
2. Hukum fisika sama di semua kerangka koordinat inersial.

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 11


Muka gelombang cahaya dalam kerangka koordinat X :
x2 + y2 + z2 = c2t2 → persamaan bola
dengan alihbentuk Lorentz dalam kerangka koordinat X' :
x'2 + y'2 + z'2 = c2t '2→ tetap persamaan bola
dengan alihbentuk Galileo dalam kerangka koordinat X' :
(x'2 + ut') + y'2 + z'2 = c2t '2→ bukan persamaan bola
→ alihbentuk Galileo tidak benar karena mengubah hukum fisika

Alihbentuk Galileo → hanya ruang (space) berubah


Alihbentuk Lorentz → ruang (space) dan waktu (time) berubah

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 12


Kontraksi ruang Lorentz-FitzGerald
Panjang benda dalam kerangka X
LB = x2 – x1 dalam kerangka X ' menjadi
= γ(x'2 + ut'2) – γ(x'1 + ut'1)
= γ(x'2 – x'1) , karena diukur pada waktu
yang sama (t'2 = t'1)
= γL'B → L'B = LB / γ ≤ LB karena γ ≥ 1.
→ SLAC (Stanford Linear Accelerator Center) sepanjang 3 km
(2 mil) oleh elektron di ujung akhir
dengan γ ≈ 105 hanya terlihat sepanjang 3 cm.

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 13


Stanford Linear Accelerator Center
http://www2.slac.stanford.edu/vvc/theory/relativity.html

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 14


Pramudita Anggraita FAI 15 Feb 2013 14
Dilatasi (pemanjangan) waktu
Selang waktu Δt dalam kerangka X
Δt = t2 – t1 dalam kerangka X ' menjadi
Δt' = t'2 – t'1 = γ(t2 – ux2/c2) – γ(t1 – ux1/c2)
= γ(t2 – t1) , karena pengukuran selang waktu
pada posisi sama (x2 = x1)
= γΔt → Δt' = γΔt ≥ Δt karena γ ≥ 1.
Muon dengan umur rerata 2 μs (2 10-6 s) terbentuk oleh sinar
kosmik pada ketinggian ~ 100 km, yang dengan kecepatan ~ c
≈ 3 108 m/s ditempuh dalam ~ 3,3 10-4 s
→ dilatasi waktu dengan γ ≈ 16500, atau kontraksi jarak
dari ~ 100 km menjadi ~ 600 m.

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 15


Alih bentuk kecepatan
v'x = dx'/dt'
= (dx'/dt)(dt/dt')
dx'/dt = (d/dt)γ(x – ut) = γ(vx – u)
dt'/dt = (d/dt)γ(t – ux/c2) = γ(1–uvx/c2)
→ v'x = (vx – u)/(1 – uvx/c2)
Jika 2 benda saling mendekati dengan kecepatan c,
kecepatan relatif yang terlihat dari masing-masing benda
tak pernah melebihi c
→ v' = [c – (– c)]/[1 – c(– c)/c2] = 2c/2 = c

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 16


Pergeseran Doppler relativistik
Persamaan gelombang berjalan harus takubah (invarian)
→ exp [i(kxx – ωt)] = exp [i(k'xx' – ω't')], eix = cosx + isinx
(u ke arah x, ky = k'y = 0, kz = k'z = 0, k = 2π/λ = ω/c = faktor
gelombang, λ = panjang gelombang, ω = 2πυ = frekuensi sudut,
υ = frekuensi gelombang = c/λ, c = kecepatan gelombang)
→ k'xx' – ω't' = kxx – ωt = kxγ(x' + ut') – ωγ(t' + ux'/c2)
koefisien x': k'x = γ(kx – ωu/c2) = γ(kx – βω/c), β = u/c
koefisien t' : ω' = γ(ω – ukx)
kx = |k| = ω/c → ω' = γ(ω – uω/c) = γω(1 – β),
γ = [(1–β2)]-½ = [(1+β)(1–β)]-½ → ω' = ω [(1–β)/(1+β)]½

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 17


ω = 2πυ, υ = c/λ
→ perubahan frekuensi υ' = υ [(1–β)/(1+β)]½
→ perubahan panjang gelombang λ' = λ [(1+β)/(1–β)]½
λ' > λ jika β > 0 (sumber menjauhi pengamat)
λ' < λ jika β < 0 (sumber mendekati pengamat)
Jika garis spektrum atom hidrogen pada suatu galaksi λ = 434 nm
(nanometer, 10-9 m) (biru) berubah menjadi λ' = 1892 nm (merah)
(red shift), berarti galaksi menjauhi pengamat dengan β = 0,9 atau
kecepatan u = 0,9c → pengembangan alam semesta → teori big
bang pada penciptaan alam semesta.

