Oleh
ABSTRACT
The problem of this research was how the use of affix in newspaper headlines Lampung
Post. The purpose of this research was to describe the affix in newspaper headlines
Lampung Post and its implications for indonesian learning in high school. This research
used a qualitative descriptive method. The data source of this research is newspaper
headlines lampung post. Based on the analysis of data, it was found that the use of
affixes include prefixes, suffixes, konfiks, and the combination of affixes. The result of
this research can also be used as teaching materials of indonesian language learning
competencies releated to writing text news.
ABSTRAK
Masalah penelitian ini adalah bagaimana penggunaan afiks dalam berita utama surat
kabar Lampung Post. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan afiks dalam berita
utama surat kabar Lampung Post dan implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber
data penelitian ini adalah berita utama surat kabar Lampung Post. Teknik pengumpulan
dan analisis data yang digunakan adalah analisis teks. Berdasarkan hasil analisis data
ditemukan afiks berupa prefiks, sufiks, konfiks, dan kombinasi afiks. Afiks pada kajian
ini dapat digunkana sebagai bahan ajar pembelajaran bahasa Indonesia di SMA yang
berkaitan dengan kompetensi menulis teks berita.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2014
PENDAHULUAN informasi internasional nasional,
Bahasa memiliki peran yang regional (daerah), dan dibaca oleh
amat penting dalam kehidupan sehari- sebagian besar masyarakat Lampung,
hari. Bahasa digunakan sebagai alat baik dari kalangan bawah, menengah
komunikasi dalam berinteraksi sesama maupun atas. Surat kabar Lampung Post
manusia. Salah satu kunci sukses dalam memuat berbagai kolom berita dan salah
berkomunikasi dengan menggunakan satu yang sangat menarik ialah kolom
bahasa adalah ketepatan dan keteraturan berita utama. Berita utama dalam surat
berbahasa. Ketepatan dan keteraturan kabar ialah kolom yang menjadi sorotan
berbahasa itu tentu saja memerlukan utama pembaca. Hal ini karena berita
pengetahuan dan pemahaman yang luas utama letaknya di halaman pertama dan
mengenai ilmu kebahasaaan. Salah satu selalu menyuguhkan informasi atau
kajian dalam ilmu bahasa yang penting topik terhangat yang sedang terjadi di
diketahui dan dipelajari adalah masyarakat.
morfologi. Morfologi adalah bagian dari Keterampilan mengenai tata
ilmu bahasa yang membicarakan atau bentuk kata atau ilmu morfologi,
yang mempelajari seluk-beluk bentuk khususnya afiks juga memegang peran
kata serta pengaruh perubahan- penting dalam pembelajaran Bahasa
perubahan bentuk kata terhadap Indonesia. Salah satu pembelajaran
golongan dan arti kata, atau dengan kata Bahasa Indonesia yang terkait dengan
lain perubahan dalam fungsi gramatik penelitian ini tertuang dalam silabus
maupun semantik (Ramlan, 1987: 21). kurikulum 2013 untuk SMA kelas XII
Proses morfologis (pembentukan semester ganjil, yakni pada
kata) dalam bahasa Indonesia dapat pembelajaran mengenai teks berita,
dilakukan dengan tiga cara, yakni proses yakni pada Kompetensi Dasar 4.2, yakni
pembubuhan afiks (afiksasi), proses memproduksi teks berita yang koheren
pengulangan (reduplikasi), dan proses sesuai dengan karakteristik teks baik
pemajemukan (komposisi) (Ramlan, secara lisan maupun tulisan. Namun,
1987: 52). Dari ketiga proses tersebut, pada proses pembelajaran biasanya guru
penelitian ini memfokuskan pada proses kurang bervariasi dalam memberikan
pembubuhan afiks atau afiksasi. Afiksasi media mengenai pembelajaran ini. Salah
ialah pengimbuhan pada suatu satuan, satu alternatif yang dapat digunakan
baik berupa bentuk tunggal maupun sebagai tambahan materi dan media
kompleks dengan tujuan untuk dalam pembelajaran yang berkaitan
membentuk suatu kata. Secara umum, dengan tata bentuk kata ini ialah dengan
afiks dalam bahasa Indonesia terbagi menggunakan berita utama pada surat
menjadi enam jenis afiks, yaitu (1) kabar Lampung Post. Hal itu
prefiks (awalan), (2) sufiks (akhiran), (3) dikarenakan dalam berita utama pada
infiks (sisipan), (4) konfiks, (5) surat kabar Lampung Post ini banyak
simulfiks, dan (6) kombinasi afiks. disajikan contoh-contoh kata yang
Berkomunikasi juga memerlukan terbentuk dari proses morfologis,
media. Salah satu media komunikasi khususnya afiksasi.
tidak langsung adalah surat kabar atau Alasan lainnya peneliti
koran. Fungsi utama surat kabar tersebut melakukan penelitian ini ialah karena
adalah menyampaikan informasi dan dari beberapa penelitian sejenis yang
pendapat seseorang tentang suatu hal. dilakukan oleh mahasiswa pendidikan
Salah satu surat kabar yang terbit di Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Bandar Lampung adalah Lampung Post Lampung belum mampu menjawab hal
(Lampost). Surat kabar tersebut memuat yang dimaksud peneliti.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 2
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2014
Dari berbagai pendapat mengenai e. Simulfiks
cara mengidentifikasi afiks dalam Simulfiks adalah afiks yang
sebuah kata, peneliti mengacu pada dimanifestasikan dengan ciri-ciri
pendapat Kridalaksana (1996: 28-29) segmental yang dileburkan pada bentuk
yang berpendapat bahwa dalam bahasa dasar. Dalam bahasa Indonesia,
Indonesia terdapat enam indikator untuk simulfiks dimanifesasikan dengan
menentukan penggunaan afiks. nasalisasi dari fonem pertama suatu
indikator-indikator tersebut sebagai bentuk dasar. Simulfiks hanya lazim
berikut. terdapat pada ragam bahasa Indonesia
a. Prefiks nonstandar. Contoh berikut terdapat
Prefiks atau awalan adalah afiks yang dalam ragam nonstandar: kopi – ngopi,
ditempatkan di bagian muka suatu kata soto – nyoto (Kridalaksana, 1996: 29).
dasar (Alwi, dkk., 2003: 31). Jenis-jenis f. Kombinasi Afiks
prefiks dalam bahasa Indonesia meliputi Kombinasi afiks merupakan gabungan
prefiks {ber-}, {per-}, {ke-}, {se-}, {pe- beberapa afiks yang memunyai bentuk
}, {peN-}, {di-}, {meN-}, dan {ter-}. dan makna gramatikal tersendiri, muncul
b. Infiks secara bersama pada bentuk dasar, tetapi
Infiks atau sisipan adalah afiks yang berasal dari proses yang berlainan
diselipkan di tengah kata dasar (Alwi, (Kridalaksana, 1996: 31). Dalam bahasa
dkk., 2003: 31). Pembubuhan infiks Indonesia, terdapat beberapa kombinasi
dalam pembentukan kata adalah dengan afiks yang lazim digunakan, yakni
menyisipkan infiks tersebut di antara kombinasi afiks {me-kan}, {di-kan},
konsonan dan vokal pada suku pertama {me-i}, {di-i}, {diper-kan}, {memper-
kata dasar. Infiks yang terdapat dalam kan}, {diper-i}, {se-nya}, {keber-an},
bahasa Indonesia adalah {-el-}, {-em-}, {keter-an}, {ber-an}, {memper-},
{-er-}, dan {-in-}. {diper-}, {memper-i}, {ter-kan},
c. Sufiks {pember-an}, {ber-R} dan {ber-kan}.
Sufiks adalah morfem terikat yang sebagai berikut (Kridalaksana, 1996:
ditempatkan di bagian belakang kata 31).
(Alwi, dkk.. 2003: 31). Sufiks-sufiks
dalam bahasa Indonesia, yaitu sufiks {- METODE
an}, {-i}, {-kan}, {-nya}, {-in}, {-al}, Metode yang digunakan dalam
{-il}, {-iah},{-if}, {-ik}, {-is}, {-istis}, penelitian ini adalah metode penelitian
{-at}, {-si}, {-ika}, {-ir}, {-ur}, {- deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif
ris},{-us}, {-isme}, {-is}, {-isasi}, {- adalah proses penelitian yang dilakukan
isida}, {-ita}, {-or}dan {-tas} dengan tidak mengutamakan pada
(Kridalaksana, 1996: 64-81). angka-angka, tetapi mengutamakan
d. Konfiks kedalaman terhadap interaksi
Konfiks diimbuhkan secara serentak antarkonsep yang sedang dikaji secara
atau bersamaan pada bentuk dasar. empiris (Semi, 1993: 23). Selanjutnya,
Konfiks adalah satu morfem dengan satu penelitian deskriptif adalah metode
makna gramatikal (Kridalaksana, 1996: penelitian yang berusaha
29). Dalam bahasa Indonesia terdapat menggambarkan dan
beberapa konfiks, yang meliputi konfiks menginterpretasikan objek sesuai dengan
{ke-an}, {per-an}, {peN-an}, {ber-an}, apa adanya. Penelitian deskriptif pada
{se-nya}, dan {ber-R} (Kridalaksana, umumnya dilakukan dengan tujuan
1996: 47-82). utama, yaitu menggambarkan secara
sistematis fakta dan karakteristik objek
atau subjek yang diteliti secara tepat
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 3
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2014
(Sukardi, 2008: 157). Dengan Pembahasan
menggunakan metode penelitian Berdasarkan sumber data dalam
deskriptif kualitatif ini, peneliti berita utama pada surat kabar Lampung
menggambarkan dan mendeskripsikan Post yang berjumlah sepuluh berita
mendeskripsikan penggunaan afiks utama ditemukan beberapa data kalimat
dalam berita utama surat kabar Lampung yang mengandung afiks. Penggunaan
Post dan implikasinya terhadap afiks tersebut meliputi prefiks, sufiks,
pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. konfiks, dan kombinasi afiks. Dalam
Sumber data penelitian ini adalah surat penelitian ini tidak ditemukan
kabat Lampung Post edisi Januari 2014 pengunaan kata berinfiks dan
yang berjumlah 28 eksemplar. bersimulfiks. Implikasi hasil penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia
dalam menganalisis data, yaitu (1) dapat dilihat melalui bahan ajar.
mengumpulkan surat kabar Lampung 1. Prefiks
Post edisi Januari 2014, (2) memilih Penggunaan prefiks di dalam
berita utama bertema “Peristiwa” dalam sumber data tidak semua muncul, hanya
surat kabar Lampung Post yang akan terdapat tujuh jenis prefiks yang meliputi
digunakan sebagai sumber data sehingga prefiks {ber-}, {se-}, {pe-}, {peN-},
sumber data yang digunakan hanya {di-}, {meN-}, dan {ter-}. Jika dilihat
berjumlah tujuh artikel berita utama, (3) dari segi kuantitas, penggunaan prefiks
menandai bentuk kata yang yang ditemukan dalam sumber data
menggunakan proses pengimbuhan sebanyak 387 kata. Berikut ini adalah
(afiksasi), (4) memberikan kode pada pembahasan mengenai penggunaan
setiap afiks yang ditemukan, (5) prefiks tersebut.
mengklasifikasikan setiap bentuk a. Penggunaan Prefiks {ber-}
penggunaan afiks yang telah didapat, (6) Berdasarkan proses
menganalisis setiap bentuk penggunaan morfofonemik, prefiks {ber-} memunyai
afiks berdasarkan jenis-jenis afiks, yakni tiga alomorf, yakni {ber-}, {be-}, dan
prefiks, infiks, sufiks, konfiks, simulfiks, {bel-}. Dalam penelitian ini, ditemukan
dan kombinasi afiks, (7) dua macam bentuk alomorf prefiks
mendeskripsikan implikasi penggunaan {ber-}, yaitu {ber-} dan {be-}. Berikut
afiks dalam berita utama surat kabar ini contoh penggunaan prefiks {ber-}.
Lampung Post edisi Januari 2014
terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia Puting beliung juga menumbangkan
di SMA, (8) menyimpulkan hasil sebatang pohon berusia ratusan
analisis bentuk penggunaan afiks pada tahun di Kelurahan Kupangteba,
berita utama surat kabar Lampung Post. Telukbetung Utara, Bandar
Lampung. (LP-9Jan/P74)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Dari segi bentuk, pada contoh
Hasil penelitian ini mencakup kalimat di atas kata berusia terbentuk
deskripsi penggunaan afiks dalam berita dari ber- + usia. Selanjutnya, dari segi
utama surat kabar Lampung Post dan makna, pada kalimat (1) dan (2) kata
implikasinya terhadap pembelajaran berusia dan kata berencana sama-sama
sastra di SMA. menyatakan makna
‘memiliki/memunyai/ada’.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 4
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2014
b. Penggunaan Prefiks {se-} Warga segera mengungsi ke tanggul
Ketika diimbuhkan pada suatu penangkis dan rumah sanak
bentuk dasar, prefiks {se-} tidak familinya karena rumah milik warga
mengalami perubahan bentuk. Berikut sudah tergenang air hingga sedalam
ini contoh penggunaan prefiks {se-}. 1 meter. (LP-10Jan/P82)
Dari segi bentuk, pada contoh
Puting beliung juga menumbangkan kalimat di atas kata penangkis terbentuk
sebatang pohon berusia ratusan dari peN- + tangkis. Prefiks {peN-} pada
tahun di Kelurahan Kupangteba, kata penangkis mengalami perubahan
Telukbetung Utara, Bandar bentuk menjadi {pen-} dan fonem /t/
Lampung. (LP-9Jan/P74) pada bentuk dasar tangkis ini mengalami
peluluhan dari bunyi prefiks tersebut.
Dari segi bentuk, kata sebatang Selanjutnya, dari segi makna, kata
terbentuk dari se- + batang. Selanjutnya, penangkis menyatakan makna ‘alat
dari segi makna penggunaan prefiks untuk menangkis’.
{se-} memiliki makna yang berbeda-
beda sesuai dengan konteks kalimatnya. e. Penggunaan Prefiks {di-}
Pada kalimat kata sebatang menyatakan Berikut ini contoh penggunaan
makna ‘satu batang’. prefiks {di-}.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 5
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2014
Dari segi bentuk, pada contoh Berikut ini contoh penggunaan sufiks
kalimat di atas kata melaut terbentuk tersebut.
dari meN- + laut. Prefiks {meN-} pada a. Penggunaan Sufiks {-an}
kata melaut tersebut mengalami Berikut ini dipaparkan beberapa
perubahan bentuk menjadi {me-}. contoh penggunaan sufiks {-an}.
Selanjutnya, dari segi makna, pada
kalimat (1) kata melaut menyatakan Meskipun tetap saja ada nelayan
makna ‘menuju arah/pergi ke laut’. yang berani melaut, hasil tangkapan
mereka hanya sedikit karena tidak
g. Penggunaan Prefiks {ter-} berani ke tengah. (LP-20Jan/S84)
Berdasarkan proses
morfofonemik, prefiks {ter-} memunyai Pengimbuhan sufiks {-an}
tiga bentuk alomorf, yakni {ter-}, {te-}, dilakukan dengan merangkaikannya di
dan {tel-}. Dalam penelitian ini, belakang kata yang diimbuhinya. Dilihat
ditemukan dua macam bentuk alomorf dari segi bentuk, kata tangkapan
prefiks {ter-}, yaitu {ter-} dan {te-}. terbentuk dari tangkap + -an.
