Anda di halaman 1dari 17

Pendahuluan

Ketergantungan energi dunia terhadap minyak bumi, gas dan batu bara
mengakibatkan semakin tingginya konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) di
atmosfir. Untuk itu berbagai negara di Eropa sudah menerapkan sumber-sumber
energiterbarukan sebagai alternatif energinya.
Kayu merupakan salahsatu sumber energi yang diharapkan dapat menggantikan
sumber bahan bakar minyak, namun apabila kayu langsung dijadikan sebagai
bahan bakar mempunyai sifat-sifat yang kurang menguntungkan, antara lain
kadar air yang tinggi,bulki, mengeluarkan asap, banyak abu, dan nilai kalornya
rendah. Bahan bakar dari kayu yang umum digunakan secara langsung adalah
sebetan dan serbuk gergaji. Serbuk gergaji melaluiproses lanjutan berupa
pengeringan danpengepresan yang dapat dijadikan bahan bakardinamakan pelet
kayu. Jenis bahan bakar inimerupakan bahan bakar kayu alternatif
yangdipandang memiliki keunggulan. Penggunaan peletkayu sebagai bahan
bakar dapat dilakukan denganmenggunakan tungku untuk pemanas ruangan
yang sering digunakan di negara-negara 4 musim, tungku memasak, boiler pelet,
dan juga burner pelet kayu (wood pellet burner).
Pelet kayu menjadi perhatian utama saat inikarena faktor kemudahan dalam
bahan baku danmemiliki karakteristik yang ramah lingkungan. Peletkayu
menghasilkan emisi (NOx, SOx dan HCL) yang lebih rendah dibanding limbah
pertanian seperti jerami atau sekam padi. Keuntungan lain pelet kayu dibanding
bahan bakar kayu lain seperti chip kayu (wood chip) antara lain
1. memiliki kalori lebih tinggi(pelet kayu 4,3 juta kal/ton; chip kayu 3,4
jutakal/ton);
2. harga pelet kayu lebih tinggi;dimana pada tahun 2010 harga pelet kayu
334 US$/ton dan chip kayu171US$/ton.
Bahan baku pelet kayu dapat berasal dari limbah eksploitasi seperti sisa
penebangan, cabang dan ranting, limbahindustri perkayuan seperti sisa
potongan, chip,serbuk gergaji dan kulit kayu.
Pabrik kayu lapis memiliki produksi sumber bahan baku yang sangat bagus untuk
dimanfaatkan menjadi pelet kayu. Oleh karena itu, alangkah bagus jika produk
samping dari pabrik kayu lapis dimanfaatkan menjadi pelet kayu agar dapat
menjadi bahan bakar.
Pelet kayu

Biomasa berkayu memiliki komponen dasar dan sejumlah bahan yang sangat
sedikit. tiga komponen utama tersebut adalah struktur polimer organik alami,
yakni selulose,hemiselulose dan lignin. Komponen paling penting untuk proses
pemelletan adalah lignin, karena lignin sebagai perekat alami yang membuat
partikel berkayu dalam pellet lebih kuat. Bahan baku kayu bisa dibedakan
menjadi 2 kelompok besar, yakni softwood danhardwood. Faktor pembedanya
antara lain nilai kalor, kadar abu dan kandungan lignin. Hasil terbaik untuk
produksi pellet didapat dari bahan baku batang kayu. Pellet tersebut adalah
pellet kualitas premium (kadar abu terendah, mechanical durability tertinggi dan
sebagainya) dan masuk “standar A1 Class Pellet”. Produksi pellet tersebut bisa
dicapai jika menggunakan bahan baku serbuk gergaji.
Biomasa pada umumnya memiliki volume yang besar sehingga tidak efisien
dalam pengangkutan dan penanganannya. Sehingga untuk mengatasi masalah
tersebut volume biomasa perlu dikecilkan dengan dimampatkan dengan alat
press. Pengaplikasian tekanan apalagi dengan suhu tinggi membuat biomasa
tersebut akan mampat dan merekat kuat. Pemampatan tersebut akan membuat
bahan bakar padat yang memiliki densitas lebih tinggi dan energi tiap
volumenya sama. Pada umumnya dengan cara ini tidak dibutuhkan lagi
tambahan perekat dari luar karena senyawa lignin dalam biomasa tersebut yang
akan berperan sebagai perekat.
Contoh-contoh pelet kayu dan karakteristiknya disajikan berikut.
1. Pelet batang
Bahan dasar pelet ini adalah, batang jagung, jerami gandum, jerami padi, kulit
kacang tanah, tongkol jagung, ranting kapas, batang kedelai, gulma (rumput
liar), ranting, dedaunan, serbuk gergaji, dan limbah tanaman lainnya. Setelah
bahan baku diremukkan, lalu ditekan, dan dicetak, dibentuk menjadi bentuk
pelet dengan memberikan tekanan antara roller dan dies pada bahan. Densitas
bahan semula sekitar 130kg/m3, tetapi densitas pelet menaik hingga di atas
1100kg/m3, sehingga memudahkan untuk disimpan dan ditranspor, sekaligus
kinerja bakarnya menaik.
2. Pelet Bagas
Bagas (ampas tebu) memiliki kandungan energi dan kualitas bakar tinggi.
Prosedur produksinya: pembelian bahan mentah, pengeringan, peletisasi, dan
pengepakan. Kualitas bahan tergantung kepada periode penanaman. Semua
bahan dapat disimpan secara efisien pada waktunya, kemudian dikeringkan, dan
dipeletisasi tebu sekitar 20-25%. Pelet bagas memiliki nilai kalori tinggi 3.400-
4.200 kKal (sebelum dipeletisasi hanya sekitar 1.825kKal, dan bila bagas mentah
itu hanya dipanaskan menggunakan gas buang dari cerobong ketel, kadar air
ampas turun 40%, dan nilai kalor menjadi 2305 kKal.
3. Pelet Serbuk Gergaji
Jalur produksi pelet serbuk gergaji: pembelian bahan mentah, pengumpulan
bahan, pengeringan, peletisasi dan pengepakan. Kandungan air serbuk gergaji
sekitar 30-45% dan harga bahan mentah sekitar 21,05 - 24,29 USD/ton. Nilai
kalorinya dapat mencapai 4.000 - 4.500 kKal.

4. Pelet Ranting
Jalur produksi pelet ranting: pembelian bahan mentah, peremukan, pengeringan,
peletisasi dan pengepakan. Biaya bahan mentah ~16,19 USD/ton. Nilai kalori
pelet ranting lebih rendah dari pelet serbuk gergaji.

Ada beberapa alasan


<http://biomassmagazine.com/articles/10750/the-many-benefits-of-replacing-
coal-with-wood-pellet-fuel>
batubara akan terhempas oleh pelet kayu
<http://www.slideshare.net/ekosbsetyawan/proses-produksi-pabrik-wood-pellet>:

* Pelet kayu adalah BB terbarukan, dan ramah


<http://industri.kontan.co.id/news/wood-pellet-si-pengganti-batu-bara/?
utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter>
lingkungan, sedangkan batubara tidak terbarukan dan kurang ramah
lingkungan. Oleh karena itu, pemanfaatan batubara di level
internasional berkurang secara bertahap. Jadi,ada peluang untuk
menambah pasokan listrik nasional via BB pelet kayu. Kalori pelet
kayu setara dengan kalori batubara rendah.
* Produksi karbon lebih rendah dari batubara.
* Biaya listrik yang dihasilkan pelet kayu pengganti batubara sama
dengan yang dihasilkan gas alam yang tentu saja lebih murah dari
batubara.
* Posisi staf yang diperlukan untuk kehadiran PLTU pelet kayu
(termasuk penyiapan infrastruktur pelet kayu) sekitar 3.480 orang,
sedangkan PLTU batubara dengan daya yang sama membutuhkan staf
sekitar 2.540 orang(menambah lapangan kerja)
* Permintaan pelet kayu berkelanjutan dalam jangka panjang memotivasi
pemangku kepentingan untuk melestarikan dan memperbaiki manajemen
hutan, sekaligus mengembangkan lahan kritis menjadi hutan tanaman
industri khusus pelet kayu (misalnya kayu Kaliandra Merah, Mahang
<http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/109981-sengat-listrik-kayu-
borneo.html>
//Macaranga Gigantean/, Karamunting / /Melastoma Malabatricum/)
* Permintaan pelet kayu yang datang dari segenap penjuru dunia terus
berdatangan ke Indonesia yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat
* Indonesia sebenarnya mampu menghasilkan listrik biomassa ~49,8 GW
(Indonesia cuma perlu tambahan listrik nasional 35 GW). Potensi
biomassa Indonesia sekitar 146,7juta ton/tahun
<https://ksikundip.wordpress.com/informasi-lainnya/potensi-biomassa-adalah-
sumber-energi-di-hari-esok/>
yang berasal dari residu padi (150GJ/th), kayu karet (120 GJ/th),
residu gula (78 GJ/th), residu kelapa sawit (67 GJ/th), dan sampah
organik lain (20GJ/th).
Perkembangan Kebutuhan Pelet Kayu Dunia
Pelet kayu menjadi bahan bakar (BB
<https://www.facebook.com/Koran.Fesbuk/posts/10203112390954576?
comment_id=7931965&offset=0&total_comments=29>)
primadona saat ini terutama di negara yang memiliki 4 musim sebagai
bahan pengganti
<http://energitoday.com/2015/10/gantikan-batubara-emi-produksi-pelet-kayu/>
batubara (sebagian / seluruhnya) dalam PLTU batubara, penghangat
<http://www.bebeja.com/peluang-bahan-bakar-pelet-kayu/> ruangan, kompor
biomassa, dan pengeringan pada jasa /laundry/. Ekspor batubara Indonesia
mulai merosot
<http://pemeriksaanpajak.com/2015/07/08/prospek-batubara-hitam-legam-2/>
(Januari-September 2015 ekspor batubara turun 19,8%, menjadi 235 juta
ton, sedangkan produksinya turun menjadi 308 juta ton). Akibatnya 37
<http://citraindonesia.com/rugi-37-perusahaan-batubara-stop-operasi/>
dari 43 perusahaan tambang batubara di Jambi tutup, dan 70% atau 60
perusahaan di Samarinda
<http://ekbis.sindonews.com/read/899654/34/70-perusahaan-batu-bara-di-
samarinda-kolaps-1410237477>
juga tutup. Sekitar 80%
<http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/08/05/090689264/harga-batu-bara-kian-
anjlok-perusahaan-tambang-terancam-gulung-tikar>
perusahaan tambang batubara menyetop produksi mereka dan tutup
sementara. Hanya 500 dari 3.000 perusahaan pemegang izin usaha
pertambangan yang masih beroperasi. Sementara,harga batubara acuan
Indonesia di pasar internasional(Juli
<http://www.esdm.go.id/berita/batubara/44-batubara/8577-harga-batubara-
acuan-juli-2016-naik-jadi-usd-53.html>2016)
meski mulai naik menjadi US$53/ton yang sebelumnya, Feb 2016
US$50,92/ton
<http://www.rambuenergy.com/2016/02/indonesia-coal-reference-price-in-
february-down-4-2-from-january/>,
harga itu tetap masih rendah, bahkan harga batubara lokal hanya
Rp.300.000/ton
<http://jambiindependent.com/read/2015/08/07/1332/duh-harga-batu-bara-
anjlok-rp-300-ribu-per-ton>
(yang normalnya sekitar Rp 1juta/ton). Hal itu disebabkan oleh negara
tujuan ekspor batubara (Korsel, Jepang
<http://industri.kontan.co.id/news/hingga-april-produksi-batubara-merosot-11>,
China, dan India) secara perlahan beralih
<http://semarang.bisnis.com/read/20151004/12/82179/siap-siap-bahan-bakar-
hijau-pelet-kayu-banjir-permintaan>
ke pelet kayu Indonesia yang berkualitas baik, ramah lingkungan, dan
terbarukan (terbukti dari permintaan pelet kayu di pasar internasional
meningkat pesat). Di sisi lain, China
<http://industri.kontan.co.id/news/hingga-april-produksi-batubara-merosot-11>
secara bertahap
<http://www.radarsorong.com/index.php?mib=berita.detail&id=27642> juga
mulai melarang penggunaan batubara
<http://www.slideshare.net/bobsoef/mengapa-sekarang-saatnya-go-nuklir>
(kalori rendah) bagi warganya (karena polusi
<http://energitoday.com/2015/07/harga-batubara-terpangkas-isu-pengurangan-
emisi/>
dan emisi sulfur yang tinggi). Australia
<http://pemeriksaanpajak.com/2015/07/08/prospek-batubara-hitam-legam-2/>
dan AS meminimalkan penggunaan batubara. Indonesia juga mengganti
<http://www.migasreview.com/post/1423658392/juni--pt-emi-targetkan-produksi-
wood-pellet-pengganti-batubara-.html>penggunaan
batubara dengan pelet kayu
<http://energitoday.com/2015/07/harga-batubara-terpangkas-isu-pengurangan-
emisi/>.

Guna memperbaiki harga batubara, maka tahun 2016 produksi batubara


diturunkan menjadi 230 juta ton
<http://www.esdm.go.id/berita/44-batubara/2917-kuota-ekspor-batubara-150-
juta-ton-per-tahun.html>,
dan ekspornya dipatok hanya 150juta ton,dan sisanya untuk kebutuhan
domestik(PLTU sekitar 46juta ton). Pengusahabatubara diminta melengkapi
usahanya dengan membangun PLTU mulut
<http://bisnis.liputan6.com/read/2206699/harga-anjlok-pengusaha-batu-bara-
lirik-proyek-listrik>
tambang(dengan teknologi /sub-critical/ pada boilernya
<http://finance.detik.com/read/2015/11/07/113922/3064706/1034/dua-pltu-
mulut-tambang-terbesar-asean-diresmikan-di-sumsel>
agar ramah lingkungan)sekaligus mempercepat program realisasi daya
listrik 35.000MW.

Seperti diketahui, pengguna pelet kayu dunia th 2013 (23,6juta ton)


tercatat adalah negara Jepang, Korsel, China (2juta ton), Eropa (12juta
ton) (pengguna sekaligus penghasil terbesar, yaitu Jerman, Swedia,
Latvia, dan Portugal), AS (3juta ton), Rusia (2juta ton) dan Kanada
<http://www.biofuelmachines.com/wood-pellet-global-market-report-2014.html>
(3juta ton).
<http://3.bp.blogspot.com/-6UyF-
oX080E/VbLAfXipEnI/AAAAAAAACqk/DGslIrnv9ao/s1600/pelet.bmp>
Meski negara-negara pengguna pelet kayu tersebut mampu memproduksi
sendiri, tetapi mereka masih belum mampu mencukupi kebutuhan pelet kayu
DN mereka (harus impor), karena pertumbuhan kayu di negara sub-tropis
lebih lambat dibandingkan di negara tropis. Contoh: th 2013, Eropa
<http://www.biofuelmachines.com/wood-pellet-global-market-report-2014.html>
butuh 19 juta ton [10 (panas) + 9 (industri)] (kurang 7juta ton), Kanada
(4juta ton) (kurang 1juta ton), Asia (Jepang & Korsel) kurang 1 juta
ton. Kedua negara Asia
<http://forestindustry.com/feature-article/200/south-korea-and-japan-will-
become-large-importers-pellets-and-energy-chips-comin>
itu akan menjadi importir pelet kayu terbesar pada dekade mendatang
(diduga sekitar 5juta ton th 2020).

<https://1.bp.blogspot.com/-
T4yHlLVzUDQ/V7qdpEqs6BI/AAAAAAAADvk/BR56Tc7s8C48ihPla7HcYPO0p-
FQU5yrQCLcB/s1600/New%2BPicture.bmp>
Produksi <https://www.youtube.com/watch?v=SuoFSSJNNLA> pelet kayu dunia
sudah mendekati 25,5 juta
<http://www.biofuelmachines.com/wood-pellet-global-market-report-2014.html>
ton (2014). Sementara,pemasaran pelet kayu global untukpembangkit
listrik dan panas terus tumbuh sekitar 14,1%
<http://www.bioenergy-
news.com/display_news/9693/Global_wood_pellet_market_expected_to_grow_by_
141_annually_until_2023/>per
tahun.Tahun 2020, kebutuhanpelet kayu diperkirakanmelambung hingga 80
juta ton. Oleh karena itu, beberapa negara, misalnya Korsel, Jepang,
Eropa (impor ~14juta ton
<http://www.carbonbrief.org/uk-now-burning-33-of-worlds-wood-pellet-
imports>/2014),
AS, dan Kanada berusaha mencari pasokan bahan baku ke negara tropis yang
salah satunya ke Indonesia. Di lain fihak, contoh harga pelet kayu di
Eropa
<http://www.propellets.at/en/pellet-price/international-prices-and-indexes/>
(Swiss, Jerman, dan Austria
<http://www.propellets.at/en/pellet-price/details/>) dapat dilihat dalam
Gambar di atas(~Euro).