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 18


http://upload.wikimedia.org/wikip
edia/commons/8/8a/
Electromagnetic-Spectrum.png

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 19


Tenaga relativistik
Persamaan Newton F = ma secara relativistik harus diubah
menjadi F = dp/dt dengan momentum (pusa) p = mv = γm0v, γ =
(1 – v2/c2)-½ → v = dx/dt < c, m0 = massa diam (v = 0), m =
massa relativistik (pada kecepatan v).
Integrasi dari 0 sampai v memberikan tenaga gerak
relativistik K = ∫F dx = ∫(dp/dt)dx = ∫vdp = ∫d(pv) – ∫pdv
= γm0v2 – ½ m0c2∫(1 – v2/c2)-½ d(v2/c2)
= γm0v2 + m0c2[(1 – v2/c2)½ – 1] → K = (γ–1)m0c2
Tenaga total E = T + m0c2 → E = γm0c2 → E = mc2
→ m0c2 = tenaga diam
rumus Einstein

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 20


Tenaga total E = γm0c2 dapat ditulis
E2 = m02c2(c2 – v2 +v2)/(1 – v2/c2)
= m02c4 +m02v2c2/(1 – v2/c2)
= (γm0v)2c2 + m02c4
E2 = p2c2 + m02c4
→ diam p = 0 → E = E0 = m0c2 (tenaga diam)
foton m0= 0 → E = pc (tenaga gerak)
elektron: m0c2 = 511 keV (1 eV = elektronvolt = 1,6 10-19 J)
pada kecepatan v = 0,6c (γ = 1,25) → E = γm0c2 = 639 keV
momentum (pusa) p = γm0v = γm0c2v/c2 = 383 keV/c

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 21


Contoh soal:

kuliah 1 slide 20, 21

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 22


Massa dapat dinyatakan dalam satuan tenaga
massa elektron me = 511 keV/c2 = 0,511 MeV/c2
proton mp = 938 MeV/c2, neutron mn = 939 MeV/c2
kilo (k) = 103 mili (m) = 10-3
mega (M) = 106 mikro (µ) = 10-6
giga (G) = 109 nano (n) = 10-9
tera (T) = 1012 piko (p) = 10-12
peta (P) = 1015 femto (f) = 10-15
eksa (E) = 1018 ato (a) = 10-18
zeta (Z) = 1021 zepto (z) = 10-21
yota (Y) = 1024 yokto (y) = 10-24

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 23


Pada keadaan relativistik masih berlaku:
1. hukum Newton kedua: F = dp/dt = d(mv)/dt
2. kelestarian/kekekalan tenaga
3. kelestarian/kekekalan momentum (pusa) linear/garis
4. kelestarian/kekekalan momentum (pusa) putar
Pada kecepatan rendah berlaku limit klasik:
tenaga gerak T = (γ –1)m0c2 = [(1 – v2/c2)-½ – 1]m0c2
= [(1 + ½v2/c2 + .....– 1]m0c2
≈ ½m0v2
→ tenaga gerak klasik

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 24


Relativitas umum (general relativity)
→ untuk geometri lengkung/curved
Untuk lepas dari medan gravitasi bintang massa M ruji R,
tenaga gerak klasik ½mv2 = tenaga gravitasi GmM/R
G tetapan gravitasi Newton = 6,67259(85)×10-8 cm3/g s2
→ kecepatan lepas gravitasi (escape velocity)
vesc = (2GM/R)½
Karena v < c (kecepatan cahaya) → 2GM/Rc2 < 1
→ ruji kritis cahaya tak dapat lepas Rs = 2GM/c2
→ ruji Schwarzschild
→ minimum ruji lubang hitam (black hole)

