1. Pengertian Herpes Zoster adalah Infeksi Kulit dan Mukosa Yang Di Sebabkan oleh Virus
Varisela-Zoster. Infeksi Ini Merupakann Reaktivasi Virus Yang Terjadi Setelah
Infeksi Primer.
2. Tujuan Sebagai Acuan Dalam Penatalaksanaan Bagi pasien Dengan Herpes Zoster Di
Puskesmas padang Tiji.
3. Kebijakan SK Kepala puskesmas Tentang kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Padang Tiji.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No.5 Tahun 2014 Tentang Panduan praktik klinis
Bagi Dokter Di FKTP.
5. Prosedur Alat Dan Bahan
-Lup
-Laboratorium Sederhana untuk Pemeriksaan Sel Tzanck
6. Langkah- Hasil Anamnesis ( Subjective)
Langkah
Keluhan
Nyeri radikular dan gatal terjadi sebelum erupsi. Keluhan dapat disertai
dengan gejala prodromal sistematik berupa demam, pusing , dan malaise.
Setelah itu timbul gejala kulit kemerahan yang dalam waktu singkat menjadi
vesikel berkelompok dengan dasar eritem dan edema.
Faktor Risiko
a. Umumnya terjadi pada orang dewasa, terutama orang tua.
b. Imunodefisiensi
Pemeriksaan Penunjang
Bila diperlukan, pemeriksaan mikroskopis dengan menemukan sel Tzanck
yaitu sel datia berinti banyak; meskipun pemeriksaan ini tidak spesifik.
Diagnosis Banding
a. Herpes simpleks
b. Dermatitis venenata
c. Pada saat nyeri prodromal: diagnosis dapat menyerupai migrain,
nyeri pleuritik, infark miokard, atau apendisitis.
Komplikasi
a. Neuralgia pasca – herpetik
b. Ramsay hunt syndrome: herpes pada ganglion genikulatum, ditandai
dengan gangguan pendengaran, keseimbangan dan paralisis parsial.
c. Pada penderita dengan imunodefisiensi (HIV, keganasan, atau Usia
lanjut), vesikel sering menjadi ulkus dengan jaringan nekrotik dapat
terjadi infeksi sistemik.
d. Pada herpes zoster oftalmikus, dapat terjadi ptosis paralitik, keratitis,
skleritis, uveitis, korioretinitis, serta neuritis optik.
e. Paralisis motorik.
Kriteria rujukan
Pasien dirujuk apabila:
a. Penyakit tidak sembuh pada 7- 10 hari setelah terapi.
b. Terjadi pada pasien bayi, anak dan geriatri (imunokompromais).
c. Terjadi komplikasi
d. Terdapat penyakit penyerta yang menggunakan multifarmaka
Prognosis
Pasien Dengan imunokompeten, Prognosis Umumnya Adalah Bonam,
Sedangkan Pasien Dengan imunokompromais, Prognosis Menjadi Dubia Ad
Bonam.
7. Bagan Alir -
8. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait - UnitRawat Jalan
- Rujukan Ke Layanan Kesehatan Sekunder
10. Dokumen Terkait Registrasi dan Rekam Medik Pasien
11. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan