Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS TINDAKAN

RUANG PERAWATAN LONTARA 1 ATAS BELAKANG


DI RSUP. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Nama Mahasiswa : Andi Nilakusuma

CI LAHAN CI INSTITUSI

[Hj. Nadirah, S. Kep., Ns] [Mulhaeriyah, S.Kep., Ns., M.Kep, Sp.Mat]

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
ANALISA TINDAKAN PELEPASAN INFUS

Nama : Tn. T
Usia : tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir :
Waktu pengkajian : 31 Juli 2019

A. Tindakan yang dikerjakan


Tindakan yang dilakukan adalah pelepasan infuse.
B. Justifikasi tindakan yang dilakukan
Pelepasan infuse dilakukan pada Tn. T yang berusia tahun di kamar 2 bed 3 di ruang
perawatan lontara 1 atas belakang dengan diagnosa medis status . Tindakan ini
dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi karena infus yang terpasang dan terjadi
pembengkakan karena beberapa faktor seperti infeksi, kelebihan cairan, atau posisi iv
kateter.
C. Teori singkat tindakan
Secara sederhana flebitis berarti peradangan vena. Flebitis berat hampir selalu diikuti
bekuan darah, atau trombus pada vena yang sakit. Kondisi demikian dikenal sebagai
tromboflebitis. Dalam istilah yang lebih teknis lagi, flebitis mengacu ke temuan klinis
adanya nyeri, nyeri tekan, bengkak, pengerasan, eritema, hangat dan terbanyak vena seperti
tali.
Adapun prosedur pelepasan kateter iv meliputi :
1. Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Mendekatkan alat
3. Mencuci tangan
4. Memasang perlak dan pengalas
5. Memakai sarung tangan
6. Membasahi plester yang melekat pada kulit dengan kapas alkohol
7. Melepas plester dan kassa dari kulit
8. Menekan tempat tusukan dengan kapas alkohol dan mencabut infus pelan-pelan
9. Menekan kapas alkohol dengan plester
10. Membereskan alat dan merapikan pasien
11. Melepas sarung tangan
12. Mencuci tangan
13. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
D. Hasil tindakan
Berdasarkan pelaksanaan tindakan pelepasan infuse yang dilakukan, mahasiswa
sedikit kesulitan dalam melakukan tindakan karena Tn. T kurang kooperatif (sering
menggerakkan tangannya). Pelepasan infuse dilakukan setelah Tn. T mengeluh sakit,
tampak edema di sekitar lokasi infuse dan aliran infuse tidak mengalir dengan baik.
E. Analisa tindakan
Dengan tindakan ini dapat memperlancar kembali darah yang tadinya terpasang iv
kateter dan tidak terjadinya pembengkakan yang lama karena iritasi ataupun posisi iv
kateter sehingga menyebabkan pasien merasa kesakitan dan edema pada area yang
terpasang infus.
F. Hambatan
Saat dilakukan pelepasan iv kateter / infuse, Tn. T beberapa saat menggerakkan
tangnnya sehingga sedikit menggangu proses tindakan. Namun mahasiswa dan istri pasien
berusaha menenangkan Tn. T agar tetap tenang agar proses tindakan dapat dilakukan.
G. Kesimpulan dan saran
Pelepasan iv kateter / infus ini dilakukan untuk mencegah terjadinya iritasi dan
kesakitan karena pembengkakan yang cukup lama pada pasien sehingga harus di infus pada
lokasi yang lain. Sebaiknya perawat harus memerhatikan beberapa pasien yang telah
terpasang infus untuk dilihat kondisi dan keadaan infusnya, sehingga ketika terjadi flebithis
dapat di lakukan pelepasan infus.

Anda mungkin juga menyukai