1
KAJIAN TEORI
2
negara yang setara dengan MA,MPR, dan lain-lain. ( UU No. 27 tahun 2009 pasal
68 ).
I. Bagian Pertimbangan
Sebelum revisi:
3
Setelah revisi:
Sebelum revisi:
Setelah revisi:
III. Pasal 10
Sebelum revisi:
Setelah revisi:
4
Kejaksaan, penanganan tindak pidana korupsi sulit dilaksanakan secara baik dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Sebelum revisi:
Setelah revisi:
Pasal 12B
(2) Untuk mendapatkan izin sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dilaksanakan
berdasarkan permintaan secara tertulis dari pimpinan Komisi Pemberantasan
Korupsi.
(4) Dalam hal pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi mendapatkan izin tertulis
dari Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), penyadapan
dilakukan paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak izin tertulis diterima dan
dapat diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu yang sama.
V. Pasal 24
Sebelum direvisi:
5
(3) Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pengangkatan pegawai Komisi
Pemberantasan Korupsi diatur lebih lanjut dengan keputusan Komisi
Pemberantasan Korupsi.
Setelah direvisi:
VI. Pasal 29
Sebelum direvisi:
Setelah direvisi:
f. Berumur paling rendah 50 (lima puluh) tahun dan paling tinggi 65 (enam puluh
lima) tahun pada pemilihan;
PEMBAHASAN
Pada Pasal 1 Ayat (3) sebelum revisi UU KPK menyatakan bahwa Komisi
Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara yang dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan mana
pun. Namun setelah adanya revisi UU KPK, Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi yang selanjutnya disebut Komisi Pemberantasan Korupsi adalah
6
lembaga negara dalam rumpun kekuasaan eksekutif yang dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan
mana pun. Dengan demikian, KPK menjadi bagian lembaga eksekutif kekuasaan.
Dari hal tersebut dapat kita ketahui bahwa status independensi KPK telah
berubah yang artinya dalam revisi UU KPK tersebut KPK nantinya akan menjadi
tanggung jawab presisen seutuhnya karena KPK menjadi bagian dalam rumpun
eksekutif. Hal ini, akan berdampak terhadap kinerja KPK dalam menangani kasus
tindak pidana korupsi yang kemungkinan akan terjadi intervensi dari pihak lain
karena independensi KPK dalam revisi UU KPK terancam.
7
Selain itu dalam revisi UU KPK yang baru dalam membuat penuntutan
perkara korupsi harus ada koordinasi dengan Kejaksaan Agung. Perkara yang
mendapat perhatian masyarakat tidak lagi menjadi kriteria; Kewenangan
pengambilalihan perkara di penuntutan dipangkas; kewenangan-kewenangan
strategis pada proses penuntutan dihilangkan dan kewenangan KPK untuk
mengelola pelaporan dan pemeriksaan LHKPN dipangkas. Hal ini diartikan
bahwa kewenangan KPK dalam menindak lanjuti kasus korupsi yang
membutuhkan sumber-sumber pihak lain dibatasi. Pembatasan sumber penyidik
dan penyelidik ini juga bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi
sebelumnya yang menyatakan KPK dapat merekrut penyelidik,penyidik,dan
penuntut umum baik dari institusi lain ataupun merekrut sendiri, sebagaimana
diatur dalam pasal 45 ayat 1 UU KPK. Implikasi dari revisi UU KPK ini nantinya
adalah adanya tumpang tindihnya peran sebagai penyidik dan juga penyelidik
dalam sebuah kasus.
8
membersulit KPK untuk melaksanakan tugasnya karena ruang geraknya yang
dibatasi. Hal ini juga akan memperlama proses penyadapat karena menunggu izin
dari Dewan Pengawas. Padalah dalam kasus korupsi hal-hal seperti penyadapan
dan pengeledahan harus dilakukan secara cepat. Tidak hanya itu, resiko kebocoran
rahasia juga akan meningkat karena harus melalui beberapa pihak untuk
mendapatkan izn penyadapan. Untuk itu seharusnya dalam melakukan
penyadapan, penggeledahan, dan penyitaan tidak perlu meminta izin tetapi cukup
memberi tahu bahwa akan diadakan penyadapan. Sehingga proses penyadapan
dapat berlangsung lebih cepat. Selain itu, independensi KPK juga masih bertahan.
Revisi UU KPK ini sekilas memang tak dapat dipungkiri bahwa dalam
pasal-pasalnya memuat aturan yang akan melemahkan tugas dan wewenang KPK.
Selain itu anggota DPR yang sudah mendesak presiden Joko Widodo (Jokowi)
agar mengesahkan revisi UU KPK. Secara tidak langsung Ada beberapa pihak
yang merasa bahwa RUU KPK ini memberi dampak positif salah satunya yaitu
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Pihak ini menilai revisi Undang-
Undang (UU) KPK tidak akan menggangu iklim di dalam negeri, kalangan
pengusaha justru menganggap revisi tersebut memberikan kepastian di dalam
negeri. Menurutnya, pemerintah dan DPR tak mungkin membuat keputusan tanpa
mempertimbangkan banyak hal. Terlebih, kedua pihak juga tentu telah berdiskusi
dengan berbagai kalangan. Maka itu, ia yakin revisi UU KPK tak akan
menghambat investasi ke depannya.
Secara tidak langsung hal ini sebenarnya membuat DPR merasa ada ruang untuk
melakukan tindak pidana korupsi karena memang sebagian besar penyalahgunaan
keuangan negara dilakukan oleh sebagian anggota DPR. Status independensi KPK
dalam revisi UU KPK memungkinkan KPK banyak terjadi intervensi karena
dalam revisi UU KPK, KPK menjadi bagian dari rumpun eksekutif dimana
nantinya presiden berkuasa penuh. Jika dalam proses penangananya diatur penuh
oleh presiden yang presiden nantinya juga akan meminta berbagai pertimabangan
dari para anggota dewan hal ini dapat diartikan bahwa revisi UU KPK akan
menjadi titik awal adanya ruang bebas bagi DPR dalam melakukan
penyalahgunaan keuangan Negara.
9
Kesimpulan
Saran
2. DPR seharusnya berdiskusi lebih lanjut dengan KPK untuk menemukan titik
tengah dari revisi UU KPK.
3. DPR diharapkan mendengar suara rakyat maupun suara yang disampaikan para
mahasiswa sehingga dapat dijadikan pertimbangan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
KOMPAS.com. 2019. Operasi Senyap Revisi UU KPK.
https://nasional.kompas.com/read/2019/09/05/06523871/operasi-senyap-
revisi-uu-kpk?page=all. Diakses tanggal 16 Oktober 2019.
10
gurupendidikan.co.id. 2019. Tugas DPR (Dewan Perwakilan Rakyat). Fungsi,
Pengertian, Hak, Dan Kewajiban. https://www.gurupendidikan.co.id/tugas-dpr/.
diakses tanggal 20 Oktober 2019.
cnbcindonesia.com. 2019. Ini Sederet Pasal Revisi UU yang Lemahkan KPK &
Dampaknya. https://www. cnbcindonesia.com /news/20190925150405-4-
102178/ini-sederet-pasal-revisi-uu-yang-lemahkan-kpk-dampaknya/1. diakses
tanggal 21 Oktober 2019.
11