BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

Secara geografis Kota Payakumbuh terletak pada posisi 000 - 100

sampai dengan 00 - 170 LS dan 1000 - 350 sampai dengan 1000 - 480 BT. Luas

wilayah ±80,43 𝐾𝑚2 atau setara dengan 0,19 persen dari luas popinsi

Sumatera Barat dan berbatasan langsung dengan lima Kecamatan Lima

Puluh Kota.

Keadaan topografi Kota Payakumbuh bervariasi antara daratan dan

berbukit dengan ketinggian 514 meter diatas permukaan laut. Suhu udara

rata-rata 260 Celcius dengan kelembaban udara berkisar antara 45 persen

sampai 50 persen.

Batas daerah

a) Sebelah Utara : Dengan kecamatan Harau dan kecamatan

Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota.

b) Sebelah Sealatan : Dengan kecamatan Luhak dan kecamatan

Situjuh Limo Nagari Kabupaten Lima Puloh Kota.

c) Sebelah Barat : Dengan kecamatan Payakumbuh dan kecamatan

 Akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota.

d) Sebelah Barat : Dengan kecamatan Luhak dan kecamatan Lima

Puluh Kota.

4.2 Gambaran Karakteristik Bidan Praktek Mandiri

Tabel 4.2.1
Gambaran karakteristik umur Bidan Praktek Mandiri Terhadap PP No 33
Tahun 2012 tentang ASI Eksklusif

Usia Responden Jumlah %

≤25 2 7,69 %
26-35 7 26,9 %
36-45 10 38,46
46-50 7 26,9 %
Jumlah 26 100 %

Berdasarkan tabel 4.2.1 dapat diketahui bahwa dari 26 Bidan Praktek

Mandiri mayoritas berumur antara 36-45 tahun yaitu 10 ,rentang umur 26-35

dan 46-50 berjumlah sama yaitu 7 orang serta umur yang paling minimal

yaitu ≤ 25 sebanyak 2 orang Bidan.

 Tabel 4.2.2
Tabel karakteristik masa dinas Bidan Praktek Mandiri Terhadap PP No
33 tahun 2012 tentang ASI Eksklusif

Lama dinas F %
≤5 Tahun 4 15,4 %
5 – 10 Tahun 7 26,9 %
11 – 15 Tahun 3 11,5 %
16 – 20 Tahun 1 3,8 %
>20 Tahun 11 42,3 %
Jumlah 26 100%

Berdasarkan tabel 4.2.2 dapat diketahui bahwa dari 26 Bidan

Praktek Mandiri, masa dinas yang paling banyak yaitu > 20 tahun yaitu

sebanyak 11 Bidan Praktek Mandiri, dan dengan rentang waktu 5-10 tahun

sebanyak 7 Bidan Praktek mandiri, ≤ 5 tahun sebanyak 4 Bidan Praktek

Mandiri, dari 11-15 tahun sebanyak 3 Bidan Praktek Mandiri serta dari 16-20

tahun sebanyak 1 Bidan Praktek Mandiri.

Tabel 4.2.3

Tabel karakterikstik pelatihan yang pernah diikuti Bidan Praktek Mandiri

yang berhubungan dengan PP No 33 Tahun 2012 tentang ASI Eksklusif

Pelatihan F %
Pernah 21 80,76 %
Tidak Pernah 5 19,2 %
Jumlah 26 100 %

Berdasarkan tabel 4.2.3 dapat diketahui bahwa dari 26 Bidan Praktek

Mandiri yang pernah mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan ASI

yaitu sebanyak 21 responden dan yang tidak pernah 5 responden.

 4.2.4 Tabel

Tabel karakteristik sikap Bidan Praktek Mandiri Terhadap PP No 33

Tahun 2012 tentang ASI Eksklusif

Sikap f %
<50% 26 100%
>50% 0 0
Jumlah 26 100%

Berdasarkan tabel 4.2.4 dapat diketahui bahwa dari 26 Bidan Praktek

Mandiri memiliki sikap baik yaitu >50%.

Tabel 4.2.5
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Bidan Praktek Mandiri Terhadap PP
No 33 Tahun 2012 tentang ASI Eksklusif Di Kota Payakumbuh Tahun
2014

Kategori Jumlah %
Pengetahuan Baik 14 53,9
Cukup 11 42,3
Kurang 1 3,8
Jumlah 26 100%
Sikap Positif 26 100%
Negatif 0 0
Jumlah 26 100%
4.3 Pembahasan

Dari hasil penelitian ini menggambarkan bahwa pengetahuan bidan

praktek mandiri baik yaitu sebanyak 14 orang, pengetahuan cukup dengan

jumlah 11 orang dan pengetahuan kurang yaitu 1 orang.

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan, penciuman, rasa dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga ( Notoatmojo, 2012 ).

Pengetahuan di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya umur.

Umur sangat erat hubungannya dengan pengetahuan seseorang, karena

dengan bertambahnya usia maka semakin banyak pengetahuannya.