Dosen Pengasuh :
1. Dra. Masrinawatie, M.Pd
2. Dra. Toybah, M.Pd
1
KALIMAT TERTUTUP DAN KALIMAT TERBUKA
1. 6 + 4 = 10
2. 9 adalah bilangan genap.
3. Jika x bilangan asli maka 2x + 2 bilangan ganjil
Dari ketiga kalimat diatas terlihat bahwa ruang lingkup pembahasan hanya
ada kemungkinan, yaitu benar atau salah. Dengan rincian kalimat (1) menyatakan
kalimat yang benar karena memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan
yang adaa. Kalimat 2 dan 3 menyatakan kalimat yang salah karena informasi yang
diberikan bertentangan dengan kenyataan yang ada. Kalimat benar atau salah
disebut kalimat tertutup atau pernyatan.
1. +2=6
2. 2x – 3 = 7
3. adalah bilangan ganjil yang kurang dari 5
Ketiga kalimat di atas belum dapat ditentukan sebagai kalimat benar atau
salah karena masih bergantung pada unsur tertentu. Kalimat (1) bergantung pada
, kalimat (2) pada x , dan kalimat (3) pada .
2
1. Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum diketahui nilai
kebenarannya (benar atau salah)
2. Variabel adalah lambang atau simbol yang dapat diganti oleh
sembarang anggota dari himpunan semesta
3. Konstanta adalah pengganti dari suatu variabel
.
Setiap kalimat terbuka yang memuat variabel harus diganti oleh satu atau
beberapa anggota himpunan semesta yang didefinisikan. Pengganti variabel yang
membuat kalimat terbuka menjadi kalimat yang benar disebut penyelesaian
(solusi). Himpunan dari semua penyelesaian disebut himpunan penyelesaian.
Contoh:
a. a + 1 = 6 c. 6 + 2y = 3y – 1 e. t 2 – 6 = 10
b. x – 2 = 6 d. x – 8 = 3x – 6 f. 3x – y = 6
3
Kalimat-kalimat terbuka tersebut mengandung tanda sama dengan (=) dan
beberapa variabel, maka dapat dicirikan sebagai berikut.
1. Bentuk (a) sampai (d) disebut persamaan linear satu variabel (PLSV)
2. Bentuk (e) disebut persamaan kuadrat dengan satu variabel
3. Bentuk (f) disebut persamaan linear dengan dua variabel.
3x = 9 → 3 . 3 = 9 (benar).
Contoh:
4
Jawab:
Untuk y = 2, tidak perlu dilakukan lagi karena kita telah mendapatkan kalimat
benar untuk y = 1.
5
C. Penyelesaian Kalimat Terbuka yang Berbentuk Cerita
Untuk menyelesaikan kalimat terbuka yang berbentuk cerita, dapat
ditempuh langkah-langkah sebagai berikut.
Penyelesaian : p = 15 + 35 = 50 ( 50 ∈ himpunan
bilangan asli)
Contoh:
Sebuah buku cerita setebal 238 halaman sedang dibaca oleh Kevin dalam
beberapa hari. Dalam 6 hari ia telah membaca sebanyak 103 halaman. Berapa
halaman yang harus dibaca oleh Kevin untuk mengetahui akhir cerita buku
tersebut?
Jawab:
Penyelesaian :
6
x = 135 (karena 103 + 135 = 238 merupakan kalimat benar).
Jadi, Kevin harus membaca sebanyak 135 halaman lagi untuk mengetahui akhir
cerita buku tersebut.
a. Sifat penambahan
↔ x + 0 = 13
↔ x = 13
7
Jadi, penyelesaian dari x – 3 = 10 adalah x = 13.
b. Sifat pengurangan
↔ p+0 =7
↔ p =7
c. Sifat perkalian
3
p= 9 dengan p ∈ (bilangan rasional)
4
3 4 4 4
↔ p x p=9x p kedua ruas dikalikan p
4 3 3 3
↔ p =3x4
↔ p = 12
8
3
Jadi, penyelesaian dari p = 9 adalah p = 12.
4
d. Sifat pembagian
Kedua ruas suatu persamaan boleh dibagi dengan bilangan yang sama
untuk mendapatkan persamaan yang ekuivalen.
↔ x =4
Contoh :
4x – 8 = 6x – 12.
Jawab:
4x – 8 = 6x – 12
9
↔ 4x + 4 = 6x + 0
↔ 4x + 4 = 6x
↔ 0 + 4 = 2x
↔ 4 = 2x
↔ 2x =4
Jadi, HP = {2}.
Garis bilangan :
1 2 3 4
Pada pembahasan yang lalu kita telah menerapkan keempat sifat operasi
pada persamaan yang ekuivalen untuk menyelesaikan suatu persamaan. Pada
pembahsan kali ini kita perluas lagi sehingga didapat cara yang lebih mudah, yaitu
dengan menggunakan lawan dan kebalikan bilangan
10
Hal yang patut diingat sebelum kita menyelesaikan persamaan dengan
menggunakan lawan adalah definisi tentang lawan tersebut.
Ruas kiri dan ruas kanan suatu persamaan dipisahkan oleh tanda ”=”.
Misalnya persamaan:
x–a = b
–a +a
x =b ↔ x=b +a
11
pindah ruas berubah tanda
x+a =b
(ii) Bentuk :
+a –a
x +a =b ↔ x=b
x–a =b
(iii) Bentuk :
Usahakan x positif
a–x=b
a =b+x
a–b = x
a b
merupakan kebalikan dari , dengan a ≠
b a
0,b≠0
1
merupakan kebalikan dari a, dengan a ≠ 0.
a
12
Apabila di dalam persoalan kita jumpai bentuk-bentuk berikut ini,
gunakanlah perkalian dengan kebalikannya.
(i) Bentuk : a
b
b
a bc
a
b x=c ↔ x=c. ↔ x= a
a
lakukan perkalian dengan kebalikan
b
(ii) Bentuk : ax = b
1
a b
x=b ↔ x=b. a ↔ x= a
ax + by = c a1 x + b1 y = c1
13
Pada persamaan pertama a1 atau b1 boleh nol tetapi tidak boleh kedua-duanya,
demikian juga pada persamaan kedua, a2 atau b2 salah satunya boleh nol dan
tidak boleh kedua-duanya nol.
a. 2x + 3y = 12
b. 5x – 2y = 7
c. x + y = -6
Contoh :
Jawab :
x+y=4
x = 0, maka x + y = 4
0+y=4
y=4–0
y=4
x = 1, maka x + y = 4
1+y =4
y =4–1
y =3
x = 2, maka y = 2
x = 3, maka y = 1
14
x = 4 , maka y = 0
a. Metode Substitusi
1. Pilih salah satu persamaan (jika ada pilih yang paling sederhanan), kemudian
nyatakan x sebagai fungsi y atau y sebagai fungsi x.
Contoh:
15
Jawab :
4x + (8 – 2x) = 12 4x + 8 – 2x = 12
2x =4
x =2
y = 8 – 2x
y = 8 – 2(2)
y=8–4
y=4
b. Metode Eliminasi
Contoh:
16
Carilah himpunan penyelesaian dari 2x – y = 6 dan x + y = 3 !
Jawab:
2x – y = 6 | x 1 |2x – y =6
x + y = 3 | x 2 |2x + 2y =6 -
-3 y =0
y =0
2x–y =6
x+y=3-
3x = 9
x=3
c. Metode Grafik
2. Bila kedua garis itu berpotongan pada sebuah titik potong himpunan
penyelesaiannya tepat memiliki sebuah anggota, yaitu (x,y)
17
3. Bila kedua garis itu sejajar (tidak berpotongan) maka himpunan
penyelesainya tidak memiliki anggota, yaitu {}atau ∅
Contoh :
Jawab :
2x + 0 = 5 2x = 5
5
x =
2
Titik potongnya ( 52 , 0)
Titik potong dengan sumbu Y, maka x = 0
3x – 2 (0) = -3 3x = -3
x = -1
3 (0) – 2y = -3 2y = -3
18
3
y=
2
Garis 3x-2y=-3
(1,3)
(0, 32 )
( 52 , 0)
(-1,0)
Garis 2x + y = 5
Contoh :
19
Jawab :
Mengeliminasi x
3x + 4y = 17 │× 5 │ 15x + 20y = 85
-y = 1
y = -1
3x + 4y = 17
3x + 4(-1) = 17
3x = 17 + 4
3x = 21
x =7
Contoh 1:
20
Harga 4 buah buku tulis dan 3 buah pensil adalah Rp. 25.000,00. Harga 2 buah
buku tulis dan 7 buah pensil adalah Rp. 29.000,00. Berapakah harga 2 lusin buku
tulis dan 4 lusin pensil ?
Jawab:
Misalkan, harga sebuah buku tulis dilambangkan x dan harga sebuah pensil
dilambangkan y.
4x + 3y = Rp25.000,00 …. (i)
2x + 7y = Rp 29.000,00 …. (ii)
Misalkan sistem persamaan linear dua variabel diatas akan diselesaikan dengan
metode eliminasi.
Langkah awal
Hilangkan variabel x
-11 y = – 33.000
y = 3. 000
Langkah kedua
4x + 3.3000 = 25.000
4x = 25.000 – 9.000
21
x = 4.000
Dengan demikian, diperoleh bahwa harga sebuah buku tulis adalah Rp 4.000,00
dan harga sebuah pensil adalah Rp3.000,00. harga 2 lusin buku tulis dan 4 lusin
pensil adalah :
= Rp 96.000,00 + Rp144.000,00
= Rp 240.000,00
Jadi harga 2 lusin buku tulis dan 4 lusin pensil adalah Rp 240.000,00
Contoh 2:
Harga 2 buah mangga dan 3 buah jeruk adalah Rp. 6000, kemudian apabila
membeli 5 buah mangga dan 4 buah jeruk adalah Rp11.500,-
Berapa jumlah uang yang harus dibayar apabila kita akan membeli 4 buah
mangga dan 5 . buah jeruk ?
Jawab:
Dalam menyelesaikan persoalan cerita seperti di atas diperlukan penggunaan
model matematika.
Misal:
22
2x + 3 y = 6000 | x 5 | = 10x + 15 y = 30.000
5x + 4 y = 11500 | x 2 | = 10x + 8 y = 23.000 - ( karena x persamaan 1 dan 2 +)
7y = 7000
y = 1000
masukkan ke dalam suatu persamaan :
2x + 3 y = 6000
2x + 3 . 1000 = 6000
2x + 3000 = 6000
2x = 6000 – 3000
2x = 3000
x = 1500
didapatkan x = 1500 (harga sebuah mangga) dan y = 1000 (harga sebuah jeruk)
sehingga uang yang harus dibayar untuk membeli 4 buah mangga dan 5 buah
jeruk adalah
4 x + 5 y = 4. 1500 + 5. 1000
23
Daftar Pustaka
24