Tension Type Headache Lapkas
Tension Type Headache Lapkas
PENDAHULUAN
dalam bidang neurologis. Nyeri dapat merupakan gejala pertama dari berbagai
macam penyakit syaraf. Nyeri dapat merupakan gejala pertama dari berbagai
macam penyakit saraf dan sering kali merupakan keluhan utama. Di antara
keluhan nyeri yang sering kali dijumpai di klinik adalah nyeri kepala.1
kepala yang berasal dari struktur bagian dalam. Sebagian besar nyeri kepala
ekstrakranial. Sebagian besar kasus nyeri kepala bersifat ringan dan dapat
keluhan tertentu, nyeri kepala tegang otot tidak jarang muncul dengan nyeri
disebabkan oleh nyeri kepala tersebut telah berubah, dari episodik menjadi
kronis di mana nyeri kepalanya tidak lagi jelas hubungannya dengan stress.
Pada tipe episodik hubungan tersebut biasanya sangat jelas. Sebagai contoh,
seseorang yang selalu nyeri kepala pada saat menghadapi ujian kemudian
Nyeri kepala tipe tegang atau Tension Type Headache (TTH) adalah
mendapatkan perhatian khusus karena keluhan yang ada pada penyakit ini
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Usia : 30 thn
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Klungkung
ANAMNESA
Sumber: Autoanamnesa/Heteoanamnesa
Nyeri kepala dirasakan pasien sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Nyeri dirasakan seperti ditekan-tekan mulai dari dahi hingga kepala bagian
tengah dan terasa berat terutama di daerah kepala bagian belakang dan
tengkuk. Nyeri dirasakan terus menerus dan tidak hanya pada satu sisi kepala.
Tidak ada muntah. Pasien juga tidak ada mengeluhkan pandangan ganda
ataupun fotophobia. Tidak ada gangguan pada pendengaran, tidak ada telinga
berdengung, tidak ada fonophobia. Pasien sedang tidak menstruasi dan nyeri
lemas, mual dan nyeri di daerah ulu hati nya. Pasien mengaku sudah 2 hari ini
pasien tidak nafsu makan dan susah tidur. Passen juga mengeluh sesak napas.
Pemeriksaan Fisik
A. Status Presents
Suhu : 36,5 °C
✓ Thorax :
❖ Jantung ❖ Paru
✓ Abdomen :
▪ Soefel
B. Status Psychicus
Kecerdasan : Baik
Ingatan : Baik
C. Status Neurologis
Kepala
o Bentuk : bulat
o Simetri : +
o Nyeri tekan : +
Leher
o Pergerakan : +
o Kaku kuduk : -
Nervus Cranialis
N. Octavus
Detik arloji +N +N
Suara berbisik +N +N
N. Glosopharingeus
Perasaan lidah bagian belakang +N +N
N. Vagus
Bicara +N +N
Menelan +N +N
Nadi +N +N
N. Accesorius
Mengangkat bahu +N +N
Memalingkan kepala +N +N
N. Hipoglossus
Pergerakan lidah +N +N
Tremor lidah +N +N
Artikulasi +N +N
a. Motorik
b. Refleks
Kanan Kiri
Motorik
Pergerakan +N +N
Kekuatan 5-5-5-5 5-5-5-5
Tonus +N +N
Refleks
Biceps +N +N
Triceps +N +N
Sensibilitas
Sensibilitas taktil +N +N
Sensibilitas nyeri +N +N
Kanan Kiri
Motorik
Pergerakan + +
Kekuatan 5-5-5-5 5-5-5-5
Tonus + +
Refleks
Patella + +
Achilles + +
Babinski - -
Chaddock - -
Clonus paha - -
Clonus kaki - -
Patrick - -
Laseq - -
Kernik - -
Sensibilitas
Sensibilitas taktil +N +N
Sensibilitas nyeri +N +N
a. Koordinasi Gait/Keseimbangan
b. Gerakan Abnormal
▪ Tremor : -
c. Alat Vegetatif
▪ Miksi : +
▪ Defekasi : +
Bronkiale
Penatalaksanaan Prognosis
▪ O2 2 lpm
▪ Meloxicam 2 x 7,5 mg
▪ Diazepam 2 x 2 mg
▪ Methyl Prednisolon 2 x 4 mg
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi
oleh tegangnya otot pada wajah, leher atau kulit kepala. Disebut juga muscle-
contraction headache. TTH merupakan sakit kepala yang paling sering terjadi.3,4
TTH ini timbul karena adanya kontraksi yang terus menerus dari otot-
otot kepala, wajah, kuduk dan bahu. Kontraksi yang terus menerus ini akan
Nyeri kepala itu akan dirasakan oleh si penderita sebagai suatu ikat
terutama di waktu pagi hari. Bila penderita dipijat oleh istri atau suaminya,
b. Penyebab
• Depresi
c. Epidemiologi6,7
TTH 69% laki-laki dan 88% perempuan pada populasi Danish. Pasien
memiliki pengalaman lebih dari satu sindrom nyeri kepala primer. Pada satu
studi oleh Ulrich et al, prevalensi 1 tahun TTH adalah sama diantara
perempuan dan laki-laki sekitar 1,4:1. Pada Chronic type tension headache
1,9:1.
• Usia : TTH dapat terjadi pada semua usia, tetapi onset remaja
Pada penderita TTH didapati gejala yang menonjol yaitu nyeri tekan
kepala dan nyeri yang bertambah pada daerah otot maupun tendon tempat
insersinya.
miofasial lokal yang melepaskan zat iritatif ataupun kombinasi dari ke tiganya
masing individu mempunyai sifat self limiting yang berbeda-beda dalam hal
Langemark & Olesen tahun 1987 (yang dikutip oleh Bendtsen) telah
menemukan metode palpasi manual untuk penelitian nyeri kepala dengan cara
palpasi secara cepat bilateral dengan cara memutar jari ke 2 dan ke 3 ke otot
yang diperiksa, nyeri tekan yang terinduksi dinilai dengan skor Total Tenderness
Scoring system. Yaitu suatu sistem skor dengan 4 point penilaian kombinasi
tension type headache (yang dikutip oleh Bendtsen) ternyata otot yang
mempunyai nilai Local tenderness score tertinggi adalah otot Trapezeus, insersi
otot leher dan otot sternocleidomastoid. Nyeri tekan otot perikranial secara
tersebut mendahului atau sebab akibat daripada nyeri kepala, atau nyeri kepala
yang timbul dahulu baru timbul nyeri tekan otot. Pada migren dapat juga terjadi
nyeri tekan otot, akan tetapi tidak selalu berkorelasi dengan intensitas maupun
Nyeri miofascial adalah suatu nyeri pada otot bergaris termasuk juga
mediasi oleh serabut kecil bermyelin (Aoc) dan serabut tak bermyelin (C),
sedangkan serabut tebal yang bermyelin (Aα dan Aβ) dalam keadaan normal
noxious dan inocuous event, seperti misalnya proses iskemik, stimuli mekanik,
maka mediator kimiawi terangsang dan timbul proses sensitisasi serabut Aα dan
serabut C yang berperan menambah rasa nyeri tekan pada tension type
headache.
Pada zaman dekade sebelum ini dianggap bahwa kontraksi dari otot
kepala dan leher yang dapat menimbulkan iskemik otot sangatlah berperan
penting dalam tension type headache sehingga pada masa itu sering juga disebut
muscle contraction headache. Akan tetapi pada akhir-akhir ini pada beberapa
type headache ternyata hanya menunjukkan sedikit sekali terjadi aktifitas otot,
yang tidak mengakibatkan iskemik otot, jika meskipun terjadi kenaikan aktifitas
otot maka akan terjadi pula adaptasi protektif terhadap nyeri. Peninggian
aktifitas otot itupun bisa juga terjadi tanpa adanya nyeri kepala.
Nyeri myofascial dapat di dideteksi dengan EMG jarum pada
miofascial trigger point yang berukuran kecil beberapa milimeter saja (tidak
terdapat pada semua otot) Mediator kimiawi substansi endogen seperti serotonin
molekul kallin) dan Kalium (yang dilepas dari sel otot), SP dan CGRP dari
skelet. Jadi dianggap yang lebih sahih pada saat ini adalah peran miofascial
nosiseptor, sedang yang jenis kronik berlaku sensitisasi sentral. Proses kontraksi
amat berperan terhadap timbulnya nyeri pada Tension type Headache. Semua
nilai ambang pressure pain detection, thermal & electrical detection stimuli akan
life time depresi pada penduduk adalah sekitar 17%. Pada penderita depresi
kecepatan biosintesa serotonin pada pria jauh lebih cepat 52% dibandingkan
bahwa angka kejadian depresi pada wanita lebih tinggi 2- 3 kali dari pria.
e. Gambaran Klinis6,7
Anamnesa
Onset nyeri dari TTH dapat memberikan gambaran seperti berdenyut dan
terkadang seperti gambaran klinis dari migren. Kombinasi dari migren dan TTH
dapat memberikan durasi nyeri yang lebih lama, menetap dan lebih berat.
o Lokasi Frontal-occipital
serangan sakit kepala terjadi lebih dari 180 kali per tahun
"pressure," or "bandlike/viselike"
o Insomnia
o Otot tegang dan seperti terikat pada region leher, occipital serta frontal
o Terdapat pada 75% pasien yang mengalami nyeri kepala kronis selama 5
tahun
o Sulit berkonsentrasi
➢ Onset nyeri kepala yang baru pada pasien usia muda dapat dipikirkan
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik sulit ditemukan penyebab dari nyeri kepala dari TTH.
➢ Otot tegang dan nyeri pada daerah perikranial atau leher (tidak selalu)
➢ Nyeri pada penekanan arteri temporalis dan daerah trigger zone (tidak
selalu)
Nyeri bertambah dengan fleksi leher dan pergangan dari otot leher
f. Diagnosis6,9
Diagnosis Primer
o Nyeri bilateral
o Nausea
o Vomitus
Diagnosis Subdivisi
➢ Episodic (<15 hari/bulan) atau kronis (>15 hari/bulan selama > 6 bulan)
dapatkan kelainan, yang penting adalah keriteria dari IHS. Kadang nyeri kepala
TTH ini tidak berdiri sendiri, tapi juga sering disertai dengan nyeri kepala tipe
Diagnosis Banding
g. 6,9
Laboratorium
headache.
Studi Imaging
hemorrhage.
i. Penatalaksanaan
munculnya nyeri agar penderita mengerti tentang permasalahan yang selama ini
kurang atau tidak disadarinya. Penjelasan tentang berbagai macam pemeriksaan
tambahan yang perlu dan yang tidak perlu akan sangat bermanfaat bagi
penderita.1
sangat membantu, tetapi hanya untuk waktu yang singkat. Tension headache
memberi respon terbaik terhadap penggunaan hati-hati salah satu dari beberapa
obat yang mengurangi kecemasan atau depresi, ketika gejala terakhir timbul.10
tidak efektif kecuali jika terdapat gejala migren dan tension headache. Teknik
stress.10
Penanganan3 :
hilang.
• Pijat leher, bahu dan punggung. Letakkan heat, an ice pack, or a cold
o Muntah berulang.
Terapi Farmakologik:
Drugs effective in the treatment of tension type headache
11
Drug Trade name Dosage
400 mg PO q3-4h
Ibuprofen Advil, Motrin, Nuprin,
generic
Combination Analgesics
Acetaminophen, 325 mg, plus butalbital, Phrenilin, generic 1-2 tablets; max 6 per day
50 mg
Prophylactic Medications
Terapi non-farmakologik9
➢ Regulasi lifestyle
o mengatur dan tidur yang cukup
➢ Hindari Stres
o Meditasi
o psikoterapi
➢ Fisioterapi
(tens)
➢ Terapi alternatif
o Akupuntur
o Acupressure
o Therapeutic touch
[Orudis, Oruvail])
j. Prognosis
TTH merupakan nyeri kepala yang selalu kambuh, akan tetapi nyeri
kadang juga dapat hilang total. TTH dapat sembuh sempurna bila
Pasien dengan nama Ny. M usia 26 tahun datang dengan keluhan nyeri
kepala. Pasien didiagnosa dengan Tension Type Headache dan Gastritis akut.
Berikut adalah pembahasan mengenai perbandingan antara teori dan fakta yang
Anamnesa
Fakta Teori
• Nyeri kepala dirasakan sejak 1 ➢ Anamnesa pada TTH sering ditemukan:
• Nyeri dirasakan terus menerus dan o Otot tegang dan seperti terikat pada region
tidak hanya pada satu sisi kepala. leher, occipital serta frontal
fonophobia
o Tidak ada mual muntah (kadang terjadi
• Susah tidur karena memeiliki
anorexia)
masalah pribadi
o Photophobia dan phonophobia
o Insomnia
cemas berlebihan
Pemeriksaan fisik
Fakta Teori
• Tidak ditemukan adanya kelainan Pada pemeriksaan fisik sulit ditemukan penyebab
• Vital sign dalam batas normal,
dari nyeri kepala dari TTH.
kecuali RR = 28x/m
• Tidak ada kelainan dalam reflek ➢ Pemeriksaan neurologis normal
fisiologis maupun reflek patologis
➢ Otot tegang dan nyeri pada daerah perikranial
Penatalaksanaan
Fakta Teori
▪ Head up 20 - 30 drjt • Prinsip pengobatan adalah pedekatan psiklogik
(psikoterapi), fisiologik (relaksasi) dan
▪ O2 2 lpm
farmakologik (analgesik, sedativa dan minor
▪ Ketorolac inj 1 x 1 amp
transquilizers).
▪ Ranitidine inj 1 x 1 amp • Analgesik seperti aspirin atau acetaminophen
atau NSAID lain yang sangat membantu, tetapi
▪ Nebuliser combivent 1 amp
hanya untuk waktu yang singkat
▪ Meloxicam 7,5 mg 2x1
▪ Diazepam 2 mg 2x1
Prognosa
Fakta Teori
Dubia ad bonam TTH merupakan nyeri kepala yang selalu kambuh,
akan tetapi nyeri kepala ini tidak berbahaya. TTH
dapat sembuh sempurna bila penyebabnya di
hilangkan
DAFTAR PUSTAKA