Tujuan penetapan tarif atau bea masuk ini adalah sebagai berikut :
1. menghambat impor barang-barang/ jasa luar negeri.
2. melindungi barang/ jasa produksi dalam negeri.
3. menambah pendapatan pemerintah dari pajak.
4. mendorong konsumen menggunakan produk domestik.
b. Kuota
Kuota adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diperdagangkan.
Ada tiga macam kuota, yaitu kuota impor, kuota produksi, dan kuota
ekspor.
Kuota impor adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diimpor,
kuota produksi adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diproduksi,
dan kuota ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor.
Tindakan untuk membatasi atau mengurangi jumlah barang impor ada
yang diakukan secara sukarela yang disebut sebagai pembatasan ekspor
sukarela (Voluntary Export Restriction = VER). VER adalah kesepakatan
antara negara pengekspor untuk membatasi jumlah barang yang dijualnya
ke negara pengimpor.
1
c. Subsidi
Agar produksi di dalam negeri dapat ditingkatkan maka pemerintah
memberikan subsidi kepada produsen dalam negeri. Subsidi yang
diberikan dapat berupa mesin-mesin, peralatan, tenaga ahli, keringanan
pajak, fasilitas kredit, dll.
Kebijakan subsidi biasanya diberikan untuk menurunkan biaya
produksi barang domestik, sehingga diharapkan harga jual produk dapat
lebih murah dan bersaing di pasar internasional.
Tujuan dari subsidi ekspor adalah untuk mendorong jumlah ekspor,
karena eksportir dapat menawarkan harga yang lebih rendah. Harga jual
dapat diturunkan sebesar subsidi tadi.
Namun tindakan ini dianggap sebagai persaingan yang tidak jujur dan
dapat menjurus kea rah perang subsidi. Hal ini karena semua negara ingin
mendorong ekspornya dengan cara memberikan subsidi.
d. Larangan impor
Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang masuknya produk-
produk asing ke dalam pasar domestik. Kebijakan ini biasanya
dilakukan karena alasan politik dan ekonomi.
b. Diskriminasi harga
Diskriminasihargaadalah suatu tindakan dalam penetapan harga
barang yang berbeda untuk suatu negara dengan negara lainnya.
Untuk barang yang sama, harga untuk negara yang satu lebih mahal
atau lebih murah daripada negara lainnya. Hal ini dilakukan atas dasar
perjanjian atau dalam rangka perang tarif.
c. Premi
Pengertian premi adalah “bonus” yang berbentuk sejumlah uang
yang disediakan pemerintah untuk para produsen yang berprestasi atau
mencapai target produksi yang ditetapkan oleh pemerintah.
2
Tindakan pemerintah dengan membayar kelebihan harga untuk tiap
unit hasil produksi atau tiap barang yang diekspor. Dampaknya yaitu
produksi dalam negri dapat bersaing di luar negri.
e. Larangan ekspor
Larangan ekspor merupakan kebijakan suatu Negara untuk
melarang ekspor ke luar negeri untuk jenis barang tertentu.
Penyebabnya bisa karena ekonomi, politik, sosial, atau budaya.
3
dibebaskan, yang selanjutnya berarti peningkatan jumlah pengangguran,
terutama di negara-negara yang sektor padat karya lainnya seperti pertanian,
jasa, dan perdagangan tidak mampu menyerap pertumbuhan angkatan kerja
mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk.
4
C. Devisa
a. Pengertian devisa
Sejumlah emas atau valuta asing yang bisa digunakan untuk transaksi
pembayaran dengan luar negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia
internasional.
b. Macam – macam devisa
a) Berdasarkan sumbernya
1. Devisa Umum
Devisa yang didapat dari kegiatan ekspor, penjualan jasa serta
bunga modal.
2. Devisa Kredit
Devisa yang diperoleh dari kredit pinjaman luar negeri.
b) Berdasarkan wujudnya
1. Devisa Kartal
Devisa kartal merupakan suatu devisa yang berwujud uang
kertas dan uang logam.
2. Devisa Giral
Devisa giral merupakan suatu devisa yang berwujud surat-surat
berharga, seperti : wesel, cek, IMO (Internasional Money Order), cek
perjalanan (travellers cheque), dan sebagainya. Apabila berkeinginan,
devisa giral dapat diganti atau diubah ke devisa kartal.
c) Lainnya
1. Devisa Negara
Devisa yang dimiliki oleh pemerintah yang ditatausahakan
dalam dana devisa.
2. Devisa Pelengkap
c. Fungsi Devisa
Devisa memiliki beberapa fungsi meliputi :ž
1. Alat pembayaran hutang luar negeri
2. Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan,
ekspor, impor, dan seterusnya).
3. Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negeri seperti
membiayai kedutaan, misi budaya, hadiah atau bantuan
4. Sebagai sumber pendapatan negara
e. Sumber Devisa
1. Pinjaman / Hutang Luar Negeri
Pinjaman luar negeri yang berupa uang, secara langsung dapat
menambah devisa. Pinjaman ini dapat digunakan untuk membayar semua
pembiayaan ke luar negeri. Meskipun ada kewajiban untuk mengembalikan,
akan tetapi uang yang diperoleh dari luar negeri tetap akan menambah devisa
negara.
6
3. Penerimaan Deviden atau Jasa Serta Bunga dari Luar Negeri
Penerimaan jasa adalah penerimaan devisa yang berasal dari
pengiriman jasa-jasa ke luar negeri. Apabila suatu negara mengadakan atau
menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara tersebut akan
memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya ke
negara lain, berarti Indonesia akan memperoleh devisa atas jasa yang telah
digunakan oleh negara lain. Selain pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa
dapat berupa jasa pengiriman barang-barang ke luar negeri serta jasa dari
pelabuhan dan bandar udara.
7
f. Kegunaan Devisa
1. Membeli barang atau jasa dari luar negeri (impor)
2. Membayar hutang pokok serta bunga hutang luar negeri
3. Pembiayaan kegiatan perdagangan luar negeri
4. Membiayai perwakilan di luar negeri (duta besar, konsulat, dll)ž
5. Membiayai atlet, misi kebudayaan, studi banding / perjalanan dinas
pejabat negara
g. Mekanisme Devisa
Pada saat ini terdapat 28 bank umum devisa yang terdaftar pada Sistem
BI-RTGS sebagai pengguna mekanisme setelmen USD/IDR PVP. Sebagian
8
diantaranya, atau 18 bank telah aktif menggunakan mekanisme tersebut.
Sementara bank-bank umum devisa lainnya masih dalam proses pendaftaran
untuk dapat menggunakan fasilitas tersebut.
D. Valuta Asing
a. Pengertian Valuta Asing
Valuta asing merupakan mata uang yang diakui, digunakan, dipakai,
dan juga diterima sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional.
Valuta asing yang banyak dipakai biasanya merupakan mata uang suatu
negara yang memiliki peranan ataupun kendali yang cukup besar dalam sistem
perekonomian di seluruh dunia. Di seluruh dunia sendiri, valuta asing yang
paling banyak digunakan adalah Dollar Amerika (USD).
a. Mata Uang Asing : Mata uang asing seperti mata uang Yen Jepang, Euro
Dollar, Dollar Amerika Serikat, dan lain sebagainya.
b. Saldo Kredit : Saldo Kredit yang ada pada bank-bank devisa pada suatu
negara di luar negeri.
c. Surat-surat Wesel Luar Negeri : Adanya surat-surat wesel luar negeri ini
dapat untuk diketahui dengan cara seperti : terdapat seorang eksportir
Indonesia yang menarik wesel atas Importir (dari negara lain).
9
c. Sistem Valuta Asing
Ada 3 sistem valuta asing yang berlaku pada suatu negara, antara lain :
10
e. Funsgi Valuta Asing
1. Alat Tukar Internasional
Fungsi valuta asing yang pertama adalah sebagai alat tukar
internasional. Seperti yang kita ketahui bersama, uang merupakan alat
tukar yang digunakan untuk melakukan pertukaran barang.
2. Alat Pengendali Kurs
Fungsi valuta asing yang kedua adalah sebagai alat pengendali
kurs. Kurs mata uang suatu negara sering kali mengalami pergolakan.
Nah, dengan pengelolaan tingkat penggunaan sesuatu valuta asing asing
tertentu, sebuah negara dapat mengendalikan nilai tukar mata uang
mereka dengan lebih mudah.
3. Alat Pembayaran Internasional
Seperti yang telah dijelaskan di atas, valuta asing memiliki
peranan yang besar dalam perdagangan internasional yaitu sebagai alat
pembayaran yang sah dan diakui oleh kedua belah pihak.
4. Alat untuk Memperlancar Perdagangan Internasional
Dengan menggunakan valuta asing, setiap negara yang ada di
seluruh penjuru dunia dapat dengan mudah melakukan aktivitas jual beli
tanpa harus terkendala masalah penggunaan mata uang.
E. Neraca Pembayaran
A. Konsep neraca pembayaran
Neraca pembayaran (balance of payment) adalah catatan sistematis dari semua
transaksi ekonomi internasional, seperti pedagangan, investasi, dan pinjaman yang
terjadi antara suatu negara dan negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya
satu tahun). Neraca pembayaran sangat berguna karena menunjukkan struktur dan
komposisi transaksi ekonomi serta komposisi keuangan internasional suatu negara.
Penyusunan neraca pembayaran bertujuan untuk memudahkan dalam
memberikan gambaran bagi pihak-pihak yang memerlukan.
11
B. Komponen-komponen neraca pembayaran
Seperti halnya neraca pada umumnya, neraca pembayaran yang dibuat oleh
negara juga memiliki beberapa komponen. Komponen-komponen yang dicatat
dalam neraca pembayaran, diantaranya transaksi berjalan, neraca modal, selisih
perhitungan bersih, dan lalu lintas moneter.
a) Transaksi berjalan
Transaksi berjalan (current account) adalah semua transaksi perdagangan, baik
ekspor maupun impor barang yang terdiri atas neraca barang dan jasa.
1. Neraca barang
Neraca barang adalah suatu catatan yang memuat atau mencatat semua
transaksi ekspor dan impor barang. Ekspor barang ditata dalam pos kredit dan
impor barang pada pos debit.
2. Neraca jasa
Neraca jasa adalah suatu catatan yang memuat atau mencatat transaksi jasa.
Didalam neraca jasa ditunjukkan jasa-jasa yang diselenggarakan untuk
dimanfaatkan oleh penduduk luar negeri, misalnya penjualan jasa angkutan,
pariwisata, dan asuransi. Selain itu, dalam neraca jasa juga ditunjukkan jasa0-jasa
yang diimpor dari luar negeri, misalnya jasa atau modal yang ditanam oleh orang
luar negeri di negara kita. Pembayaran jasa tersebut, antara lain berupa bunga dan
dividen atau keuntungan.
Komponen neraca barang dan jasa merupakan transaksi berjalan atau
dikenal dengan nama neraca perdagangan (trade balance). Cenderung
menurunnya surplus transaksi berjalan disebabkan oleh penurunan surplus neraca
perdagangan (trade balance) dan peningkatan defisit neraca jasa-jasa (service
account). Terjadinya peningkatan ekspor migas lebih disebabkan oleh naiknya
harga minyak dipasar internasional, sedangkan volume ekspornya cenderung
menurun. Sementara itu, peningkatan ekspor non-migas disebabkan oleh
meningkatnya ekspor produk primer, seperti batu bara dan tembaga serta
beberapa produk manufaktur, seperti CPO dan produk kimia. Peningkatan impor
terbesar terjadi pada bahan baku dan penolong yang disusul oleh barang modal
dan barang konsumsi. Tingginya impor bahan baku dan penolong tersebut, terkait
dengan meningkatnya kinerja sektor industri domestik yang masih memerlukan
impor barang baku dan penolong yang cukup besar. Peningkatan defisit neraca
jasa terutama diakibatkan oleh meningkatnya investasi ke luar negeri.
b) Neraca modal
Neraca modal (capital account) adalah catatan yang memuat transaksi
modal. Termasuk dalam transaksi modal, antara lain transaksi modal jangka
pendek dan jangka Panjang.
1. Transaksi modal jangka pendek meliputi
a. Kredit perdagangan dengan negara lain (transaksi kredit) atau kredit
perdagangan yang diberikan kepada penduduk negara lain (transaksi debit).
b. Deposito bank diluar negara (transaksi debit) atau deposito bank di dalam
negeri milik penduduk negara lain (transaksi kredit).
12
c. Pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek (transaksi debit) atau
penjualan surat berharga jangka pendek kepada penduduk negara lain
(transaksi kredit).
2. Transaksi modal jangka Panjang meliputi
a. Investasi langsung di luar negeri (transaksi debit) atau investasi asing di dalam
negeri (transaksi kredit).
b. Pembelian surat-surat berharga jangka Panjang milik penduduk negara lain
(transaksi debit) atau pembelian surat-surat berharga jangka Panjang dalam
negeri oleh penduduk asing (transaksi kredit).
c. Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada penduduk negara lain
(transaksi debit) atau pinjaman jangka Panjang yang diterima dari penduduk
negara lain (transaksi kredit).
13
b) Neraca pembayaran surplus
Neraca pembayaran surplus merupakan neraca pembayaran dengan
jumlah transaksi yang memerlukan pembayaran keluar lebih kecil dibandingkan
transaksi yang mendatangkan penerimaan dari luar negeri. Dengan kata lain,
penerimaan luar negeri lebih besar daripada pengeluaran luar negeri. Neraca
pembayaran surplus disebut juga neraca pembayaran aktif. Satiap negara akan
berusaha mendapatkan neraca pembayaran surplus atau aktif karena dengan neraca
pembayaran surplus berarti negara tersebut memiliki aset. Dengan demikian,
negara tersebut memiliki dana lebih di luar negeri. Sebaliknya, neraca pembayaran
pasif menunjukkan banyaknya dana milik negara yang mengalir keluar negeri.
14
DAFTAR PUSTAKA
Sa’diyah, C. dan D. A. Purnomo. 2009. Ekonomi 2 : Untuk Kelas XI SMA dan MA.
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 351.
http://woocara.blogspot.com/2016/08/pengertian-devisa-macam-fungsi-
sumber-tujuan-lengkap.html#ixzz53t9UU85y
15