Anda di halaman 1dari 3

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual


3.2 Skema Kerangka Konseptual

Coenzym Q10 sebagai antiaging : Asam hyaluronat sebagai moizterizer :


- Antioksidan endogen - Viskoelastis
- Menghambat ROS yang - Biokompatibel
diinduksi oleh sinar UV - Anti wrinkle
- Meningkatkan kolagen dan - Non toxic
asam hyaluronic di dermis - Biodegradable
- Melindungi dermal matriks - Peningkat penetrasi
dan fibroblast

membutuhkan
Kekurangan Coenzym Q10:
- Antioksidan endogen Sistem penghantaran yang sesuai Kelebihan nanoteknologi :
- Menghambat ROS yang - Stabilitas kimia bahan aktif
diinduksi oleh sinar UV meningkat >>
- Meningkatkan kolagen dan - Stabilitas fisik >>
asam hyaluronic di dermis - Bioavailabitas dikulit >>
- Melindungi dermal matriks dan Nanoteknologi - Iritasi <<
fibroblast - Film formation
- Controlled acclusion
salah satunya
- Menghidrasi kulit
Nanostructured Lipid Carrier (NLC),
memiliki bentuk partikel padat dimana obat
terjebak dalam lipid padat

Lemak padat : setil palmitate


Lemak cair : minyak zaitun
Surfaktan : Tween 80 dan Span 80
Kosurfaktan : etanol
Fase air : dapar asetat pH 4,2± 0,2

Coenzym Q10-HA diformulasi dalam sitem penghantaran NLC,


diharapkan coenzym Q10-HA dalam NLC memiliki efektivitas >>,
stabilitas >>, dibandingkan dengan NLC coenzym Q10 tanpa HA

Gambar 3.1 Skema kerangka konseptual


3.3 Hipotesis Penelitian

1. Coenzym Q10 dan Asam hyaluronic dalam sistem penghantaran nanostructure lipid

carrier (NLC) memiliki stabilitas fisik yang baik.

2. Coenzym Q10 dan Asam hyaluronic dalam sistem penghantaran nanostructure lipid

carrier (NLC) memiliki efektifitas antiaging ( penembusan kulit dan kerapatan

kolagen) yang baik.

Anda mungkin juga menyukai