Anda di halaman 1dari 5

TELAAH JURNAL INTERNASIONAL DAN NASIONAL

JURUSAN ANALIS KESEHATAN SEMESTER V

Diajukan sebagai Tugas Kelompok


Mata Kuliah Virologi (P) yang Diampuh oleh Asisten I : Bapak Agusrianto Yusuf,
S.Pd, M.Pd dan Asisten II : Noveling Jovancha

Oleh

KELOMPOK III

CYNDRA DINATA O. ABDULLAH 85AK17037

DJIHAN FAHIRA A. MALIK 85AK17040

FRANSISKA POLANGITAN 85AK17046

LIN AGUSTIANI ADAM 85AK17050

MOH. ADHIAKSA DJAMALU 85AK17051

STIKES BINA MANDIRI GORONTALO


PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
2019
1. Judul Jurnal
Skrining HBsAg Pada Remaja Di Surabaya Dengan Menggunakan Rapid
Test.
2. Penulis
a. M. Yusuf Alamudi
b. M. Irfan Hadi
c. Mei Lina Fitri Kumalasari
3. Identitas Jurnal, Jurnal dan Vol
a. Identitas jurnal
Pusat Studi Sero – Proteomik Surabaya ; Universitas Nadhlatul
Ulama Surabaya ; Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Tadulako.
b. Jurnal Nasional
c. Volume 9 • Nomor 1 • Halaman 30 – 33 • 2018.
4. Pendahuluan
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis B, suatu anggota famili hepadnavirus yang dapat menyebabkan
peradangan hati akut atau menahun yang dapat berlanjut menjadi sirosis hati
atau kanker hati. Infeksi virus hepatitis B suatu infeksi sistemik yang
menimbulkan peradangan dan nekrosis sel hati yang mengakibatkan
terjadinya serangkaian kelainan klinik, biokimiawi, imunoserologik, dan
morfologik.
VHB telah menginfeksi sejumlah 2 milyar orang di dunia dan sekitar 240
juta merupakan pengidap virus Hepatitis B kronis. Penyakit Hepatitis
merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang di dunia,
termasuk di Indonesia.
Indonesia merupakan negara dengan pengidap Hepatitis B nomor 2
terbesar sesudah Myanmar diantara negara-negara anggota WHO SEAR
(South East Asian Region). Sekitar 23 juta penduduk Indonesia telah
terinfeksi Hepatitis B. Menurut hasil Riskesdas tahun 2007, hasil pemeriksaan
Biomedis dari 10.391 sampel serum yang diperiksa, prevalensi HBsAg positif
9.4% yang berarti bahwa diantara 10 penduduk di Indonesia terdapat seorang
penderita Hepatitis B virus. Berdasarkan pemeriksaan HBsAg pada kelompok
donor darah di Indonesia prevalensi Hepatitis B berkisar antara 2,50-36,17 %.
Selain itu di Indonesia infeksi virus hepatitis B terjadi pada bayi dan anak,
diperkirakan 25-45% pengidap adalah karena infeksi perinatal.
5. Tujuan
Tujuan dari jurnal ini yaitu untuk mendeteksi HBsAg pada remaja di
Pusat Studi Kesehatan Pondok Pesantren Universitas Nadhlatul Ulama
Surabaya.
6. Manfaat
Manfaat dari jurnal ini yaitu dapat mendeteksi HbsAg pada remaja di
Pusat Studi Kesehatan Pondok Pesantren Universitas Nadhlatul Ulama
Surabaya pada tahun 2017
7. Metode
Penelitian ini menggunakan metode manual rapid test monotest yang
akan menunjukkan strip satu untuk hasil yang negatif dan strip dua untuk
hasil positif HBsAg.
8. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil
Gambaran karakteristik remaja Pusat Studi Kesehatan Pondok
Pesantren Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya berdasarkan jenis
kelamin yang mengikuti penelitian ditunjukkan pada tabel berikut :

Jenis kelamin Jumlah remaja %


Perempuan 51 orang 94,44
Laki – laki 3 orang 5,56
Tabel 1 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 1 menunjukkan bahwa responden paling banyak berjenis


kelamin perempuan dengan prosentase 94,44 %. Responden berjenis
kelamin laki-laki adalah sebesar 5,56%. Hasil pemeriksaan dengan
menggunakan manual rapid test monotest akan menunjukkan strip satu
untuk hasil yang negatif dan strip dua untuk hasil positif HbsAg.
Gambaran hasil pemeriksaan pada penelitian ini dapat dilihat dari
gambar barikut :
Gambar 1 Rapid test HbsAg Monotest menunjukan hasil negatif terhadap
54 orang

b. Pembahasan
Hepatitis B merupakan penyakit yang banyak ditemukan didunia dan
dianggap sebagai persoalan kesehatan masyarakat yang harus
diselesaikan. Hal ini karena selain prevalensinya tinggi, virus hepatitis B
dapat menimbulkan problema pasca akut bahkan dapat terjadi cirroshis
hepatitis dan karsinoma hepatoseluler primer.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan 54 remaja negatif
HbsAg. Hal ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Aini dan susiloningsih pada tahun 2013 yang menyatakan bahwa
dari 97 siswi yang diambil darahnya HbsAg positif ada 2 siswi. Selain
itu, hasil penelitian ini juga memiliki perbedaan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Gogos pada tahun 2000 yang melakukan penelitian pada
populasi umum dan kelompok tertentu di Yunani Barat Daya menemukan
prevalensi HBsAg positif sebesar 2,1 %. Budihusodo dan Nadia telah
meneliti pada pendonor darah di Jakarta dan Padang menunjukkan
prevalensi yang lebih tinggi yaitu 5,7 % untuk HBsAg dan HBsAg
positif terbanyak terdapat pada kelompok usia dibawah 30 tahun sebesar
39,01 %.
9. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak
ditemukan remaja yang positif hepatitis berdasarkan pemeriksaan HbsAg.

10. Kelebihan Jurnal


Kelebihan dari jurnal ini yaitu menjelaskan populasi pasien yang
termasuk sampel lalu menentukan sampel menggunakan tehnik accidental
sampling, menjelaskan proses pengumpulan data dan tahap – tahap
melakukan penelitian serta dapat menunjukkan hasil melalui gambar hasil
rapid test.
11. Kekurangan Jurnal
Kekurangan dari jurnal ini yaitu peneliti tidak meneliti sampel pada
remaja yang memang telah memiliki gejala seperti terinfeksi HbsAg serta
peneliti tidak melampirkan gambar hasil negatif sesuai dengan sampel yang
diperiksa yakni 54 sampel.

12. Rekomendasi
Dari jurnal yang telah kami telaah maka yang dapat kami
rekomendasikan atau saran yang dapat kami sampaikan yaitu di harapkan
adanya gejala-gejala yang dapat ditimbulkan sehingga dilakukannya
penelitian ini, kemudian selain peneliti melakukan tes HbsAg diharapkan
peneliti dapat melakukan test anti HBs agar memastikan bahwa sampel yang
digunakan sudah memiliki anti body VHB serta adanya penyeluhan untuk
remaja sehingga dapat mencegah terjadinya VHB.

Anda mungkin juga menyukai