Sop Diabet
Sop Diabet
No. Revisi :-
SOP
Tanggalterbit : 1 Oktober 2018
Halaman : 1-6
1
minggu. Apabila kadar gula darah belum mencapai sasaran
dilakukan intervensi farmakologi dengan obat hipoglikemik
oral (OHO) dan atau suntikan insulin.
Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil
dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar
glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis hampir
maksimal. Pemberian OHO bersamaan dengan
pengaturan diit dan latihan jasmani, bila diperlukan dapat
dilakukan pemberian OHO tunggal atau OHO kombinasi.
Terapi OHO kombinasi harus dipilih dua macam obat dari
kelompok yang mempunyai mekanisme kerja berbeda
Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis
maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari
Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg
dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum
makan, 1-2 kali/hari.
10. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya
pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan
resikonya serta bagaimana mengatasi sementara keadaan
gawat darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia).
11. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis
(TGM)makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan
kalori dan zat gizi masing-masing individu. Pentingnya
keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah
makanan.
12. Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara
teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
13. Petugas menulis resep.
14. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
15. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam medik
pasien
16. Petugas menandatangani rekam medik
2
Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas
atas dan bawah termasuk jari.
3
Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani
secara teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih
30 menit.
4
5
DIABETUS MELITUS
Halaman : 1-6
1
Apakah petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah
pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria
(sering kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng
lapar) ?
2
Apakah petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat
keluhan lain seperti berat badan turun tanpa penyebab yang
jelas, kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi pada pria,
pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka yang tidak
kunjung sembuh?
3
Apakah petugas melakukan pemeriksaan tekanan
darah,nadi,suhu?
4 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk
ekstremitas atas dan bawah termasuk jari?
5
Apakah bila diperlukan petugas membuat permintaan
pemeriksaan gula darah atau urin ke laboratorium ?
6
Apakah petugas menyerahkan surat permintaan kepada
pasien untuk selanjutnya pasien kelaboratorium ?
7
Apakah petugas menerima hasil laboratorium dari pasien ?
8 Apakah petugas membaca hasil laboratorium dan
menegakan diagnose berdasarkan hasil lab dan
anamnesis?
10
Apakah petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM,
perlunya pengendalian dan pemantauan gula darah,
penyulit DM dan resikonya serta bagaimana mengatasi
sementara keadaan gawat darurat akibat DM (rasa sakit dan
hipoglikemia) ?
11 Apakah petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi
medis (TGM)makanan yang seimbang sesuai dengan
kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu.
6
Pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan,
jenis dan jumlah makanan?
12 Apakah petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani
secara teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30
menit?
13 Apakah petugas menulis resep?
14 Apakah petugas menyerahkan resep kepada pasien ?
15 Apakah petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam medic
pasien ?
16 Apakah petugas menandatangani rekam medic ?