Anda di halaman 1dari 6

External Ear Infection

Pre-auricular Fistula
 Synonim: Preauricular pit atau Sinus
 Biasanya terihat pada root dari HELIX
 Hal ini terjadi dikarenakan Fusi Inkomplit dari
Tuberculus
 Dapat terjadi Infeksi dan menyebabkan discharge
purulent
 Abses dapat juga terbentuk (biasanya agak dibawah
telinga)
 Treatment, Eksisi pembedahan pada traktus dengan Indikasi: (1) sinus sering
Terinfeksi dan (2) pembedahan elektif

Inflamasi pada Auricle


 Sinonim: Perichondritis
 Berasal dari:
1. Infeksi Sekunder dari Laserasi, hematoma, ataupun insisi surgical
2. Ekstensi Infeksi dari Otitis externa diffuse ataupun Furuncle
 Bakteri penyebab: Pseudomonas ataupun Mixed flora
 Gejala:
1. Gejala berwarna merah, panas, nyeri, dan kaku pada pinna
2. Abses dapat terbentuk diantara kartilago dan perichondrium, disertai
dengan nekrosis kartilago
 Treatment:
1. Antibiotik sistemik (Aminoglikosida)
2. Local application dengan 4% aluminium acetate compress
3. Abses harus di drained dan lakukan tes kultur dan sensitif
 Komplikasi: Dapat membentuk Kartilago-kartilago baru sehingga terjadi
deformitas pada daun telinga
Otitis Externa
 Etiologi, berdasarkan etiologinya dibagi menjadi 2 yaitu: (1) Grup infektif dan
(2) grup reaktif
1. Grup Infektif
- Bakterial:
(1) Furuncle
(2) Diffuse otitis externa
(3) Malignant otitis externa (biasanya terkait dengan diabetes)
- Fungal
(1) Otomycosis
- Viral:
(1) Herpes zoster oticus
(2) Otitis externa haemorrhagica
2. Gup Reaktif
- Eczematous otitis externa
- Seborrhoeic Otitis Externa
- Neurodermatitis
Furuncle
 Sinonim: localized acute otitis externa
 Infeksi Staphylococcal pada Folikel rambut
 Fitur Klinis:
1. Biasanya tunggal
2. Nyeri hebat, tenderness bisa diluar proporsi ukuran Furunclenya
3. Limfa nodi pre-auricular juga dapat membesar dan tender
 Treatment:
1. Antibiotik sistemik
2. Analgesi
3. Local heat
4. Ear pack 10% icthamol glycerine, memberikan splintage dan mereduksi nyeri
5. Jika terbentuk abses, insisi dan drainage seharusnya dilakukan

Diffuse Otitis Externa


 Infalmasi DIFFUSE pada KULIT MEATAL
 Dapat menyebar ke pinna dan lapisan epidermal dari membran tympanica
 Sering terjadi pada musim yang panas dan lembab, dan juga pada perenang
 Keringat berlebihan yang mengubah pH dari kulit meatal (asam menjadi basa).
Menyebabkan Immunitas alami telinga turun (perlu pH asam)
 Faktor yang berperan:
1. Trauma dari Kulit meatal
2. Invasi Organisme pathogen
 Fitur Klinis
1. Akut
- Hot burning sensastion pada telinga, diikuti
dengan nyeri
- Thin serous discharge, yang dapat menjadi
tebal (karena tertimbun)
- Lining meatal mengalami Inflamasi dan
Bengkak
2. Kronik
- Dikarakterisasi dengan Iritasi dan gatal
- Scanty discharge, yang dapat kering menjadi krusta
- Biasanya, kulit menjadi Hipertrofik dan dapat mengakibatkan
MEATAL STENOSIS
 Treatment
1. Fase Akut
- Ear toilet (Dibersihkan lebih dahulu)
- Wicks, disoaked dengan preparasi antibiotik-steroid
- Antibiotik
- Analgesik
2. Fase Kronik
- Gauze wick
- Ear toilet
- Gatal dapat dikontrol dengan aplikasi topikal menggunakan krim
steroid-antibiotik

