KP 4.2.1.6 - Airway
KP 4.2.1.6 - Airway
PERNAPASAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Oksigen terhantar
(DO2)
Kebutuhan Oksigen
Hipoksia Jaringan
Target Terapi Pasien Gawat Darurat
Global Endpoints
Regional Endpoints
Makrosirkulasi
Mikrosirkulasi
Target Terapi Pasien Gawat Darurat
Makrosirkulasi
Fungsi jantung
RVEDV : jantung ka
LVSWI : jantung ki
LVP : SVR
Perfusi
SvO2 Jaringan
DO2
Base Deficit
Metabolik Laktat
Jaringan
Target Terapi Pasien Gawat Darurat
Makrosirkulasi
Tissue Electrodes
Target Terapi Pasien Gawat Darurat
RJP
Defib .•Kardioversi
• Obat-Anti Algoritme
aritmia
SKA
TerapiCairan
Target Terapi Pasien Gawat Darurat
Hipoksia berat
85% - <90% Sungkup muka dengan O2
reservoir – O2 >10 L/menit
Hipoksia berat yang
<85% Bantuan ventilasi tekanan
mengancam nyawa
positif – O2 100%
Terapi Oksigen
Ventilasi tekanan positif
Membuka dan Mempertahankan Jalan Napas
Pipa endotrakeal
Membuka dan Mempertahankan Jalan Napas
Jaw thrust
Membuka dan Mempertahankan Jalan
Napas
Indikasi :
Pasien:Tidak sadar
Ada/tidak ada napas spontan
Tidak ada refleks gag
Komplikasi
Obstruksi total jalan napas
Laringospasme
Muntah
Oropharyngeal Airway
Membuka dan Mempertahankan Jalan Napas
Indikasi : Kontraindikasi
Pasien tidak sadar Fraktur basis kraniii
Napas spontan
Ada refleks gag
Kesulitan dg OPA
Nasopharyngeal Airway
Membuka dan Mempertahankan Jalan
Napas
Combitube
Combitube
Membuka dan Mempertahankan Jalan Napas
• Hindari hiperventilasi
•10 x/ menit saat RJP
(10 – 12x/menit tanpa henti jantung)
Penghisapan Jalan Napas
• Jalan napas dibersihkan
(dihisap/suctioning) berkala
• Mesin: daya hisap – 80 s/d – 120
mmHg
• Kateter lunak vs. keras
• Waktu penghisapan maksimal 10
detik
• Selalu pantau hemodinamik saat
penghisapan