Anda di halaman 1dari 5

1. Sebutkan fungsi konstitusi menurut Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie?

 Penentu dan Pembatas Kekuasaan Organ Negara.


 Pengatur Hubungan Kekuasaan antar Organ Negara
  Pengatur Hubungan Kekuasaan antar Organ Negara dengan Warga negara
  Pemberi atau Sumber Legitimasi Bagi Kekuasaan Negara atau Kegiatan
Penyelenggaraan Kekuasaan Negara.
  Penyalur atau Pengalih Kewenangan dari Sumber Kekuasaan yang Asli
(Rakyat) kepada Organ Negara.
 Sebagai Pemersatu (Symbol of Unity), Sebagai Rujukan Identitas dan
Keagungan Kebangsaan  (Identity of Nation), serta sebagai Center of
Cremony.
 Sarana Pengendalian Masyarakat (Social Control) dalam Bidang Politik,
Sosial, dan Ekonomi.
 Sarana Rekayasa dan Pembaharuan Masyarakat (Social Engineering).
2. Sebutkan ciri-ciri negara hukum dan berikan contohnya?
 Adanya perlindungan juga pengakuan terhadap Hak Asasi Manusi (HAM).
Jadi, negara harus melindungi setiap yang menjadi hak-hak asasi manusia.
Negara juga harus membentuk lembaga HAM agar tidak adanya lagi
pelanggaran HAM untuk menimalisir yang terjadi.
 Memiliki sistem peradilan yang bebas serta tidak memihak.
Jadi, lembaga peradilan atau yudikatif harus bersifat independen tanpa di
intervensi oleh siapapun sehingga menghasilkan produk yang bersih tanpa
adanya korupsi.
 Legalitas dalam arti hukum itu sendiri.
Jadi, setiap negara hukum harus memiliki hukum yang legal, yang dimaksud
adalah konstitusi yang berlaku disebuah negara tersebut.
 Adanya tuntutan pembagian suatu kekuasaan.
Jadi, negara tersebut menganut Trias Politica, adanya lembaga Eksekutif,
legislatif dan yudikatif dengan pembagian masing-masing kekuasaan yang
berbeda.
3. Sebutkan lembaga tinggi negara berdasarkan UUD 1945, dan jelaskan tugas serta
kewenangannya?
 DPR

Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang:

 Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas)


 Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU)
 Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi daerah; hubungan
pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah;
pengelolaan SDA dan SDE lainnya; serta perimbangan keuangan pusat dan
daerah)

Terkait dengan fungsi anggaran, DPR memiliki tugas dan wewenang:

 Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan Presiden)


 Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait
pajak, pendidikan dan agama
 Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara yang disampaikan oleh BPK

Terkait dengan fungsi pengawasan, DPR memiliki tugas dan wewenang:

 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan


pemerintah
 Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh
DPD (terkait pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan,
pemekaran dan penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya,
pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan dan agama)
Tugas dan wewenang DPR lainnya, antara lain:

 Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat


 Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk: (1) menyatakan perang
ataupun membuat perdamaian dengan Negara lain; (2) mengangkat dan
memberhentikan anggota Komisi Yudisial.
 Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal: (1) pemberian amnesti
dan abolisi; (2) mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar
lain
 Memilih Anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD

 Mahkamah Agung
Tugas :
 Menerima setiap perkara yang diajukan
 Memeriksa setiap perkara yang diajukan
 Mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan
Wewenang :
 Berwenang mengadili ditingkat kasasi
 Menguji peraturan perundang-udangan dibawah undang-undang
 Mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang
 Badan Pemeriksa Keuangan
Tugas :
 Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan yang dilakukan oleh
BPK terbatas pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia,
Lembaga Negara lainnya, BUMN, Badan Layanan Umum, BUMD, dan semua
lembaga lainnya yang mengelola keuangan negara.
 Pelaksanaan pemeriksaan BPK tersebut dilakukan atas dasar undang-undang
tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
 Pemeriksaan yang dilakukan BPK mencakup pemeriksaan kinerja, keuangan,
dan pemeriksaan dengan adanya maksud tertentu
 Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh BPK harus dibahas sesuai
dengan standar pemeriksaan keuangan negara yang berlaku.
Kewenangan :

 Semua data, informasi, berkas dan semua hal yang berkaitan dengan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara hanya bersifat sebagai alat
untuk bahan pemeriksaan.
 Dalam menjalankan tugasnya, BPK memiliki wewenang untuk menentukan
objek pemeriksaan, merencanakan serta melaksanakan pemeriksaan.
Penentuan waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun maupun
menyajikan laporan juga menjadi wewenang dari BPK tersebut.
 BPK berwenang memberi nasihat/pendapat berkaitan dengan pertimbangan
penyelesaian masalah kerugian negara.
 Mahkamah Konstitusi
Tugas :
 Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya
bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar,
memutus sengketa kewewenangan lembaga Negara yang kewewenangannya
diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai politik dan memutus
perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum.
 Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai
dugaan pelanggaran oleh Presiden atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.

Kewenangan :

 Menguji Undang-undang terhadap UUD 1945


 Memutus pembubaran partai politik
 Memutus perselisihan pemilu
 Presiden
Tugas :
Menjalankan pemerintahan sesuai dengan amanat undang-undang dan
memastikan agar jajarannya juga menjalankan dengan baik sesuai undang-undang
yang berlaku.
Kewenangan :
 Menetapkan dan memberhentikan para menteri
 Menyatakan bahaya
 Memegang kekuasaan tertinggi angkatan darat, laut, udara dan Kepolisian.
 Mengangkat dan memberhentikan anggota komisi yudisial dengan persetujuan
DPR.
 Memberi grasi dengan mempertimbangkan Mahkamah Agung
 DPD
Fungsi Legislasi :
 Dapat mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR
 Ikut membahas RUU

Fungsi pertimbangan

 Memberikan pertimbangan kepada DPR

Fungsi Pengawasan

 Menerima hasil pemeriksaan keuangan yang dilakukan BPK


4. Bagaimana menurut anda mengenai putusan Mahkamah Agung yang membolehkan
Eks Koruptor boleh menjadi calon legislatif? Jelaskan?

Bila mengacu pada UU nomor 7 tahun 2017 yang menjelaskan bahwa calon
legislatif yang akan mencalonkan kembali harus menyampaikan bahwa memiliki
riwayat pidana atau pernah terjerat kasus korupsi. Hal tersebut bertentangan dengan
PKPU 20 tahun 2018 yang menjelaskan bahwa pencalonan melarang partai politik
untuk mendaftarkan kembali mantan koruptor. Dari masalah tersebut bisa dipahami
bahwa kedua peraturan tersebut saling bertentangan dan berbenturan. Sebaiknya UU
nomor 7 tahun 2017 tersebut dikaji ulang agar apakah masih bisa dipakai saat ini.
Masyarakat dapat menjadi tolak ukur atau membuat petisi apakah mantan koruptor
bisa mencalonkan kembali sebagai anggota legislatif. Saya menarik kesimpulan
bahwa seyogyanya panutan atau wakil rakyat yang menjadi ujung tombak dalam
melahirkan kebijakan agar tidak ada status mantan terpidana atau koruptor dalam
riwayat hidupnya. Dalam perekrutan CPNS seorang pendaftar wajib membuat SKCK
agar tidak ada riwayat terpidana sebagai pelayan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai