Grading
Grading
Tidak semua hasil produksi (kain) layak dan siap untuk dikirim. Hasil produksi setelah dihasilkan
harus dipilah- pilah sesuai mutunya dan juga mungkin harus di perbaiki / di MENDING di ruang
Inspeksi (Inspection Room) sebelum dikirim.
Mutu atau Grade Kain harus ditentukan sesuai permintaan pelanggan atau sesuai dengan
ketentuan Internasional, karena pelanggan akan memproses hasil kain yang diterima sesuai
kebutuhan mereka.
Sebagai contoh, kain- kain untuk pembuatan Tenda, mensyaratkan kain yang diterima tidak
terdapat banyak NEP /Butiran kapas, tidak seperti kain untuk bagian dalam BAN MOBIL atau bagian
dalam sepatu. Kain- kain katun untuk BATIK mensyaratkan pinggiran/ selvedge yang baik, tidak
seperti kain spun polyester 100% yang pinggirannya akan dipotong secara thermis pada saat Dying
Finishing.
Sehingga secara umum Unit Inspecting mempunyai 3 (tiga) fungsi penting, yakni:
Dibawah ini satu contoh STANDART GRADING KAIN yang dipakai dan diakui secara Internasional.
IX.1 STANDART BATASAN NILAI CACAT KAIN.
0.5 LEBAR
TIDAK TER- ANYAM 0.5 LEBAR
6 ~ 25 arah
5 arah lusi Lusi
PAKAN PUTUS 3 ~ 5 arah lusi.
3 ~ 5 arah lusi.
2 arah
OVER PICK lusi 250 arah lusi sangat
jelas
13 ~ 25
PAKAN JARANG
2 arah lusi 250 arah lusi ~ 0.5
Lebar
251
12
KOTOR/ NODA
125
250 arah
lusi ~ 0.5 Lebar Arah Lusi
BAR Arah 0.5 Lebar
Lusi
KERAK KANJI 0.5
Lebar
SPOT
126 ~ 250
Arah Lusi
EX. PERBAIKAN 0.5 Lebar
Arah Lusi
0.5 Lebar
PERMUKAAN JELAS
KETERANGAN:
1. CACAT ARAH LUSI BIASA: Slub – Lusi putus – Lusi kotor – Lusi kena oli – Lusi tebal –
Lusi tipis – Bekas temple mark – Garis sisir/ Reed mark – Lusi dobel – Lusi tegang – Lusi
kendor – Salah cucuk – dsb.
2. CACAT ARAH PAKAN BIASA: Pakan rangkap/ dobel pick – Pakan beda benang – Snarling –
Tebal tipis – Pakan kena oli – Aval benang ter anyam – Aval kapas ter anyam – Pakan
jarang – Pakan belang – dsb.
3. SLUB : Diameter benang membesar 150% lebih, bila panjangnya kurang dari 20 mm tidak
dinilai. Kecuali terus ber- ulang.
4. CACAT LUBANG/ SOBEK: Tidak teranyam – Kotor atau ex perbaikan – Maka penalty point
diukur dengan ukuran arah panjang.
5. LEBIH DARI SATU CACAT: Bila dala satu posisi (meter yang sama) terdapat dua jenis
cacat atau lebih, maka dinilai hanya satu cacat dengan nilai terberat.
6. NILAI TERTINGGI dalam satu yards adalah 10 (sepuluh point), tidak lebih.
7. CACAT PINGGIR: Cacat pinggir yang terjadi < 15 mm tidak dihitung, sedang tepi yang
sobek, harus dipotong.
8. LENO RUSAK: Bila terjadi tepi dengan leno rusak lebih dari 100 mm (10 Cm), harus
dipotong.
GRADE MUTU STANDART MUTU KURANG BAIK
ITEM A A’ B C D
LEBAR KAIN + 0.5~ 1”
+/- 0.5 “ Up +/- 1” +0.5 “
Min 0.5 ~ Up Up
1
DENSITY + 1.5% ~ +/- 3% +/- 1.5%
+/- 1.5 % 3% bawah nawah
- 1.5% ~ -
3%
PANJANG POTONGAN 125 Yards x n +/- 5 meter --
(Sesuai Permintaan Konsumen)
BATAS CACAT UTAMA
( POINT 10) KALI/ 125 8 bawah 12 Up 25 Up 26 Up --
YARDS.
Cacat arah lusi (seperti lusi putus, lusi double, salah cucuk, Reed mark, tepi rusak, lusi tegang, lusi
kendor, atau cacat pakan yang terjadi memanjang terus menerus seperti pakan putus karena temple,
snarl dan sebagainya yang terjadi dalam kain dan
*BilaNAMPAK JELAS SEKALI harus dikategorikan GRADE D.
*Bila cacat tersebut TIDAK SANGAT JELAS, dianggap GRADE C.