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 25


Gravitasi ≡ massa ≡ tenaga mempengaruhi ruang dan waktu
→ geometri lengkung/curved → koreksi relativistik clock GPS
(beda ketinggian ≡ beda gravitasi)
, → lensa gravitasi
akibat lubang-hitam
(black hole)
en.wikipedia.org/wiki/Global_Positioning_System

en.wikipedia.org/wiki/Gravitational_lens

Persamaan Einstein:
kelengkungan (curvature) geometri = massa-tenaga
Gμυ = κTμυ μ, υ = 1, 2, 3, 4 ≡ x, y, z, t (ruang-waktu)
κ = 8πG, Tμυ = tensor tekanan-tenaga (stress energy tensor)
→ untuk gas taksaling interaksi tekanan p kerapatan massa ρ

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 26


Gμυ = tensor Einstein → disusun dari tensor-metrik gμυ dan
tensor-kelengkungan

ruang-datar (flat space) ds2 = Σij gijdxidxj, i,j = 1,2,3

100
gij = 0 1 0
001
pada 4 dimensi dxμ = (dx1,dx2,dx3,cdt) → notasi vektor-4
pada ruang Minkowski
100 0
010 0
gμυ = 0 0 1 0
0 0 0 -1

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 27


Pramudita Anggraita FAI 15 Feb 2013 27
4 jenis interaksi yang diketahui hingga saat ini:
1. Interaksi gravitasi → terbentuknya gugus bintang (galaksi)
dan sistem tatasurya (solar system)

radiasi & tumbukan


kosmis terlalu tinggi

zona kehidupan (ha-


bitable zone)

2. Interaksi elektromagnet → terbentuknya atom, molekul,


gugus molekul, DNA, dst.
3. Interaksi nuklir kuat → terbentuknya inti-atom, peluruhan alfa
4. Interaksi nuklir lemah → peluruhan neutron, beta, supernova
(pembentukan atom berat), reaksi fusi di matahari
Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 28
Contoh soal:
Pesawat ulang-alik sepanjang 20 m pada kerangka diamnya ketika
melewati stasiun penambat yang panjangnya 110 m pada kerangka
diam stasiun. Jika pesawat ulang-alik bergerak dengan kecepatan 0,6c
relatif terhadap setasiun, berapa panjang setasiun dilihat oleh orang
dalam pesawat ulang-alik? Berapa waktu yang diperlukan dari saat
ujung depan pesawat ulang-alik mencapai ujung setasiun hingga ujung
setasiun yang lain dilihat oleh orang yang ada dalam pesawat ulang-
alik?
setasiun penambat, ℓd = 110 m
PENYELESAIAN

ℓs = 20 m, v = 0,6c
Panjang setasiun dilihat oleh orang dalam pesawat ulang-alik
ℓd′ = ℓd/γ → dengan γ = (1− β2)−1/2 = {1 − (0,6c/c)2}−1/2 = 1,25
ℓd′ = 110m/1,25 = 88 m
Pada keadaan tersebut dalam soal, waktu yang dibutuhkan
t = ℓd′/v → t = 88 m/(0,6 3 108 m/s) ≈ 4,9 10-7 s
Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 29
Contoh soal:
Berapa kecepatan pesawat ulang-alik pada soal sebelumnya supaya
orang di pesawat ulang-alik melihat ujung depan pesawat ulang-alik
koinsiden dengan satu ujung setasiun ketika ujung pesawat ulang-alik
yang lain berimpit dengan ujung setasiun lainnya?
PENYELESAIAN

Ketika ℓs = ℓd′ = ℓd/γ → γ = ℓd/ℓs = 110 m/20 m = 5,5


γ = (1 – β2)-1/2 → γ = {1 – (v/c)2}-1/2 → v = c(γ2 – 1)1/2/γ
= c(5,52 – 1)1/2/5,5
= 0,98c
PR1 2016 (dikumpulkan 16 Sep 2016)(PR20%, UTS40%, UAS40%)
1. Jika tenaga gerak K massa diam m, buktikan kecepatan diberikan
oleh v = [c/(K+mc2)][K(K+2mc2)]½, c = kecepatan cahaya.
2. Dari soal 1, buktikan untuk v << c maka v ≈ (2K/m)½.
3. Hitung tenaga yang diperlukan untuk seorang manusia seberat 50 kg
untuk mencapai kecepatan 0,99c. Apakah tenaga yang dikonsumsi di
bumi selama sehari cukup untuk itu? (periksa datanya di internet)

Pramudita Anggraita Fisika 9 Sep 2016 30

Anda mungkin juga menyukai