Anda di halaman 1dari 7

3.

Jelaskan proses metabolisme karbohidrat (glukosa-produksi energi)

a. Sekilas tentang metabolisme

Manusia perlu melakukan metabolisme untuk mempertahankan kehidupan. Metabolisme


adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan interkonversi senyawa kimia di dalam tubuh,
jalur yang diambil oleh tiap molekul, hubungan antar molekul, dan mekanisme yang mengatur
aliran metabolit melalui jalur-jalur metabolisme (David & Peter, 2014).

David & Peter (2014) membagi jalur metabolisme menjadi tiga kategori :

1. Jalur anabolik
adalah sintesis atau pembentukan senyawa yang lebih besar dari senyawa yang lebih kecil,
contoh : sintesis protein.
2. Jalur katabolik
adalah penguraian molekul besar menjadi molekul kecil yang menghasilkan ATP,
contoh : rantai respirasi dan fosforilasi oksidatif
3. Jalur amfibolik
adalah jalur yang menghubungkan antara jalur katabolik dan jalur anabolik
contoh : siklus asam sitrat

b. Metabolisme Karbohidrat

Karbohidrat dari makanan akan diubah menjadi gula sederhana terutama glukosa melalui
proses pencernaan. Selain dari pencernaan karbohidrat glukosa juga bisa berasal dari
perubahan galaktosa dan fruktosa di hati, atau dari pemecahan glikogen di dalam hati dan otot.

Setiap sel tubuh membutuhkan glukosa sebagai bahan bakar. Terutama bagi jaringan yang tidak
memiliki mitokondria yaitu eritrosit/sel darah merah. Selain eritrosit sel yang bergantung
kepada glukosa adalah sel otal, walaupun otak dapat memetabolisme badan keton untuk
memenuhi sekitar 20% kebutuhan energinya, 80% sisanya harus dipasok dari glukosa.
Gambar 1. Gambaran Sederhana Metabolisme Zat Gizi Makro
(Sumber : Murray, dkk. Biokimia Harper)

Terdapat beberapa jalur metabolisme karbohidrat baik yang tergolong sebagai katabolisme
maupun anabolisme, yaitu glikolisis, oksidasi piruvat, siklus asam sitrat, glikogenesis,
glikogenolisis serta glukoneogenesis.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang metabolism karbohidrat :


1. Jalur pertama yang dilalui glukosa untuk menghasilkan energi adalah Glikolisis.
Melalui jalur glikolisis glukosa akan dimetabolisme menjadi Piruvat.
Dalam tahap ini dihasilkan energy berupa ATP.

2. Pada kondisi aerob jaringan akan memetabolisme piruvat menjadi Asetil Ko-A. Pada kondisi
anaerob glikolisis akan diubah menjadi Laktat.
Dalam tahap ini dihasilkan energy berupa ATP.

3. Selanjutnya Asetil Ko-A akan memasuki jalur persimpangan yaitu Siklus Asam Sitrat dan
mengalami proses pembentukan ATP atau Proses Fosforilasi Oksidatif.
4. Jika sumber glukosa melebihi kebutuhan maka glukosa akan dirangkai menjadi polimer
glukosa (disebut glikogen). Glikogen ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi
jangka pendek. Jika kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, sedangkan sumber
glukosa melebihi kebutuhan maka karbohidrat atau glukosa harus dikonversi menjadi
jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.

5. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen dipecah
menjadi glukosa sebagai sumber energi. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti
dengan oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat.

6. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, maka sumber
energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan
glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) yang selanjutnya mengalami katabolisme
untuk memperoleh energi.

Gambar 2. Beberapa jalur metabolisme Karbohidrat (Sumber : Murray, dkk. Biokimia Harper)

Selanjutnya berikut adalah uraian beberapa proses metabolisme karbohidrat

1. Glikolisis
Glikolisis berlangsung di sitosol semua sel. Glikolisis dapat berlangsung dalam keadaan
aerob maupun nonaerob.
a. Glukosa di katabolisme menjadi Piruvat (pada kondisi aerob)
b. Glukosa di katabolisme menjadi Laktat (pada kondisi anaerob)
Glikolisis merupakan jalur utama metabolisme glukosa agar terbentuk asam piruvat, dan
selanjutnya asetil-KoA untuk dioksidasi dalam siklus asam sitrat (Siklus Kreb’s). Selain itu
glikolisis juga menjadi lintasan utama metabolisme fruktosa dan galaktosa.

Gambar 3. Proses Glikolisis (Sumber : Murray, dkk. Biokimia Harper )


Pada glikolisis aerob, energi yang dihasilkan terinci sebagai berikut :
- hasil tingkat substrat :+ 4P
- hasil oksidasi respirasi :+ 6P

- jumlah :+10P
- dikurangi untuk aktifasi glukosa dan fruktosa 6P : - 2P
+ 8P

Pada glikolisis anaerob, energi yang dihasilkan terinci sebagai berikut :


- hasil tingkat substrat :+ 4P
- hasil oksidasi respirasi :+ 0P

- jumlah :+ 4P
- dikurangi untuk aktifasi glukosa dan fruktosa 6P : - 2P
+ 2P

2. Oksidasi Piruvat

Dalam jalur ini, piruvat dioksidasi (dekarboksilasi oksidatif) menjadi Asetil-KoA, yang terjadi di dalam
mitokondria sel. Reaksi ini dikatalisir oleh berbagai enzim yang berbeda yang bekerja secara
berurutan di dalam suatu kompleks multienzim yang berkaitan dengan membran interna
mitokondria. Secara kolektif, enzim tersebut diberi nama kompleks piruvat dehidrogenase dan
analog dengan kompleks ∝-keto glutarat dehidrogenase pada siklus asam sitrat. Jalur ini merupakan
penghubung antara glikolisis dengan siklus Kreb’s. Jalur ini juga merupakan konversi glukosa
menjadi asam lemak dan lemak dan sebaliknya dari senyawa non karbohidrat menjadi karbohidrat.