*Bila cacat tersebut AGAK SAMAR, dianggap GRADE B.
Kain aval/ waste pendek ukuran dibawah 1 Yds, di packing dalam karung dan dihitung dalam
berat (Kg).
Pakcing untuk kain GUM TAPE harus selalu ditambah panjang 150 Yds dan perhitungan
pemakaian benang harus dimasukkan.
Kain yang BERBEDA GRADE nya, tidak boleh dicampur dalam satu bale.
NAMA CACAT
ARAH Inggris, Indonesia, KETERANGAN
CACAT Jepang
Mending spot
Cacat perbaikan
Yabure
Cacat karena ada masalah temple, kadang
terjadi benang lusi sampai terputus terkena
Temple mark ujung jarum temple.
Cacat temple
Temple mark Noda oli, kadang terjadi karena kecerobohan
olimen/ tangan ber- oli yang menyentuh kain.
Oil stain
Kotor oli
Abura yogore Pakan melengkung membentuk seperti
busur.Sebagian lebar atau seluruh lebar.
Biasanya karena mekanisme penggulungan
Bow kain rusak.
Pakan melengkung
Tarumi Susunan anyaman terbuka kearah pakan.
Biasanya karena tekanan benda lunak.
Open dents
Pakan menganga
Mezure Salah dalam memilih Cheese untuk pakan.
Filling mistake
Salah benang
Yoko chigai Selebar kain tampak efek seperti awan, terjadi
karena ketidak rataan benang secara periodic
di spinning.
Cloudy
Kain ber-awan
Shimayori
Ada benang yang diameternya membesar >
ARAH 150%.
LUSI Warp slub
Lusi besar Satu/ beberapa helai benang lusi kendor.
Fushi ito. Biasanya karena benang putus saat warping/
sizing dan menempel pada benang sebelah.
Slack warp end
Lusi kendor
Tate yurumi Benang lusi putus oleh berbagai sebab.
Broken end
Lusi putus Satu/ beberapa helai benang mengalami
Tate kire tegangan, biasanya karena terhambat geraknya
di dropper/ tempat lain.
Tight end
Lusi tegang
Hikitsuri Sisir cacat sehingga menyebabkan efek garis
sepanjang kain.
Reed mark
Garis sisir Lusi tidak ter-anyam, sering disebabkan wire
Reed mark heald putus sehingga benang tidak bergerak
naik turun dengan semestinya.
Warp float
Lusi loncat
Okiori
Ada cairan kanji mengenai benang setelah
melewati Squeezing roll dan mengering,
sehingga anyaman rusak.
Size crust
Kerak kanji
Nori kazu Penganjian gagal/ kurang kanjian sehingga
pada permukaan benang banyak berbulu atau
timbul nep/ bintil- bintil.
Neppy/ hairy
Bernep/berbulu Benang tercampur dengan serat asing, kadang
Noriyama. warna warni , kadang tak berwarna.
Contaminated
Kontaminasi Benang besar kecil, kesalahan dari spinning.
Kontami.
Yarn unevenness
Benang tak rata
Itomura. Tenunan tampak kasar, tidak sesuai standart.
Double end
Lusi dobel Benang lusi teranyam sangat berdekatan atau
Nihon dashi berjauhan dengan lainnya karena salah masuk
kesisir.
Thin thick
Tebal tipis
Dan ori
XI. Packing
Bagian Packing bila dimisalkan sebagai sebuah team sepak bola adalah bagaikan bagian penjaga
gawangnya. Banyak orang menyepelekan bagian ini sehingga sering kebobolan dengan
mendapatkan complain bahkan claim gara- gara kesalahan kecil di bagian Packing.
1. Unsur penting.
Ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam mengelola bagian ini, yakni:
1.1. Rekrutmen,
- harus memilih orang yang JUJUR.
- harus memilih orang yang TELITI.
- harus memilih orang yang tidak buta warna.
- harus memilih orang yang JELAS TULISANNYA.
1.2. Harus tertib dalam penyimpana file dan data, sehingga memiliki
TRACKING ABILITY yang tinggi. Ukurannya, semua data dalam 5 (lima) tahun
kebelakang harus dapat ditemukan dalam 15 (lima belas) menit.
1.3. Disiplin dan tanggap dalam menerima order dari pimpinan dalam memenuhi keinginan
konsumen.
Suatu barang yang akan dikirim, terutama untuk kepentingan ekspor, harus terlebih dahulu
diketahui dimensi nya terutama VOLUME nya.
Pada hasil akhir produk, harus ditentukan:
- Volume murni, untuk dapat diperbandingkan dengan beratnya.
- Volume Loading capacity, untuk diketahui berapa banyak barang dapat dimuat
didalam sebuah container.
- Bentuk balok :
Volume : W x H x L
Do
Do
- Volume murni = (Do² – do²) x 3.14 x L