PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
teknologi mewarnai dan menjadi salah satu faktor penting penunjang aktivitas
menyatakan bahwa:
1
2
mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sumber daya manusia
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan yang
sangat penting dalam rangka penguasaan teknologi, baik bagi siswa, masyarakat
pada umumnya, negara dan bagi matematika itu sendiri. Dalam hal ini Badan
matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar
sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Dengan demikian,
Hal ini juga dipertegas oleh, Depdiknas (2003) untuk dapat menguasai dan
saja akan tetapi siswa juga harus dapat menggunakan ilmu matematika untuk
3
pelajaran matematika akan membuat siswa mengerti dan memahami manfaat dari
ilmu yang siswa pelajari, sehingga hal ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Hasil belajar memiliki peranan penting dalam proses belajar siswa. Hasil
tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu konsep, dan mampu menggunakannya
dalam materi lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari (Ahmad, 2013: 4). Salah
satu fungsi hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan berfikir dan
10 tahun terakhir hasil PISA selalu beriringan dan berjalan di tempat. Rendahnya
Hasil belajar matematika siswa rendah juga dialami oleh SMA Islam
Athirah 2 Makassar. Hal tersebut dilihat dari data hasil Ujian Nasional tahun
terendah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Oleh sebab itu, dibutuhkan
upaya yang dapat meningkatan hasil belajar matematika siswa, melalui perbaikan
Kusuma Pratiwi, S.Pd selaku guru matematika di kelas X IPA SMA Islam Athirah
2 Makassar menyatakan bahwa masih ada siswa yang belum memahami materi
masalah dan penerapan konsep. Dikarenakan siswa tidak tertarik untuk mengingat
konsep/rumus yang telah diajarkan di kelas sehingga membuat siswa tidak kreatif
dengan hasil Ujian Akhir Semester UAS) Genap matematika siswa yang masih
rendah, rata-rata hasil belajar siswa Kelas X IPA 1 SMA Islam Athirah 2
Makassar hanya mencapai 76,4 dari 28 siswa dan masih di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah tersebut, yaitu 78,00 dari
kelas disediakan satu whiteboard dan satu proyektor. Persediaan buku ajar
matematik juga terbatas karena hanya menggunakan modul yang dibuat oleh
sekolah.. Hal ini dikarenakan keterbatasan sumber daya guru dan media
Ada berbagai macam media pengajaran yang bisa digunakan guru serta
penyaluran pesan dari guru kepada siswa. Pesan tersebut akan merangsang
pikiran, perhatian dan minat siswa sehingga proses transformasi ilmu pengetahuan
dapat terjadi. Dari pernyataan tersebut jelas bahwa fungsi media sangat penting
dalam mendukung proses belajar mengajar di sekolah. Ada beberapa jenis media
yang kita ketahui antara lain gambar, foto, suara, audio visual, permainan, dan
digunakan berbagai media misalnya media audio visual yang merupakan salah
bantuan komputer atau yang lainnya yang juga direspon secara aktif oleh siswa
sehingga terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan
matematika. Siswa tidak hanya diajar melalui lambang verbal saja yaitu ceramah
dari guru tetapi juga diberikan variasi pembelajaran dengan menggunakan media
dalam proses belajar mengajar siswa sehingga perhatian siswa pada pelajaran
lebih besar dan pelajaran yang diberikan mudah diingat dan dipahami.
model pembelajaran konvensional yang bersifat satu arah, dimana guru berperan
6
aktif dalam proses pembelajaran yang menyebabkan kurangnya umpan balik dari
efektif karena penyajian materi dapat tercapai sesuai dengan alokasi waktu yang
soal jika diberikan model soal yang sedikit berbeda dari contoh yang diberikan
oleh guru. Hal tersebutlah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
masalah yang ada di dalam kelas. Salah satu alternatif model pembelajaran yang
menerapkan Model Crative Problem Solving (CPS). Model ini dipilih karena
dengan baik dan bekerja sama melakukan diskusi untuk menemukan penyelesaian
diskusinya didepan kelas dan kelompok yang lain menanggapi atau melakukan
kegiatan tanya jawab untuk mengevaluasi proses dan hasil penyelesaian masalah
tersebut.
dalam memecahkan masalah pada proses pembelajaran. Dengan kata lain, CPS
matematis siswa yang akan berpengaruh juga pada hasil belajar siswa.
Problem Solving (CPS) Berbantuan Media Interaktif pada Siswa Kelas X IPA
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas X IPA SMA Islam Athirah 2
2. Bagaimana aktivitas siswa kelas X IPA SMA Islam Athirah 2 Makassar selama
3. Bagaimana respons siswa kelas X IPA SMA Islam Athirah 2 Makassar setelah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui
Solving (CPS) Berbantuan Media Interaktif pada siswa kelas X IPA SMA Islam
berikut:
9
Interaktif.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, dapat menjadi masukan tentang pentingnya aktivitas dalam belajar
sendiri untuk menemukan informasi, fakta, konsep, dan teori sehingga proses
4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding