Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelangkaan yang berakibat pada semakin tingginya harga bahan bakar di
pasar dunia mendorong pencarian sumber-sumber energi alternatif yang
terbarukan. Kayu dan plastik merupakan salah satu sumber energi yang
diharapkan dapat menggantikan sumber bahan bakar, namun apabila kayu dan
plastik langsung dijadikan sebagai bahan bakar mempunyai sifat-sifat yang
kurang menguntungkan, jika pada kayu memiliki kelemahan yaitu kadar air yang
tinggi, mengeluarkan asap, banyak abu, dan nilai kalornya rendah, sedangkan
pada plastik jika langsung dijadikan bahan bakar akan menghasilkan gas yang
akan mencemari udara dan membahayakan pernafasan manusia (Zam,2011).
Bahan bakar dari kayu yang umum digunakan secara langsung adalah serbuk
kayu. Sedangkan pada plastik umumnya dibuat kerajinan tangan seperti membuat
tas, dan banyak pernak pernik lain yang dihasilkan dari limbah plastik tersebut,
tetapi itu hanya dapat mengurangi beberapa persen dari sampah plastik yang
dihasilkan setiap harinya, maka dari itu perlu dilakukan pengolahan sampah
plastik sehingga tidak dapat mencemari lingkungan.
Upaya untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan cara mengolah
limbah plastik dengan menggunakan cracking sedangkan untuk limbah serbuk
kayu yaitu dengan melakukan proses pengeringan dan pengepresan. Hasil proses
masing-masing limbah tersebut akan menghasilkan bahan bakar yang berbeda-
beda, pada serbuk kayu dinamakan pelet kayu, sedangkan pada plastik akan
menghasilkan minyak. Jenis bahan bakar ini yang didapatkan dari kayu dan
plastik sangat efektif, dan memiliki keunggulan tersediri. Dimana keunggulan
penggunaan pelet kayu yaitu memiliki nilai kalor yang tinggi sebesar 4.200–4.800
kkal yang hampir setara dengan batu bara (5.000–6.000 kkal) (Fathurrachman
Fagi,2019), dan juga memiliki harga yang lebih murah dari pada batu bara.
Penggunaan pelet kayu sebagai bahan bakar dapat dilakukan dengan
menggunakan tungku untuk pemanas ruangan, tungku memasak, boiler pellet dan
juga burner pellet kayu (wood pellet burner).
Kemudian keunggulan minyak dari limbah plastik yaitu memiliki emisi gas
buang yang lebih rendah dari pada minyak bakar lainnya sehingga ramah
lingkungan. Penggunaan minyak dari limbah plastik sebagai bahan bakar dapat
digunakan untuk kendaraan seperti sepeda motor, mobil dan juga dapat digunakan
untuk mesin diesel, kompor dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai