Anda di halaman 1dari 9

Mengetahui Teknik Pengukuran Besaran Optik dengan

Luxmeter

Veryanta (Penulis)1, Annisa C Dwicahya, Riana D, Siti Syarifah


Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Universitas Indonesia, Depok, 12345, Indonesia

E-mail: veryanta@sci.ui.ac.id

Abstract. Optik merupakan salah satu kajian utama Fisika. Salah satu bagian optic juga
menjadi besaran pokok, Intensitas Cahaya dengan SI Candela (Cd). Luxmeter adalah pengukur
luminance, daya dari jumlah cahaya yang melewati daerah tertentu dengan arah tertentu. Pada
jurnal ini diperoleh data empiris dari experiment yang dilakukan penulisyang memvariasikan
arus tertentu dan panjang lintasan yang harus dilalui foton atau lebih tepatnya cahaya.

1. Pendahuluan
Optik memiliki tempat tersendiri dalam kajian Fisika, dan menjadi materi utama yang memiliki
besaran pokok yang diakui International Standard dengan satuan Candela berdimensi J. Aplikasi
optic dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, seperti pebisnis yang menggunakan kacamata,
pelangi, gradien cahaya, dsb. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Partikel elementer
cahaya yang kita ketahui seperti foton. Cahaya juga memiliki intensitas kekuatan atau daya. Daya ini
biasanya intensitas ini digunakan dengan arah tertentu menembus suatu area dapat dimanfaatkan,
contoh sederhananya adalah transfer dan konversi energy yang terjadi pada sel fotovoltage, mengubah
energy cahaya menjadi arus atau tegangan yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik. Pada jurnal ini,
dijelaskan teknik pengukuran besaran optic dengan Luxmeter, alat pengukur lumance dan
menghubungkannya dengan teori optis, serta menganalisa grafik yang diperoleh berdasarkan
hubungan intensitas cahaya yang diperoleh dengan arus dan jarak.

2. Teori Dasar

2.1. Penjelasan Teori Dasar Utama Praktikum

Intensitas cahaya adalah besaran pokok fisika untuk mengukur daya yang dipancarkan oleh
suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut. Satuan SI dari intensitas cahaya adalah
Candela (Cd) atau Luminous Intensity (Iv). Satuan lainnya untuk cahaya adalah lumen (lm) atau
Luminous Flux (Φv) dimana jika kita ingin mengubah candela menjadi lumen dapat dirumuskan:

1 cd = 4π lm (1)

1 lm = 1/4π cd (2)
1
To whom any correspondence should be addressed.
1 lm = 0.079 cd (3)

Luxmeter adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya atau tingkat
pencahayaan. Luxmeter pada hakikatnya tidak mengukur intensitas cahaya, tetapi yang diukur adalah
luminance (Lv). Luminance adalah ukuran fotometri dari intensitas cahaya per satuan luas cahaya yang
berjalan dengan arah tertentu atau dapat dikatakan bahwa luminance menggambarkan jumlah cahaya
yang melewati atau dipancarkan dari suatu daerah tertentu. Besaran SI dari luminance adalah candela
per meter kuadrat (Cd/m2), sedangkan besaran CGS nya adalah stilb, yang sama dengan satu candela
per sentimeter kuadrat (Cd/cm2) atau (10KCd/cm2). Sehingga jika kita ingin mencari nilai dari
Luminance (Lv) kita dapat menghitungnya dengan membagi Luminous Intensity (Cd) dengan luas
penampang dari luxmeter yang digunakan (m2).

Prinsip kerja dari lux meter adalah mengubah energi dari foton menjadi elektron. Idealnya satu foton
dapat membangkitkan satu elektron. Cahaya akan menyinari sel foto yang kemudian akan ditangkap
oleh sensor sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Kemudian alat ini
mengkonversi cahaya menjadi arus listrik, mengukur arusnya dan mengubahnya menjadi satuan lux.
Di dalam perangkat lux meter ini terdapat suatu penguat yang berfungsi memperkuat arus yang masuk
sehingga arus dapat terbaca. Tanpa penguat arus ini arus yang dihasilkan oleh cahaya tidak mungkin
terbaca karena arus yang dihasilkan sangat kecil. Untuk lux meter digital hasilnya akan ditampilkan
pada layar panel sedangkan untuk lux meter analog arus akan menggerakkan jarum penunjuk skala.
Lux meter pada umumnya dapat bekerja pada range suhu 0°C - 40°C, dengan penggunaan daya ±10
mW, dan memiliki akurasi ± (5%+1) dibawah 3000 lx dan ± (7.5%+1) untuk 3000 lx keatas.

Sensor cahaya yang digunakan pada lux meter adalah photo dioda. Photo dioda digunakan sebagai
komponen pendeteksi ada tidaknya cahaya maupun dapat digunakan untuk membentuk sebuah alat
ukur akurat yang dapat mendeteksi intensitas cahaya dibawah 1 pW/cm2 sampai intensitas diatas 10
mW/cm2. Photo dioda mempunyai resistansi yang rendah pada kondisi forward bias, kita dapat
memanfaatkan photo dioda ini pada kondisi reverse bias dimana resistansi dari photo dioda akan turun
seiring dengan intensitas cahaya yang masuk. Berbagai jenis cahaya yang masuk pada luxmeter baik
itu cahaya alami atapun buatan akan mendapatkan respon yang berbeda dari sensor. Berbagai warna
yang diukur akan menghasilkan suhu warna yang berbeda, dan panjang gelombang yang berbeda pula.
Oleh karena itu pembacaan hasil yang ditampilkan oleh layar panel adalah kombinasi dari efek
panjang gelombang yang ditangkap oleh sensor photo dioda.
Source: Repository Universitas Indonesia
2.2. Persamaan Matematik yang digunakan dalam eksperimen
Pada bagian ini memaparkan persamaan matematik utama yang digunakan dalam eksperimen
praktikum.

Tingkat penerangan, Illuminance, yang terbaca oleh luxmeter dari cahaya yang melewati sensor
luxmeter dengan sudut tertentu sebesar,

The luminous intensity Iv in candela (cd) is equal to the illuminance Ev in lux (lx),
times the square distance from the light source d2 in square meters (m2):

Source: http://www.rapidtables.com/calc/light/how-lux-to-candela.htm
Sedangkan untuk kerapatan distribusi cahaya dari luas yang dilalui sebesar,
Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi dengan memindahkan energi sejumlah:

di mana adalah konstanta Planck, adalah laju cahaya, dan adalah panjang gelombangnya.

3. Metode Eksperimen
Metode eksperimen yang dilakukan dalam proses pengambilan data saat praktikum dituangkan pada
bagian ini.
 Susun seluruh alat percobaan seperti pada gambar set-up percobaan.
 Hubungkan lampu pijar ke catu daya
 Atur jarak antara lampu dan luxmeter dengan jarak 15cm
 Nyalakan lampu dengan mengatur catu daya hingga didapatkan angka pada amperemeter
menunjukkan pada arus sebesar 0.4A
 Catat hasil yang tertera pada luxmeter
 Lakukan percobaan untuk arus sebesar 0.4 A dengan interval jarak 5 cm dari 100 cm hingga
15 cm.
 Setelah menyelesaikan percobaan pertama, ubah transformator sehingga amperemeter
menunjukkan angka 0.375 A hingga 0.2A dengan interval sebesar 0.025A.

4. Data Eksperimen
Berikut output yang diperoleh dari Osiloskop per 4 November 2015.

Figure 1. Data on Lux based on different spaces and currents


Figure 2. Butterfly Hysteresis Loop

Figure 3. Final Hysteresis Loop

5. Pengolahan Data

5.1. Pengolahan data bagian Arus- Ix


5.2. Pengolahan data bagian Lumance-Space Kuadrat
6. Analisis
Pada jurnal ini dicantumkan data yang diperoleh mengacu pada luxmeter dengan memvariasikan jarak
sensor luxmeter dengan lampu dan arus pada lampu. Dari pengolahan diperoleh grafik dengan jarak
yang sama, lux yang diperoleh meningkat sesuai dengan kuat arus yang meningkat juga, sehingga
grafik pengolahan data bagian A secara umum menunjukkan bahwa daya dari intensitas cahaya
semakin besar seiring peningkatan arus yang mengalir pada lampu dalam jarak yang sama. Ini
membuktikan, foton yang dipancarkan lampu semakin banyak dan mempengaruhi daya yang dibaca
oleh luxmeter.
Pada pengolahan grafik B, diperoleh garis kuadratik yang menurun seiring meningkatnya jarak dalam
besar arus yang sama dalam pemancaran foton yang ditangkap sesor luxmeter. Terlihat bahwa pada
penurunan pertama sudah terjadi drop point yang signifikan pada grafik. Semakin jarak kuadrat
meningkat, semakin lux yang terbaca pada luxmeter mengecil drastic dan hal ini kontras berkebalikan.
Hal ini diakibatkan karena foton menempuh jarak yang semakin besar sehingga daya foton yang
dibaca luxmeter semakin mengecil.

7. Kesimpulan
Pada penelitian jurnal ini, dapat disimpulkan bahwa:
 Luxmeter merupakan alat pengukur besaran optic, luminance, yakni jumlah daya dari
cahaya yang melewati suatu daerah dengan derajat tertentu
 Semakin besar daya cahaya yang ditangkap sensor luxmeter (dalam jurnal ini arus
listrik), semakin besar unit lux yang dibaca luxmeter dan dirumuskan dengan

 Semakin besar jarak atau jarak kuadratik yang ditempuh foton dari bohlam, maka daya
yang dibaca luxmeter semakin mengecil

8. Reference
[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Foton
[2] http://science.nasa.gov/science-news/science-at-nasa/2000/ast26apr_1m/
[3] https://en.wikipedia.org/wiki/Lux
[4] http://obengplus.com/articles/2297/1/Beda-Lumens-vs-Candela-vs-Lux-dalam-cahaya-
lampu.html

Acknowledgments
Penulis berterima kasih atas bantuan dan/atau semangat dari rekan kerja, terutama staf teknis dan/atau
dukungan finansial.

Anda mungkin juga menyukai