Otomycosis
 Infeksi Fungal pada kanal telinga
 Fungi penyebab: Aspergillus niger, Aspergillus Fumigatus, ataupun Candida
albicans
 Dapat dilihat pada:
1. Daerah tropis (panas dan lembab)
2. Pada pasien yang menggunakan antibiotik topikal yang sering
 Fitur Klinis
1. Sangat gatal
2. Nyeri dan discomfort pada telinga
3. Watery dischare dengan Musty odour
4. Ear blockage
5. Massa fungal dapat tampak Putih, coklat, ataupun hitam
6. Kulit meatal tampak sodden, merah, dan oedematous
 Treatment
1. Ear toilet
2. Agen antifungal spesifik
- Nystatin (preparat oral hanya untuk candida
albicans)
- Clotrimazole
- Povidone iodine
- 2% asam salisilat di dalam alkohol
3. Antii fungal harus dilanjutkan selama 1 minggu
4. Telinga harus dijaga kering
5. Infeksi bakteri sekunder sering terjadi preparasi antibiotik-steroid
topikal

Eczematous Otitis externa


 Akibat Hipersensitivitas telinga terhadap organisme maupun topical ear drops
 Fitur Klinis
1. Iritasi Intense
2. Formasi Vesikel
3. Oozing dan crusting
 Treatment:
1. Withdrawal dari antibiotik topikal yang menyebabkan sensitivitas
2. Aplikasi Krim steroid

Herpes Zoster Oticus


 Infeksi Virus herpes yang berhubungan geniculate ganglion pada N facialis
 Dikarakterisasi dengan Formasi vesikel pada membran tympanica, kulit
meatal, concha, dan post-auricula groove
 Dapat berhubungan dengan:
1. CN VII, Ramsay-Hunt syndrome (paling sering)
2. CN V
3. CN VIII

Wax (Cerumen)
 Fungsi Protektif dari Wax
1. Lubrikasi telinga
2. Menahan berbagai benda asing yang dapat masuk ke canal
 Secara alami, wax dapat dikeluarkan dengan pergerakan rahang
 Dapat Kering, dan membentuk massa yang keras
1. Menganggu pendengaran akibat telinga yang diblok
2. Tinnitus dan Giddiness, dapat terjadi akibat Impaksi terhadap Membran
Tympanica
 Treatment
1. Removal dengan:
- Syringing
- Manipulasi Instrumen
- Harus dilakukan dengan: (1) orang yang terampil dan (2) dapat
memvisualisasi telinga dengan jelas
2. Hard impacted mass, memerlukan Softening sebelumnya
- 5% soda bicarbonat dengan equal part dari gliserin dan air
- HIDROGEN PEROKSIDA, liquid paraffin, dan olive oil

Foreign Body in the ear


 Non-living:
1. Anak-anak dapat memasukan benda asing pada telinga
2. Adult mungkin akibat penggunaan cotton bud dan lainnya
3. Metode Pengambilan:
- Forceps removal
- Syringing
- Suction
- Pengambial Mikroskopik
- Postaural approach
 Living
1. Serangga
2. Harus dimatikan terlebih dahulu dengan minyak, spirit, ataupun air
kloroform
3. Tidak boleh mengambil dalam kondisi hidup

Bulous Myringitis
 Kondisi Nyeri dikarakterisasi dengan Hemorrhagic
blebs pada membran tympani dan meatus dalam
 Etiologi: Virus ataupun Myoplasma pneumoniae

Tympanic Sclerosis
 Biasanya menganggu Membran tympanica
1. Hyalinasi dan selanjutnya kalsifikasi dari lapisan
fibrous membran tympanica
2. Tampak sebagai chalky white plaque
 Dapat menganggu Ligamen, persendian ossicle, tendon
muskulus dan lapisan submukosal dari middlce cleft
ear
Perforated Tympanic Membrane
 Dapat bersifat Central, attic, ataupun marginal

 Dapat terasosiasi dengan OTITIS MEDIA KRONIK


 Perforasi Membran tympanica:
1. Pars tensa
- Perforasi sentral (Anterior, posterior inferior, dan subtotal)
- Perforasi marginal (Posterosuperior-paling umum, anterior, inferior,
dan total)
2. Pars Flaccida/ Perforasi attic

Anda mungkin juga menyukai