Laporan Investigasi Kejadian Luar Biasa
Laporan Investigasi Kejadian Luar Biasa
A. Latar Belakang
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Memastikan adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A di Kecamatan Wanareja dan
Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap
Mengidentifikasi sumber penularan Hepatitis A di populasi berisiko
Mengidentifikasi faktor risiko penularan Hepatitis A di populasi berisiko
B. Tinjauan Pustaka
Fase inkubasi 10-50 hari (rata-rata: 28-30 hari), merupakan masa preklinik. Masa
asimptomatik (gejala dan tanda penyakit belum muncul) merupakan masa terjadinya
replikasi virus dengan potensi penularan terbesar.
Fase prodromal atau preikterik yang terjadi beberapa hari bahkan minggu yang ditandai
dengan demam, lemas, nafsu makan menurun, nyeri abdomen, mual, diare, air seni gelap
seperti teh, dan warna tinja pucat.
Fase ikterik ditandai jaundice (kekuningan di seluruh badan) dapat dilihat jelas melalui
warna kuning pada konjuctiva mata. Pada fase ini kadar total bilirubin mencapai fase
Tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan hepatitis A dengan melakukan
tindakan inactivated virus antara lain: (WHO, 2000).
C. Hasil Penyelidikan.
Kasus pertama diketahui karyawan PT WBI yang berobat ke Puskesmas Dayeuhluhur tgl 2
Februari 2013 dengan gejala klinis demam, mual, malas makan, lemas, selaput mata kuning
(ikterik), dan air kencing seperti air teh. Berdasarkan hasil penelusuran kasus pertama
yang menimpa karyawan WBI diketahui bahwa yang bersangkutan adalah penduduk
Kota banjar dan setiap hari pergi-pulang ke Kota Banjar (diketahui Kota Banjar terjadi
KLB Hepatitis A pada awal Januari 2013).
Dalam perjalananya jumlah kasus terus menyebar dan sampai tanggal 16 Februari jumlah
kasus keseluruhan adalah 43 kasus dan tidak ada kematian. Penyebaran kasus terjadi begitu
cepat, dimasyarakat hal ini dikarenakan;
Kasus pertama (Ny.X), sebagai karyawan RM SR, pada waktu belum sembuh total telah
mulai kembali bekerja secara aktif di RM kembali, sehingga potensi sebagai sumber
penularan masih tinggi.
Seorang sopir (pemasok kayu ke PT WBI) yang juga sakit (menderita hepatitis A), sehari
hari membantu istrinya yang bekerja di kantin PT WBI dengan tugas mencuci alat
masak dan alat makan.
Ada kebiasaan di lingkungan PT WBI terjadi penggunaan alat makan minum secara
bersamaan oleh karyawan.
Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan dokter maka gejala dan tanda klinis khas
berupa demam, kencing seperti teh, dan jaundice mengarah adanya peradangan organ hati
(hepatitis). Sedangkan diagnosa hepatitis A ditegakkan bukan berdasarkan pemeriksaan
laboratorium untuk menentukan adanya antibodi spesifik untuk hepatitis A. Diagnosa hepatitis A
di lapangan ditegakkan berdasarkan data-data epidemiologis yang mendasarinya. Data-data
epidemiologis tersebut antara lain kasus muncul secara bersamaan dalam satu masa inkubasi
setelah adanya kontak dengan kasus di daerah terjangkit. Informasi yang diperoleh dari Dinkes
Kota Banjar adalah terjadinya peningkatan kasus hepatitis A di wilayah kerjanya.
Karakteristik kasus berdasarkan jenis kelamin dan usia dikelompokkan dalam distribusi
kasus menurut jenis kelamin dan usia.
Tabel 2. Distribusi Kasus Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
≤5 6-10 11-15 16-20 21-25 26-30 31-35 36-40 41-45 46-50
L 0 1 1 9 6 6 3 1 0 0
P 1 1 1 1 2 3 1 3 2 1
Distribusi kasus hepatitis A yang terjadi di Kabupaten Cilacap berdasarkan wilayah kerja
Puskesmas Wanareja dan Puskesmas Dayeuhluhur adalah:
Berdasarkan kedua pola gambar diatas maka kejadian hepatitis A di Kabupaten Cilacap
memiliki pola propagated (person to person). Gambaran propagated adalah outbreak yang
terjadi bila kasus penyakit menjadi sumber penularan bagi kasus berikutnya dan kasus
berikutnya akan menjadi sumber infeksi bagi kasus berikutnya lagi dan demikian seterusnya,
apabila tidak ada tindakan nyata dalam memutus mata rantai penularannya. (Murti.B, 2011)
Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Sementara Spesimen Makanan, Sumber Air Bersih,
Swab, dan Darah Di Kabupaten Cilacap, Tahun 2013
No Spesimen Hasil Puskesmas Lokasi
1 Swab dubur Ibu W Positif Wanareja I RM SR
Sumber Air (kran) Belum keluar
Lalapan (kemangi, kol) Negatif
Nasi Sup Negatif
2 Usap alat makan bersih Negatif Dayeuhluhur Kantin PT WBI
Swab dubur Ibu T Positif
(suami:kasus HA)
Swab dubur Sdr N Negatif
Makanan Belum keluar
3 Swab dubur Sdr D Positif Wanareja I Rumah Kasus
E. Kesimpulan
F. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan berkaitan dengan KLB Hepatitis A di wilayah kerja
Puskesmas Wanareja dan lingkungan PT WBI adalah:
DAFTAR PUSTAKA
1. Wikipedia,2013.Dayeuhluhur,Cilacap.http://id.wikipedia.org/wikipedi/dayeuhluhur_
cilacap