Berikut ini contoh penggunaan prefiks Selanjutnya, dari segi makna, kata 3000-
{ter-}. an menyatakan makna ‘sekitar’
sedangkan kata tangkapan menyatakan
Lahan yang terendam meliputi makna ‘hasil menangkap’.
komoditas padi, jagung, sawit, dan
singkong. (LP-9Jan/P78) b. Penggunaan Sufiks {-nya}
Ketika diimbuhkan pada bentuk
Dari segi bentuk, pada contoh dasar, sufiks {-nya} tidak mengalami
kalimat di atas kata terendam terbentuk perubahan bentuk. Berikut dipaparkan
dari ter- + rendam. Prefiks {ter-} pada beberapa contoh penggunaan sufiks {-
kata terendam dalam contoh kalimat di nya}.
atas mengalami perubahan bentuk
menjadi {te-} karena prefiks {ter-} Ratusan nelayan tidak melaut karena
ditambahkan pada bentuk dasar yang kencangnya angin dan tingginya
dimulai dengan fonem /r/. Selanjutnya, gelombang. (LP-20Jan/S83)
dari segi makna, kata terendam
menyatakan makna ‘sudah’. Dari segi bentuk, kata
kencangnya pada contoh kalimat di atas
2. Sufiks terbentuk dari kencang + -nya. Dari segi
Dalam penelitian ini, ditemukan maknanya, sufiks {-nya} dapat
lima jenis sufiks yang meliputi sufiks {- menyatakan makna ‘hal (dasar)’ dan
an}, {-nya}, {-al}, {-if}, dan {-tas}. makna ‘penegasan’ (Chaer, 2008: 163-
Penggunaan sufiks yang ditemukan pada 164). Pada contoh kalimat di atas kata
sumber data termasuk ke dalam jenis kencangnya menyatakan makna ‘hal
sufiks yang tergolong sufiks dalam (dasar)’. Hal itu terjadi karena sufiks {-
bentuk formal. Dengan demikian, dapat nya} akan memiliki makna gramatikal
dikatakan bahwa penggunaan sufiks ‘hal’ jika bentuk dasarnya memiliki
pada berita utama surat kabar Lampung komponen makna (+ keadaan), dan kata
Post ini sudah sesuai dengan tatanan dasar kencang termasuk dalam
yang seharusnya dalam penulisan berita. komponen makna (+keadaan).
Jika dilihat dari segi kuantitas,
penggunaan sufiks yang ditemukan pada
penelitian ini adalah sebanyak 128 kata.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 6
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2014
c. Penggunaan Sufiks {-al} kondusif menyatakan makna
Sufiks {-al} juga tidak ‘bersangkutan dengan kondisi’.
mengalami perubahan bentuk. Berikut
ini beberapa contoh penggunaan sufiks e. Penggunaan Sufiks {-tas}
{-al}. Ketika diimbuhkan pada bentuk
dasar atau kata dasar, sufiks {-tas} tidak
Akibatnya, aliran Way Krui dengan mengalami perubahan bentuk. Berikut
leluasa masuk areal persawahan ini contoh penggunaan sufiks {-tas}.