3. Siklus Asam Sitrat

Siklus asam sitrat sama dengan Siklus Krebs sama dengan siklus asam trikarboksilat. Siklus
asam sitrat terjadi di mitokondria. Siklus asam sitrat merupakan jalur bersama oksidasi
karbohidrat, lipid dan protein.

Siklus asam sitrat merupakan rangkaian reaksi yang menyebabkan katabolisme asetil KoA, dengan
membebaskan sejumlah ekuivalen hidrogen yang pada oksidasi menyebabkan pelepasan dan
penangkapan sebagaian besar energi yang tersedia dari bahan baker jaringan, dalam bentuk ATP.
Residu asetil ini berada dalam bentuk asetil-KoA (CH3-CO∼KoA, asetat aktif), suatu ester koenzim A.
Ko-A mengandung vitamin asam pantotenat.
Fungsi utama siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama untuk oksidasi karbohidrat,
lipid dan protein. Hal ini terjadi karena glukosa, asam lemak dan banyak asam amino dimetabolisir
menjadi asetil KoA atau intermediat yang ada dalam siklus tersebut.

Energi yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat Pada proses oksidasi yang dikatalisir enzim
dehidrogenase, 3 molekul NADH dan 1 FADH2 akan dihasilkan untuk setiap molekul asetil-KoA yang
dikatabolisir dalam siklus asam sitrat. Dalam hal ini sejumlah ekuivalen pereduksi akan dipindahkan
ke rantai respirasi dalam membrane interna mitokondria (lihat kembali gambar tentang siklus ini).

Selama melintasi rantai respirasi tersebut, ekuivalen pereduksi NADH menghasilkan 3 ikatan fosfat
berenergi tinggi melalui esterifikasi ADP menjadi ATP dalam proses fosforilasi oksidatif. Namun
demikian FADH2 hanya menghasilkan 2 ikatan fosfat berenergi tinggi. Fosfat berenergi tinggi
selanjutnya akan dihasilkan pada tingkat siklus itu sendiri (pada tingkat substrat) pada saat suksinil
KoA diubah menjadi suksinat.

Dengan demikian rincian energi yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat adalah :

1. Tiga molekul NADH, menghasilkan : 3 X 3P = 9P


2. Satu molekul FADH2, menghasilkan : 1 x 2P = 2P
3. Pada tingkat substrat : 1P
Jumlah : 12P

Satu siklus Kreb’s akan menghasilkan energi 3P + 3P + 1P + 2P + 3P = 12P.

Kalau kita hubungkan dengan jalur glikolisis, oksidasi piruvat dan siklus Kreb’s, akan dapat kita
hitung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob) akan menghasilkan energi dengan rincian
sebagai berikut :

1. Glikolisis : 8P
2. Oksidasi piruvat (2 x 3P) : 6P
3. Siklus Kreb’s (2 x 12P) : 24P
Jumlah : 38P

c. Proses lainnya yang dialami glukosa

Glukosa juga bisa bisa ikut serta dalam proses lain

1. Sintesis glikogen di otot rangka dan hati (Glikogenesis)


2. Jalur Pentosa Fosfat adalah jalur untuk membentuk asam lemak dan sumber ribosa
untuk membentuk nukleotida dan asam nukleat.
3. Jalur Triosa Fosfat membentuk gugus gliserol triasilgliserol.
4. Piruvat dan zat-zat antara siklus asam sitrat menyediakan kerangka karbon untuk
sintesis asam amino non esensial; Asetil Ko-A adalah prekursor asam lemak dan
kolesterol.
1. Glikogenesis
Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan glukosa (glikolisis) menjadi piruvat.
Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Akhirnya asetil KoA masuk ke dalam rangkaian
siklus asam sitrat untuk dikatabolisir menjadi energi.

Proses di atas terjadi jika kita membutuhkan energi untuk aktifitas, misalnya berpikir, mencerna
makanan, bekerja dan sebagainya. Jika kita memiliki glukosa melampaui kebutuhan energi,
maka kelebihan glukosa yang ada akan disimpan dalam bentuk glikogen. Proses anabolisme ini
dinamakan glikogenesis.

Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalam tubuh dan analog
dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat didalam hati (sampai 6%), otot
jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati,
maka besarnya simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak.
Seperti amilum, glikogen merupakan polimer ∝-D-Glukosa yang bercabang.

Glikogen otot berfungsi sebagai sumber heksosa yang tersedia dengan mudah untuk proses
glikolisis di dalam otot itu sendiri. Sedangkan glikogen hati sangat berhubungan dengan
simpanan dan pengiriman heksosa keluar untuk mempertahankan kadar glukosa darah,
khususnya pada saat di antara waktu makan. Setelah 12-18 jam puasa, hampir semua simpanan
glikogen hati terkuras habis. Tetapi glikogen otot hanya terkuras secara bermakna setelah
seseorang melakukan olahraga yang berat dan lama.

2. Glikogenolisis

Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk
mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis. Glikogenolisis
seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan tetapi sebenarnya tidak demikian.

3. Glukoneogenesis

Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi. Maka tubuh
menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tidak tersedia, barulah memecah
protein untuk energi yang sesungguhnya protein berperan pokok sebagai pembangun tubuh.
Jadi bisa disimpulkan bahwa glukoneogenesis adalah proses pembentukan glukosa dari
senyawa-senyawa non karbohidrat, bisa dari lipid maupun protein.

Daftar Pustaka :
Murray, dkk. 2014. Biokimia Harper (29 ed.). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai