Sarc

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

SARCOPENIA

1. Pendahuluan
Sarcopenia adalah penyakit kronis pada usia lanjut yang disertai menurunnya status gizi,
hilangnya masa otot beserta fungsinya, dimana akan berakibat turunnya kualitas hidup dan
meningkatnya risiko angka morbiditas dan mortalitas penderita Prevalensi klinis dari
sarcopenia berkisar 8,8% pada wanita muda sampai usia lanjut dan 17,5% pada laki-laki usia
lanjut. Angka tersebut menunjukkan perbandingan yang lebih besar pada jenis kelamin laki-
laki dibanding wanita dan pada pasien sarcopenik yang disertai obesitas ("kelebihan lemak")
akan berdampak lebih buruk disbanding sarcopenik non-obesitas . Mekanisme yang mendasari
proses ini semakin hari semakin dipahami.

2. Definisi
Sarcopenia adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan hilangnya masa otot dan
kekuatannya akibat proses penuaan. Sangatlah penting bisa mendeteksi dini tanda hilangnya
masa dan kekuatan otot terutama pada pasien usia lanjut agar terapinya baik. Klinisi bisa gagal
mendeteksi penyebab adanya kehilangan otot rangka dimana akan berkorelasi pada gagalnya
pendekatan terapi dan respon yang akan dilakukan.

3. Epidemiologi
Jumlah populasi usia lanjut dengan sarkopenia diperkirakan meningkat di seluruh dunia.
Systematic review berdasar studi berbasis populasi melaporkan prevalensi sarkopenia pada
orang dewasa sehat berusia 60 tahun berdasar definisi EWGSOP, IWGS dan AWGS. Tiga
puluh lima artikel yang memenuhi kriteria inklusi, dengan total 58404 subjek. Secara
keseluruhan diperkirakan prevalensi sarkopeniavadalah 10% (95% CI: 8-12%) pada pria dan
11 % (95% CI: 8-13%) pada wanita (Shafie dkk., 2017).
Prevalensi sarkopeniapada non Asia lebih tinggi dibandingkan Asia, baik pada pria maupun
wanita. Pada pengukuran massa otot menggunakan BioElectrical Impedance Analysis (BIA)
didapatkan prevalensi sarkopenia yang lebih tinggi yaitu 19% pada pria dan 11 % pada wanita.
Setiati, dkk melaporkan jumlah pasien dengan kekuatan genggam tangan yang rendah sebesar
8% dan mobilitas terbatas sebesar 2,8% dari 251 pasien geriatri rawat jalan RS Cipto
Mangunkusumo Jakarta (Setiati, 2013).

4. Diagnosis
EWGSOP mempublikasikan kriteria diagnostik untuk penegakan diagnosis sarkopenia yang didasarkan
pada massa otot dan fungsi otot (kekuatan dan atau performa fisik) yang rendah. Rekomendasi
EWGSOP menyebutkan diagnosis sarkopenia berdasarkan kriteria berkurangnya massa otot dan
menurunnya fungsi otot (yang ditandai kekuatan otot dan performa fisik).

Diagnosis sarkopenia membutuhkan terpenuhinya kriteria 1 yaitu didapatkannya massa otot yang
rendah, disertai rendahnya kekuatan otot atau rendahnya performa fisik.

EWGSOP juga membagi sarkopenia berdasar kategori derajat keparahan sarkopenia, yaitu :
 Pre-sarcopenia : ditandai dengan rendahnya massa otot yang tidak memengaruhi fungsi otot
 Sarcopenia : ditandai dengan rendahnya massa otot dan rendahnya kekuatan otot atau
performa fisik
 Sarkopenia berat : ditandai dengan rendahnya massa otot disertai rendahnya kekuatan otot
dan kapasitas fungsional.

Deteksi dini sarkopenia dapat dilakukan dengan menilai kecepatan berjalan dan kekuatan
pegangan tangan serta melakukan pengukuran komposisi tubuh. EWGSOP merekomendas ikan d eteksi
dini rutin sarkopenia pada orang usia 65 tahun ke atas di komunitas berdasarkan algoritma. AWGS
merekomendasikan pula alur untuk melakukan deteksi dini sarkopenia namun dengan batasan usia : 60
atau 65 tahun (sesuai batasan usia lanjut di masing-masing Negara). IWGS merekomendasikan kondisi
kesehatan tertentu yang memerlukan penilaian sarcopenia, yaitu: (1) adanya penurunan status fungsional
(2) kesulitan dalam mobilitas, (3) riwayat jatuh berulang, (4) mengalami penurunan berat badan yang tidak
inginkan (> 5%), (5) setelah menjalani rawat inap, dan (6) adanya kondisi penyakit kronis (penyakit
metabolik dan keganasan). Selain itu, IWGS merekomendasikan untuk menilai komposisi tubuh dengan
Dual x-ray absorptiometry (DXA) pada usia lanjut yang mengalami penurunan fungsional dengan
kecepatan berjalan.

Strategi deteksi dini dan assessment sarkopenia orang usia lanjut di Asia berdasarkan
rekomendasi AWGS

Community Setting

People aged 60 to 65 years and older living in communities

Specific Clinical Conditions in All Healthcare Setting

Presence of recent functional decline or fuctional impairment

Unintentional body wight loss for over 5% in a month

Depressive mood or cognitive impairment

Repeated falls

Undernutrition

Chronic conditions

Kuesioner SARC-F untuk sarcopenia


Component Question Scoring

Strength How much difficulty do you None = 0


have in lifting and crying 10
pounds ? Some = 1
A lot or unable = 2

Assistance in walking How much difficulty do you None = 0


have walking across a room?
Some = 1
A lot, use aids or unable = 2

Rise from a chair How much difficulty do you None = 0


have transferring from a chair
or bed ? Some = 1
A lot or unable without help =
2

Climb strais How much difficulty do you None = 0


have climbing a flight of 10
stairs ? Some = 1

A lot or unable = 2

Falls How many times have you None = 0


fallen in the past year?
1-3 falls = 1
More = 2

Anda mungkin juga menyukai