<https://4.bp.blogspot.com/-
Pi5WBa5SX9s/Vr8BPXsTMFI/AAAAAAAADiY/C8YFJZHsXAE/s1600/New
%2BPicture.bmp>
Permintaan pelet kayu di Korsel

Sejak th 2012 Korsel menargetkan penggunaan Energi Terbarukan minimal 2%


<http://www.bebeja.com/korea-selatan-butuh-pelet-kayu/>, dan th 2022
penggunaan biomassa harus memasuki 10%, yang 60%-nya berasal dari pelet
kayu. Feb 2015, pasar Korsel perlu pasokan
<https://www.asiabiomass.jp/english/topics/1211_03.html> lebih dari
280.000 ton
<http://www.simecplant.com/blog/great-potential-of-wood-pellet-supply-in-
southeast-asia.html>
untuk kebutuhan rumah tangga dan industri makanan & minuman. Sekitar
70,3% pelet kayu Korsel adalah pelet impor
<https://www.asiabiomass.jp/english/topics/1211_03.html>
(Indonesiahanyamemasok >7% ke Korsel, tepatnya sekitar 8.940 tondari
122.447 ton pada th 2012, dan sisanya diimpor dari Rusia, Malaysia, dan
Vietnam).
<https://2.bp.blogspot.com/-
uKaqXqJ0Stc/Vr8Bxku26TI/AAAAAAAADic/AH_UT2FQF5Y/s1600/New
%2BPicture.bmp>
Pasokan pelet kayu ke Korsel

Saat itu, harga /CIF/ pelet kayu Indonesiatermurah (US$131/ton


<http://www.thejakartapost.com/news/2013/09/06/korean-delegates-see-wood-
pellet-potential-ri.html>,
di bawah Vietnam US$144/ton, dan Malaysia US$141/ton). Impor dari
Indonesia diteruskan dengan adanya kerma perusahaan Korsel /Depian Co.
Ltd/. dengan BUMN PT Inhutani III (mengembangkan hutan tanaman industri
5000-8000Ha di Pelaihari, Kalsel via PT SL Agri guna mengekspor pelet
kayu 30.000 tonth2014 dan terus meningkat hingga 100.000 tonth2015). Di
masadepan, beberapa perusahaan Korsel telah menjajagi kemungkinan untuk
mengimpor pelet kayu dari negara Australia, Vietnam, Indonesia,
Filipina, Malaysia
<http://www.simecplant.com/blog/great-potential-of-wood-pellet-supply-in-
southeast-asia.html>,
Thailand, Kanada
<http://www.platts.com/latest-news/electric-power/london/biomass-south-korea-
july-wood-pellet-imports-26193912>,
dan AS. Korsel mewajibkan PLTU-nya menggunakan pelet kayu.

Daftar: Perwakilan Korsel di Indonesia, Perwakilan Indonesia di Korsel,


Lembaga/ Asosiasi Kayu Pelet di Korsel, dan Pengusaha / Importir Korsel
dapat dilihat disini
<http://itpc-busan.kr/wp-content/uploads/2014/12/201405-01-
WoodPellet.pdf>(Mei
2014).

Khusus untuk Indonesia, pabrik pelet kayu terbesar ada di Semarang


<http://www.puspamandiri.com/2014/05/wood-pellets.html>, yang produksi
pelet kayunya populer di Korsel, karena kualitasnya bagus (kalori
tinggi, kandungan kimia dan abu cukup rendah). Korsel melakukan
proyek-proyek kerma di Jatim dan Jateng, Sumatera, Kalimantan, dan
Papua. Indonesia akan menjadi target Korsel untuk menjadi pemasok pelet
kayu di masa datang di Asia terutama untuk bahan biopelet yang berasal
dari pelepah
<http://ipbmag.ipb.ac.id/pojokriset/9028665d0df2d81ec60e205336d3f9e0/Biopel
et-dari-Pelepah-Sawit>
/ cangkang sawit, bagas tebu, jerami, kaliandra merah, dll.
http://3.bp.blogspot.com/-
tuuLtiL94ag/VamqeiqCKxI/AAAAAAAACoI/MmBbCQ3EZe4/s1600/New
%2BPicture.bmp

Sementara, produk
pelet kayu dimanfaatkan sebagai BB PLTBm 197kW.

