Anda di halaman 1dari 3

Riwayat Keluarga Obesitas

DIABETES MELLITUS
Gangguan sekresi Peningkatan beban
insulin metabolisme glukosa

Usia > 40 tahun


Produksi insulin Sel-sel pankreas hipertropi

Penurunan Fisiologis
Reaksi intrasel Pengobatan dan kontrol tidak teratur

Penurunan fungsi
endokrin pankreas untuk Insulin tidak terikat Glukosa tidak stabil
memproduksi insulin dengan reseptor khusus
pada permukaan sel
T/G : GDS = 226 gr/dl

Pengambilan glukosa
oleh sel tidak efektif Dx: Resiko ketidakstabilan
kadar glukosa darah

Glukosa menumpuk
dalam darah Masuk ke Ginjal

Glukosa menumpuk Glukosa tidak dapat direspon di ginjal


dalam darah

Keluar bersama urin


Glukosuria
Kadar glukosa darah
meningkat
Glikosuria
Diuresis osmotik

Hiperglikemi
Diuresis osmotik meningkat
Dehidrasi

Vikositas darah
Peningkatan pengeluaran urin
meningkat
Hemokosentrasi

Pembuluh darah menyempit Dehidrasi dan kehilangan elektrolit


Trombosis

Ateroskeloris Merangsang haus


Aliran darah menurun

Mikrovaskular Minum terus menerus


Suplai O2 ke perifer terganggu

Ginjal Daerah yang terluka tidak


mendapatkan suplai nutrisi
yang cukup
Nefropati

Iskemik jaringan
Gagal Ginjal
Dampak Nyeri Dampak sekunder/tersier-psikososial:

 Penurunan kontak sosial


 Tidak mampu merencanakan masa depan dan menyusun tujuan
 Peningkatan ketergantungan pada pasangan, keluarga/orang terdekat
 Disfungsi seksual
 Frustasi karena tidak mampu menikmati aktivitas sebelumnya

Dampak langsung:

 Hilangnya kosentrasi dan memori


 Emotional
 Gangguan tidur
 Mobilitas terbatas

Pengkajian Nyeri
P: Klien mengeluhkan nyeri dapat bertambah sewaktu-waktu, pada saat tidur atau
duduk, klien sering merasakan nyeri di kaki kirinya
Q: Klien mengatakan nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
R: Klien mengatakan nyeri terasa di kaki kiri
S: Skala nyeri 4 dari rentang 0-10
T: Klien mengatakan nyeri terasa terus menerus dan sedikit berkurang setelah diberi
obat
Ny. S tampak merintih menahan sakit

Pain Control (1605)


Intervensi NOC 1. Respon nyeri seperti ekspresi kesakitan dan merintih berkurang dari skala 3
(kadang-kadang menunjukkan) menjadi skala 2 (jarang menunjukkan)
2. Klien mampu mengenali faktor penebab munculnya nyeri dari skala 3
(kadang-kadang menunjukkan) menjadi skala 2 (jarang menunjukkan)
3. Klien mampu menggunakan metode non farmakologi untuk mengurangi
nyeri
4. Klien dapat melaporkan nyeri terkontrol dari skala 3 (kadang-kadang
menunjukkan) menjadi skala 2 (jarang menunjukkan)
5. Ekspresi wajah dan postur tubuh klien rileks dengan penilaian dari skala 3
(kadang-kadang tidak rileks) menjadi skala 1 (menunjukkan posisi rileks)

NIC Manajemen Nyeri (1400)


1. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan akibat nyeri
2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif yang meliputi lokasi,
Pemberian Analgesik (2210) karakteristik, durasi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan faktor
Berikan analgesik sesuai dengan intruksi dokter pencetus
3. Anjurkan keluarga untuk sering mengajak klien mengobrol sebagai teknik

Analgesik Opioid Analgesik Non-Opioid distraksi nyeri


4. Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama
nyeri akan dirasakan dan cara mengatasi apabila nyeri muncul
5. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi dengan cara napas dalam dan
Memberikan efek Disebut juga NSAIDs
terapi Murottal Al Qur’an
euphoria karena (Non-Steroid Anti-
menyebabkan ikatan Inflammatory Drugs)
dengan reseptor opiat Contohnya: Ketorolac
endogen yang terdapat
disumsum saraf pusat
Contohnya: morfin, metadon, meperidin, fentanil, Buprenorfin,dll
Jaringan pada kaki kiri
mengalami kematian

Gangreng

Indikasi tindakan amputasi

Jaringan cedera Rasangan saraf diameter kecil

Peningkatan suplai
Diteruskan oleh saraf aferen
darah pada daerah luka

Sampai ke corteks serebri


Daerah luka kaya glukosa

Mikroorganisme Persepsi nyeri


berkembang cepat

Nyeri tersa ditusuk-tusuk diarea


Resiko infeksi luka
pada daerah luka

Luka tampak basah,


jaringan belum menyatu

Dx: Kerusakan
Integritas Jaringan

Dx: NYERI AKUT


DEFINISI
Batasan Karakteristik: Etiologi:
 perubahan selera makan  Agens cedera biologis Pengalaman sensori dan emosional tidak
 perubahan pada parameter  Agens cedera kimiawi menyenangkan yang muncul akibat kerusakan
fisiologis  Agens cedera fisik (International Association for the study of pain)
 Diaforesis awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas
 Perilaku distraksi ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
 Bukti nyeri dengan menggunakan diantisipasi atau diprediksi
dtandar daftar periksa
 Perilaku ekspresif
 Ekspresi nyeri wajah
 Sikap tubuh melindungi
 Putus asa
 Fokus menyempit
 Sikap melindungi area nyeri
 Perilaku protektif
 Laporan tentang perilaku nyeri
 Dilatasi pupil
 Fokus pada diri sendiri, dll

Anda mungkin juga menyukai