Makalah Istirahat Tidur
Makalah Istirahat Tidur
Makalah Istirahat Tidur
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Istirahat dan tidur yang tepat sama pentingnya dengan nutrisi yang
baik dan latihan yang adekuat. Setiap orang memerlukan jumlah istirahat
dan tidur yang berbeda. Dengan tidak tepatnya jumlah tidur dan istirahat
seseorang maka akan mempengaruhi pada kemampuan berkonsentrasi,
membuat keputusan, kelabilan emosi, serta partisipasi dalam kehidupan
sehari-hari yang menurun. (Potter dan Perry,2013)
1.2Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan konsep
istirahat dan tidur, antara lain; definisi istirahat dan tidur, fungsi istirahat
dan tidur, mekanisme tidur, tahap-tahap tidur, kebutuhan istirahat dan
tidur berdasarkan usia, faktor yang mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan istirahat dan tidur. Dan menjelaskan masalah yang sering
ditemukan pada klien gangguan istirahat dan tidur beserta asuhan
keperawatannya.
1.3Manfaat
Mahasiswa memiliki dasar teori tentang konsep istirahat dan tidur yang
kuat sehingga mampu memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada
klien.
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tidur adalah suatu keadaan relative tanpa sadar yang penuh ketengan
tanpa kegiatan yang erupakan urutan siklus yang berulan-ulang dan
masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan badanlah yang
berbeda.(e-jurnal.com)
2
korteks, peningkatan konsumsi oksigen, dan pelepasan epinefrin.
Gabungan kegiatan ini membantu penyimpanan memori dan proses
belajar. Selama tidur, otak menyaring informasi yang tersimpan tentang
kegiatan hari itu.
3
Bagian susunan saraf pusat yang mengadakan kegiatan penyesuain
terletak pada substansia ventrikulo retikularis medulo oblogata yang
disebut sebagai pusat tidur. Bagian susunan saraf pusat yang
menghilangkan hubungan terdapat bagian rostral madulo oblogata
disebut sebagai pusat penggugah atau aurosal state.
Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 3
stadium lalu diikuti oleh fase REM. Keadaan tidur normal antara fase
NREM dan REM terdiri secara bergantian antara 4 – 7 kali siklus semalam.
Bayi baru lahir total tidur 16 – 20 jam/hari, anak-anak 10 – 12 jam/hari,
kemudian menurun 9 – 10 jam/hari pada umur di atas 10 tahun dan kira-
kira 7 – 7,5 jam/hari pada orang dewasa.
4
keutuhan maupun kemudahan jaringan tubuh. Sementara prolaktin
adalah hormon yang banyak tedapat pada ibu menyusui. Semakin
bagus kualitas tidur ibu menyusui maka semakin tinggi pula produksi
prolaktin.
Stadium tidur ini adalah tahap tidur terdalam. Untuk
membangunkan orang yang tidur terdalam membutuhkan rangsangan
yang lebih kuat. Rangsangan tersebut dapat berupa suara keras dan
tepukan di pundak berulang-ulang. Ketika bangun dari tahap ini, kita
tidak bisa langsung sadar sempurna. Diperlukan beberapa saat untuk
memulihkan diri dari rasa bingung dan disorientasi.
1. Neonatus
Neonatus atau bayi baru lahir sampai usia 3 bulan tidur rata-rata
sekitar 16 jam sehari, tidur hampir terus-menerus selama minggu
pertama. Siklus tidur umumnya 40 – 50 menit dengan bangun setelah
1 – 2 siklus tidur. Sekitar 50% dari tidur ini adalah tidur REM yang
merangsang pusat otak yang lebih tinggi. Hal ini penting untuk
perkembangan karena neonatus tidak bekerja cukup lama untuk
stimulasi eksternal yang signifikan.
2. Bayi
5
siklus REM. Bangun umumnya terjadi di pagi hari, meskipun tidak bisa
lagi bayi terbangun di malam hari.
3. Balita
4. Anak-anak Prasekolah
6. Remaja
7. Dewasa Muda
6
masalah interpersonal dalam kelompok usia ini. Kehamilan
meningkatkan kebutuhan tidur dan beristirahat. Insomnia, gerakan
tungkai yang periodik, sindrom kaki gelisah, dan gangguan pernafasan
saat tidur merupakan masalah umum selama trimester ketiga
kehamilan.
8. Dewasa Menengah
Selama masa dewasa menengah, total waktu tidur di malam hari mulai
menurun. Jumlah tidur stadium 4 mulai turun, penurunan terus
berlanjut seiring dengan meningkatnya usia. Insomnia sangat umum,
mungkin karena perubahan dan stres pada usia dewasa menengah.
Kecemasan, depresi, atau penyakit fisik tertentu yang menyebabkan
gangguan tidur. Wanita menopause sering mengalami gejala insomnia.
9. Lansia
7
2. Gaya Hidup
Kantuk patologis terjadi ketika individu perlu atau ingin terjaga. Orang
yang mengalami kurang tidur sementara sebagai hasil dari aktivitas
malam yang aktif atau jadwal kerja yang diperpanjang, biasanya akan
merasa mengantuk keesokan harinya. Namun, mereka mampu
mengatasi perasaan ini meskipun mengalami kesulitan melaksanakan
tugas dan tetap memperhatikan. Kurang tidur yang kronis jauh lebih
serius dari kurang tidur sementara dan menyebabkan perubahan
serius pada kemampuan untuk melakukan fungsi sehari-hari. Kantuk
cenderung paling sulit diatasi selama melakukan tugas yang menetap
(tidak aktif).
4. Stres Emosional
Klien yang berusia lebih tua lebih sering mengalami kehilangan yang
mengarah ke sters emosional seperti pensiun, gangguan fisik, atau
kematian orang yang dicintai. Lansia dan orang yang menalami
masalah depresi suasana hati mengalami penundaan waktu tidur,
munculnya tidur REM labih awal, sering terbangun, meningkatkan
waktu total tidur, perasaan tidur buruk, dan bangun lebih awal.
5. Lingkungan
8
Seseorang yang cukup lelah biasanya dapat diukur dengan nyenyak,
terutama jika kelelahan tersebut merupakan hasil kerja atau latihan
yang menyenagkan. Berolahraga 2 jam atau lebih sebelum tidur
memungkinkan tubuh untuk mendinginkan, mengurangi kelelahan,
serta meningkatkan relaksasi. Namun, kelelahan yang berlebihan yang
berasal dari pekerjaan yang melelahkan atau stres membuat sulit
tidur. Ini adalah masalah umum bagi anak-anak sekolah dasar dan
remaja.
1) Insomnia
9
a. Memakan makanan berprotein tinggi sebelum tidur, seperti keju
atau susu
b. Usahakan agar selalu beranjak tidur pada waktu yang sama
c. Hindari tidur di waktu siang atau sore hari
d. Berusaha untuk tidur hanya apabila merasa benar-benar kantuk
dan tidak pada waktu kesadaran penuh
e. Hindari kegiatan-kegiatan yang membangkitkan minat sebelum
tidur
f. Lakukan latihan-latihan gerak badan setiap hari, tetapi tidak
menjelang tidur
g. Gunakan teknik-teknik pelepasan otot-otot serta meditasi sebelum
berusaha untuk tidur
2) Somnambulisme
3) Enuresis
4) Narkolepsi
10
5) Night terrors
6) Mendengkur
11
BAB 3
Tuan Khumar berusia 73 tahun dirawat satu kamar dengan Tuan Lau
yang berusia 79 tahun. Tuan Khumar beragama Sikh sedangkan Tuan Lau
beragama kristen advent. Tuan Lau gemar mendengarkan musik gospel
dari smartphonenya sambil bersenandung mengikuti lirik lagu. Sedangkan
Tuan Khumar senang mengikuti berita dari iPad kesayangannya.
Seringkali Tuan Khumar merasa terganggu dengan suara musik dan
nyanyian Tuan Lau yang tidak kenal waktu termasuk di malam hari.
Sebaliknya, Tuan Lau mengeluh sulit tidur karena Tuan Khumar tidak
berhenti membaca dan menyalakan lampu. Tuan Lau bisa tidur jika
kamar gelap-gulita.
3.2 Pengkajian
merasa terganggu dengan suara mengeluh sulit tidur karena Tuan Khumar
KELUHAN
musik dan nyanyian Tuan Lau yang tidak berhenti membaca dan menyalakan
UTAMA
Data Subyektif:
Data Subyektif:
Mengeluh sulit tidur karena Tn.
Merasa terganggu dengan suara
Khumar tidak berhenti membaca dan
Kharakteristik
menyalakan lampu.
Data Obyektif:
Data Obyektif:
Senang membaca berita dan
-Gemar mendengarkan musik gospel
menyalakan lampu.
termasuk dimalam hari.
-Bisa tidur jika kamar gelap-gulita.
12
3.3 DIAGNOSIS
Tn. Khumar Tn. Lau
1. Gagguan Pola Tidur yang 1. Gangguan pola tidur yang
Berhubungan Dengan Faktor Ritual berhubungan dengan faktor
sebelum tidur perubahan lingkungan
Tujuan Umum: Tujuan Umum:
Kebutuhan tidur terpenuhi Memenuhi lingkungan yang
Tujuan khusus: sesuai dengan kebiasaan tidur
a. tidak terjaga di malam hari Tujuan khusus:
b. Meningkatkan kenyamanan saat a. Menghilangkan irama
tidur sirkardian yang tidak
Kriteria hasil: normal; kemungkinan
a. Merasa segar setelah tidur menyebabkan sulit tidur
b. Kebutuhan tidur terpenuhi b. Mengkondisikan lingkungan
sesuai kebiasaan tidur
dengan baik
Kriteria hasil:
a. Merasa rileks saat bangun
b. Mata kembali normal
2. Gangguan pola tidur yang
berhubungan dengan
Manajemen waktu
Tujuan umum:
Membuat aktivitas menjadi
teratur
Tujuan khusus:
a. Memperkuat aktivitas siang
hari menjadi adekuat
b. Membuat tidur menjadi
nyaman/ nyenyak/ optimal
Kriteria hasil:
a. Kebutuhan tidur lebih
terpenuhi
b. Membuat tubuh menjadi
rileks dan fit disaat bangun
13
3.4 INTERVENSI TINDAKAN
Tn. Khumar Tn. Lau
Menjelaskan situasi dan keadaan Memberikan penutup mata saat
kepada pasien akan menjelang tidur
Memberikan penutup telinga pada T. Melakukan penjadwalan
Khumar ketika Tn Lau mendengarkan musik. Pagi pukul
mendengarkan musik gospel 07.00, siang pukul 12.00, dan
malam 3 jam sebelum tidur ±1 jam
Memajukan kebiasaan membaca Tn. Melakukan penjadwalan tidur.