* Salah satu pemasok pelet kayu (50 ton/bulan) ke Korsel (dan Jepang)
adalah PT /Greeno Inovasi Energi/ dari Ds. Kalangan
<http://emha42yogya.blogspot.com/2014/10/biomass-pellet-bantul-tembus-
korea.html>,
Bangunjiwo, Bantul

<http://rri.co.id/yogyakarta/post/berita/113820/industri/limbah_pabrik_di_bantul_j
adi_bahan_bakar_alternatif.html>,
DIY. Bahan baku utama adalah serbuk gergaji yang diperoleh dari
Jateng & DIY, yang dicampuri limbah biomassa lainnya seperti sekam
<https://www.youtube.com/watch?v=9OgOMFOdGyk> padi, ampas tebu
(bagas), debu tembakau
<https://www.youtube.com/watch?v=ApvIlmNBFMA>, dan limbah uang
kertas
<http://krjogja.com/read/236071/biomass-pelet-bahan-bakar-alternatif-dari-
limbah-uang-kertas.kr>.
Tepung tapioka ditambahkan ke dalamnya sebagai perekat.
* PT EMI
<http://energitoday.com/2015/10/gantikan-batubara-emi-produksi-pelet-
kayu/>
(/Energy Management Indonesia/) melakukan kerma dengan pemkab
Purworejo <https://www.youtube.com/watch?v=iByrVcWZiRM> guna
membangun pabrik baru pelet kayu yang berasal dari kayu kaliandra
merah dengan kapasitas 36.000 ton/tahun. Potensi ini dapat dijadikan
listrik sekitar 5MW
<http://www.bijaks.net/news/article/4-214170/untuk-pembangkit-listrik-rp-40-
m-bumn-bikin-pabrik-pelet-kayu>.
Sementara,PT EMI melayani permintaan Jepang dan Korsel yang
meningkat masing-masing 250 ton/hari (10.000 ton/bulan) via LOI
<http://semarang.bisnis.com/read/20151004/12/82179/siap-siap-bahan-bakar-
hijau-pelet-kayu-banjir-permintaan>.
* PT /Jhonlin Agro Mandiri /(PT JA
<http://jhonlinagro.com/id/products/wood-pellet/>) membangun pabrik
pelet kayu di areal 2 Ha yang berkapasitas 4 ton/jam dengan mesin
/fully automatic/. Bahan baku berasal dari kayu Jabon, Gmelina,
Sengon, dan Akasia yang ditanam di atas tanah seluas 15.000 Ha.
* PT Inhutani III
<http://www.jpnn.com/read/2013/03/20/163505/Pasok-100-Ribu-Ton-Bahan-
Baku-Pelet->
memasok bahan baku /eucalyptus/, sengon, dan gamal yang ditanam di
lahan sekitar 5.000 Ha, Pelaihari
<http://industri.kontan.co.id/news/sl-agro-investasi-us-20-juta-di-sektor-kayu>,
Kalsel, ke pabrik pelet kayu yang dibangun oleh PT /SL Agro
Industry/ (anak perusahaan Korsel, /Depian/) dengan kapasitas
sekitar 100.000 ton (2015). Selanjutnya, PT SLAI memasok pelet kayu
dari pabriknya ke perusahaan Korsel /Western Power Co. Ltd/. Kerma
Inhutani III dengan China juga diteken, dan Inhutani III menyiapkan
lahan 5.000 Ha. PLTBm 2x10MW dengan bahan baku /chip/ kayu (140.000
ton) juga dibangun untuk menunjang daya listrik pabrik, sedangkan
sisa daya listrik dijual ke PLN.
* Indonesia meneken /MoU /dengan fihak Korsel
<http://agro.kemenperin.go.id/1858-Korsel-Tujuan-Ekpor-Pelet-Kayu-
Indonesia>
guna memberikan peluang investasi biomassa basis kayu
<https://www.youtube.com/watch?v=HCcfnhHq8ZI> pada areal sekitar
200.000 Ha sebagai proyek percontohan di Indonesia. Salah satunya
adalah di bawah bendera PT /Solar Park
<https://www.youtube.com/watch?v=HCcfnhHq8ZI> Indonesia/ di Wonosobo
Jateng, 2009..
* DI (Dahlan Iskan) (via PT SDI, /Sosiopreneur Demi Indonesia/)
mengajak siswa SMK
<http://www.jpnn.com/read/2014/10/26/265919/Dahlan-Iskan-Ajak-Siswa-SMK-
Bikin-Mesin-Pelet-/page2>
membuat mesin pelet kayu (1 ton/jam) guna memanfaatkan penanaman
kayu KM di 30
<http://www.radarsulteng.co.id/berita/detail/rubrik/45/16457>
Propinsi (Kaltim
<http://www.jpnn.com/read/2014/12/01/273035/Kembangkan-Kaliandra,-
Dahlan-Iskan-Rogoh-Kocek-Puluhan-Miliar->,
NTB <http://tamboranews.com/2015/01/11/pt-sdi-launcing-kaliandra/>,
Riau, Lampung, Bengkulu, dll). PT SDI membangun mesin pelet kayu dan
PLTBm, dan akan membeli KM dari penduduk
<http://sijorikepri.com/penanaman-kaliandra-di-lingga-gunakan-tehnik-
biopori/>.
Motonya adalah masyarakat mendapat
<http://www.riaupos.co/berita.php?act=full&id=63954&kat=12>
pekerjaan dan penghasilan (dari penyiapan pelet kayu, ternak sapi
dan kambing, dan ternak lebah) sekaligus mendapatkan listrik.