warga, terlebih saat banjir. (LP-
6Jan/S9) Sebagai pemicu pembentukan awan-
awan sehingga meningkatkan
Dari segi bentuk, kata areal pada peluang hujan dengan intensitas
contoh kalimat di atas terbentuk dari tinggi, ujarnya. (LP-15Jan/S64)
area + -al dan materi + -al. Dari segi
maknanya, sufiks {-al} hanya memiliki Dari segi bentuknya, pada contoh
satu makna, yaitu ‘bersangkutan dengan’ kalimat di atas, kata intensitas terbentuk
(Kridalaksana, 1996: 64). Dengan dari intens + -tas. Sama halnya dengan
demikian pada contoh kalimat di atas sufiks {-if} dan {-al}, sufiks {-tas} juga
kata areal menyatakan makna merupakan kata yang diserap dari bahasa
‘bersangkutan dengan area’. asing. Kata intensitas pada contoh
kalimat di atas diserap dari bahasa
d. Penggunaan Sufiks {-if} Inggris, yaitu intens. Selanjutnya, dari
Ketika diimbuhkan pada bentuk segi makna, sufiks {-tas} mengandung
dasar atau kata dasar, sufiks {-if} tidak makna ‘abstrak’ (Kridalaksana, 1996:
mengalami perubahan bentuk. 80). Berdasarkan makna gramatikalnya,
Penggunaan sufiks {-if} yang ditemukan kata intensitas pada contoh kalimat di
pada penelitian ini hanya pada kalimat atas menyatakan makna ‘abstrak’.
berikut.
3. Konfiks
Kepada warga, Bupati meminta Dalam penelitian ini, ditemukan
menjaga situasi agar kondusif dan penggunaan konfiks yang meliputi
meminta masyarakat yang memiliki konfiks {ke-an}, {per-an}, {peN-an},
senjata api agar menyerahkan {ber-an}, {se-nya} dan {ber-R}. Jika
kepada pihak kepolisian. (LP- dilihat dari segi kuantitas, penggunaan
4Jan/S7) konfiks yang ditemukan pada penelitian
ini adalah sebanyak 78 kata. Berikut ini
Dari segi bentuknya, kata yang pembahasan mengenai penggunaan
bercetak tebal pada kalimat di atas konfiks tersebut.
diturunkan dengan menambahkan sufiks a. Penggunaan Konfiks {ke-an}
{-if} pada bentuk dasar kondisi sehingga Berikut ini beberapa contoh
kata kondusif pada kalimat di atas penggunaan konfiks {ke-an}.
terbentuk dari kondisi + -if. Sufiks {-if}
ini biasanya diimbuhkan pada kata yang Kerusakan infrastruktur tersebut
diserap dari bahasa asing. Selanjutnya, terjadi di Kampung Candrajaya,
dari segi maknanya, sufiks {-if} hanya Kecamatan Tulangbawang Tengah,
memiliki satu makna, yaitu Tuba Barat. (LP-20Jan/K59)
‘bersangkutan dengan’ (Kridalaksana,
1996: 65). Dengan demikian kata Dari segi bentuk, pada kalimat di
atas kata kerusakan terbentuk dari ke- +
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 7
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2014
rusak + -an. Kata kerusakan pada peluang hujan dengan intensitas
contoh kalimat di atas terbentuk dari tinggi, ujarnya. (LP-15Jan/K43)
gabungan prefiks {-ke} dan sufiks {-an}
yang secara bersama-sama atau serentak Dari segi bentuk, pada contoh
diimbuhkan pada kata dasar rusak. kalimat di atas kata pembentukan
Selanjutnya dari segi makna, kata terbentuk dari peN- + bentuk + -an.
kerusakan pada contoh kalimat di atas Prefiks {peN-} pada konfiks {peN-an}
menyatakan makna ‘perihal atau dalam kata pembentukan ini mengalami
peristiwa yang berhubungan dengan perubahan bentuk menjadi {pem-}.
masalah rusak’. Selanjutnya, dari segi makna, kata
pembentukan menyatakan makna ‘proses
b. Penggunaan Konfiks {per-an} membentuk’.
Berdasarkan proses
morfofonemik, konfiks {per-an} d. Penggunaan Konfiks {ber-an}
memunyai tiga bentuk variasi alomorf. Penggunaan konfiks {ber-an}
Dalam penelitian ini, hanya ditemukan yang ditemukan pada penelitian ini
alomorf {per-an} sedangkan alomorf adalah sebanyak 1 kata. Berikut ini
{pe-an} dan {pel-an} tidak ditemukan. dipaparkan penggunaan konfiks {ber-
Berikut ini beberapa contoh penggunaan an} tersebut.
konfiks {per-an}.
Ratusan orang panik dan
Warga juga menutup semua pintu air berhamburan ke luar rumah, kata
yang mengarah ke lokasi Kepala Desa Karanganyar di lokasi
permukiman. (LP-12Jan/K37) kejadian, Rabu (8/1). (LP-9Jan/K21)
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 9
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2014
c. Penggunaan Kombinasi Afiks {me- e. Penggunaan Kombinasi Afiks
i} {memper-kan}
Sama halnya dengan prefiks Kombinasi afiks {memper-kan}
{meN-}, kombinasi afiks {me-i} juga adalah prefiks {meN-}, prefiks {per-},
mengalami perubahan bentuk sesuai dan sufiks {-kan} yang diimbuhkan
dengan proses morfofonemiknya. Pada secara bertahap pada sebuah bentuk
penelitian ini, ditemukan beberapa dasar. Dalam penelitian ini, penggunaan
kombinasi afiks {me-i} dengan bentuk kombinasi afiks {memper-kan} yang
alomorf {meng-i}, {me-i}, {men-i}, dan ditemukan hanya terdapat pada kalimat
{mem-i}. Berikut ini contoh penggunaan berikut ini.
kombinasi afiks {me-i}. Bahkan, BMKG memperkirakan
puncak musim hujan bakal terjadi
Merasa sebagai penggarap dan awal Februari mendatang. (LP-
menanami lahan, Pot tidak terima 15Jan/KA67)
sehingga terjadi keributan. (LP-
4Jan/KA12) Dari segi bentuknya, kata
memperkirakan di atas terbentuk dari
Dari segi bentuk, pada contoh meN- + per- + kira + -kan. Pada bentuk
kalimat di atas kata menanami terbentuk ini, prefiks {meN-} mengalami
dari meN- + tanam + -i. Prefiks {meN-} perubahan bentuk menjadi {mem-}. Dari
pada kata menanami mengalami segi makna, kata memperkirakan pada
perubahan bentuk menjadi {men-} dan data kalimat di atas menyatakan makna
fonem /t/ pada bnetuk dasar tanam ‘melakukan perkiraan’.
mengalami peluluhan. Dari segi makna,
kata menanami menyatakan makna f. Penggunaan Kombinasi Afiks
‘melakukan/menanam di (lokatif)’ {diper-kan}
sedangkan pada kata memenuhi Berikut ini contoh penggunaan
menyatakan makna ‘membuat jadi kombinasi afiks {diper-kan}.
penuh (kausatif)’.
Bencana yang merusak 22 rumah itu
d. Penggunaan Kombinasi Afiks {di- diperkirakan menimbulkan
i} kerugian sekitar Rp10 Juta. (LP-
Berikut ini dipaparkan beberapa 9Jan/KA37)
contoh penggunaan kombinasi afiks
{di-i}. Dari segi bentuknya, kata
diperkirakan pada contoh kalimat di atas
Ketika dihubungi kembali oleh terbentuk dari di- + per- + kira + -kan.
keluarga, korban sudah tidak Dari segi maknanya, kata diperkirakan
menjawab lagi meski teleponnya tersebut menyatakan makna
aktif. (LP-4Jan/KA10) ‘dijadikan/dibuat perkiraan’.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 10
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2014
Ditinjau dari segi bentuknya, Dilihat dari segi bentuknya, kata
pada contoh kalimat di atas kata keberadaan pada contoh kalimat di atas
diperbaiki terbentuk dari di- + per- + terbentuk dari ke- + ber- + ada + -an.
baik + -i. Dari segi makna, kata Dari segi makna, kata keberadaan
diperbaiki tersebut menyatakan makna tersebut menyatakan makna ‘perihal/hal
‘dijadikan lebih baik’. berada’.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Chaer, Abdul. 1998. Tata Bahasa
Praktis Bahasa Indoneisa. Jakarta:
Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa
Indonesia (Pendekatan Proses).
Jakarta: Rineka Cipta.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 13