Khumar ± 2 jam sebelum tidur Tn. Lau dapat tidur ±7-8 jam
(William, 1971) tanpa gangguan dan
bangun tepat waktu.
Periksa pasien secara berkala Periksa pasien secara berkala
dengan catatan tidak memberikan
tindakan keperawatan yang dapat
membangunkan tidur
14
Obat tidur dapat menganggu kualitas tidur pasien, dan
kualitas tidur pasien, dan menyebabkan mengantuk setiap hari
menyebabkan mengantuk setiap hari dan dengan memberikan tindakan
Menghilangkan gangguan yang ada keperawatan yang dapat
pada kamar sebelumnya agar tidak mengganggu tidur pasien, maka
terulang kembali paisen tidak dapat tidur dengan
optimal. Akibatnya disiang hari
pasien akan merasa mengantuk.
15
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia yang termasuk ke dalam kebutuhan fisiologis. Istiarahat dan
tidur sebagai salah satu kebutuhan dasar yang universal, karena semua
manusia membutuhkan kebutuhan tidur dan istirahat. Hal ini
mengindikasikan bahwa tidur memiliki peranan yang penting bagi
manusia. Potter & Perry (2005) mengatakan bahwa kebutuhan untuk
istirahat dan tidur adalah penting bagi kualitas hidup semua orang.
Namun demikian, tiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda dalam
jumlah tidur (Quantity of Sleep) dan kualitas tidur (Quality of Sleep).
Fungsi dari istirahat dan tidur adalah memperbaiki keadaan
fisiologis dan psikologis,melepaskan stress dan ketegangan, memulihkan
keseimbangan alami diantara pusat-pusat neuron, waktu untuk
memperbaiki dan menyiapkan diri untuk periode bangun,memperbaiki
proses biologis dan memelihara fungsi jantung, mengembalikan
konsentrasi dan aktivitas sehari-hari, menghemat dan menyediakan
energi bagi tubuh, memelihara kesehatan optimal dan mengembalikan
kondisi fisik tubuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan istirahat-tidur antara lain penyakit, lingkungan, kelelahan,
gaya hidup, stress emosional, stimulan dan alkohol, diet, merokok,
medikasi, motivasi.Sedangkan masalah yang seringkali ditemukan terkait
pemenuhan kebutuhan istirahat-tidur diantaranya insomnia, parasomnia,
hipersomnia, narkolepsi, apnea saat tidur.
4.2 Saran
1. Dalam memberikan tindakan keperawatan hendaknya diperhatikan
betul prosedur kerja yang akan dijalankan.
2. Mahasiswa hendaknya dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia
yang berhubungan dengan istirahat dan pola tidur sebelum melakukan
tindakan keperawatan.
3. Menjelaskan atau memberitahukan pada pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan harus selalu diterapkan oleh perawat sebelum
melakukan tindakan keperawatan.
16
WOC (Web of Caution)
Kebiasaan tidur di
malam hari
Ganguan pemenuhan
tidur
insomnia
Proses penymbuhan
lebih lama
17
DAFTAR PUSTAKA
Capernito-Moyet.2010.Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi13.
Jakarta:EGC
McCance KL, et al.2010.Pathophisiology:The Biology Basic For Disease In
Adults and Children.6th Edition.Mosby Elsevier
NANDA International.2011.Nursing Diagnosis : Definitions & Classification
2012-2014.Heather Herdman. Alih Bahasa Made Sumarwati, S.Kp., MN.
EGC:Jakarta
Potter,Perry.2013.Fundamental of Nursing.8th Edition.Mosby Elsevier
Potter,Perry.2011.Basic Nursing.7th Edition.Mosby Elsevier
Potter,Perry.2010.Fundamentals of Nursing Fundamental Keperawatan. Buku
3 Edisi 7.Salemba Medika:Jakarta
Siregar, Mukhlidah Hanum.2011.Mengenal Sebab-sebab, Akibat-akibat, dan
Cara Terapi Insomnia.Flashbooks:Jogjakarta
Wilkinson dan Ahern.2009.Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi
9.Jakarta:EGC
_________http://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-tidur-menurut-para-
ahli.html, diakses 27 Maret 2015
18