Kemungkinan besar akan terjadi banjir pasokan di DNdan LN yang dapat


memerosotkan harga.Hal itu ditunjukkan dalam indeks pelet kayu di AS dan
Kanada yang mewakili kondisi harga pelet kayu hingga waktu tertentu.

Importir dari LN mulai mengenakan sekatan mencari pelet kayu terbaik tetapi
harga yang lebih murah. Oleh karena itu, sudah saatnya pelet kayu dibuat untuk
memasok pelet kayu ke PLTU batubara sebagai pengganti batubara baik
sebagian maupun seluruhnya. Hal itu dimaksudkan guna menstabilkan harga
pelet kayu sekaligus memproduksi listrik nasional dan membuka lapangan kerja
baru yang diperlukan rakyat di sekitar pabrik pelet kayu, contoh:
1. PT Austral Byna membangun PLTPk 100MW (setiap 10MW memerlukan
biaya Rp150miliar) di Mantuil Banjarmasin, Muara Teweh (Kab. Barito
Utara) Kalteng, dan Kaltim.
* PT EBI <https://www.youtube.com/watch?v=iByrVcWZiRM> (BUMN)
membangun PLTPk 5-10MW(dengan luas pabrik 10 Ha dan mampu
memproduksi 36.000 ton/tahun
<http://www.bijaks.net/news/article/4-214170/untuk-pembangkit-listrik-rp-40-
m-bumn-bikin-pabrik-pelet-kayu>)
di beberapa lokasi di Indonesia (energi: 4.800kKal, bioarang
~7.500kKal). Limbah / abu pelet kayu masih dapat dibuat pupuk untuk
restorasi lahan gambut yang amat luas di Indonesia (ke 4 dunia).
Sementara, limbah PLTU batubara menjadi limbah B3, ataumenjadi bahan
pengganti semen yang bila dicampur dengan /filler

<https://www.researchgate.net/publication/267555383_PENGGUNAAN_LUMPUR_L
APINDO_SEBAGAI_FILLER_PADA_PERKERASAN_LENTUR_JALAN_RAYA>/
lumpur Lapindo dapat digunakan sebagai material pembuatan jalan
<http://rekayasasipil.ub.ac.id/index.php/rs/article/view/200> raya.
* PT PLNE
<http://www.tambang.co.id/morowali-gunakan-kayu-kaliandra-merah-untuk-
bangun-pltb-1159/>
(Prima Layanan Nasional Enjinering)menandatangani kerma (/MoU/)
dengan Kab, Morowali
<http://ekbis.sindonews.com/read/922374/34/kaliandra-merah-dipercaya-
dapat-penuhi-listrik-morowali-1415617599>,
Sulteng, membangun PLTBm Rp.30 miliar dalam 2 tahun, Feasibility study 6
bulan) dengan bahan baku kaliandra merah yang tersebar luas di
Morowali(200Ha).
Proses pembuatan Pelet Kayu

Tahapan proses cetak Pellet Kayu yang diajukan adalah sebagai berikut.
1. Chipper
2. Hammer Mill
3. Rotating screen
4. Rotary Dryer
5. Mixer
6. Pelletizer atau mesin Pencetak Pellet Kayu
7. Box Cooler
8. Vibrating Screen
9. pengemasan

Anda mungkin juga menyukai