Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT)


KABUPATEN KUBU RAYA
DOSEN : Hj. WAHDIAH RUDY, SE.MM

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
MERLINA NIM : B1023171011
YOGI PRATAMA NIM : B1023171012
UMIYANI NIM : B1023171013
FIRMAN SUDIARTO H NIM : B1023171014
RISA YUWINDA NIM : B1023171015

MANAJEMEN A MALAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang “Tingkat
Pengangguran Terbuka di Kabupaten Kubu Raya”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam matakuliah Perekonomian
Indonesia di Universitas Tanjungpura.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen
kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Pontianak, 22 September 2019

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan...................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.............................................................................................1


1.2. Permasalahan...............................................................................................2
1.3. Tujuan..........................................................................................................2

Bab II Pembahasan..................................................................................................3

2.1. Profil Kabupaten Kubu Raya.......................................................................5

2.2. Sejarah Kabupaten Kubu Raya....................................................................7

2.3. Kependudukan Kabupaten Kubu Raya........................................................8

2.4. Ketenagakerjaan Kabupaten Kubu Raya.....................................................9

2.4.1. Ketenagakerjaan Kabupaten Kubu Raya Tahun 2017.......................9

24.2. Ketenagakerjaan Kabupaten Kubu Raya Tahun 2018......................14

2.5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Kubu Raya.................18

Bab III Penutup......................................................................................................21

3.1. Kesimpulan.................................................................................................21

3.2. Saran...........................................................................................................22

Daftar Pustaka........................................................................................................23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengangguran adalah angkatan kerja yang sedang mencari atau belum
mendapatkan pekerjaan (Rodrik, 2008; Statistics SA, 2014). Pengangguran
umumnya disebabkan karena proporsi jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding
dengan proporsi jumlah lapangan kerja. Angkatan kerja yang tidak terserap
lapangan kerja inilah yang umumnya menjadi penyebab utama pengangguran
(Kingdon & Knight, 2007). Tingginya tingkat pengangguran di suatu negara atau
wilayah akan membawa dampak negatif terhadap perekonomian. Pengangguran
akan menjadi beban tidak hanya bagi pemerintah, namun juga berdampak terhadap
tatanan sosial hingga lingkungan. Tingginya tingkat pengangguran di suatu
kawasan, akan memicu peningkatan masalah-masalah sosial seperti kriminilatias,
memperlebar jarak ketimpangan, kemiskinan hingga pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh pemukiman kumuh (Dieckhoff, 2011; Wiemers, 2014). Proporsi
lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan angkatan kerja salah satunya
disebabkan terhambatnya investasi. Berbagai kondisi seperti keadaan kawasan
yang kurang kondusif mulai dari aspek politik, keamanan hingga keadaan
lingkungan adalah faktor utama terhambatnya investasi di sebuah wilayah.
Berikutnya, faktor birokrasi yang kurang efisien serta infrastruktur yang belum
mumpuni juga menjadi salah satu sebab utama lambatnya penanaman modal modal
domestik mapun oleh investor asing. Terhambatnya investasi akan menyebabkan
pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan hingga stagnasi, roda
perekonomian yang cenderung melambat atau bahkan stagnan merupakan indikasi
perekonomian sebuah wilayah mengalami depresi, dampak dari depresi bagi sebuha
salah satunya adalah menurunnya kesempatan kerja bahkan jika depresi terjadi
dengan ekstrim bukan hanya menurunnya kesempatan kerja tapi juga hilangnya
pekerjaan (Alvarado, Iñiguez, & Ponce, 2017; Azman-Saini, Baharumshah, & Law,
2010; Iamsiraroj, 2016).

1
1.2. Permasalahan
Salah satu permasalahan pokok di Kabupaten Kubu Raya adalah masalah
pengangguran. Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak
langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah - masalah sosial politik
yang juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar,
arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang
berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi
sangat besar dan kompleks. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu
karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.
Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga
kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.

1.3. Tujuan
Terwujudnya Kabupaten Kubu Raya yang bahagia, bermartabat, terdepan,
berkualitas dan religius.
1. Bahagia
Dimaksudkan sebagai kepuasan, sikap optimis, dan harapan masa depan
masyarakat Kabupaten Kubu Raya terhadap :
a. Peningkatan derajat kesehatan
b. Peningkatan derajat pendidikan
c. Pekerjaan yang memadai
d. Pendapatan rumah tangga yang memadai
e. Keharmonisan keluarga
f. Ketersediaan waktu luang
g. Keharmonisan hubungan sosial
h. Kondisi rumah dan aset yang layak
i. Lingkungan hidup yang berkualitas
j. Keamanan yang kondusif

2
2. Bermartabat
Dimaksudkan sebagai harga diri masyarakat Kabupaten Kubu Raya yang ditandai
adanya :
a. Peningkatan kesejahteraan melalui pemenuhan kebutuhan pokok (sandang,
pangan, dan papan
b. Pengingkatan kehidupan ekonomi melalui pertumbuhan ekonomi,
pemantapan kemandirian pangan, penurunan tingkat kemiskinan,
penurunan pengangguran, dan peningkatan kualitas lingkungan hidup
c. Peningkatan kehidupan sosial budaya berbasis kearifan lokal
d. Peningkatan kemandirian sumber daya manusia, aparatur sipil negara, serta
pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan
kemsyarakatan
e. Jaminan keadilan yang meliputi :

 Hak dan kewajiban warga masyarakat tanpa membedakan latar belakang


suku, agama, ras, dan antar golongan
 Politik pembangunan dengan meminimalisasi kesenjangan perkotaan
dengan pedesaan dan pedesaan dengan pedesaan secara proporsional
berdasarkan kebutuhan (need asessment);
 Orientasi pembangunan yang tidak sekedar mengejar pertumbuhan saja,
namun dinikmati secara adil dan merata oleh segala lapisan masyarakat.

3. Terdepan

Dimaksudkan bahwa Kabupaten Kubu Raya yang terdepan di kalimantan barat


dalam hal tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good and clean
governance), serta peningkatan inovasi, kreativitas dan kualitas masyarakat.

4. Berkualitas

Dimaksudkan bahwa Kabupaten Kubu Raya senantiasa memiliki prestasi di


berbagai sektor baik di level pemerintah, swasta, maupun masyarakatnya yang
ditandai dengan adanya peningkatan kualitas pendidikan maupun kualitas
kesehatan dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan
kompetitif sebagai prasyarat berprestasi serta adanya dorongan dan fasilitasi meraih

3
prestasi di berbagai sektor dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,
dan kemasyarakatan.

5. Religius

Dimaksudkan bahwa Kabupaten Kubu Raya akan senantiasa mengembangkan


karakter sumber daya manusia dengan senantiasa menerapkan nilai-nilai agama
dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan kualitas keimanan dan ketaatan
terhadap tuhan yang maha esa, berakhlaq mulia, serta nilai-nilai moral dalam
melaksanakan' tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta sebagai
landasan memperkokoh sendi-sendi kehidupan masyarakat dan memelihara
keseimbangan perilaku yang berbudaya

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Profil Kabupaten Kubu Raya
Kabupaten Kubu Raya merupakan dataran rendah dengan ketinggian
ratarata ± 84 meter diatas permukaan laut, terletak pada posisi 0˚13’40,83” sampai
dengan 1˚00’53,09” Lintang Selatan, serta 109˚02’19,32” sampai dengan
109˚58’32,16” Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Kubu Raya, adalah berupa
daratan seluas 6 985,24 km2.
Akhir tahun 2018, wilayah administrasi Kabupaten Kubu Raya terdiri dari
9 wilayah Kecamatan, berdasarkan UU Nomor 35 Tahun 2007 luas daratan masing-
masing Kecamatan, yaitu: Batu Ampar (2.002,70 KM2), Terentang (786,40 KM2),
Kubu (1.211,60 KM2), Teluk Pakedai (291,90 KM2), Sungai Kakap (453,17 KM2),
Rasau Jaya (111,07 KM2), Sungai Raya (929,30 KM2), Sungai Ambawang (726,10
KM2), serta Kuala Mandor B (473,00 KM2).
Berdasarkan elevasi (ketinggian dari permukaan laut), dataran di Kabupaten
Kabupaten Kubu Raya terdiri dari:
0 m - 100 m = 20,2 %
101 m - 500 m = 27,2 %
501 m – 1.000 m = 26,7 %
1001 m keatas = 25,9 %
Jarak antara Ibu Kabupaten ke Daerah Kecamatan:
1. Kubu Raya - Padang Tikar:108 km
2. Kubu Raya - Terentang: 31,5 km
3. Kubu Raya - Kubu : 67 km
4. Kubu Raya - Teluk Pakedai : 62 km
5. Kubu Raya - Sungai Kakap : 26 km
6. Kubu Raya - Rasau Jaya : 22 km
7. Kubu Raya - Sungai Raya: 5 km
8. Kubu Raya - Ambawang Kuala: 9 km
9. Kubu Raya - Kuala Mandor: 27 km.

5
Wilayah Kabupaten Kubu Raya bagian utara berbatasan dengan Kota Pontianak
dan Kabupaten Mempawah, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Ketapang
dan Kabupaten Sanggau, bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Kayong
Utara, dan bagian barat berbatasan dengan Laut Natuna.

6
2.2. Sejarah Kabupaten Kubu Raya

Secara historis, sebelum ditetapkan menjadi Daerah Tingkat II, sesuai dengan
UndangUndang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-undang Nomor
3 Tahun 1953 tentang Pembentukan daerah Tingkat II se-Kalimantan, Wilayah
Kabupaten Pontianak merupakan 3 (tiga) Daerah Pemerintah Administratif
Swapraja, yaitu:

1) Swapraja Mempawah dengan Ibukota Mempawah


2) Swapraja Landak dengan Ibukota Ngabang
3) Swapraja Kubu dengan Ibukota Kubu

Beberapa keputusan yang melatarbelakangi pembentukan Kabupaten Raya:

a. Berdasarkan Keputusan Politik DPRD Kab.Pontianak No. 08/1998 tentang


Menerima dan Menyetujui Pemekaran Kabupaten Daerah Tk.II Pontianak
dalam rangka pembentukan Calon Kabupaten Daerah Tk.II Landak dan Calon
Kabupaten Daerah Tk.II Kubu, maka sebagai tindak lanjut dari keputusan
tersebut terbentuklah Kabupaten Landak melalui Undang-undang Nomor 53
Tahun 1999 Landak, untuk Kabupaten Daerah Tingkat II Kubu belum
mendapat persetujuan DPR RI.
b. Semakin berkembangnya aspirasi masyarakat dari wilayah selatan untuk
melaksanakan Pemekaran Kabupaten Kubu Raya, ditindak lanjuti dengan
keputusan Bupati Pontianak No. 154/2005 tanggal 1 Juni 2005 tentang
Pembentukan Tim Penelitian Pemekaran Kabupaten Pontianak.
c. Surat Bupati Pontianak No.135/1137/Pem perihal Usul Persetujuan
Pembentukan Kabupaten Kubu Raya.
d. Keputusan DPRD Kabupaten Pontianak No.22/2005 tanggal 24 Oktober 2005
tentang Persetujuan Penetapan Nama Kabupaten Kubu Raya dan Letak Ibu
Kota Kabupaten di Sungai Raya.
e. Keputusan DPRD kabupaten Pontianak No.23/2005 tentang Persetujuan
Kesanggupan Dukungan Dana dari Kabupaten Induk Selama 3 tahun berturut-
turut.
f. Surat Bupati Pontianak No.135/1251.A/Pem tanggal 27 Oktober 2005 perihal
Pemekaran Kabupaten Pontianak.

7
g. Surat Gubernur Kalimantan Barat No.125.1/3502/Pem tanggal 27 Desember
2005 perihal Usul Pemekaran kabupaten Pontianak.
h. Keputusan DPRD Propinsi Kalimantan Barat No.01/2006 tentang Persetujuan
Terhadap Pemekaran Kabupaten Pontianak.
i. Keputusan Gubernur Kalbar No. 49/2006 tanggal 15-2-2006 tentang
Pemberian Dukungan Dana Operasional bagi Penyelanggaraan Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya yang dibentuk di Propinsi kalimantan Barat.
j. Pertemuan-pertemuan antar Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan DPR RI baik yang dilaksanakan di DPR RI,
Departemen Dalam Negeri maupun daerah dalam rangka membahas
pembentukan Kabupaten Kubu Raya.
k. Sidang Paripurna DPR RI tanggal 17 Juli 2007 ditetapkan pengesahan RUU
tentang Pembentukan Kabupaten Kubu Raya Propinsi Kalimantan Barat.
l. Pembentukan Kabupaten Kubu Raya kemudian disyahkan dengan UU Nomor
35 Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007, yang kemudian dicatat dalam
Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 101 dan Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4751.

2.3. Kependudukan Kabupaten Kubu Raya

Penduduk Kabupaten Kubu Raya berdasarkan proyeksi penduduk tahun


2018 sebanyak 570.914 jiwa yang terdiri atas 289.105 jiwa penduduk laki-laki dan
281.809 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah
penduduk tahun 2017, penduduk Kubu Raya mengalami pertumbuhan sebesar
1,42%. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2018 penduduk
laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 103.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Kubu Raya tahun 2018 mencapai 82


jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga 4 sampai 5 orang.
Kepadatan Penduduk di 9 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk
tertinggi terletak di Kecamatan Sungai Kakap dengan kepadatan sebesar 259
jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Terentang sebesar 14 jiwa/km2.

8
2.4. Ketenagakerjaan Kabupaten Kubu Raya

Ketenagakerjaan merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian


suatu daerah. Adapun ukuran yang sering dipakai untuk menilai ketenagakerjaan
suatu daerah adalah penyerapan tenaga kerja, pengangguran, dan tingkat
produktivitas relatif tenaga kerja. Tenaga kerja yang sering dipergunakan dalam
berbagai kajian dibatasi pada penduduk usia 15 tahun ke atas. Adapun penduduk
usia 15 tahun ke atas yang terlibat dalam kegiatan ekonomi, yaitu penduduk yang
bekerja dan mencari pekerjaan disebut dengan angkatan kerja, sedangkan penduduk
usia 15 tahun ke atas yang bukan angkatan kerja diantaranya mengurus rumah
tangga, sekolah, lanjut usia (lansia) dan lain-lain. Data-data yang terkait dengan
ketenagakerjaan diperoleh melalui Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)
yang diselenggarakan oleh BPS setiap tahunnya. Namun, pada tahun 2016 jumlah
sampel Sakernas tidak cukup untuk mendapatkan angka estimasi sampai tingkat
kabupaten. Dengan demikian, untuk mendapatkan indikatorindikator yang
berkaitan dengan ketenagakerjaan pada tahun 2016 dilakukan estimasi.

2.4.1. Ketenagakerjaan Kabupaten Kubu Raya Tahun 2017

Jumlah Pencari Kerja Terdaftar di Kabupaten Kubu Raya Pada Dinas


Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kubu Raya pada Tahun 2017 sebesar
1.362 pekerja dengan peningkatan 124,75% dari tahun 2016. Dari 1.362 Pekerja
yang terdaftar sebesar 359 telah ditempatkan bekerja. Proporsi terbesar pencari
kerja yang mendaftar pada dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi berpendidikan
terakhir SMA yaitu sebesar 65,12% (887 pekerja) dan sebanyak 177 pekerja telah
ditempatkan di tahun 2017.

Pada tahun 2017 sebagian besar penduduk di Kabupaten Kubu Raya masih
bekerja pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yaitu mencapai
45,05% dari total penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja. Persentase ini semakin
menurun dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 46,61%. Begitu juga dengan
penduduk yang bekerja pada lapangan usaha perdagangan, rumah makan, dan jasa
akomodasi mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015, menjadi sebesar
15,54% pada tahun 2017. Sementara itu, persentase penduduk yang bekerja pada
lapangan kerja industri pengolahan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,

9
menjadi sebesar 9,01% pada tahun 2017. Sebagai kontributor terbesar dalam PDRB
Kabupaten Kubu Raya, persentase penduduk yang bekerja pada kategori ini tidak
mencapai angka 10% dari total penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja.

Dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan dari seluruh angkatan kerja
yang menganggur, yakni sebanyak 15.041 orang pada tahun 2017 sebagian besar
merupakan lulusan SMA maupun SMK sebesar 40,2%. Jika dilihat lebih dalam,
lulusan SMA yang menganggur sebanyak 4.743 orang, sementara lulusan SMK
sebanyak 1.308 orang. Lulusan SD maupun yang belum tamat SD yang
menganggur sebanyak 4.006 orang atau sebesar 26,6%. Sementara lulusan
perguruan tinggi yang menganggur sebanyak 1072 orang lulusan D1-D3 dan 2.071
orang lulusan D4/S1/S2/S3.

10
11
12
13
2.4.2. Ketenagakerjaan Kabupaten Kubu Raya Tahun 2018

Jumlah Pencari Kerja Terdaftar di Kabupaten Kubu Raya Pada Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kubu Raya pada Tahun 2018 sebesar 1.000
pekerja dengan penurunan 26,58% dari tahun 2017. Dari 1.000 Pekerja yang
terdaftar sebesar 208 telah ditempatkan bekerja. Proporsi terbesar pencari kerja
yang mendaftar pada dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi berpendidikan terakhir
Universitas yaitu sebesar 37,70% (377 pekerja) dan sebanyak 59 pekerja telah
ditempatkan di tahun 2018.

14
15
16
17
2.5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Kubu Raya

Indikator yang biasanya digunakan untuk mengukur pengangguran adalah


Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Ukuran ini dapat digunakan untuk melihat
seberapa besar penawaran kerja yang tidak dapat terserap dalam pasar kerja pada
wilayah tertentu. Menurut konsep BPS, yang dimaksud dengan pengangguran
adalah penduduk usia 15 tahun ke atas atau angkatan kerja yang sedang mencari
pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan,
atau sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Berdasarkan Gambar 3.1., dapat dilihat bahwa Tingkat Pengangguran


Terbuka (TPT) Kabupaten Kubu Raya tahun 2011 adalah sebesar 4,52%. TPT
4,52% artinya dari 100 penduduk usia 15 tahun ke atas yang tersedia untuk
memproduksi barang dan jasa (angkatan kerja) terdapat sebanyak 4 sampai 5 orang
merupakan pengengguran. Nilai TPT Kabupaten Kubu Raya terus meningkat dan
mencapai 9,26% pada tahun 2013. Lalu, tingkat pengangguran mengalami
penurunan yang cukup besar menjadi 6,18% pada tahun 2014. Berdasarkan
estimasi, pada tahun 2016, tingkat pengangguran di Kabupaten Kubu Raya adalah
sebesar 6,42%, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

18
Gambar 3.2.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat


Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Kubu Raya
2013-2015, 2017-2018
(%)
80

70 67.6
64.19 65.01 63.9 62.22
60

50

40

30

20
9.26
10 6.18 6.02 5.91 5.05

0
2013 2014 2015 2017 2018

Tingkat Pengangguran Angkatan Kerja (TPAK) Tingkat Pengangguran Terbuka)

Berdasarkan gambar 3.2. dapat dilihat bahwa Tingkat Pastisipasi Angkatan


Kerja (TPAK) Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2014 adalah sebesar 64,19% dan
Tingkat Pangangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013
adalah sebesar 9,26%. Pada tahun 2014, TPAK Kabupaten Kubu Raya meningkat
sebesar 0,82% menjadi 65,01%, sedangkan TPT nya mengalami penurunan drastis
sebesar 3,08% menjadi 6,18%. Pada tahun 2015, TPAK Kabupaten Kubu Raya
mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 2,59% menjadi 67,6%,
karena TPAK mengalami peningkatan maka TPT mengalami penurunan juga yaitu
sebesar 0,16% menjadi 6,02%. Pada tahun 2016, kami tidak melampirkan datanya
karena pada tahun tersebut hanya dihitung sampai level provinsi saja. Kemudian
pada tahun 2017, TPAK Kabupaten Kubu Raya adalah sebesar 63,9% dan TPT nya
adalah sebesar 5,91%. Dan pada tahun 2018, TPAK Kabupaten Kubu Raya terus
mengalami penurunan yaitu sebesar 1,68% menjadi 62,22% dan TPT nya
mengalami penurunan yang signifikan juga yaitu sebesar 0,87% menjadi 5,04%.
Untuk data TPAK dan TPT Kabupaten Kubu Raya tahun 2019 belum dapat kami

19
identifikasi karena datanya belum tersedia. Dari grafik tersebut dapat disimpulkan
bahwa TPAK dan TPT Kabupaten Kubu Raya dari tahun 2013-2015 serta tahun
2017-2018 sudah cukup bagus karena Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari
tahun ke tahunnya terus mengalami penurunan sedangkan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) nya cenderung mengalami peningkatan kecuali pada tahun
2017, TPAK mengalami penurunan tetapi tetap saja TPT pada tahun tersebut cukup
rendah dibanding tahun sebelumnya.

Pada Kabupaten Kubu Raya terdapat beberapa latar belakang alasan


kelompok usia muda ikut terjun ke pasar kerja, diantaranya kesulitan ekonomi
keluarga sehingga memaksa mereka untuk berhenti sekolah/kuliah dan terpaksa
memasuki dunia kerja. Sebaliknya, sulitnya mendapatkan pekerjaan karena
terbatasnya lapangan pekerjaan serta kurangnya pengalaman dan keahlian
menyebabkan mereka ikut terjebak dalam kelompok pengangguran. Hal ini
menambah akumulasi jumlah penganggur menjadi lebih banyak. Faktor-faktor
lainnya ialah kelompok usia muda umumnya masih bersifat idealis termasuk dalam
memilih pekerjaan, misalnya sesuai keinginan, keahlian, hobi, standar gaji, dan
gengsi. Akibatnya lapangan pekerjaan mereka menjadi terbatas. Selain itu,
kelompok usia ini belum memiliki banyak beban tanggungan ekonomi keluarga dan
masih ada jaring pengaman ekonomi baginya yaitu keluarga dan masyarakat
sosialnya.

20
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kabupaten Kubu Raya merupakan suatu daerah bagian dari Provinsi


Kalimantan Barat yang memiliki luas wilayah mencapai 6.985,24 km2 dan terbagi
atas sembilan kecamatan yaitu Batu Ampar, Terentang, Kubu, Teluk Pakedai,
Sungai Kakap, Rasau Jaya, Sungai Raya, Sungai Ambawang, dan Kuala Mandor B
(Kubu Raya Dalam Angka, 2015 : 5). Salah satu permasalahan pokok di Kabupaten
Kubu Raya adalah masalah pengangguran. Pengangguran yang tinggi berdampak
langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah -
masalah sosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja
yang cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi
yang berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi
sangat besar dan kompleks. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu
karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.
Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga
kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Dari grafik diatas
sudah dijelaskan bahwa TPAK dan TPT Kabupaten Kubu Raya dari tahun 2013-
2015 serta tahun 2017-2018 sudah cukup bagus karena Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) dari tahun ke tahunnya terus mengalami penurunan sedangkan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) nya cenderung mengalami
peningkatan kecuali pada tahun 2017, TPAK mengalami penurunan tetapi tetap saja
TPT pada tahun tersebut cukup rendah dibanding tahun sebelumnya.

21
3.2. Saran

Dengan terbentuknya Kabupaten Kubu Raya sebagai pemekaran dari


Kabupaten Pontianak, maka kedepan diharapkan terjadi peningkatan lapangan
pekerjann untuk masyarakat, sehingga jumlah pengangguran dari tahun ke tahun
dapat berkurang yang akan berdampak positif untuk peningkatan kesejahtaraan
masyarakat. Jika jumlah pengangguran terus berkurang maka jumlah kemiskinan,
kriminalitas dan masalah - masalah sosial politik yang juga akan berkurang.

22
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik [BPS]. 2018. Kabupaten Kubu Raya Dalam Angka 2018.
Kubu Raya: BPS Kabupaten Kubu Raya

Badan Pusat Statistik [BPS]. 2019. Kabupaten Kubu Raya Dalam Angka 2019.
Kubu Raya: BPS Kabupaten Kubu Raya

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah [BAPPEDA]. 2016. Perekonomian


Daerah kabupaten Kubu Raya 2016. Kubu Raya: BAPPEDA Kabupaten
Kubu Raya

23

Anda mungkin juga menyukai