Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obat adalah zat yang digunakan untuk pencegahan dan penyembuhan
penyakit serta pemulihan dan peningkatan kesehatan bagi penggunannya
(GNPOPA, 2015). Obat merupakan salah satu komponen penting dalam upaya
pelayanan kesehatan pada masyarakat (Depkes, 2007).

Penggunaan obat harus berdasarkan aturan pakai, termasuk cara pemakain dan
dosis. Hal ini akan berpengaruh terhadap kesuksesan terapi. Menurut Departemen
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007 menyebutkan bahwa ketidaktepatan
dosis terkait dengan pemberian dosisi, cara penyiapan dan penyimpanan dapat
menjadi salah satu penyebab dari kegagalan terapi. Adanya variasi dalam bobot
dan kandungan dapat mempengaruhi efektifitas obat yang diberikan pada pasien
(Depkes, 2007).

Sedian obat umum menurut Farmakope Indonesia edisi V diantaranya adalah


aerosol, emulsi, ekstrak dan ekstrak cair, gel, imunoserum, implant, inhalasi,
irigasi, kapsul, krim, larutan, pasta, plester, sediaan obat mata, serbuk, supositoria,
suspense, salep, tablet dan vaksin. Serbuk adalah campuran kering bahan obat
atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakain oral atau untuk
pemekaian luar. Serbuk ada dua macam yaitu serbuk terbagi (Pulveres) dan
serbuk tidak terbagi (Pulvis). Serbuk tidak terbagi dapat berupa serbuk gigi,
serbuk tabur. Serbuk tabor adalah serbuk ringan untuk penggunaan topical, dapat
dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan
penggunaan pada kulit. Pada umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan
dengan derajat halus 100 mesh seperti tertera pada Derajat Halus Serbuk <1141>
agar tidak emnimbulkan iritasi pada bagian peka (FI V). Pada praktikum kali ini
akan dilakukan pembuatan Pulvis adspersorius atau serbuk tabor.

Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk membuat sedian obat dalam
bentuk pulvis adspersorius atau serbuk tabur.
BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
a. Mortar dan stamper
b. Timbangan digital
c. Sendok tanduk
d. Spatula logam
e. Kertas perkamen
f. Ayakan B30 atau saringan teh
g. Etiket
h. Label
3.1.2 Bahan
a. Camphora
b. Zinc Oxide
c. Talkum
d. Spirt Fort

3.2 Metode
a. Timbangan dihidupkan, kemudian diletakan kertas perkamen kosong lalu
ditera
b. Semua bahan ditimbang sebanyak:
 Camphora 0,2 g + (10% x 0,2) = 0,22 g
 Zinc Okside 1+ (1 x 10%) = 1,1 g
 Talk 6 + (6 x 10%) – (0,22+ 1,1) = 5,28 g
c. Penimbangan bahan dilakukan diatas kertas perkamen, penambilan bahan
digunakan sendok tanduk yang sebelumnya telah dibersihkan dahulu
untuk mencegah kontaminasinya bahan murni
d. Disiapkan mortar dan stamper yang sudah kering dan bersih, kemudian
dimasukan Comphora kedalam mortar sebanyak 0,22 g, ditetesi dengan
spirt fort sebanyak 10 tetes, lalu digerus sampai halus
e. Ditambahkan talk sebanyak 2,64 g (atau setengahnya), kemudian diaduk
sampai homogen
f. Ditambahkan Zinc Okside kedalam mortar yang telah berisi Comphora
dan Talk, kemudian diaduk hingga homogen
g. Setelah homogen, ditambahkan sisa talkum (2,64 g) ke dalam mortar,
diaduk hingga homogen
h. Setelah selesai, diayak menggunakan ayakan B30 atau sarinag teh, dan
ditimbang sampai 6 g (jika berat tidak mencukupi tambahkan talk sampai
6 g)
i. Etiket
j. Label
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Kelengkapan resep
a. Nama dokter : ada
b. Alamat : ada
c. SIP : ada
d. No.hp dokter : tidak ada
e. Tanggal : ada
f. Tanda R : ada
g. Nama obat : ada
h. Dosis obat : ada
i. Perintah pembuatan: ada
j. Signa : ada
k. Paraf : ada
l. Nama pasien : tidak ada
m. Umur pasien: tidak ada
n. Berat badan : tidak ada
o. Nama pemilik: ada
p. Jenis pasien : ada
q. Ras pasien : tidak ada

Obat bius : tidak ada


Obat keras : tidak ada
OTT : tidak ada
Perhitungan dosis pemakaian: tidak ada
GAMBAR ETIKET

4.2 Pembahasan
Serbuk tabor adalah serbuk ringan untuk penggunaan topical, dapat
dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk
memudahkan penggunaan pada kulit. Pada umumnya serbuk tabur harus
melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh seperti tertera pada Derajat
Halus Serbuk <1141> agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian peka (FI V).
Serbuk tabor ini tidak memiliki kandungan obat keras, obat bius dan OTT
didalamnya. Setiap penimbangan bahan praktikum ditambahkan 10% dari
berat bahan, hal ini bertujuan untuk menghindari kehilangan bahan saat
dilakukan homogenisasi.
Dinding luar pot diberi etiket berwarna biru yang mencantumkan jenis hewan,
nama pemilik, nomor, tanggal pembuatan obat, dan aplikasi obat. Etiket obat
berwarna biru artinya obat diperuntukkan untuk pemakaian luar.
Secara keseluruhan sediaan obat ini berkhasiat untuk luka-luka yang
disertai gatal. Camphora sebagai antiiritan dan anti fungi, zinc oxide sebagai
anti septikum lokal, dan talk sebagai bahan penambah atau bahan pengisi.
Jumlah total sediaan obat yang diperoleh pada praktikum ini kurang dari 6
gram, namun dilakukan penambahan talk sampai 6 gram.
KESIMPULAN
Setelah bahan ditimbang, kemudian bahan dihaluskan dalam mortar yang
disebut dengan proses triturasi. Pertama Camphora dimasukkan dalam mortar
dan dicampurkan dengan 10 tetes spirt fort (alkohol 96%) kemudian digerus.
Kemudian Talk ditambahkan setengahnya, diaduk hingga homogen. Setelah
homogen ditambahkan Zinc Oxide kedalam mortar, diaduk hingga homogen,
dan ditambahkan sisa Talk. Selanjutnya campuran sediaan tersebut diayak
dengan ayakan B30 serta ditimbang sampai dengan 6 gram. Bila hasil
campuran sediaan tersebut kurang dari 6 gram dapat dilakukan penambahan
Talk. Proses mengayak umumnya menghasilkan produk yang agak halus yang
tidak akan mengiritasi kulit. Derajat kehalusan dinyatakan dengan nomor
pengayak. Pengayakan sediaan obat pada praktikum ini menggunakan ayakan
nomor B30 atau nomor 40 karena bahan yang akan diayak mengandung
lemak.
Suatu sediaan dikatakan sebagai sediaan serbuk apabila sediaan tersebut
homogen, kering, dan halus. Homogen artinya setiap bagian campuran serbuk
mengandung bahan-bahan yang sama dalam perbandingan yang sama, hal ini
ditentukan oleh ukuran partikel dan densitas obat. Kering artinya bahan tidak
boleh menggumpal atau mengandung air.
Setelah obat selesai dibuatkan, obat dimasukkan kedalam wadah (pot plastic),
wadah yang dipilih harus terlidung dari cahaya, mencegah menguapnya bahan
dalam serbuk, kemudiaan mudah mengambil sediaan dari dalam wadah.

Anda mungkin juga menyukai