PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Memahami Pengertian Dari Nyeri.
2. Mengetahui Klasifikasi Dari Nyeri.
3. Mengetahui Faktor-faktor yang Dapat Meningkatkan atau Menurunkan Sensivitas
Nyeri.
4. Mengetahui Manajemen Dari Nyeri.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
diarahkan pada penyebabnya. Meski nyeri akut dapat menjadi signal yang sangat
penting bahwa sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya, nyeri kronis biasanya
menjadi masalah dengan sendirinya
3
mempengaruhi bagaimana anak-nak dan lansia bereaksi terhadap nyeri. Anak yang
masih kecil mempunyai kesulitan mengungkapkan dan mengekspresikan nyeri.
e. Efek Plasebo
Plasebo merupakan zat tanpa kegiatan farmakologik dalam bentuk tablet, kapsul, cairan
injeksi dan sebagainya. Plasebo umumnya terdiri atas gula,larutan salin normal, dan
atau air biasa. Karena plasebo tidak memiliki efek farmakologis, obat ini hanya
memberikan efek dikeluarkannya produk ilmiah (endogen) endorfin dalam sistem
kontrol desenden, sehingga menimbulkan efek penurunan nyeri (Tamsuri, 2006).
4
3) Anticipatory Guidance
Merupakan teknik reduksi yang dilakukan oleh perawat dengan cara memberikan
informasi yang dapat mencegah terjadinya misinterpretasi dari kejadian yang dapat
menimbulkan nyeri dan membantu pemahaman apa yang diharapkan. Informasi yang
diberikan kepada klien diantaranya, yaitu:
a. Penyebab nyeri
b. Proses terjadinya nyeri
c. Lama dan kualitas nyeri
d. Berat-ringannya nyeri
e. Lokasi nyeri
f. Informasi tentang keamanan yang akan diberikan kepada klien
g. Metode yang digunakan perawat pada klien untuk mengurangi nyeri
h. Hal-hal yang diharapkan klien selama prosedur
4) Relaksasi
Teknik relaksasi terutama efektif untuk nyeri kronik dan memberikan beberapa
keuntungan, antara lain:
a. Relaksasi akan menurunkan ansietas yang berhubungan dengan nyeri atau stres.
b. Menurunkan nyeri
c. Menolong individu untuk melupakan nyeri
d. Meningkatkan periode istirahat dan tidur
e. Meningkatkan keefektifan terapi nyeri lain
f. Menurunkan perasaan tak berdaya dan depresi yang timbul akibat nyeri
Menunut Stewart (1976: 959), menganjurkan beberapa teknik relaksasi antara lain
sebagai berikut:
a. Klien menarik nafas dalam dan menahannya di dalam paru
b. Secara perlahan-lahan keluarkan udara dan rasakan tubuh menjadi kendor dan
rasakan betapa nyaman hal tersebut
c. Klien bernafas dengan irama normal dalam beberapa waktu
d. Klien mengambil nafas dalam kembali dan keluarkan secara perlahan - lahan, pada
saat ini biarkan telapak kaki relaks. Perawat minta kepada klien untuk
mengkonsentrasikan pikiran pada kakinya yang terasa ringan dan hangat.
5
e. Ulangi langkah diatas dan konsentrasikan pikiran pada lengan, perut, punggung dan
kelompok otot-otot yang lain.
f. Setelah klien merasa relaks, klien dianjurkan bernafas secara perlahan. Bila nyeri
menjadi hebat klien dapat bernafas secara dangkal dan cepat.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang
didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan
kondisi terjadinya. Sedangkan pengertian nyeri secara umum keperawatan mendefinisikan
nyeri sebagai apapun yg menyakitkan tubuh yg dikatakan individu yg mengalaminya, yang
ada kapanpun individu mengatakannya.
Selain itu nyeri sendiri dibagi menjadi dua yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, dimana
nyeri akut biasanya awitannya tiba- tiba dan umumnya berkaitan dengan cedera spesifik.
Nyeri akut mengindikasikan bahwa kerusakan atau cedera telah terjadi. Hal ini menarik
perhatian pada kenyataan bahwa nyeri ini benar terjadi dan mengajarkan kepada kita untuk
menghindari situasi serupa yang secara potensial menimbulkan nyeri. Nyeri ini umumnya
terjadi kurang dari enam bulan dan biasanya kurang dari satu bulan. Untuk tujuan definisi,
nyeri akut dapat dijelaskan sebagai nyeri yang berlangsung dari beberapa detik hingga
enam bulan. Sedangkan nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap
sepanjang suatu periode waktu. Nyeri ini berlangsung di luar waktu penyembuhan yang
diperkirakan dan sering tidak dapat dikaitkan dengan penyebab atau cedera spesifik. Nyeri
kronis dapat tidak mempunyai awitan yang ditetapkan dengan tetap dan sering sulit untuk
diobati karena biasanya nyeri ini tidak memberikan respons terhadap pengobatan yang
diarahkan pada penyebabnya. Nyeri kronis biasanya menjadi masalah dengan sendirinya
dan terjadi lebih dari enam bulan