Teori Riksi
Teori Riksi
PENDAHULUAN
Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model konsep
aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu
baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan,
penyembuhan serta agar meninggal dengan damai. Pemahaman konsep tersebut dengan
didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan
mengalami perkembangan mulai dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang
kehidupan; kedua, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami
ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh
polah asuh, lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari
individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam
melakukan aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan
aktivitas.
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah IKD 2, yang
berjudul “Teori dan Model Keperawatan Virginia Henderson”.
Sedangkan tujuan khusus penulisan makalah ini adalah untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang telah di rumuskan dalam rumusan masalah agar pembaca dapat memahami
dan mengerti tentang Teori dan model keperawatan menurut Virginia Henderson.
BAB II
ISI
Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897. Ia tertarik dengan
keperawatan selama Perang Dunia I karena keinginannya untuk membantu personel militer
yang sakit atau terluka. Pada tahun 1918, ia belajar keperawatan di Sekolah Perawat Militer
di Washington, D.C. dan lulus pada 1921. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan M.A. di
bidang pendidikan keperawatan tahun 1926. Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale
University School of Nursing. Ia menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic University
of America, Pace University, University of Rochester, University of Western Ontario, dan
Yale University. Bukunya yang di publikasikan antara lain The Nature of Nursing (1960),
Basic Principles of Nursing Care (1960), dan The Principles and Practice of Nursing (1939).
Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang telah memberi pengaruh besar
pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Ia membuat model konseptualnya pada
awal 1960-an, ketika profesi keperawatan mulai mencari identitasnya sendiri. Masalah
intinya adalah apakah perawat cukup berbeda dari profesi lain dalam layanan kesehatan
dalam hal kinerja. Pertanyaan ini merupakan hal yang penting sampai 1950-an, perawat lebih
sering melakuakan instruksi dokter. Virginia Henderson adalah orang pertama yang mencari
fungsi unik dalam keperawatan. Pada saat ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek
negatif dan positif dari praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut mencakup:
Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit
Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik
semata
Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang
tidak mungkin dilakukan pada masa itu
Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari kaperawatan, perubahan sosial tidak
diragukan lagi memainkan peranan besar dalam perkembangan pandangan dan ide-idenya.
Sebagai contoh, bukanlah suatu kebetulan bahwa ilmu perilaku memiliki pengaruh besar pada
pandangan dan pendapat kita tentang masyarakat pada 1960-an. Oleh karena itu inisiatifnya
diarahkan pada memberikan perhatian lebih pada aspek-aspek psikososial dari perawatan
pasien. Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan model konseptual oleh
International Council of Nurses (ICN).
Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang harus
dipenuhi
Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien sebanyak
mungkin
Jadi menurut Henderson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di rumah sakit
umum. Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan. Dalam
modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode skematik untuk pengawasan
asuhan. Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasi hal-hal berikut :
Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan. Perawat menyadari
fungsi dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era baru ketika profesi mulai menelaah
sifat aktual dari kerja keperawatan secara lebih kritis dari sebelumnya. Komitmen menuju
kemandirian dan autonomi pada pasien juga menandai era baru tersebut. Sebelumnya,
terdapat kecenderungan bagi perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi pasien.
Penggunaan kerangka kerja berdasarkan kebutuhan untuk membimbing pemberian asuhan
dan terutama penekanan pada kebutuhan untuk merencanakan asuhan merupakan prinsip
yang sama pentingnya, karena menandai mulainya perawat berpikir secara konstruktif
tentang pekerjaannya.
Secara umum, aktifitas keperawatan harus didukung atau ditentukan oleh tindakan terapeutik
dari dokter.
Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah satu
kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai unit tunggal. Setiap
manusia harus berupaya untuk memepertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.
Lingkungan
Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan dengan
kemandirian. Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan dan berbagai tingkat
inkapasitas individu (sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya.
Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat
dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan
kemandirian.
Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit atau
sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah untuk
membantu individu memperoleh kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun
demikian, keputusan Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan
sesuatu untuk pasien jika ia tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi
sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson menjelaskannya lebih lanjut.
Manusia
Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan
mengubah lingkungan.
Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi integumen.
Menurut Henderson, keempat belas kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus asuhan
keperawatan dipengaruhi oleh :
Usia
Kondisi fisik dan mental, termasuk : berat badan; kemampuan dan ketidakmampuan
sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lokomotif; status mental.
Keperawatan
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalamkeadaan sehat
maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsiindependence di
dalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas).
Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
Kesehatan
Sehat adalah kualitas hidupyang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi
kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk
mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan
meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta
pengetahuan yang cukup.
Lingkungan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan:
Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit
akan menghambat kemampuan tersebut.
Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien.
Menurut Henderson (dalam asmadi, 2008), hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga
tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri :
Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pannganti (substitute) didalam
memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kemauan pasien yang
berkurang. Disini perawat berfungsi untuk melengkapi.
Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan
sebagai penolong (helper) untuk menolong atau membantu pasien untuk mendapatkan
kembali kemandiriannya. Kemandirian ini bersifat relative, sebab tidak ada satupun manusia
yang tidak bergantung kepada orang
lain. Meskipun demikian, perawat berusaha keras saling bergantung demi mewujudkan
kesehatan pasien.
Pengkajian Keperawatan
Terdapat suatu masalah dalam proses perawatan. Penilaian nyata terhadap proses
perawatan tergantung pada pemahaman seseorang, interpretasi, perpaduan, dan
penggunaannya. Walaupun definisi dan penjelasan Henderson mengenai keperawatan tidak
secara langsung sesuai dengan langkah – langkah dalam proses perawatan, tetapi terdapat
hubungan antara kedua hal tersebut. Menurut Henderson, perawat harus memiliki
pengetahuan mengenai apa yang disebut normal dalam kesehatan dan adanya penyakit.
Berdasarkan pengetahuan ilmiah ini, perawat dapat mengambil kesimpulan dari data-data
yang ada. Henderson menyatakan, bahwa, keperawatan dibutuhkan oleh individu yang
dipengaruhi oleh usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional,dan kapasitas fisik,
serta intelektualnya. Semua ini akan dipertimbangkan dalam mengevaluasi hasil perawatan
yang dibutuhkan oleh pasien.
Diagnosa Keperawatan
Analisa data didasarkan pada faktor-faktor di atas, kemudian hasil analisa tersebut
dipergunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan.Henderson tidak secara spesifik
membahas mengenai diagnosa keperawatan ini, dia lebih yakin dokterlah yang akan membuat
diagnosa, dan perawat melakukan tindakan-tindakan atas dasar diagnosa tersebut. Diagnosa
Keperawatan berhubungan dengan
Implementasi keperawatan
Evaluasi
Henderson adalah ahli teori keperawatan yang memberi pengaruh besar pada keperawatan
sebagai profesi yang mendunia. Henderson adalah orang pertama yang mencari fungsi unik
dari profesi perawat.
Teori Henderson didasari oleh keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karir
keperawatannya, bukan teori / model yang abstrak semata.
Asumsi Henderson mempunyai validitas karena mempunyai keserasian dengan riset ilmuan
dibidang yang lain seperti konsep Maslow.
Kelemahan
Pandangan dan pendapatnya hanya berfokus pada satu pihak yaitu pada penyembuhan fisik
semata atau pada upaya memandirikan pasien.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori
keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori keperawatan menurut
Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu
memahami teori ini, karena teori ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjalankan
praktik keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokterran ECG.
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan Profesional di
Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik keperawatan. New
York:Macmillan.